Anda di halaman 1dari 6

Pemeran

Sutradara : F. adnan i

Dalang : khaidar aly


Toba : sofyan

Tobi : acol

Putri ikan : cewek

Samosir : jemia

Wanita telaga 1 : cewek

Wanita Telaga 2 : cewek

Anak 1 : fatwa

Anak 2 : wilson

Anak 3 : cewek

Anak 4 : cewek

Anak 5 : cewek

Tuba : abel

Istri tuba : cewek

Joko : simon

Tim latar dan sound : zaki abel Irfan nafis hamam


Latar 1 : judul, sutradara, dalang

Latar 2 : background telaga

Latar 3 : romantic

Latar 4 : pedesaan sumut, kamar

Latar 5 : sawah

Latar 6 : pohon rindang

Latar 7 : depan rumah, sore hari

Latar 8 : bencana gunung meletus hujan petir

Latar 9 : pulau samosir dan danau toba

Latar 10 : nama pemain

Sound effect :

1. burung berkicau, gemercik air

2. lagu romantic

3. seruling sunda

4. sound kaget

5. petir angina gemuruh hujan


Script
Disuatu pagi yang indah, bersamaan dengan burung yang bernyani dan menari hiduplah seorang
petani miskin di tanah Sumatra, suatu hari pergilah ia ke sebuah telaga untuk memancing

*toba dan rekannya berjalan menyusuri telaga untuk menuju spot pemancingan*

Toba : enaknya mincing dimana ni bro ?

Tobi : lah lu mah mincing mulu kaya penganngguran aja

Toba : lah mincing kan kerjaan kita, kau ku ajak juga mau to

Tobi : iyasi lupa ayolah gas

Setibanya di telaga merekapun memancing

Tobi : bro panas panas gini enaknya dapet duit 1 milyar ya

Toba : iyasi apalagi cuman duduk duduk terus tanda tangan

Tobi : eh bentar bro,

Toba : nyari apa bro?

Tobi : nyari draf rkuhp yang hilang

Toba : uda gausa ngelantur lu, ngomong ngomong ko ga dapet dapet ya dari tadi

Tobi : iyanih, eh ada cewe cewe tuh godain yuk

*cewe melintas membawa ember pakaian *

Tobi : diks ko dari

Toba : kuliah ato kerja

Ciwi2 : ih sok abdi negara bgt padahal juga pengangguran

*ciwi2 cabut*

Tobi : ih songong, perempuan karir kah ?

Tobi : udah jam segini kok ga dapet” ya udahlah guac abut dlu udah kangen sama ayang

Toba : iyadeh si paling punya ayang atiati ngab

*tobi pun pergi meninggalkan toba*

Toba : eh kail gua ko gerak” strike mincing mania mantap

Dan setelah beberapa waktu strike dia dapat ikan namun betapa tekejutnya dia sang ikan berkata “
lepaskan aku mas aku masi perawan dan sontak dia melemparkan ikan tersebut ke tanah dan tbtb
ikan tersebut berubah menjadi wanita cantik nan anggun,

Toba : mmh boleh nih (ekspresi cabul) wahai nona siapakah anda

Ikan : hai pria tampan aku ikan yang tadi mutualan yuk

Tanpa berfikir Panjang toba pun sat set wat wet berkata (puisi)
Sehalus wajah nan indah ia tercipta untuk kau jaga dengan rasa kehalusan perasaannya tuhan
ciptakan bidadari sesosok wanita inikah sebuah petanda ? pertama kali tatapku yang bergulir nyata
pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun wahai wanita cantik maukah
anda menjadi permaisuriku

Mmh sebenernya mau sih tapi masa aku terima gitu aja aku bukan cewe murahan

Toba : lantas apa syarat dari anda

Ikan : bukan harta maupun tahta yang kuminta melainkan janji sehidup semati bahwa kau tidak akan
membuka rahasia bahwa sebenarnya aku seekor waria eh sori bukan ikan

Toba : baiklah nona jika itu permintaanmu

Walaupun tanah menghimpit tubuhku takkan kubeberkan sedikitpun rahasiamu

*posisi melamar*

Ikan : bismillahirrohman dengan izin allah dan juga restu mamah papah insyaallah aku menerima
kamu sebagai calon suamiku

Stage 2

Merekapun menikah dan menjalani hidup dengan bahagia hingga suatu hari lahirlah seorang anak
bernama samosir

Samosir adalah anak yang sangat malas

Samosir : eh temen temen boleh ikut main ga ?

Cewe2 : boleh boleh sini

Samosir : aku main duluan ya

Cewe2 : ok

* samosir memotong tali lalu mengejek teman2 nya lalu berlari*

Stage 3

karena setiap hari toba mendapatkan complain dari para tetangga atas kenakalan samosir

toba pun mulai kehilangan kesabaran hingga disuatu siang yang sangat terik,

ibu : samosir nak bangun nak

samosir : mmmh

ibu : semua lah ku kerja dirumah ini bah mencuci menjemur aku semua, semuanya taka da kau
bantu nak

samosir : nanti lah itu mak libur lo awak mak macem tak nggak ada yang lain loh mesti kali awak
rupanya

ibu : samosir bangun lah kau nak kau bantuin mamak ni nak, antar lah makanan ni ke bapak kau dia
capek tu

samosir : ok
stage 4

dengan berat hati samosir mengantarkan rantang yang berisi makanan ke tempat ayahnya bekerja,
namun ketika hendak sampai ia berhenti sebentar di suatu pohon yang rindang

samosir : mamak masak apa ya untuk bapak (sambil membuka rantang) icip dikit ah

disisi yang lain toba sedang menunggu makanan dari samosir

toba : capek bgt yah pans lagi

tuba : aha larutkan dengan air praja

istri tuba : mas aku bawain makanan special buat kamu loh

tuba : aaa makasi ayang makin sayang deh

istri : yes love semanmgat kerjanya yah

toba : mana ni makanan gue ko blm dateng2 gue pulang aja ah

dengan posisi Lelah sang ayah pulang dengan perut kosong, di tengah jalan ia sedang melihat
anaknya sedang asyik menyantap bekalnya.

Toba : “ Samosir !!!! Bisa2 nya kau makan jatah bekal bapak. Dasar anak durhaka kamu!! Pemalas!,
gak bisa apa2, kerja nya Cuma tidur, makan, tidur, makan, iya kayak binatang kamu nunggu dikasih
makan sama tuanya … oiya kan emang bener km kan anak IKAN !!

Stage 5

Mendengar itu semua Samosir lari dan menangis sepanjang jalan pulang

Ibu : “ Nak … kamu kenapa nak ??

Samosir : “itu bapak marah marah mak, masak samosir dibilang anak ikan

(dengan muka shock si ibu berkata : kamu yakin nak ?? ibu tidak salah dengar ini ?

Samosir : “ benar mak “

Ibu : “ Sekarang kau lari nak lari!!! Lari kau ke arah gunung yang ada di belakang desa”

Samosir : kenapa emgnya mak ?”

Ibu : Sudah lari saja kau !! Lari !!!

Stage 6

Seketika cuaca berubah menjadi gelap , petir bergemuruh angina bertiup sangat kencang dan
bumipun mulai berguncang dengan pelan namun pasti

Toba lari terbirit birit menuju rumah dan berkata duhai belahan hatiku betapa hinanya diriku ini yang
tanpa sengaja telah beringkar janji memang tidak tau diri ……

(percakapan bersajak seperti film van der wicjk)


bumi gonjang ganjing langit kelap kelap hujan menghantam seluruh isi desa tapa menyisakan
satupun warga yang tersisa itulah karma yang harus diterima oleh toba sang pemghianat dari janji
yang ia ingkari

setelah badai menerpa semalaman, keesokan paginya terbentuklah sebuah danau yang amat luas
dan nama toba diabadikan untuk danau itu, ditengahnya terdapat sebuah pulau yang nama samosir
diabadiakan di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai