Anda di halaman 1dari 3

Cerpen Ujian Praktek Bahasa Indonesia

Tema : Perpisahan

Judul : Kenangan di Sekolah

Tokoh/Karakter : Risa (Rosita), Arga (Rizki), Faisal (Riko)

Latar : Sekolah (Kelas)

Sinopsis Drama

Suatu ketika di ruang kelas pada saat jam istirahat, berkumpul 3 remaja siswa kelas 9 SMP Bina Karya.
Mereka sedang asyik mengobrol tentang banyak hal hingga menjurus pada tema obrolan mengenai
perpisahan sekolah.

Dialog dimulai

Risa : Wah, tidak terasa ya seminggu lagi kita ujian nasional

Arga : Iya ya. Jadi deg-degan nih aku. Sebentar lagi ujian nasional

Faisal : Itu artinya tak lama lagi kita akan meninggalkan sekolah ini ya? Jadi tambah sedih aku

Arga : Betul juga kamu Sal, ujian nasional sebentar lagi. Itu artinya waktu kita di sekolah ini tinggal
menghitung hari saja kan?

Risa : Ya ampun, aku sama sekali tidak menyadari itu. Selama ini fokusku hanya sampai pada ujian
nasional dan konsentrasi melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (SMA). Sama sekali tidak terpikir
bahwa kita semua akan berpisah

Faisal : Berpisah bagaimana Sa?

Risa : Ya jelas, pasca lulus dari sekolah ini kita tidak bisa bersama-sama lagi kan? Tentu kita memiliki
tujuan yang berbeda setelah keluar dari sekolah ini. Betul tidak?

Arga : Kamu benar Risa. Tapi pendapatmu itu tidak sepenuhnya benar juga. Belum tentu kita akan
menempuh jalan yang berbeda. Siapa tahu diantara kita ada yang berada di SMA yang sama bukan?

Risa : Iya, kamu benar Arga. Tapi dapat dipastikan kalau masing-masing dari kita memiliki kriteria
sekolah yang berbeda setelah lulus SMP nanti. Aku sendiri berencana untuk melanjutkan di SMAN 8
Jakarta

Faisal : Wah, berarti kamu akan meninggalkan Bandung ya Sa?

Risa : Ya, bisa dibilang begitu. Bagaimana dengan kalian?

Arga : Kalau aku mau ke SMK. Masalah jurusan, akan aku pikirkan nanti
Faisal : Rencanaku pasca kelulusan akan mendaftar ke SMA Merah Putih

Risa : Nah, baru dibuka sedikit obrolan tentang rencana pasca lulus, kita sudah memiliki pandangan yang
berbeda bukan? Kemungkinan besar kebersamaan kita ya hanya sampai pada akhir periode sekolah ini
saja, yakni sampai acara perpisahan kelas 9 dilangsungkan

Arga : Perpisahan ya?. Di mana-mana tema ini sungguh akan menjadi kisah dramatis dan mengharukan

Risa : Berlebihan sekali kamu Arga

Faisal : Ya, aku rasa ungkapan Arga barusan tidak berlebihan. Aku sendiri merasa sekolah ini telah
menjadi rumah kedua bagiku. Para penghuninya sudah seperti keluarga sendiri. Pak guru, ibu guru,
bapak kepala sekolah, para karyawan, ibu kantin, pak satpam, seluruh teman-teman termasuk kalian
adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupanku di sekolah ini

Arga : Wah, aku jadi pengen nangis

Risa : Kamu benar Ar. Aku pasti akan merindukan sekolah ini

Faisal : Aku juga

Risa : Suasanan ruang kelas semacam ini mungkin saja tidak kita temukan di bangku SMA. Bencanda ria
bersama kalian, belajar bersama, tertawa bersama, bahkan menangis bersama. Semuanya yang ada di
sini akan sangat sulit untuk ditemukan di tempat yang akan kita jalani di masa mendatang. Masing-
masing dari kita akan menjalani perjalanan hidup baru yang tentu saja berbeda satu dengan lainnya
bukan?

Faisal : Kamu benar Sa. Yang paling berkesan buatku adalah ketika kita bertiga menjadi perwakilan
delegasi sekolah untuk mengikuti olimpiade tingkat SMP se-Jawa Barat. Pengalaman itu sungguh tak
terlupakan

Arga : Waktu itu kita mendapatkan juara 3 se-provinsi bukan? Alangkah bangganya orang tua ku pada
saat itu

Risa : Oh, waktu itu kamu salah masuk kamar mandi wanita pada saat kita semua sedang berada di
lingkungan kampus tempat lokasi kompetisi kan? Kamu dimarahi oleh salah satu mahasiswi di kampus
tersebut karena kekeliruanmu itu. Haha,Lucu sekali

Arga : Sudahlah Sa, jangan ingat-ingat aib itu terus!

Risa : Ha..ha tapi itu lucu lho Ar

Arga : Kalau yang paling berkesan buatku adalah ketika ibu Salimah menangis haru saat kita semua
berinisiatif memberikan hadiah padanya ketika hari guru. Sungguh, pada saat itulah hari yang sangat
berkesan buatku
Faisal : Inisiatornya kan kamu Ga. Kami semua menyetujui usulan kamu dan sekenario pemberian hadiah
pun dilakukan

Risa : Arga, kamu lho yang paling sadis mengerjai Bu Salimah. Kamu sampai mengatakan bahwa Ibu
Salimah bukanlah contoh guru yang baik. Padahal rencana kita tidak sejauh itu. Kamu harus minta maaf
kepada Bu Salimah, meskipun pada saat itu kita semua sedang bersandiwara mengerjainya sebelum
pada akhirnya memberikan ucapan selamat serta memnerikan hadiah untuknya

Arga : Iya, iya. Nanti aku minta maaf ulang deh sama bu Salimah. Oh ya, ngomong-ngomong pada saat
acara perpisahan nanti konsepnya mau seperti apa?

Risa : Nah, bagaimana Sal? Diantara kami semua, kan kamu yang pengurus OSIS. Kamu juga nanti akan
andil dalam penyelenggaraan acara perpisahan sekolah kan?

Faisal : Hmm, iya. Siang ini OSIS akan mengadakan rapat bersama kepala sekolah, guru, dan teman-
teman dari eskul lainnya. Agenda pembahasannya adalah konsep acara perpisahan kelas 9.

Risa : Acaranya harus yang berkesan ya? Jangan terlalu banyak hura-hura lah

Faisal : Iya, kalau itu sudah pasti. Nanti akan aku sampaikan ke forum. Sebelum itu, kalau kalian ada
usulan, nanti bisa kusampaikan di rapat siang nanti

Arga : Wah, ide bagus itu. Nanti kita bahas lagi pada jam istirahat kedua ya. Ini sudah bel masuk kelas
sepertinya. Yuk kita bersiap!

Risa : Kita kan sudah berada di ruang kelas sejak awal jam istirahat pertama tadi Ar?

Arga : Haha. Iya

Faisal : Sudah, kita lanjutkan nanti, Ibu guru sudah datang itu!

Arga : Iya Sal. Maaf

Akhirnya ketiga sahabat itu kembali menjalankan aktivitas mereka di ruang belajar. Selanjutnya agenda
pembahasan perpisahan kelas berlanjut pada jam istirahat kedua dan berikutnya akan disampaikan oleh
Faisal di forum yang lebih resmi.

Anda mungkin juga menyukai