Anda di halaman 1dari 18

MALAS BELAJAR MEMBUATKU MENYESAL

SMP Setia Budi adalah salah satu sekolah yang cukup terkenal di kotaku.

Hal ini dikarenakan setiap tahunnya SMP Setia Budi menerima ratusan siswa-siswi lulusan
SD dan tidak pernah sepi peminat dan aku adalah salah satunya.

Selama menjalani sekolah di SMP Setia Budi, aku memiliki 2 sahabat bernama Anin dan
Kinan. Mereka berteman baik denganku sejak kelas 7 hingga sekarang mendekati kelulusan
SMP

Menjelang ujian kelas 7 akhir, aku merasa sangat malas melakukan segala sesuatu sehingga
berdampak juga pada aktivitas belajarku.

Aku hanya belajar saat kondisi mood sedang baik-baik saja, selebihnya tidur atau bermain.

Setelah melewati masa-masa ujian kenaikan kelas, aku yakin bahwa nilaiku akan mengalami
penurunan.

Sudah pasti aku akan dimasukkan ke kelas 8E yang terkenal karena isinya adalah murid-
murid nakal dan malas.

Benar saja saat hari pembagina kelas tiba, namaku ada dalam daftar siswa-siswi penghuni
kelas 8E

Saat itu aku kaget tapi juga merasa biasa saja karena sudah memprediksi bahwa hal ini akan
terjadi.

“ Anin, Kinan, selamat ya kalian masuk ke kelas 8A!” ucapku memberikan selamat pada
kedua sahabatku.

“makasih ya, semoga lain kali kamu bisa rajin belajar dan tidak malas. Malu banget bisa
sampai masuk kelas 8E” jawab Anin. Aku cukp kaget mendengarnya karena ini terdengar
kasar bagiku.

“Iya, selama kelas 8 ini aku akan lebih rajin belajar, supaya nanti di kelas 9 kita bertiga bisa
kelas lagi.” Jawabku dengan cukup sedih.

Semenjak hari pembagian kelas itu hubungan kami bertiga mulai rengang. Anin dan Kinan
mulai membagi jarak denganku.

Di Sekolah kami, memman anak-anak kelas D dan E tidak beitu banyak disukai.
Kebanyakan dari mereka nakal, susah diatur, suka membuat onar, serta dicap sebagai siswa-
siswi pemalas.

Aku cukup menyesal karena saat itu memilih mlas-malasan daripada belajar untuk ujian
kenaikan kelas.

Setiap istirahat, aku bertemu dengan Anin dan Kinan di kantin. Saat ku tegar sapa, merka
hanya tersenyum datar lalu pergi menniggalkanku .

Kelas 8 ini adalah masa-msa yang cukup membuatku sters karena tidak punya teman.

Tiba saatnya menjelang ujian kenaikan kelas , aku berjanji untuk tidak mengulagi hal yang
sama seperti tahun lalu. Aku belajar bersungguh-sungguh supaya bisa masuk kelas 9A atau
9B.

Kesadaran ini membuatku bangkit dan termotivasi agar tidak dicap sebagai anak pemalas
lagi.

Selain itu, alas an lainnya adalah supaya hubungan persahabatku dengan Anin dan Kinan
bisa membaik lagi seperti dulu.

“Ngak papa kemarin gagal, tapi kali ini aku harus bangkit,nilaiku harus naik lagi, Ayo
semangat!” ucapku dalam hati menyemangati diri sendiri.

Puang sekolah dan malam hari aku belajar mempersiapkan ujian.

Hingga hari ujian, aku bersyukur karena bisa mengerjakan seluruh soal dengan mudah.
Semua pelajaran selama 2 semester ini bisa aku kuasai sehingga menjawab soal ujian bukan
hal yang sulit.

Setelah itu, tibalah hari pembagian kelas, aku sangat gugup karena takut kejadian tahun lalu
terulang kembali. Ternyata dugaanku salah! Aku berhasil masuk kelas 9A bersama Anin dan
Kinan.

“Selamat ya kamu berhasil mengalahkan rsa malasmu dan bisa masuk ke kelas 9A!” kata
Kinan memberikan selamat.

Entah kenapahari itu aku sangat bahagua, karena Anin dan Kinan kembali menyapaku
bahkan memberi selamat.

Semenjak saat itu, hubungan persahabatan kami bertiga kembali menjadi lebih baik.

Setiap permasalahan dibicarakan baik-baok. Saat itu aku tahu, bahwa baik Anin maupun
Kinan ternyata pernah mengalami masalah yang sama denganku, yaitu malas belajar.
Namu, satu hal yang membuatku sadar mereka tidak mau menyerah hanya karena malas.

Mereka berdua memperjuangkan nilainya dan tidak ingin membiarkan rasa malasnya
semakin mengusai dirinya.

Padahal keduanya dalah anggota OSIS juga yang artinya memiliki kesibukan tambahan di
luar jam sekolah.

Tetapi, nyatanya mereka bisa mebagi waktu untuk belajar, berorganisasi, bermain, dan
beristirahat.

Setelah kejadian ini, aku mulai belajar untuk tidak membiarkan rasa malas mengusai diriku.
Aku berusaha memacu semangatku untuk tidak gampang menyerah.

Istirahat boleh tetapi jangan sampai terlena hingga membuat tugas dan tanggung jawabku
terabaikan.

Waktu berlalu dan hari ini adalah hari wisuda SMP Setia Budi. Kami bertiga dinyatakan lulus
dengan nilai yang cukup membanggakan.

Kami masih berteman dan belajar bersama untuk memperjuangkan SMA impian
selanjutnya.
PERSAHABATAN SEJATI

Saat aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalanji bersama dengan ketiga sahabtku yaitu
Aris, Andri dan Ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan
ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohin yang nantinya
surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba,kami pun mnerima hasil ujian dan hasilnya
kita berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan
menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.

Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah
kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “kami berjanji akan selalu bersama untuk
selamanya.”

Keesokan harinya, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya
kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku
lupakan karena Aris berencana untuk menyatakan perasaannya kepaaku. Akhirnya aku da
naris berpacaran. Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu
sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalana pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.

“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.

“Udahlah ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.

“Arisssssssss awassssssss! Didepan ada jurang” teriak Nindi.

“Aaaaaaaaaaaa!!!”

Bruuk, mobil yang kami kendarai masuk ke dalamjurang. Aku tak kuasa menahan air mata
yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.
Perlahan aku buka matku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berda di sampingku.

Nindi….kamu sudah sadar, Nak?” Tanya ibuku

“Ibu..aku dimana? Di mana Ana, Andri dan Aris ?” tanyaku

“Kam di rumah sakit nak,kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi
kecelakaan” jawab ibu sambil menitikan air mata.

Aku terdiam mendengarkan ucapan inu dan air mataku menetes, tangisku tiadahenti
mendengar pernyataan inu.

“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu,
tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.”batinku berkata.

Lantas 2 hari berlalu dan aku berkinjung ke makam mereka,aku berharap kami bisa
menghabiskan waktu bersama-sama samapai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya angan-
angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
PERPISAHAN SEKOLAH SMP
Gemercik daun-daun bergesekan cahaya mentari memberi sebuah kehangatan langitbiru
memberikan senymnya yang indah mengawali hari-hari baruku yang damai membuat
langkah kecilku bersemangat memberikan sebuah harapan yang besar untuk menggapai
cita-citaku

Malam hari jam dinding dikamarku sudah menunjukkan pukul 02.00 malam tetapi disaat itu
mataku tidak bisa tidurentah apa yang membuat seperti ini. Apa mungkin kaena besok
adalah hari perpisahan sekolahku sekaligus juga hari perpisahanku bersama teman-
temanku.

Mungkin hari yang paling bersejarah bagi hidupku dan teman-temanku hari dimana aku
melepaskan seragam putih biru yang selama ini aku pakai dan akan menggantikannya
menjadi seragam putih abu-abu uaitu dimasa akan dating yaitu SMA. Mungkin hal itu yang
tidakbisa membuatku tidur. “Ya Tuhan kenapa mataku tidak bisa tidur juga padahal aku
harus bangun lebih awal untuk persiapan besok (ucapku sambil menutup mukaku dengan
selimut dan bantal untuk bertujuan agar aku bisa tidur). Aku harus tidur apapun itu supaya
aku bisa bangun cepat.

PAGI HARI
“Kak bangun nanti terlambat apalagi mau mandi bersiap kan hari ini hari perpisaha kamu
ayo bangun (kata mamak sambil menggerakan kakiku untuk segera bangun)
“Iya…. Ini sudah bangun emangnya uda jam berapa sih mak? Tanyaku
“uda jam setengan 6, uda makanya cepat bangun terus langsung mandi “ kata mamak lagi.
“hah ya tuhan uda jam segitu, mampus bisa terlambat” kataku aku pun segera
mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku pun langsung memakai seragam sekolah SMP ku yang terkahir
kalinya aku pakai yang sudah disiapkan oleh ibuku dan aku pun langsung merapikan semua
barang-barang yang akan aku bawa.
“ Kak uda siap belum ayo cepat nanti kita kesiangan nih.” Panggil mamak sambil
mengeluarkan motor dari rumah. Iya bentar mak lagi pakeksepatu, jawabku sambil
memasukkan sepatu. “Ya udah cepatan mamak tunggu” kata mamak didepan
DISEKOLAH
Sesampainya disekolah mamakpun langsung mamarkirkan motor dan segra menuju ke bus.”
Ayo kak cepat jalannya “ kata mamak. “iyaiya sabat dikit kenapa gak bakal ditinggalkan kok”
kataku sambil berlari-lari mengikutinya dari belakang. Saat sedang buru-buru dijalan, aku
bertemu Niswa temanku dijalan.
“hai ki? Karena aku disekolah dipanggil Kiky jadi meeka memanggilku Kiky “. Sapa siswa
saat melihatku” hai juga Niswa aku duluan soalnya mau buru-buru nih kataku sambil
meninggalkannya dibelakangku. Saat aku berjalan meninggalkan Niswa ternyata aku juga
melihat Mitha disampingku tapi aku tidak terlalu memperhatikannya karena aku harus
segera mengejar mamak yang sudah lebih dahulu sampai di bus. Sesampainya aku ditempat
parker bus, aku melihat Bana, Nisa dan Sari.
“Hai kalian” akhirnya kita kumpul lagi” kata teman-temanku sambil memelukku lama
banget sih Ky dating janjinya jam berapa malah datangnya jab berapa” kata Mala sambil
melihat jam ditangannya” maaf deh, gue kesiangan. Ya udah kita bisa masuk yok kedalam
bus aja deh . didalam juga rame kayaknya. : kataku sambil naik kedalam bus”. Ya bener kata
Kiky ternyata didalam sudah rame. Aku sama Mala duduk dibangku barisan ke3, sedangkan
didepanku ada Rini, Ika sama Ban yang asyik bercanda.
Selama diperjalanan aku hanya bercanda-canda seperlunya tidak seperti biasanya, karena
aku saat ini tidak mood untuk ngomong banyak, apalagi kalau ngomong hal itu lagi.
Sesampainya kami di PRAPAT DANAU TOBA aku dan teman-temanku langsung
membereskan barang-barang kami yang akan dibawa kedalam.
Anak-anak jangan ada yang bawa makanan kedalam ya, tinggal aja dulusemuanya ke bus.
Bawa semua barang berharga kalian.
AKU DAN IMPIANKU

Aku dan mimpiku” gantunglah cita-cita mu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit.
Karena jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”.
Ya, kata-kata itulah yang membuat saya terus termotivasi dan termotivasi hingga saat ini.
Namaku Shinta seorang gadis yang terlahir dari keluarga sederhana. Kini aku duduk di
bangku sekolah menengah pertama tepatnya kelas Sembilan. Aku memiliki impian yang
sangat besar yang mungkin atau bahkan tidak mungkin terwujud. Tapi aku yakin aku pasti
bisa. Bahwa apayang aku impikan bisa tercapai. Impian terbesarku adalah masuk di
Universitas Negeri yaitu UGM dengan jurusan kedokteran yang tentunya banyak diminati
oleh orang-orang. Ya, memang tidak mudah untuk masuk di Universitas tersebut. Tapi aku
selalu berdoa kepada Tuha agar impianku tercapai dan belajar dengan giat, bahkan giat
sekali. Aku ingin melihat kedua orang tuaku bangga dengan apa yang aku capai. Aku
percaya suatu saat nanti yang entah kapan datangnya melihat orang tuaku tersenym dan
bangga kepadaku melihat mengenakan baju wisudah. Aku tidak ingin menegecewakan
kedua orang tuaku. Tidak heran jika aku menyiapkan satu buku di penuhi oleh kata-kata
motivasi yang membuat ku semangat.
Kemudian orang tuaku merupakan suatu hal yang membuat au sangat yakin menempuh
pendidikan yang lebih layak lagi. Yang ku tahu cerita ini tidak bisa dijelaskan secara mudah.
Cerita ini penuh dengan ritangan dan perjuangan yang terkadang membuatku menangis.
Aku sering berkata atau berdoa sehabis ku sholat.
“ Ya Allah jika kali ini aku lelah, berikanlah aku semangat yang tak pernah berhenti dan tetap
berikan aku kekuatan untuk meneruskan harapanku”.
“Usapku jika lelah mulai menghalangi ku dan hari demi hari, malam demi malam aku sellau
berdoa sama Allah. Untuk memberikan kemudahan dan berharap Allah memebrikan aku
jawban dan hasil yang baik untukku. Disetiap perjuanganku aku belajar hingga larut
malamm, aku melihat tulisan yang selalu ingin aku pahami. Ya, memang tidaklah mudah
namun ini perjuangan yang akan aku barengi dengan usaha doaku. Perjuangan yang tidak
akan pernah berhenti kerja keras selama ini akan jadi kenangan yang akan aku ingat jika aku
masuk universitas. Semoga aku bisa meneruskan niatku membahagiakan kedua orang
tuaku.

MENJADI LEBIH BAIK 1 PERSEN

Namanya manusia, selalu saja ada rasa iri ketika malihat seseorang sudah maju terlebih
dahulu.
“Kenapa dia bisa lebih hebat dari aku, padahal proses belajarnya sama saja.”
Dialah Joy, siswa berprestasi yang tampak biasa-biasa saja di kelas, tapi selalu moncer saat
ujian.
Rasanya aku hampir menyerah karena tak mampu menyaingi apa yang dilakukan Joy.
Usahaku untuk mencapai peringkat 5 besar sangat sulit.
Sementara Joy di kelas tidak terlihat belajar keras, bahkan saat waktu pulang sekolah dia
langsung bermain bola bersama teman-teman yang lain.
Sementara aku, langsung belajar kembali, hungga membuat kepalaku berat dan pening.
Waktu terus berjalan dan prestasiku seperti jalan di tempat.
Suatu hari aku menjadi teman sekelompok dengan Joy.
Aku dan joy memamng kurang dekat, sehingga perbincangan aku dengannya hanya basa
basi belaka.
Namaun rasa penasaran mendorongku untuk bertanya pada Joy, mengenai bagaimana cara
ia belajar, sehingga bisa berprestasi di sekolah.
“ Kamu di kelas biasa-biasa saja, tapi kenapa setiap ujian selalu mendapat nilai sempurna?”
Joy tersenyum tipis mendengar kalimat tersebut.
“Tak semua yang kamu lihat di permukaan adalah kenyataan 100 persen. Ada hal-hal lain
yang tak kamu lihat,” ujar Joy.
“ Aku tidak seperti kebanyakn orang yang belajar banyak hal terus menerus, aku tidak cocok
dengan itu.”
“ Aku belajar selepas subuh, setengah jam setiap hari.”
“ Proses belajar itu aku lakukan konsisten sejak aku kecil, tak pernah terlewat, tapi
berdampak besar bagiku.
“ Walau sedikit, aku tetap tumbuh setiap harinya. Dibanding belajar banyak disatu hari, tapi
di hari lain tidak belajar jelasnya.”
Dari pembicaraannya aku baru mengerti, taka da perubahan besar yang dihasilkan dari
proses yang sebentar.
Rata-rata orang sukses pun memerlukan waktu yang lama untuk menguasai satu bidang.
Sehingga aku paham dan memutuskan untuk membentuk diri lewat hal-hal kecil terlebih
dahulu.
Ya, tumbuh satu persen setiap hari lebih baik daripada tidak sama sekali.

PERSAHABATAN

Aku Virda, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka
duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang kuanggap
sepele, semua baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.
Suatu hari aku pergi ke mall bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku,
dan ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marahi dia dengan
perkataan yang kasar karena keegoisanku.
“ Vir, tolong pegang belajaanku ini ya, soalnya berat banget” kataku
“ Iya sini aku bantu bawa belanjaannya takut kamu keberatan “ katanya
“Siap, kamu memamng sahabatku yang paling pengertian” jawabku
“Haha iyalah sesame sahabat memang seharusnya saling membantu” jawabnya sambil
tersenyum. Sembari berpelukan
“ Kamu lapar nggak?” tanyanya
“ lapar si, mulai keriyukan nih perut” jawabku
“ Makan yuk! Sekarang aku yang traktir, aku juga lapar “ sambil menatapku dengan lemas.
“Hmm, ya sudah ayoo” jawabku
Lalu sampailah kami diwarung seberang mall.
“ kamu mau pesan apa Vir? Tanyanya.
“Aku ngikut kamu deh” jawabnya
“ Hmm, oke deh jawabnya.
Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan mulai berkendara untuk pulang.
“ Eh…kayaknya da yang ketinggalan deh, tapi apa ya?” tanyanya dengan muka yang heran.
“Hmm, apa ya?” aku membantu berpikir.
“Oh iya belanjaanku mana?” celetukku.
“ Ya ampun…oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi” jawabnya
dengan rasa bersalah.
“ Apa? Ketinggalan? Yang benar aja, kita kan sudah jauh dari warung tempat kita makan
tadi” jawabku dengan kesal.
“ Duh, maaf banget ya Vir, aku benar-benar lupa” jawabnya dengan berkeringat.
“ Apa? Minta maaf? Kamu piker dengan minta maaf bisa membuat barangku kembali dan
masalah selesai? Enggakkan? Seenaknya aja kamu minta maaf” jawabku dengan kesal, alau
tanpa basa basi aku pergi meninggalkannya.
Keesok harinya, dia dating dengan membawa belanjaanku dan meminta maaf karena
kejadian kemarin, tetapi aku tetap tak menghiraukannya. Maka setelah beberapa lama, aku
sadr bahwa hal yang aku lakukakn adalah sebuah kesalahan, dan aku sadar betapa egoisnya
diriku. Aku pun meminta maaf
SEUNTAI HARAPAN

Masa remaja adalah masa yang paling indah. Berbagai rasa menghias masa remaja.
Rasa cinta, galau, halu, rindu bercampur hingga jadikan masa remaja sangat berkesan. Buku
kumpulan cerpen ini sangatlah menarik buat anak-anak yang memasuki masa remaja. Di
dalam buku ini tergoreskan sikap-sikap manja, egois, romatis bahkan kesalahanpahaman
dua insan yang dilanda asmara.
Sikap yang angkuh, galak, sombong akan mencair begitu hati sudah dilanda asmara.
Getaran hati, degup jantung tak bisa terkalahkan kerena naluri cinta telah bertabur di bilik
jantung dan bersemi hingga beruntai kasih.
Itulah cinta, memamng ubik. Tawa, canda, senang, sedih akan melanda semua yang
kasmaran. Bayangkan saja, rasa akan melanda semua yang kasmaran. Bayangkan saja, rasa
cinta, keromantisan, kasih sayang. Itulah impian setiap insan.
Dua remaja yang dilanda cinta, kasmaran, sekakn dunia milik mereka berdua. Tak
terpisahkan. Bulir-bulir cinta bermuara, hingga terangan gambaranmasa depa. Indahnya
masa remaja, untaian kasih, cinta, masa depan. Indahnya masa remaja, untaian kasih, cinta,
masa depan adalah harapan yang dikemas dengan kenangan indah.
LIBURAN SEKOLAHKU

Usai pembagian raport di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang.
Meskipun aku tidak mendapatkan rangking atas, tapi aku tetap mendpatkan nilai yang
lumayan baik. Aku tetap bahagia kerena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi
liburan. Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang
menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahjan aku bingung
untuk memilih pakaian mana yang akan kupakai. “kali aku pakai baju yang mana ya?”
tanyaku dalam hati. “ Ah yang biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!” aku
pun pergi menemui ayah an ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang
dengan mereka. “ Ayah, ibu bagaimana kalau kita pergi kiburan ke pantai? Aku sangat ingin
pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba hanya salingpandang, lalu yah berkata “ nak, liburan
kali ini kamu di rumah saja ya sama iu, akrena ayah harus ada pekerjaan di luar kota. “ Aku
sangat kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya. Hari-hari
telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun
sebnebarnya juga ingin pergi ke luar bersama teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke
luar. Dan hanya menyuruhku memabntu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih
rumah. Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga di temani oleh. Namun
aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian
nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebeanrnya aku juga mersaa suntuk
berada di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi
aku Cuma bisa terima dan melakukannya. Pada suatu sore ibu mengetuk pintu kamarku dan
bilang kepadaku “kamu segera mandi ya, ibu tunggu diliar.” Aku menjawab “ Loh kita mau
kemana bu?” lalu ibu menjawab “ Ibu mau mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya
sekalian masa kau di rumah terus. “ Sontak aku merasa senang “ yang benar bu, ok kalau
begitu aku mandi dulu”. Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama ibu. Meskipun hanya
jalan-jalan sore disekitar taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku
terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yamg pasti aku
sangat senang karena ibu mengajak aku jalan-jalan sore.

PENGALAMAN CUTI SEKOLAH

Pada cuti sekolah yang lalu, saya dan keluarga telah pulang ke rumah nenek saya di
kampung. Sehari sebelum ke sana, kami semua sibuk mengemas barang masing-masing
untuk di masukan ke dalam bag sebelum diletakan di dalam bonet kereta. Kakak saya
mengemaskan rumah karena kami akan bercuti lama di kampung.
Keesokan harinya kami bangun awal pagi untuk membersihkan diri. Setelah sholat
subuh, kami segra bertolak ke rumah nenek saya. Disebabkan terlalu gembira, saya langsung
tidak dapat melelapkan mata. Kami singgah di perhentian untuk bersarapan pagi. Saya agak
terkejut apabila mendapatki harga makanan-makanan yang dijual sangat mahal tidak
standing dengan makanan yang disediakan. Setelah membeli sebungkus nasi lemak, saya
makan bersama keluarga di tempat yang telah disediakan.
Walaupun masih awal, tetapi perhentian itu semakin penuh. Mungkin mereka
bertolak awal untuk mengelakan kesesakan jalan raya pada sebelah petang. Kemudian, kami
meneruskan perjalanan. Setelah empat jam perjalanan, kami pun tiba di rumah nenek.
Nenek dan datuk kelihatan gembira dengan kedatnagn kami semua. Mereka
menyambut kami dengan mesra. Saya dan kakak berlomba untuk memluk nenek. Kemudian
kami mengangkat barang yang dibawa ke dalam kereta. Setelah semua selesai,kami makan
tengah hari yang dimasak oleh nenek. Masakan nenek yang sungguh enak membuat saya
dan kakak tidak berhenti makan. Ibu dan ayah hanya melihat tingkah laku kami sambil
tergelak.
Pada petang itu, datuk telah membawa kami ke dusun buahnya yang tidak jauh dari
rumah. Di dusun datuk terdapat berbagai jenis pokok buah-buahan seperti rambutan,
durian, manggis dan banyak lagi. Saya dan kakak memakan buah rambutan yang dikait
datuk. Kami membawa pulang beberapa ikat buah rambutan ke rumah.
Keesokan harinya, kami bersama-sama memancing ikan di sungai. Saya berasa
sungguh seronok apabila mendapat banyak ikan. Kami memasak asam pedas menggunaka
ikan-ikan tersebut. Setelah seminggu, kami pun berkemas-kemas untuk pulang ke rumah.
Walaupun agak sedih, namun saya tetap gembira dapat cuti di kampung.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRENSIK PROSA


Unsur Intrinsic
Sebuah karya sastra mengandung Unsur intrinsik dan unsur ekstrensik. Keterikat yang erat
antar unsur tersebut dinamakan struktur pembangun karya sastra. Unsur intrinsik ialah
unsur yang secara langsung membangun cerita dari dalam karya itu sendiri, sedangkan
Unsur ekstrensik ialah unsur yang turut membangun cerita dari luar karya sastra. Unsur
intrinsik yang terdapat dalam puisi, prosa, dan drama memiliki perbedaan, sesuai dengan
ciri dan hakikat dari ketiga genre tersebut namun Unsur ekstrensik pada semua jenis karya
sastra memiliki kesamaan. Unsur intrinsik sebuah puisi terdiri dari tema, amanat, sikap atau
nada, perasaan, tipografi, enjambemen, akulirik, rima, citraan, dan gaya bahasa. Unsur
ekstrensik yang banyak mempengaruhi puisi antara lain: unsur biografi, unsur kesejarahan,
serta unsur kemasyarakatan. Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya
sastra adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks
karya sastra itu sendiri. Untuk karya sastra dalam bentuk prosa, seperti roman, novel, dan
cerpen, unsur-unsur intrinsiknya ada tujuh: 1) tema, 2) amanat, 3) tokoh, 4) alur (plot), 5)
latar (setting), 6) sudut pandang,dan 7) gaya bahasa.
1. Tema
Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Atau
gampangnya tema adalah suatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita,
atau suatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh
bagian cerita. Karena itu, tema menjadi dasar mengembangan seluruh cerita. Tema
dalam banyak hal bersifat “ mengikat” kehadiran atau ketidak kahadiran peristiwa,
konflik serta situasi tertentu, termasuk pula berbagai unsur intrinsic yang lain. Tema ada
dinyatakan secara ekplisit (disebutkan) dan ada pula implisit (tanpa disebutkantetapi
dipahami). Dalam menentukan tema, pengarang dipenagaruhi oleh beberapa factor, anta
lain: minat pribadi, selera pembaca, dan keinginan penerbit atau penguasa. Dalam
sebuah karya sastra, disamping pusat tema sentral, sering kali ada pula tema sampingan.
Tema sentral adalah tema yang menjadi pusat seluruh rangkaian peristiwa dalam cerita.
Adapun tema sampngan adalah tema lain yang mengringi tema sentral.
2. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang terhadap pembaca melalui
karyanya, yang akan disimpan rapid an disembunyikan pengarang dalam keseluruhan
cerita. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin di sampaikan oleh pengarang
melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit
yaitudengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa
yang terjadi pada tokoh menjelang cerita akhir, dan dapat pula disampaikan secara
eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau
larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita
TAK MAMPU MEMUTAR WAKTU

Dulu sekali, ketika tubuhku tak setinggi, seberat, sebesar dan tampak sebagai seorang
remaja seperti sekarang ini, ketika banyak orang terutama keluargaku merasa terhibur
dengan kehadiranku walaupun terkadang juga aku menjengkelkan mereka. Ketika itu,
aku tak sama seperti sekarang, tngkah ku sekarang berbeda jauh dari aku yang dulu.
Ketika usiaku belum terlalu mengerti untuk bertingkah yang baik, aku memang kanak-
kanakan, itu kerena aku masih anak-anak. Suasana sekarang tak sama seperti dulu,
banyak sekali perubahan dari perkembangaan zaman, cara berpikir, globalisasi samapai
global warming, sekarang memang tak seperti dulu.
Dulu aku bebas, bebas tanpa terbeban banyak maslah yang memusingkan kepala,tak
seperti sekarang, hidupku bagaikan hanya memikirkan dan menyelesaikan masalah yang
kalau dipikirkan malah buat pusing, dan sekalipun aku mencoba menyelsaikan juga tak
kunjung selesai, wah memang masalah selalu bikin masalah dan aku lelah, aku rindu aku
yang dulu. Tapi sekarang memang tak sama seperti dulu
Tak masalah aku sering dimarahi seperti dulu, tingkah yang tak bisa diatur dan terkadang
buat orang jengkel, itu sudah biasa aku lakukan, namanya juga anak-ana, tak
memperdulikan dampakya, yang penting aku bisa bersenang-senang . oh anak-anak
itulah masa-masa yang menyenangkan dan memberi kesenangan. Sekarang aku jarang
dimarahi, aku lebih senag diberi nasehat , tak sama memang dimarahi dan dinasehati,
mungkin karena aku suah dewasa. Tapi aku rindu tangan-tangan yang sebenarnya
terpaksa menjewar telinga ini, mencubit lenganku ini, mengehmapskan telapak
tangannya ke bagian tubuhku sehingga terkadang memerah, tapi sekarang aku sadar, itu
untuk kebaikanku dank Karena mereka sayang padaku. Mungkin dulu aku merasa sakit,
aku menangis sejadi-jadinya Karena dimarahi orang tuaku, tapi sekarang aku mengerti
alas an mereka memarahiku dan aku rindu saat-saat itu, aku tau aku rindu dan au sangat
rindu, tapi sekarang memang tak sama seperti dulu.

Anda mungkin juga menyukai