Anda di halaman 1dari 3

Judul : Kenangan di Sekolah

Tema : Perpisahan
Pemeran : Ulfah, Zahwa, Aya, Hira, dan Alifa

Sinopsis Drama :

Suatu ketika di ruang kelas pada saat jam istirahat, berkumpullah 5


remaja siswi kelas VI-unggul MIN 25 Aceh Besar. Mereka sedang asyik
mengobrol tentang banyak hal hingga menjurus pada tema obrolan
mengenai perpisahan sekolah.

Dialog :

Ulfah : Wah, tidak terasa ya seminggu lagi kita ujian nasional.

Zahwa : Iya ya. Jadi deg-degan nih aku. Sebentar lagi ujian nasional.

Aya : itu artinya tak lama lagi kita akan meninggalkan sekolah ini ya?
Jadi tambah sedih aku.

Hira : betul juga kamu Aya, ujian nasional sebentar lagi. Itu artinya
waktu kita di sekolah ini tinggal menghitung hari saja kan?

Ulfah : Ya ampun, aku sama sekali tidak menyadari itu. Selama ini
fokusku hanya sampai pada ujian nasional dan konsentrasi melanjutkan
studi ke Pesantren. Sama sekali tidak terpikir bahwa kita semua akan
berpisah.

Alifa : berpisah bagaimana Ulfah ?

Ulfah : Ya jelas, pasca lulus dari sekolah ini kita tidak bisa bersama-
sama lagi kan? Tentu kita memiliki tujuan yang berbeda setelah keluar
dari sekolah ini. Betul tidak?

Hira : kamu benar Ulfah. Tapi pendapatmu itu tidak sepenuhnya benar
juga. Belum tentu kita akan menempuh jalan yang berbeda. Siapa tahu
ada diantara kita yang sekolah di MTsN atau Pesantren yang sama
bukan?

Ulfah: iya, kamu benar Hira. Tapi dapat dipastikan kalau masing-masing
dari kita memiliki keinginan yang berbeda setelah lulus nanti. Aku sendiri
berencana untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren.
Alifa : Wah, berarti kamu akan tinggal di Pesantren ya Ulfah?

Ulfah : Ya, bisa dibilang begitu. Bagaimana dengan kalian?


Aya : Kalau aku mau sekolah di MTsN saja. Masalah MTsN mana...,
akan aku pikirkan nanti.

Hira : Kalau aku ikut keluargaku yang di Banda Aceh sih, sepertinya aku
akan sekolah di daerah itu.

Zahwa : rencanaku pasca kelulusan akan mendaftar di sekolah


kejuruan.

Ulfah : Nah, baru dibuka sedikit obrolan tentang rencana pasca lulus,
kita sudah memiliki pandangan yang berbeda bukan? Kemungkinan
besar kebersamaan kita ya hanya sampai pada akhir periode sekolah ini
saja, yakni sampai acara perpisahan kelas VI dilangsungkan.

Zahwa : Ya ampun, perpisahan ya. Di mana-mana tema ini sungguh


akan menjadi kisah dramatis dan mengharukan.

Hira : Melankolis (sedih) sekali kamu Zahwa. Ha… ha….

Alifa : Ya, aku rasa ungkapan Zahwa barusan tidak berlebihan. Aku
sendiri merasa sekolah ini telah menjadi rumah kedua bagiku. Para
penghuninya sudah seperti keluarga sendiri. Pak guru, ibu guru, bapak
kepala sekolah, para karyawan, ibu kantin, pak satpam, seluruh teman-
teman termasuk kalian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupanku
di sekolah ini.

Aya : wah, aku jadi pengen nangis ne.

Hira : kamu benar Alifa. Aku pasti akan merindukan sekolah ini.

Zahwa : Aku juga.

Ulfah : Suasanan ruang kelas semacam ini mungkin saja tidak kita
temukan di sekolah kita yang baru. Bencanda ria bersama kalian,
belajar bersama, tertawa bersama, bahkan menangis bersama.
Semuanya yang ada di sini akan sangat sulit untuk ditemukan di tempat
yang akan kita jalani di masa mendatang. Masing-masing dari kita akan
menjalani perjalanan hidup baru yang tentu saja berbeda satu dengan
lainnya bukan?

Aya : Kamu benar Ulfah. Yang paling berkesan buatku adalah ketika
kita berlima menjadi perwakilan delegasi sekolah untuk mengikuti
olimpiade tingkat SD/MI se-Aceh. Pengalaman itu sungguh tak
terlupakan.
Zahwa : Waktu itu kita mendapatkan juara 3 se-provinsi bukan?
Alangkah bangganya orang tua ku pada saat itu.

Ulfah : Oh, waktu itu kamu salah masuk kamar mandi pria pada saat
kita semua sedang berada di lingkungan sekolah tempat lokasi
kompetisi kan? Kamu dimarahi oleh salah satu panitia di tempat tersebut
karena kekeliruanmu itu. Ha… ha. Lucu sekali.

Aya : Sudahlah Ulfah, jangan ingat-ingat aib itu terus!

Hira : Ha..ha. iya Ulfah, kasihan Aya. Tapi lucu juga sih.

Ulfah: Eh, kalian nanti ada rencana mau ngasih sesuatu buat guru kita
nggak?

Zahwa: Mau ngasih apa emang?

(Hira, Alifa): Iya, mau ngasih hadiah apa?

Ulfah: Ya nggak tahu, ngasih sesuatu yang berkesan gitu maksud aku.
Tapi aku sendiri juga nggak tau mau ngasih apaaan. Barangkali aja
kalian punya ide.

Aya: Aku nggak ada ide apa-apa.

Ulfah: Ya sudah, kalau gitu nanti setelah kita perpisahan kita datangin
semua guru kita terus kita menyampaikan kepada mereka rasa
terimakasih karena telah membimbing kita selama menjadi muridnya.

Lirik Lagu : Terima Kasih Guru (semua pemeran)

Terima Kasihku Ku Ucapkan


Pada Guruku Yang Tulus
Ilmu Yang Berguna Slalu Di Limpahkan
Untuk Bekalku Nanti

Setiap Hariku Di Bimbingnya


Agar Tumbuhlah Bakatku
Kan Ku Ingat Slalu Nasihat Guruku
Trima Kasihku Guruku

Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai