Anda di halaman 1dari 43

1

Sahabatku
Motivatorku
By Besse Zaskia Utami

By Besse Zaskia Utami


Ika adalah seorang anak perempuan dari keluarga
sederhana. Saat itu Ika belum memiliki seorang
adik. Keluarganya baru saja pindah ke desa dan
masih tinggal menumpang di rumah Bibinya.
Ika sempat menyelesaikan pendidikannya di PAUD
yang pindahan dari kampung asalnya. Di desa ini
Ika mulai beradaptasi dengan lingkungan
barunya.Ika pun masuk Sekolah Dasar, tetapi itu
tidak lama karena ia harus ikut pindah lagi bersama
neneknya ke kampung lain,sehingga Ika harus
meninggalkan lagi teman barunya. Namun karena
Ika anaknya supel dalam bergaul, tidak lama
kemudian langsung dapat banyak lagi teman baru.
Ika tinggal bersama neneknya selama 2 tahun yang
pada akhirnya ia dipanggil kembali oleh kedua
orang tuanya karena mereka sudah memiliki rumah
sendiri. Ika kembali masuk ke sekolahnya yg lama,
dan bertemu sahabat lamanya lagi.
“Ika!” Seru Amel
” Hai Amel” Jawab Ika.
“Kamu apa kabar?” Tanya Amel kepada Ika
“Aku baik, kamu sendiri apa kabar” Kata Ika
3

“Kabarku baik-baik saja” , Amel menjawab dengan


wajah yang sangat bahagia.
Sesudah mereka mengobrol, lonceng sudah
berbunyi, dan mereka pun masuk ke kelas.
Kini tiba waktunya sekolah mereka mengadakan
ujian kenaikan kelas. Dan setelah diumumkan hasil
ujiannya, ternyata yang mendapat nilai ujian
tertinggi di kelas 3 adalah Amel sahabatnya. “Baik,
anak anak!! ibu akan mengumumkan siapa yang
mendapatkan nilai tertinggi di kelas ini. Dan yang
mendapatkan peringkat satu di kelas adalah,
Amelia!” kata ibu guru. Satu kelas pun bertepuk
tangan untuk Amel.
Beberapa saat kemudian, jam istirahat tiba. Ika
memberi ucapan selamat untuk Amel yang telah
mendapatkan nilai terbaik di kelasnya,
“Wowww, selamat yaa Mel” Kata Ika
“Makasih Ika” Jawab Amel
Sejak saat itu Ika belajar dengan giat dan
sungguh- sungguh untuk bisa seperti
sahabatnya yang selalu mendapatkan peringkat
pertama dari kelas 1 hingga mereka duduk di
kelas 4. Ika yakin usaha yang dia lakukan itu
tidak akan mengkhianati hasilnya nanti.
Dan akhirnya, di kelas 4 Ika mendapatkan
peringkat 4 di semester 1, dan peringkat 3 di
semester 2. Seiring berjalannya waktu, Ika bisa
meraih peringkat ke-2 hingga ke peringkat 1
Dan prestasinya itu bisa ia pertahankan hingga
kelas 6.
Ika yakin bahwa semua itu berkat kerja keras dan
dukungan dari sahabat baiknya yaitu Amel.
4

“Kamu hebat ya… bisa lulus dengan nilai yang


bagus”kata Amel”. Makasih ya ..Mel,” Jawab Ika.
Semua prestasi yang Ika raih sekarang juga tak
luput dari dukungan dan doa kedua orang tuanya
yang selalu juga mengontrol dan mengawasinya.
Sejak PAUD Ika sudah diberikan smartphone atau
tab oleh ibunya untuk bermain game offline, namun
di jam-jam tertentu saja Ika dapat memainkannya.
Saat duduk di kelas 4, Ika sudah tidak diizinkan lagi
menggunakan android karena Ika sudah mulai
tumbuh besar. Ayah dan ibunya sangat perhatian
dengan semua kegiatan Ika. Mereka tidak pernah
menuntut Ika untuk menjadi juara kelas. Yang
penting Ika dapat mengatur waktunya dengan
sebaik-baiknya.
“Bener ya, kata orang yang dulunya tidak bisa
sekarang menjadi bisa, karena adanya kerja
keras….. Karena aku sendiri sudah mengalami itu
semua” Kata Ika
“Ya,..kamu benar“kata Amel.
“Aku akan berusaha mempertahankan prestasi ini
di SMP nanti! ” Kata Ika dengan penuh semangat.
” Sip. Aku juga akan selalu dukung kamu kok” kata
Amel sambil tersenyum melihat ke arah Ika
” Karena kita, best friend forever!” Teriak Amel
dan Ika bersamaan.
Dan ayah mereka kini sudah datang untuk
menjemput mereka pulang.
5

Ciara Anak Yang


Sopan
By Besse Zaskia Utami
OKT 2, 2021 Cerpen, Pena Anak Indnesia, SMPN 13
Kolaka Utara

By Besse Zaskia Utami

Ciara adalah anak yang baru saja menginjak jenjang


SMP. Ciara juga anak yang rajin dan gemar membaca.
Ciara tinggal bersama Ayah, Ibu dan adik- adiknya.

Pagi itu Ciara diantar ayahnya ke sekolah barunya. Ciara


melihat sekeliling sambil mencari kelasnya dan bertanya
kepada guru yang ada di sana.

“Assalamualaikum Bu”, Ciara mengucapkan salam


kepada guru yang ada di situ

“Wa’alaikumsalam” Jawab guru itu.

“Maaf sebelumnya bu kalau saya mengganggu. Saya


hanya ingin bertanya kelas Vll dimana karena saya
murid baru di sekolah ini” Tanya Ciara sambil
menundukkan kepala

” Ya sudah, mari ibu antar ke kelas kamu, yaa.” Jawab


guru itu sambil tersenyum
6

Mereka pun berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas


Ciara mengucapkan terima kasih kepada gurunya itu.

“Kita sudah sampai, ini kelas kamu”, katanya

“Iyaa, sama sama, katanya lagi.

Ketika Ciara masuk kelas, teman -temannya melihat ke


arahnya

“Kenapa mereka semua melihat ke arahku?” Kata Ciara


dalam hati.

“Hai” ucap teman- teman kelas Ciara.

“Hai!, Nama kamu Ciara kan” tanya salah satu teman


kelas Ciara yang bernama Lisa

“Hai juga, ya benar nama ku Ciara” jawab Ciara sambil


tersenyum

Ciara pun berjalan ke arah Ara. Ara adalah teman Ciara.

“Hai Ara!” Ciara menyapa Ara

“Hai” jawab Ara

“Boleh aku duduk di sebelahmu karena kursi yang


tersisa hanya itu” kata Ciara

“Ya, boleh aja sih”Jawab Ara


7

“Makasih ya” ucap Ciara ke Ara, Sesudah Ciara dan


teman-temannya mengobrol, tidak lama kemudian guru
pun datang. Dan mereka duduk di tempatnya masing-
masing

Ciarapun menjalani hari-harinya di sekolah barunya


dengan hati gembira,Teman- teman sekolahnya
bersahabat semua dan saling membantu menyelesaikan
tugas sekolah,

Untuk membahagiakan orang tuanya, Ciara ingin


persembahkan prestasi terbaik dengan memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya belajar.
8

Mimpi Yang Nyata


ByBesse Zaskia Utami
OKT 3, 2021 Besse Zaskia Utami, pena anak
indonesia, SMPN 13 Kolaka Utara

By Besse Zaskia Utami

Di sebuah rumah yang sederhana, ada seorang gadis


kecil yang mempunyai mimpi yang tinggi. Dia adalah
Mentari. Mentari adalah anak dari seorang petani yang
sederhana dan sangat suka membaca .
9

Pada suatu hari ayahnya bertanya kenapa Mentari sangat


suka membaca.

“Mentari!” Ayah Mentari memanggilnya.

“Yah ayah, tunggu” seru Mentari

“Iya, ada apa ayah?”tanya Mentari

“Ayah hanya ingin bertanya” ucap ayah mentari

“Apa yang membuat kamu suka sekali membaca?”


Tanya ayah Mentari kepadanya.

“Mentari suka sekali membaca karena dengan membaca,


kita bisa menambah wawasan dan ilmu ” jawab Mentari.

“Kamu memang anak yang pintar dan rajin ” kata ayah


Mentari sambil mengelus kepala putrinya itu.

“Ya ayah, terimakasih” ucap Mentari.

Keesokan harinya Mentari berangkat ke sekolah. Setiap


Mentari ingin berangkat ke sekolah ia selalu menaruh
harapan untuk dirinya, karena ia mempunyai mimpi dan
cita cita yang tinggi yaitu menjadi seorang dokter.

Saat pelajaran di kelas dimulai, guru memberi tugas


kepada siswa.
10

“Baik anak anak, sekarang ibu memberi kalian tugas


yaitu menceritakan cita- cita kalian!”Kata bu guru.

“Baik Bu!” Seru siswa di kelas

Sesudah pembelajaran di kelas selesai, Mentari dan


teman temannya pun pulang ke rumah masing masing.
Pada malam harinya Mentari mengerjakan tugas yang
diberikan gurunya.

Keesokan paginya Mentari pergi ke sekolah untuk


mengumpulkan tugasnya. Sesudah guru memeriksa dan
membaca tugasnya, guru itu mengatakan sesuatu kepada
Mentari.

“Mentari, apa cita – citamu ingin menjadi dokter?”


Tanya guru kepada Mentari

“Iyaa, Bu. Mentari sangat ingin menjadi seorang dokter”


jawabnya.

“Apa alasan kamu ingin menjadi dokter?” Tanya


gurunya kepada Mentari lagi.

“Aku ingin menjadi dokter karena dokter adalah


pekerjaan yang mulia” Jawab mentari

“Gapailah mimpimu Mentari, setinggi apapun Itu” Kata


bu guru sambil melihat ke arah Mentari.
11

“Iya Bu, Mentari yakin bisa menggapai mimpi itu !”


ucap Mentari.

Waktu terus berjalan, dan Mentari sudah tumbuh


menjadi wanita yang hebat. Semua itu berkat kerja
keras dan usaha yang ia lakukan selama ini. Mentari
sekarang sudah mencapai mimpinya yaitu menjadi
seorang dokter.
12

Bulan Teman
Ceritaku
ByBesse Zaskia Utami
OKT 10, 2021 Cerpen, SMP N 13 Kolaka Utara

By Besse Zaskia Utami

Dini adalah anak yang baik. Di rumahnya Dini hanya


tinggal bersama ibunya.

Saat itu Dini berjalan di tepi pantai sendirian karena ia


tidak mempunyai teman. Ibunya tidak bisa menemani
karena sibuk dengan pekerjaannya. Ketika langit
berubah menjadi senja, Dini kembali ke rumahnya.
13

Malam sudah datang, Dini menatap langit yang disinari


oleh bulan dan bintang . Dini membuka jendela
kamarnya dan menatap bulan lalu mengeluarkan semua
isi hatinya

“BULAAAN!!” Teriak Dini.

“Aku tau kamu dengar aku kan? Aku cuma mau bilang ,
aku tuh iri banget sama kamu. Kamu bisa bersinar
terang, tapi aku tidak bisa !”

“Trusss, ada bintang di sekeliling kamu, sedangkan


aku…nggak.”

“Huuh,” Dini menghembuskan nafas.

“Makasih, ya …udah dengerin aku” ucap Dini.

“Ya, udah deh, aku tidur dulu, sampai jumpa besok


malam ya,” kata Dini.

Dini pun berjalan menuju kasurnya dan tertidur dengan


nyenyak.

Keesokan paginya Dini terbangun dan bersiap ke


sekolah.

Sepulangnya dari sekolah, seperti biasa ia istirahat dan


sorenya jalan jalan.
14

Tak terasa malam pun datang. Dini kembali bercerita


kepada bulan tentang apa yang dia alami dan rasakan
hari ini.
15

Pelangi Setelah
Hujan
ByBesse Zaskia Utami
OKT 14, 2021 cerpenku, Pelangi, pena anak
indonesia, SMPN 13 Kolaka Utara

By Besse Zaskia Utami

Gilang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia


anak yang baik, tapi cuek. Gilang tinggal bersama papa,
mama, dan kedua kakaknya. Akan tetapi, kedua
kakaknya tidak pernah menganggap dan
mempedulikannya. Mereka merasa iri kepada Gilang
yang semua kemauannya selalu dituruti oleh mama
papanya.
16

Di kota itu, Gilang tidak berteman dengan siapa siapa.


Karena dalam pikiran Gilang, dia tidak membutuhkan
seorang sahabat atau teman lagi. Hal itu disebabkan
karena Gilang pernah merasakan hal yang sangat
menyakitkan,. Ia kehilangan seorang sahabat yang ia
sangat sayangi, sahabat yang ada dikala senang ataupun
sedih. Hal itu membuat Gilang trauma untuk
mempercayai siapa siapa lagi karena masa lalu yang
sangat susah dilupakan dan itu membuat Gilang menjadi
anak yang suka menyendiri, cuek pada hal apapun, dan
bodoh amat.

Suatu hari,keluarganya pindah ke kota lain, karena


alasan pekerjaan. Namun alasan utama ayahnya
menerima pekerjaan itu agar Gilang bisa melupakan
masa lalunya, dan mulai membuka lembaran baru dalam
hidupnya.

Sore itu cuaca terlihat mendung. Gilang dan keluarganya


lagi duduk di halaman rumah sambil mencicipi ubi
goreng dan teh hangat yang dibuat oleh mama Gilang.

“Gilang, papa berharap kamu bisa melupakan semua


masa lalu itu” ucap papa kepada Gilang membuka
obrolan.

“Sama, mama juga berharap kamu bisa melupakan itu


semua” kata mama menambahkan.

“Iya, ma.. pa.. Gilang juga ingin menutup lembaran


lama. Gilang berharap mampu membuka lembaran baru
17

di hidup Gilang, tetapi Gilang perlu waktu” katanya


penuh harap.

“Mendingan, kamu berteman saja sama anak-anak yang


ada disini, mama yakin mereka baik dan asyik semua
kok!” Kata mama dengan senyum.

“Gimana ya ma?” ucap Gilang sambal menerawang ke


langit-langit rumah.

“Coba aja dulu, siapa tahu dengan kamu memiliki teman,


kamu bisa lupa masalah kamu dan bisa seceria dulu
lagi”, kata mama sambil memegang Pundak Gilang.

” Ya, udah deh ma, Gilang akan coba” jawab gilang.

Di hari itu Gilang sudah mulai ceria kembali dan


memiliki banyak teman, walaupun masih belum bisa
melupakan masa lalunya 100%.

Suatu hari di kantin sekolah, Gilang duduk seorang diri


sambil meneguk secangkir es teh. Tak berapa lama
Rama teman kelas Gilang datang menghampiri.

“Hai Gilang, boleh gabung ?” sapa Rama.

“Iya, silahkan Ram” jawabnya sambil mempersilahkan


Rama duduk di kursi sebelahnya.
18

“Bu, es tehnya satu ya, nggak usah manis, soalnya gua


udah manis” pesan Rama ke ibu kantin dengan sedikit
gombalan.

“siiiip mas Ram.” Jawab bu kantin sambil tersenyum


mendengar kalimat Rama.

“Lang, gua perhatikan lu sering kali ngelamun dan


mojok sendiri”kata Rama membuka obrolan

“Gilang, apa lu pernah mengalami hal tersulit dalam


hidup lu?” tanya Rama.

“Hmmmmm….Iya, pernah. Gua pernah mengalami hal


tersulit dalam hidup” jawab gilang

” Hal apa?” Tanyanya

“gua pernah kehilangan seseorang yang sangat gua


sayangi” jawab Gilang sembari menghela nafas
mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

“Tapi apa lu udah lupain masa lalu itu?”tanyanya lagi

“Ya, gua udah bisa menutup lembaran lama dalam hidup


gua dan membuka lembaran baru” jawab Gilang.

“Bagus deh kalau gitu. Saya akan selalu ada disamping


kamu untuk membantu melupakan kenangan pahitmu
kawan. Keep strong ” katanya sambil menepuk Pundak
Gilang.
19

Waktu pun berlalu begitu cepat. Gilang yang dahulu


adalah anak yang cuek dan pendiam, kini berubah
menjadi anak yang supel, ceria, dan terlihat
semangat menjalani hari-harinya yang penuh dengan
harapan dan masa depan yang cerah. Gilang berhasil
menutup rapat-rapat kenangan masa lalu yang selalu
menghantui dirinya. Hidupnya yang dulu kelam
dibasahi oleh rintihan air hujan kini
bermetamorfosis menjadi pelangi.
20

BERAT
ByBesse Zaskia Utami
OKT 13, 2021 Kolaka Utara, SMPN 13 Kolaka Utara

Berjarak puluhan kilometer dari pusat ibu kota


kabupaten, tidak membuat daerah ini menjadi tidak
bergairah dari cerianya kehidupan anak-anak. Hiduplah
seorang anak bernama Rama yang tinggal di rumah
pamannya. Hari-harinya setiap pulang sekolah, selalu
pergi membantu pamannya di kebun. Setiap pukul 07.00
pagi, Rama pergi ke sekolah diantar oleh pamannya.
Hari itu sesampainya di sekolah, seorang teman bertanya
kepadanya.

“Rama, apa kamu sudah tahu bahwa ujian sudah dimulai


minggu depan?” Mendengar pertanyaan itu Rama agak
kaget dengan mengkerutkan keningnya, tanda ia tidak
tahu.
21

“Ya, belum tahu. Aku sibuk membantu pamanku, jadi


tidak memperhatikannya,” jawab Rama.

“Oh, ya udah, aku pergi dulu ke kelas,” sambung


temannya sambil bergegas meninggalkan Rama yang
berdiri sendiri mematung.

Sesaat kemudian, lonceng berbunyi “teng teng teng”.


Semua siswa bergegas ke kelasnya masing-masing. Lain
halnya Rama, ia masih duduk memikirkan tugasnya yang
belum diselesaikan. Rama sampai lupa kalau lonceng
sudah berbunyi, hingga salah satu temannya berteriak
memanggilnya.

“Rama!” Teriak Dafa mengingatkan Rama kalau bel


masuk sudah berbunyi.

Rama pun teringat kembali dan cepat berlari menuju


kelasnya, sebelum guru masuk.

“Huh” Rama menghembus nafas.

“Ram, lu kok tadi melamun sih, lu kenapa ha?”tanya


Dafa.

“Ya, gue lagi mikirin banyak hal !” Jawab Rama.

“Ya udah, duduk cepetan entar gurunya Datang” kata


Dafa.

“Iya” kata Rama.


22

Guru pun masuk dan mengajar. Sebelum menutup


pelajaran guru menyampaikan bahwa minggu depan
akan ada ujian.Sepulang sekolah Rama menunggu
pamannya untuk menjemputnya, ketika pamannya
datang Rama melihat ke arah pamannya. Rama ingin
memberitahu pamannya agar ia bisa tinggal di rumah
untuk belajar persiapan ujian. Tetapi Rama merasa segan
dan tidak enak hati memberitahukan hal itu kepada
pamannya.

Ketika sampai di rumah, Rama makan dan beristirahat.


Sesudah makan, iapun istirahat. Seperti hari-hari
biasanya, paman memanggil Rama untuk menemaninya
dan membantunya berkebun. Saat itu juga Rama
menghampiri pamannya dan berniat mengatakan sesuatu
yang sedari tadi mengganjal di dalam benaknya. Karena
ia ingin sekali belajar untuk persiapan ujian, maka
dengan memberanikan diri, Rama akhirnya memberi
tahu pamannya tentang hal tersebut.

“Paman, Rama ingin memberitahukan sesuatu” ucap


Rama.

“Iya, bilang saja, nggak usah segan” kata Paman.

“Paman, Rama ada ujian minggu depan, boleh tidak


Rama di rumah dulu sampai ujianya selesai?” tanya
Rama ke paman.

“Iyaaa, tidak apa-apa Rama, kamu tidak usah membantu


paman paman dulu, tugas utama kamu adalah belajar”.
jawab paman.
23

“Terima kasih paman” kata Rama.

Setelah paman Rama pergi ke kebun, Rama berusaha


untuk menyelesaikan seluruh tugas-tugasnya. Ia juga
mengulang semua pelajaran yang telah diberikan oleh
guru-gurunya di sekolah. Walaupun terasa berat, namun
Rama mengerjakan semuanya dengan penuh semangat.
Ia bertekad untuk mendapatkan nilai yang tinggi di ujian
nanti.
24

HATI YANG HANCUR


ByBesse Zaskia Utami
OKT 21, 2021 cerpenku, SMPN 13 Kolaka Utara

Di sebuah desa terpencil, terdapat 2 orang anak gadis ,


yaitu Fira dan Lina. Mereka berdua adalah sahabat.
Kemana-mana mereka selalu bersama. Mereka sudah
bersahabat selama 7 tahun.

Fira kerap kali menyinggung Lina dengan candaannya.


Tetapi hal tersebut sering membuat mereka tertawa
terbahak-bahak. Mereka adalah sahabat yang memliki
karakter yang sama, keras kepala dan nggak baperan.

Pada suatu hari, Fira sedang bercanda dengan teman-


temannya. Tapi entah kenapa Lina agak berbeda kala itu.
25

Lina jadi tersinggung dan itu membuat hatinya sendiri


sakit.

“Kamu kenapa sih Fira?” ucap Lina dengan suara


lantang.

“Aku Kenapa, aku kan tadi cuma mau bercanda doang”


kata Fira.

“Udah deh, aku males!” kata Lina lagi.

“Kamu tuh kenapa sih, baperan banget. Kok sifat kamu


tuh agak berubah?” tanya Fira.

“Udah, aku udah males sama kamu” kata Lina sambil


meninggalkan Fira yang berdiri mematung.

” Ya, udah!” ucap Lina dengan kesal.

Seminggu berlalu, Lina ingin bertemu Fira untuk


meminta maaf telah membuat sahabatnya itu tersinggung
karena ulahnya. Akan tapi Fira tidak ingin bertemu
dengannya. Fira masih marah pada Lina mereka tidak
pernah bertengkar selama ini waktu itu lina minta maaf
ke Fira karena hal yang seminggu lalu.

“Fira, aku minta maaf soal hal minggu lalu” kata Lina.

“Heh, Aku sudah nggak mau mikirin soal hal itu aku
udah cape tau nggak” jawab Fira.
26

“Ya, udah aku kan udah bilang maaf. Kalau kamu nggak
maafin aku, itu mah urusanmu” kata Lina.

“Ya, udah” jawab Fira sambil melirik ke arah samping.

Selama seminggu lebih, teman-teman mereka yang


melihat Fira dan Lina bertengkar segitunya banget
karena mereka tidak pernah bertengkar selama itu
apalagi Fira dan Lina sudah bersahabat selama 7 tahun.

“Mereka kenapa bertengkar sih? padahal mereka dulu


akur mulu” kata Bunga salah satu teman Fira dan Lina

“Iya nih, padahal dulu tuh yah, aku tuh iri banget sama
persahabatan mereka berdua ” jawab Lia salah satu
teman mereka juga.

“ih, kamu aja yang iri, aku mah nggak

” kata Bunga.

“Emang aku, yang bilang kamu emangnya siapa” jawab


Lia.

Beberapa hari kemudian Fira dan Lina Masih bertengkar


dan tidak pernah berbicara lagi mereka bersikap seakan-
akan tidak saling kenal saling kenal. Hari itu Lina hanya
ingin memperbaiki masalahnya dengan Fira tetapi cara
mereka berdua berbicara dengan satu sama lain yang ikut
berubah.
27

“Fira, gue mau ngomong Ama lu” kata Lina.

“Ih, mau ngomong apa lagi sih lu Ama gue” jawab Fira.

“Huh, Fir” Lina menghembus nafas dan menyebut nama


Fira, tetapi Fira memotongnya.

“Ha, lu pasti mau baikan kan Ama gue, sorry ya gue


udah nggak mau lagi, walaupun gue ama lu bisa ngobrol
bareng, tapi jangan berharap akan kayak dulu lagi” kata
Fira.

“He, denger yah, gue itu tadi cuma mau ngomong, kalau
persahabatan kita sampai di sini aja. Jadi mulai hari ini,
menit ini, dan detik ini, persahabatan kita sudah
berakhir” kata Lina dengan suara sangat lantang.

Sesudah itu, Lina dan Fira memikirkan yang mereka


katakan tadi. Tetapi waktu tidak bisa diputar kembali
dan mereka mengakhiri persahabatan yang mereka
bangun sudah sangat lama. Saat itu pula Fira sudah
menjadi asing bagi Lina, dan begitu pun sebaliknya.
28

Inginku Tiada Air


Mata
ByBesse Zaskia Utami
NOV 12, 2021 Ayahku, Puisiku, SMPN 13 Kolaka Utara

By Besse Zaskia Utami

Untuk mu ayah…
telah kuucapkan berjuta kata
telah kuusahakan membalas cintamu
dan telah ku buktikan cintaku dengan banyak cara

Engkau mengajarkanku berjalan dan berbicara


Engkau mengajarkanku bagaimana mencintai dan
menyayangi seseorang
29

Engkau mengajarkanku arti dan makna kehidupan,, dan


Engkau pulalah mengajariku dengan kesabaran dan kasih
sayang.

Di saat aku merasa sedih, engkau selalu ada memberi


semangat untukku
Di saat aku gagal berkali kali, engkau mengatakan
bahwa aku BISA

Saat aku mengecewakanmu


Dengan sikapku yang keras
Tetapi engkau sabar dan terus mendidikku dengan kasih
sayangmu

Engkau, meneteskan banyak keringat,


di bawah teriknya matahari engkau rela
bekerja banting tulang
Hanya untuk aku anakmu….

Janjiku untukmu ayah….


Ketika aku dewasa akan ku balas semua kerja keras
dan kasih sayangmu untukku
Ketika aku dewasa akan ku buat engkau sangat
bahagia, dan
Inginku agar tiada air mata yang menetes kecuali air
mata kebahagiaan

SMPN 13 Kolaka Utara


30

Perkemahan
Pramuka
ByBesse Zaskia Utami
NOV 1, 2021 Ceritaku, Kemah Pramuka, SMPN 13 Kolaka
Utara

By Besse Zaskia
Utami

Pagi itu kami


diberitahu ada
kegiatan kemah
pramuka yang
dilaksanakan tiga
hari. Mendengar
itu, aku jadi
senang dan
gelisah. Senang
karena kegiatan
pramuka melatih
kemandirian
bersama teman-
teman, gelisah
karena seragam
dan lain-lain
perlengkalan
belum disiapkan.
Sampai di rumah
31

aku meminta tolong pada Ibu, agar membelikanku


peralatan yang aku butuhkan, karena siang kami sudah
harus berangkat ke lokasi perkemahan.

Sampai di sekolah ada kabar kalau ada salah satu teman


yang terkendala berkumpul di sekolah. Kami pun semua
bersama bapak guru pergi menjemput di desanya. Inilah
salah satu nilai kebersamaan dan kerjasama yang
diajarkan dalam dunia pramuka.

Kemah kami dilaksanakan di Pantai Berova yang


letaknya di Desa Pitulua Kecamatan Lasusua
Kabupaten Kolaka Utara. Siswa yang ikut dari sekolah
kami ada enam orang yang terdiri dari tiga siswa dan
tiga siswi.

Sesampainya di lokasi, aku melihat tempat itu begitu


ramai karena banyak siswa-siswi dari sekolah lain yang
ikut kegiatan pramuka juga. Saat kami menuju tempat
yang akan dibangun tenda, kami melihat sudah ada
bapak dan ibu guru yang akan membantu kami
membangun tenda.

Setelah tenda terpasang dengan baik, kami langsung


siap-siap untuk mengikuti agenda upacara pembukaan
kemah pramuka yang akan berlangsung selama 3 hari.

Malamnya sesudah salat Isya, sebagian anggota pramuka


mengikuti lomba membaca puisi, dan lomba
menyanyikan lagu daerah. Acara ini berlangsung dari
pukul 19.30 sampai dengan pukul 23.00 yang diikuti
oleh banyak siswa dari berbagai sekolah. Karena sudah
32

larut malam, seluruh penggalang disuruh untuk


beristirahat di tenda masing-masing.

Waktu subuh datang, kami pun shalat subuh secara


berjamaah. Pagi menyapa, kami semua langsung siap-
siap untuk senam pagi. Sementara agenda siang ada
lomba permainan tradisional, seperti bolak-balik balok
dan engrang. Lomba pasti seru, karena diikuti juga oleh
salah satu Teman mewakili sekolah.

Berkumpul dan bermain bersama dengan teman-teman,


membuat waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa
sudah dua hari berlalu mengantar kami pada malam
terakhir kemah, yang diisi dengan acara membaca puisi
dan menyanyikan lagu daerah secara bersambung.

Besoknya sebagai hari terakhir kemahnya, kami semua


berpetualang menelusuri tempat-tempat yang ada di
lokasi yang berlangsung tiga jam lamanya. Seru, asik,
senang, dan capek menjadi satu dalam perasaan
berpetualang sama teman-teman.

Waktu terus berjalan, hingga siang tiba untuk mengikuti


upacara diakhir. Upacara terakhir ini selalu di tunggu-
tunggu, karena ditandai dengan pengumuman pemenang
lomba bolak-balik balok dan engrang. Bagi mereka yang
juara diberikan piala dan piagam penghargaan.

Tiga hari yang penuh kebersamaan dan canda ria itu pun
berakhir. Kami semua sudah sangat ingin pulang di
rumah masing-masing berkumpul keluarga. Terimkasih
33

Bapak dan ibu guru, terimakasih Tuhan telah menjaga


kami.
34

Pahlawanku
ByBesse Zaskia Utami
NOV 24, 2021 Besse Zaskia Utami, Puisiku, SMPN 13 Kolaka
Utara

Karya : Besse Zaskia Utami

Dulu
Aku hanyalah nakhkoda tak tentu arah
Langkahku gontai tak bertulang
Oleh sikap pemalas dan selalu patah semangat
35

Kini
Kau hadir membakar semangatku
Kau hadir memberiku motivasi
Kau hadir menyirami sejuta ilmu

Kau jadikan aku pantang menyerah


Kau kobarkan api semangatku
Kau usir rasa malasku dengan tuturmu
Kau bertahta di singgasana hatiku

Kamulah pahlawan tanpa tanda jasa


Yang melumuri jiwaku dengan ilmu
Dengan ikhlas menghadapi kebimbanganku
Dan tulus mendidikku menuju kesuksesan

Nasehatmu abadi dalam sanubariku


Namamu kan kuukir rapi dalam ingatanku
Kini dan selamanya
Terima kasih guruku.
36

Ketika Lilin-Lilin
Kecil itu Terus
Menyala dalam Jiwa
Kami
ByBesse Zaskia Utami
NOV 25, 2021

Oleh : Besse Zaskia Utami

Lapangan hijau Kecamatan


Kodeoha di Bumi
Patowonua mengukir kisah
terindah bagi kami anak
Indonesia. Betapa tidak!
Dengan hadirnya komunitas
menulis “Pena Anak
Indonesia (PAI)” yang
didirikan oleh Bapak
Inspirator Ruslan Ismail
Mage (RIM) dan Bapak
Iyan Apt, maka karya tulis
kami terus membahana di
angkasa, menembus batas
wilayah, kota, bahkan
37

negara.

Terimakasih telah membangunkan “panggung terbuka”


di angkasa untuk mementaskan gagasan-gagasan, dan
karya tulis kami anak Indonesia. Hari ini 25 November
2021, terasa mimpi memakai kaos seragam Pena Anak
Indonesia di undang menghadiri acara puncak peringatan
Hari Guru Nasional.

Lebih membahagiakan lagi, karena kami berlima


mendapat piagam penghargaan langsung dari Bapak
Bupati Kolaka Utara sebagai penulis muda produktif di
Pena Anak Indonesia. Piagam ini menandai kalau sayap
mulai kami kepakkan perlahan untuk turus mengangkasa
lewat tulisan-tulisan kami yang dituntun mentor
profesional menulis Pena Anak Indonesia dan Bengkel
Narasi.

Betapa senang dan bangga


kami bisa berada di antara orang-orang besar Kolaka
Utara. Kami membawa nama sekolah tercinta SMP N
13 Kolaka Utara. Tiada terpikir olehku akan
kesempatan ini hadir dalam hidupku. Terima kasihku
tak terhingga kepada Bapak Bupati Kolaka Utara dan
Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kolaka Utara yang telah memberiku piagam
penghargaan.

Terimakasih kepada bapak dan ibu di komunitas menulis


Bengkel Narasi (BN), atas bimbingannya hingga kami
semua dapat membuat karya dengan pemikiran sendiri.
Para mentor PAI dan BN menjadi penyemangat kami
38

untuk terus bisa menerbitkan karya-karya tulis


menggunakan pemikiran sendiri.

Dari kalimat-kalimat inspiratif sang penggerak, kami


yakin bisa dan mampu mengepakkan sayap-sayap literasi
yang akan membawa kami terbang setinggi-tingginya
melintasi taman-taman ilmu pengetahuan paling
menawan.

Terimakasih panggung terbukanya bapak inspirator


kehidupan, sang penggerak jiwa tanpa limit bapak
Ruslan Ismail Mage. Betapa benar bapak telah
menyalakan lilin dalam jiwa kami.
39

Menemukan Harta
Karun dalam Buku
“Ensiklopedia Sang
Penggerak”
ByBesse Zaskia Utami
DES 9, 2021 HGN 2021, pena anak
indonesia, Rosmawati, Ruslan Ismail Mage

Oleh : Besse Zaskia Utami


40

Memperingati Hari Guru Nasional 2021 lalu, saya


bersama empat orang teman dari Bumi Patampanua yang
tergabung dalam komunitas menulis PAI (Pena Anak
Indonesia) mendapat hadiah buku dari Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Utara.

Buku itu berjudul


“Ensiklopedia Sang Penggerak : Pemikiran Inspiratif
Ruslan Ismail Mage” Karya Bunda Rosmawati. Buku
ini berisi kalimat-kalimat inspiratif dari sang inspirator
Bapak Ruslan Ismail Mage yang sungguh benar-benar
menggugah jiwa.

Membaca buku ini terasa terbang bercengkrama dengan


bintang-bintang bersama kalimat-kalimat inspiratif dari
sang inspirator. Saya tidak henti-hentinya mengucapkan
syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT bisa dapat
hadiah buku ini. Karena itu ucapan terimakasihku saya
persembahkan teristimewa kepada Bunda Rosmawati,
yang telah mencatat kalimat demi kalimat sang inspirator
dengan indah dan sistematis berdasarkan abjad.

Buku Ensiklopedia Sang Penggerak ini sangatlah


menarik untuk dibaca, karena sang penulis bunda
Rosmawati memiliki daya baca dan daya jelajah literasi
yang sangat tinggi. Kurang lebih tujuh tahun dengan
telaten menjahit satu demi satu kalimat sang inspirator
hingga menjadi karya buku yang sangat spektakuler.

Membaca kalimat demi kalimat terasa mengandung


energi penggerak yang begitu dahsyatnya mendorong
saya untuk muncul kepermukaan. Benar kata Walt
41

Disnay “Ada banyak harta karun di dalam buku”, dan


saya telah menemukan harta karun itu dalam
buku “Ensiklopedia Sang Penggerak” karya emas bunda
Rosmawati ini.

Beribu kalimat yang ada di dalam buku “Ensiklopedia


Sang Penggerak” ini sangatlah menginspirasi
pembacanya. Saya sampai ingin terus membacanya
berulang-ulang kali. Dalam kalimat tersebut ada makna
yang sangat dalam dan indah, hingga pemikiran sang
inspirator bapak Ruslan Ismail Mage telah menembus
dan bersemayam ke dalam jiwa kami.
42

Wakil Tuhanku
ByBesse Zaskia Utami
DES 21, 2021 Hari Ibu, SMPN 13 Kolaka Utara

Oleh : Besse Zaskia Utami

Dulu
Aku hanya segumpal darah
Yang ada dalam rahimmu
Yang kau jaga dengan cinta
43

Saat itu
Begitu banyak cucuran
Keringat dan air mata
Hingga mempertaruhkan nyawa

Membesarkan dengan kasih sayang


Mendidik dengan cinta
Membimbing dengan kesabaran
Tanpa mengharap balas budi

Pahlawan di setiap saat


Menjadi inspirasi di setiap langkah
Pelita di setiap malam
Warna dalam hidupku

Wakil Tuhanku di bumi


Yang ku panggil dengan sebutan ibu
Ibu yang sangat hebat
Ibu yang sangat tangguh

Jasamu hingga saat ini


Akan ku kenang sampai akhir hayat ku
Terimakasih wakil Tuhan ku di bumi
Terimakasih ibuku tercinta.

“Hari Ibu 22 Desember 2021”

Anda mungkin juga menyukai