Oleh Kelompok : 9
Kelas : XI IPA 1
Tujuan Penulis
Tujuan penulis menulis novel Laskar Pelangi adalah untuk berterima kasih
kepada guru-guru yang telah berjuang demi masa depan anak-anaknya,
khususnya Ibu Muslimah. Novel ini juga ditulis untuk mengenang jasa dan
kenangan penulis bersama sahabat-sahabatnya. Penulis juga ingin menginspirasi
para pembaca agar selalu semangat dan tidak mudah putus asa dalam menuntut
ilmu untuk menggapai cita-cita walaupun seberat apapun keadaan dan
kekurangan yang diri kita miliki.
Manfaat Penulisan Buku
Buku ini dapat memberi para pembaca sebuah pelajaran dalam kehidupan
bahwa bagaimanapun hidup yang kita jalani, kita harus senantiasa bersyukur. Kita
dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit cita-
cita yang tingggi. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi/berinteraksi
langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Banyak sekali pelajaran yang dapat
kita teladani dari buku tersebut seperti keagamaan, moral, cinta pertama yang
indah, ketegaran hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak.
Selain itu, pembaca dapat mencontoh tokoh-tokoh yang dapat diteladani seperti
tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar,
tawakal, takwa, dan sebagainya.
Ketika semua murid dan orang tuanya sudah sangat gelisah dan cemas,
tiba-tiba datanglah Harun, seorang anak yang memiliki kekurangan mental. Dia
menjadi penyelamat bagi kesembian sahabat dan juga orang tuanya, karena
dengan datangnya Harun jumlah siswa yang mendaftar di sekolah dasar
Muhammadiyah genpa menjadi 10 orang murid.
Pada akhirnya karena memenuhi syarat, sekolah dasar ini pun tidak jadi
ditutup. Dari titik inilah petualangan ke 10 anak itu di mulai. Sekolah pun sudah
dimulai, mereka menempatkan tempat duduknya masing-masing, bertemu
dengan kepala sekolah yaitu Pak Harfan, mereka saling berkenalan satu sama
lainnya. Hal paling lucu ketika sesi perkenalan adalah ketika A Kiong malah
ketawa-ketawa saat ditanya namanya oleh guru mereka yaitu Bu Muslimah.
Hal-hal bodoh yang diperbuat Borek, pemilihan ketua kelas diprotes oleh si
Kucai, bakat yang dimiliki Mahar yang sangat luar biasa, Ikal yang pernah
mengalami jatuh cinta, hingga Lintang yang mempertaruhkan nyawanya yang
setiap harinya bersepeda pulang pergi dari rumah ke sekolah yang jaraknya 80
km.
Laskar Pelangi menjadi pilihan karena kesepuluh anak itu sangat suka sekali
dengan pelangi. Semua kejadian baik itu susah maupun senang mereka lalui
bersama di kelas yang ketika pada malam hari dipakai menjadi kandang hewan
ternak. Di sekolah dasar Muhammadiyah inilah Ikal dan sahabat-sahabatnya
memperoleh kenangan-kenangan indah yang tidak akan pernah mereka lupakan.
Kenangan seperti ketika kisah cinta Ikal dan A Ling. Pada mulanya Ikal
disuruh ibu guru Mus untuk membeli kapur tulis di toko keluarganya A Ling.
Ketika akan membayar, Ikal melihat tangan dan kuku indahnya A Ling, sejak itulah
hati Ikal selalu berbunga-bunga selalu membayangkan indahnya kejadian itu.
Ikal belum pernah melihat kuku seindah A Ling. Pada akhirnya Ikal tahu
bahwa orang yang memiliki kuku indah itu namanya A Ling, Ikal pun langsung
kasmaran dengan A Ling. Akan tetapi, Ikal harus menelan pahitnya jatuh cinta,
karena A Ling harus pindah ke luar daerah untuk menemani sang bibi yang tinggal
sendirian.
Peristiwa ketika Mahar mempunyai ide yang sangat bagus untuk mengikuti
lomba seperti karnaval. Mahar memiliki ide untuk mengikuti lomba di karnaval itu
dengan menari. Mereka menari seperti orang kesurupan, itu disebabkan karena
kalung yang mereka pakai berasal dari buah yang sangat langka dan buah itu
hanya ada di Belitung saja, adalah tumbuhan yang menjadikan sekujur tubuh
mereka gatal. Hasilnya mereka semua menari seperti orang kemasukan setan.
Tapi, berat kejadian itu SD Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba itu.
Ada sebuah kejadian saat kedatangan Flo. Dia merupakan anak orang kaya
yang pindah dari SD PN, dan masuk ke dalam kehidupan para anggota Laskar
Pelangi. Kedatangan Flo membawa pengaruh yang sangat buruk bagi para
anggota Laskar Pelangi, terutama Mahar yang saat itu duduk sebangku dengan
Flo. Sejak Mahar satu bangku dengan Flo nilai Mahar menjadi jelek yang
mengakibatkan Bu Mus sangat kecewa dan marah kepada Mahar.
Setiap hari yang di lewati mereka penuh dengan canda, tawa dan juga
tangis. Tapi, di belakang semua keceriaan yang mereka alami, seorang murid
bernama Lintang yang semangat dan kerja kerasnya untuk mendapatkan
pendidikan patut kita teladani. Ia tak kenal lelah untuk mengayuh sepedanya
pulang pergi dari rumah ke sekolah yang jaraknya sekitar 80 km. Itu karena
Lintang memiliki alasan yang kuat yaitu supaya dia bisa belajar. Lintang tidak
pernah sama sekali merasa mengeluh akan keadaannya itu meski ketika menuju
ke sekolah dia harus melewati danau yang ada buayanya. Lintang bisa dibilang
murid yang cerdas.
Hal ini dibuktikan ketika dia mengikuti lomba cerdas cermat bersama Ikal
dan Sahara. Ikal dan timnya bisa mengalahkan tim dari Drs. Zulfikar yang
merupakan guru sekolah orang kaya SD PN yang memiliki ijazah dan juga sangat
terkenal, dengan jawaban tim Ikal yang membawa timnya menajdi juara cerdas
cermat.
Alur ceritanya kurang jelas. Berbeda seperti Ayat-Ayat Cinta dan Harry
Potter dimana alur ceritanya nyaman diikuti, cerita laskar pelangi alur waktunya
maju mundur sehingga sedikit membingungkan para pembaca.
Kesimpulan
Novel karya Andrea Hirata ini bisa mengambil pelajaran hidup yang sangat
penting, seperti kita harus selalu menghargai hidup kita, tidak pantang menyerah
dan terus selalu berusaha sekuat tenaga. Semua yang ada di dunia ini tidak ada
yang tidak mungkin asal kita mau untuk berusaha sekuat tenaga.
Hal yang paling menarik di cerita ini bahwa orang pintar tidak menjamin
kesuksesan, seperti Lintang yang ada di cerita novel ini, dia meskipun pintar di
akhir ceritanya dia bekerja menjadi seorang supir truk. Pada intinya kita hidup di
dunia sudah diatur oleh Tuhan dan semua yang kita lakukan tidak terlepas dari
kuasa Tuhan.
Nama :
1. Alya Azahra
2. Dhian Putri Salsabilla
3. Fathimah Azzahra
4. Syarifah Fadlun