Anda di halaman 1dari 8

Sahabat sejati

Seira, seorang anak dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Ia mempunyai tiga orang
sahabat yang kemana-mana selalu bersama, namanya Rara, Lini, dan Cindy. Mereka duduk di kelas 3
SMP.

Akhir semester pun tiba.

Di sekolah

“Anak-anak karena sebentar lagi kalian akan mengikuti ujian akhir ibu mau nanya nih..kalian
kemana rencana ngelanjutin sekolah SMA nya?”. Ucap seorang guru namanya Bu Siti. Sontak semua
siswa langsung menjawab pertanyaan Bu guru itu. Tapi tidak dengan empat orang sahabat itu. Seira,
Rara, Lini, dan Cindy merasa sangat sulit untuk menjawab pertanyaan itu.

Bukan tanpa alasan mereka merasa sulit untuk menjawabnya, melainkan karena dari diri masing-
masing mereka ingin selalu bersama. Tapi ternyata pilihan sekolahnya berbeda-beda. Seira memilih
ke SMA Boarding school, Rara memilih ke SMA, Lini ke SMK, sedangkan Cindy memilih ke SMA yang
berbeda dengan mereka bertiga.

Tidak dapat dibohongi mereka berempat ingin sekali kedua pilihan itu, yakni selalu bersama dan
melanjutkan sekolah yang diinginkan.

Sepulang sekolah

Di rumah Seira

Seira membuka hp nya lalu mulai mengirim pesan ke group circle mereka berempat. Ya mereka
sedang membahas perkara ngelanjutin sekolah. Karena jujur mereka sedih jika akan berpisah,
apalagi nanti masing-masing akan punya sahabat baru, pasti mereka semakin jauh.

1 bulan kemudian

Ujian akhir kelas 9 sudah dimulai dan pendaftaran di sekolah tingkat SMA sudah mulai dibuka,
juga sekolah yang diinginkan oleh Seira, Rara, Lini, dan Cindy. Seminggu berlalu ujian akhir pun
sudah selesai. Sekarang kelas 9 sudah diliburkan.

Di rumah Seira

Setelah makan malam kedua orang tua Seira berada di ruang keluarga, juga seira. Papa Seira
bertanya “Nak, kamu mau kemana lanjutin sekolah SMA nya?” akhirnya pertanyaan yang ditakutkan
Seira pun kembali lagi. Mama Seira pun mendukung pertanyaan suaminya itu. Seira menjawab
“Sebenarnya Seira mau lanjutin ke SMA Boarding School Pa, ma.Tapi sahabat Seira tidak kesana”
jawab Seira.

Papa : “Nak, masing-masing orang

Punya keinginan yang berbe-

da, tapi yakinlah tujuannya

Pasti sama, ingin sukses”.


Seira : “Tapi pa bukan itu yang Seira

maksud”.

Papa : “Truss maksud Seira apa?”.

Seira : “Seira berat sekali untuk

berpisah dengan sahabat

Seira, nanti kalau kita pisah

Pasti bakalan jauh lagi donk,

Kayak belum kenal dulu, itu

Yang Seira takutin pa..”.

Papa : “Nak, sahabat itu bisa datang

dan hilang kapan saja.Maka

dari itu jika Seira mau tahu

seberapa kuatnya persahaba-

tan kalian, ini satu cara

Untuk Seira”.

Seira : “Iya pa, Seira bakal lanjutin ke

Sekolah yang Seira mau itu.

Dan Seira bakal bilang sama

sahabat Seira”.

Papa : “Gitu donk anak papa yang

Pintar”.

Di kamar Seira

Seira dan sahabatnya Cindy, Rara, Dan Lini sedang asyik berbincang-bincang di grup circle wa
mereka.Tiba-tiba Cindy bertanya tentang jawaban Bu guru kemarin. Lalu Seira menjawab”aku udah
pikirin,emang sekarang yang lebih baik buat kita emang ngelanjutin sekolah kemana yang kita suka,
walaupun kita bakalan pisah sih, tapi kita juga punya cita’cita yang akan di gapai, and ya cita-cita
dan jalannya pun tentu beda-beda kan. Tapi walaupun kita pisah kita gak boleh asing ya”.

Cindy : “iya dih Seira gue juga mikir-

nya kek gitu”.

Lini : “iya gue juga”

Rara : “sama teman-teman gue juga

Mikirnya kek gitu,tapi gue


Sungkan aja bilangnya,hehe”

Akhirnya keempat orang sahabat itu mendaftar ke sekolah yang mereka inginkan.

Libur akhir selesai,siswa-siswa baru sudah mulai masuk sekolah.Sama hal nya dengan
Seira,Cindy,Rara,dan Lini. Sebelum berangkat ke sekolah,mereka sama-sama ngucapin semangat
untuk mereka berempat karena ini hari pertama mereka di sekolah masing-masing.

Di sekolah Seira

Bel masuk berbunyi,siswa-siswa berlarian menuju kelas masing-masing.Begitu juga Seira ia


bergegas masuk kelas agar tidak telat. Karena hari pertama sekolah guru meminta masing-masing
siswa untuk perkenalan. Dan sekarang tiba giliran Seira.

Seira: “hai teman-teman perkenalkan

nama saya Seira,senang berte-

mu kalian”

Siswa:“hallo Seira,senang bertemu

kamu juga”

Seira: (ia pun tersenyum,dalam hati

Ia berkata ternyata benar kata

Papa,my papa memang ter the

Best,hihi)

Di sekolah Cindy

Karena pertemuan awal guru meminta siswa untuk perkenalan and ya begitu juga dengan Cindy.Dan
tiba gilirannya.

Cindy: “perkenalkan namaku Cindy,

Senang bertemu kalian”

Siswa: “Salken Cindy..”

Cindy: (ternyata seru juga yah..hihi)

Di sekolah Rara

Begitu juga dengan Rara

Rara: “perkenalkan namaku Rara,

Salken semua...”
Siswa: “salken too Rara”

Di sekolah Lini

Kondisi yang sama

Lini: “hallo semua,salken namaku

Cindy..”

Siswa: “hai Cindy..,salken too”

Di rumah

Sepulang sekolah keempat orang bersahabat yang sekarang dipisahkan oleh sekolah itu sedang
asyik berbincang-bincang di group wa mereka. Kini mereka berbincang tentang gimana sekolah baru
masing-masing.

Seira: “eh guyss gimana sekolah kali-

an hari ini?

Cindy: “kalau gue sih lumayan”

Rara : “gue juga”

Lini : “ya, gue juga”

Cindy: “lo gimana Ra?”

Seira : “gue lumayan baik,eh btw kita

Kapan nih ngumpul bareng?”

Cindy: “ya kalau gue ngikut aja”

Seira : “gimana yang dua orang?”

Rara : “ngikut”

Lini :”ngikut”

Seira :”oke deh,hari Minggu aja”

Cindy: “oke”

Rara :”oke”

Lini :”oke”

Rara :”kita ngumpulnya dimana?”

Cindy:”iya,dimana?”

Lini :”eh gimana kalau di cafe aja?”


Seira :”setuju”

Cindy:”ngikut”

Rara :”Siip”

Seira :”teman-teman yang lain pada

kemana nyambungnya?”

Rara :”kurang tau sih Ra”

Seira :”gimana kalau lain kali kita bi-

Kin acara reunian,pasti seru”

Lini :”ngikut”

Rara :”iya,pasti seru banget”

Cindy:”oke”

Di rumah Seira

Papa:”Ra,gimana sekolahnya hari

Ini?”

Mama:”iya Ra, gimana?”

Reisa :”lumayan seru pah,mah”

Papa :”kamu cerita donk sama papa

Dan Mama keseruan kamu di

Sekolah hari ini”

Seira:”lain kali aja ya pa,ma.Seira

Ngantuk mau tidur,daa papa

Mama”

Papa :”dasar anak muda”

Mama:”hahaha anak kita juga pa..”

Pagi hari pun tiba Seira bersiap-siap berangkat menuju sekolah,tidak lupa berpamitan juga ke papa
dan mamanya.

Seira:”pa,ma Seira berangkat sekolah

Dulu ya”

Mama:”iya nak hati-hati”


Papa :”oke anak papa,semangat

Belajarnya”

Seira:”iya pa ma.Assalamu’alaikum”

Papa&mama:”wa’alaikumsalam”

Di sekolah

Dini,teman sekelas Seira dia kelihatannya anak baik dan sopan,juga ramah.

Dini:”hai Seira”

Seira:”hallo Dini”

Dini:”ke kantin yuk”

Seira:”boleh,yuk”

Dini dan Seira berjalan menuju kantin

Dini:”Seira kamu mau aku pesanin

Apa?”

Seira:”bakso aja”

Dini:”oke,tunggu ya”

Seira:”hmm”

Berapa menit kemudian

Dini:”nih Seira bakso nya”

Seira:”ohh iya,sorry ya ngerepotin,

Btw makasih”

Dini:”ah biasa aja,sama-sama”

Kamu GK ada teman yang sa-

Ma masuk di sekolah ini?

Seira:”kebetulan GK ada,temanku

Semua pada pencar”

Dini:”ooh,aku juga sama”

Seira:”eh aku boleh tanya sesuatu


gk?”

Dini:”boleh,emang mau nanya apa?”

Seira:”kamu pasti punya sahabat ju-

ga kn,truss gimana perasaan

Kamu pisah sekolah gini?”

Dini:”yah gimana ya.Sedih sih,tpi kn

Setiap orang punya keinginan

Yang beda-beda juga”

Seira:”hmm,ya kamu betul banget”

Beberapa menit berlalu, kini Seira dan Dini sudah berada dalam kelas.

Di rumah

Seperti biasa keempat orang bersahabat itu kembali lagi berbincang-bincang mengenai apa yang
terlintas di kepala mereka.

Besok tiba hari yang ditunggu-tunggu oleh keempat orang itu.

Hari Minggu pun tiba. Sesuai janji mereka akan bertemu di cafe.

Di cafe

Seira:”hai guysss aku kangen banget

Sama kalian”(sambil pelukan)

Cindy:”sama aku juga”

Rara:”mewakili”(peluk berempat)

Lini:”mewakili”

Pelayan:”mau pesan apa mbak?”

Rara:”gue kopi sama stik kentang”

Lini:”gue kopi sama miegor aja”

Cindy:”jus alpukat sama stik kenta-

ang”

Seira:”jus mangga sama bakso aja”

Pelayan:”oke mbak ditunggu ya”


Seira:”siip mbak”

Keempat orang sahabat itu berbincang-bincang tanpa henti,dengan wajah yang begitu bahagia.
Tidak bisa dipungkiri kini mereka dipisahkan oleh sekolah masing-masing,dan sekarang tiba waktu
yang ditunggu-tunggu oleh mereka. Rasanya rindu yang ditahan akhirnya terbayarkan dengan
pertemuan hari ini,wajah bahagia terpancar dari keempat orang sahabat itu dan terlihat begitu
hangat serta sangat sempurna.

Tamat

Anda mungkin juga menyukai