Anda di halaman 1dari 3

Pagi itu mendung cukup meganggu aktivitasku. Pukul 06.

10 aku pergi meninggalkan rumah, di tas ku


sudah ada jas hujan untuk berjaga-jaga jika hujan turun nanti. Benar saja baru meninggalkan rumah
kurang lebih 10 menit hujan tiba-tiba turun yang itensitasnya tinggi menurut BMKG, lebat, aku berniat
memakai jas hujan dibawah pohon besar, tetapi niat itu aku batalkan karena cahaya petir mulai terlihat.

Setelah itu akupun segera mencari sebuah tempat untuk berteduh, selang beberapa menit aku melihat
sebuah ruko yang sedang tutup tanpa pikir panjang aku langsung pergi meneduh disana, selang
beberapa menit ada pengendara motor yang ikut berteduh bersama ku, pengendara motor itupun
datang menghampiri ku dan duduk, kami saling berkenalan dan basa-basi sampai tak terasa hujan sudah
berhenti aku langsung pergi bergegas untuk mengambil koran karena aku bekerja sebagai loper koran,
sesampai nya di tempat pengambilan koran aku langsung mengambil koran-koran tersebut dan satu
persatu rumah pelanggan aku hampiri , ku taruh koran di halaman rumahnya setelah selesai
mengantarkan koran-koran, dan aku mendapatkan upah sekitar 2.300 per eksemplar harga
berlangganan yaitu Rp 85.000 perbulan maka dalam 1 bulan harga pokoknya = 30 X 2.300 ( Harga koran
) X 1 (jumlah pelanggan ) = Rp 69.000 jadi, keuntungannya 85.000 – 75.000 = 16.000 Jumlah yang kecil
tapi itu sangat berarti bagi ku.

Hasil dari tukang loper koran selalu aku sisihkan dan aku masukkan kedalam tabungan ku, aku rutin
berolahraga seperti angkat beban dan lari, karena untuk masuk Akademi Militer bukan cuma kecerdasan
akal saja yang di andalkan tetapi fisik kita juga harus bagus, masuk Akademi Militer tidak lah mudah bagi
semua orang yang memiliki cita-cita tersebut karena dari itu aku selalu rutin belajar, berolahraga karena
aku juga mempunyai tujuan hidup, disini aku adalah seseorang 2 bersaudara yang terlahir dari keluarga
miskin, banyak orang berkata bahwa untuk masuk Akmil itu harus mempunyai uang yang besar dan
tidak ada tempat bagi anak-anak miskin disana, tetapi aku tidak patah semangat begitu saja karena aku
mempunyai ambisi yang tinggi, singkat cerita di siang hari nya aku pergi bergegas untuk masuk sekolah
kebetulan aku masuk di siang hari, dan juga aku duduk di bangku kelas 12 SMA, kebetulan bulan ini akan
ada ulangan kelulusan, disitu aku mulai belajar dengan giat dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan
nilai yang bagus.

Sehari sebelum ulangan, waktu menunjukkan pukul 15.00 sore, aku berniat belajar semaksimal
mungkin untuk mendapatkan nilai yang bagus tetapi aku bingung harus memulainya darimana langsung
saja aku langsung membuka tas ku dan ternyata ada lembar soal ulangan yang bertuliskan ‘’Soal ulangan
tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah tulisan yang tertera
pada kertas ulangan tersebut. Tanpa pikir panjang aku pun langsung mengisi soal di kertas ulangan itu
dan mempelajari nya disitu juga sudah ada beberapa soal yang aku kuasai seperi teori dan lainnya.
Setelah selesai mempelajari soal-soal ulangan yang ada aku pun berkata dalam hati “Soalnya saja sudah
susah apalagi saat ulangan nanti” tetapi aku langsung teringat bahwa aku mempunyai cita-cita yang
tinggi dan juga ada orang tua yang harus aku banggakan, lantas semangat ku pun kembali bangkit.

Singkat cerita seminggu pun sudah berlalu ujian kelulusan sudah selesai tinggal menunggu hasil raport,
aku sangat khawatir jika aku mendapatkan nilai yang buruk dan tidak lulus sekolah nanti, beberapa hari
pun berlalu kini waktunya pembagian raport, aku langsung bersiap-siap untuk mengambil raport ke
sekolah sesampainya di sekolah aku pun menunggu giliran di panggil oleh wali kelas ku, sambil
menunggu itu aku sempat melakukan perbincangan dengan teman-teman ku dengan berkata
“Bagaimana ya jika nilai ku jelek nanti?” lantas teman ku berkata “Kamu tidak boleh begitu, pasti kamu
akan mendapatkan nilai yang di inginkan”. Setelah melakukan perbincangan sekarang giliran ku untuk
mengambil raport dengan jantung yang berdebar-debar aku pun duduk di samping orang tua ku sambil
mendengarkan apa yang di jelaskan oleh guru ku, setelah guru ku menjelaskan banyak hal tentang aku
guru ku berkata bahwa aku mendapatkan nilai yang sangat tinggi dan menepati rangking pertama,
lantas aku pun kaget dengan perkataan guru ku tersebut sambil berkata dalam hati “Apakah aku sedang
bermimpi?, ini rasanya seperti bermimpi” setelah selesai mengambil raport aku pun pulang dengan
perasaan yang lega dan tentu nya sangat bergembira.

Lulus dari SMA aku pun langsung menyiapkan untuk mendaftarkan diri ku ke Akademi Militer, mulai
dari mengecek kesehatan, dan menyiapkan berkas-berkas yang ada, aku menyiapkan semua nya untuk
daftar ke Akademi Militer. Beberapa bulan berlalu aku mendengar bahwa kini pendaftaran Akademi
Militer sudah dibuka dan aku pun langsung menyiapkan semuanya setelah mendaftarkan diri sayangnya
aku gagal di tes pantukhir namun semangat ku tidak patah begitu saja, aku malah tambah giat berlatih,
belajar psikotes untuk memperbaiki nilai akademik, semua itu aku lakukan untuk bisa menjadi lebih baik,
setelah itu aku mendengar pendaftaran akmil mulai dibuka kembali , aku mencoba daftar disitu semua
tes aku lalui dengan sangat baik, singkat cerita disaat sidang panpus aku di nyatakan lulus , betapa
bahagia nya aku saat mendengar bahwa aku diterima Akmil, dan orang tua ku juga ikut bangga
mendengar kabar bahwa aku diterima Akmil, setelah itu aku pun bersiap untuk menjalani pendidikan
Akmil selama 4 tahun di kota Magelang, jawa tengah.

AWAL MULAI KONFLIK


Setelah berpamitan kepada orang tua dan keluarga aku pun berangkat menuju tempat pendidikan
akademi militer yang berada di magelang dengan menggunakan bus, di saat perjalanan kami saling
berkenalan satu sama lain, bercerita tentang latar belakang keluarga dan hal-hal lainnya, disitu aku bisa
mendapatkan banyak teman-teman, tetapi semua itu tak terlepas karena ada beberapa orang yang tidak
senang dengan ku entah karena apa. Singkat cerita sesampainya di tempat pendidikan kami langsung
baris berbaris dan mendengarkan arahan pelatih setelah lumayan cukup lama mendengar arahan dari
pelatih kami di suruh untuk merapihkan barang bawaan dan istirahat di asrama.

Di ke esokan hari nya saat mau melakukan apel pagi aku terbangun terlambat terbangun pagi, karena
hal itu lah aku pun di suruh pelatih untuk mengepel asrama, ini sudah menjadi hal yang biasa bagi ku
saat di asrama sering telat terbangun dan terkena lumayan banyak hukuman, pelatih sangat mengenal
ku karena banyak pelanggaran yang ku lakukan, setelah itu di saat melakukan apel pagi di hari itu adalah
waktunya untuk pelayaran, singkat cerita pelayaran telah selesai pada jam 20.00, aku bersama teman ku
yang bernama rahmat pergi untuk bersinggah ke sebuah kafe untuk sekedar santai-santai sejenak
dengan menggunakan taxi, setelah sampai di kafe dan disaat aku mau membayar uang kepada supir taxi
aku di kaget kan oleh orang gila yang berkata “Jangan bergerak!!” dengan menggunakan nada tinggi,
sontak aku dan teman ku kaget karena ulah oleh orang gila tersebut, setelah itu kami berdua pun
berbincang santai dan di iringi oleh candaan, singkat cerita waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 kami
berdua pun memutuskan untuk pulang ke asrama karena jika kami berdua telat pulang ke asrama bisa
terkena hukuman oleh pelatih, saat kami sudah berada di dalam taxi dan mau menuju arah pulang kami
sempat melihat dan mendengar teriakan warga yang berkata ‘’Maling,maling’’ dan saat dilihat orang
yang di teriaki maling itu adalah orang gila yang sempat mengkageti aku dan teman ku, sontak tanpa
berpikir panjang aku pun ini menolong orang gila tersebut, tetapi teman ku menahan ku dan berkata
“Biarkan saja jika kita telat, kita bisa di hukum oleh pelatih memangnya kamu tidak bosan atas
pelanggaran-pelanggaran yang kamu buat?’’ ucap teman ku dengan nada khawatir, tetapi aku tetap
bersikeras untuk menolong orang gila tersebut yang sedang di hajar oleh para warga dan aku pun
berusaha melerai hal tersebut tetapi malah aku yang ikut terkena hajar oleh para massa, lantas teman
ku langsung membantu melerai dan untungnya para masrayakat tersebut langsung diam dan situasi
mulai kondisif. Tanpa di sadari supir taxi yang berada di tempat itu merekam aksi kami berdua , singkat
cerita kami pun pulang ke asrama dan sesampai nya disana waktu sudah menunjukkan pukul 21.20 ,
kami melihat para teman-teman sudah melakukan baris-berbaris di lapangan sedangkan kami datang
terlambat, kami berdua pun di panggil maju oleh pelatih dan di tanya “kenapa kamu bisa terlambat?”
lantas kami berdua menjawab “Siap, kami habis membantu seseorang” kemudian pelatih kembali
bertanya “Siapa yang kamu tolong?” kami kembali menjawab “Siap, orang gila yang sedang di hajar oleh
massa, dan kami membawa nya kerumah sakit” setelah itu pelatih berkata kepada kami dan semua
orang yang sedang berbaris “lihat teman kalian datang terlambat disini, seharusnya mereka tidak boleh
telat datang kesini lebih dari pukul 21.00, dan ini cukup di jadikan pelajaran bagi kalian untuk tidak boleh
telat dan harus di siplin” ucap pelatih kepada aku dan yang lain.

Beberapa hari kemudian video yang sempat di rekam oleh supir taxi itu tersebar luas dan viral, video
tersebut banyak di tonton oleh para masyarakat sampai video itu dilihat orang para pelatih dan para
taruna, pelatih pun bangga atas aksi heroik yang kami lakukan di malam itu, dan disaat sedang apel pagi
kami pun diberikan penghargaan oleh pelatih karena telah membantu orang gila tesrsebut. Singkat
cerita 4 tahun berlalu aku pun di nyatakan lulus pendidikan dengan menyandang pangkat Letda ( Letnan
Dua ).

Anda mungkin juga menyukai