Anda di halaman 1dari 3

SAHABAT YANG SEJATI

Ulangan Kenaikan Kelas disekolah dasar telah usai.Ada perempuan yang


masih pagi sudah berada di kelas 6.Ia mencari tempat duduk.Hari pun sudah
mulai siang.Satu persatu teman nya datang.dan”Tetttttttt…”Bel masuk pun
dibunyikan.Tak lama seorang guru masuk ke kelas mereka.Ketua kelas maju untuk
menyiapkan doa dan memberi salam.Mereka pun berdoa bersama,setelah
berdoa”Assalamu’alaikum Wr.Wb.”ucap serentak mereka.”Wa’alaikum salam
Wr.Wb.”jawab dari guru tersebut.”Duduk kembali!”perintah ketua
kelas.”Baiklah.Saya akan mengatur posisi tempat duduk kalian.Ayo,semua
berdiri!”Perintah bu guru.Akhirnya bangku mereka pun telah usai ditata.
Dan akhirnya Via pun sudah memiliki teman sebangkunya.Iya,pemuda
tersebut bernama Via.Ia memiliki teman sebangku yang berbeda dari
sebelumnya.Teman sebangkunya ini bernama Reza.Memang Reza ini seorang laki-
laki,tapi tak masalah bagi Via bila memiliki sahabat laki-laki.Mereka duduk di
bangku tengah paling belakang.Dan guru mereka bernama Bu Vita.Hari demi hari
pun telah mereka lewati,Via dan Reza pun sudah menjadi dekat.Mereka kini telah
menjadi sahabat yang saling melengkapi.
Tidak hanya Reza saja sahabat Via,tetapi Alya,Tyas dan Husen juga sahabat
lama dari Via.Kedekatan Reza dan Via membuat ketiga sahabatnya iri.Setelah usai
mengerjakan tugas,banyak pertanyaan yang muncul dari sahabat Via.”Pi,sebentar
lagi kan kita lulus nih,kamu ada kepikiran nggak untuk melanjutkan ke sekolah
favorit kamu?”Tanya Husen kepada Via.”Kalau aku sekolah favorit pasti ada,tapi
lebih baik aku cari sekolah yang lebih dekat aja deh.Supaya orang tuaku gak
khawatir kalau pulangnya kesorean.”Jawabnya menjelaskan.”Oooo gitu.kalau aku
pasti nyoba dulu aja deh,siapa tahu aku bisa kan masuk ke sekolah favorit
aku.”Pendapat Husen berbeda.
Tak terasa sekarang mereka telah lulus SD.Via,Alya dan Tyas melanjutkan
kesekolah yang sama.Tidak dengan Husen,ia tak sekolah disana.Tetapi,bagaimana
dengan Reza.Setelah mereka mencari kelasnya,Via dan Alya pun menjadi teman
sekelas lagi.Tetapi tidak dengan Tyas,kelasnya berbeda.”Al,apa Reza ikut orang
tuanya yah?”Tanya Via,karena ia tidak bertemu lagi dengan Reza.”Tapi kemarin
aku lihat dia daftar ke sekolah ini.Dan namanya juga terdaftar dalam data di
sekolah ini kok.Mana mungkin dia ikut orang tua nya saat ia tahu bahwa ia
diterima disini.”Jelasnya dengan yakin.
Pembicaraan itupun berhenti karena bel istirahat sudah dibunyikan.Mereka
bertiga pergi kekantin bersama.Walaupun mereka memiliki teman baru,tapi
mereka tak lupa kepada sahabatnya.Di kantin”Pi.”tiba-tiba ada yang menepuk
bahu Via.Via berbalik badan,dan ternyata”Reza.Kamu kemana aja dari tadi kok
gak kelihatan sih.Apa kamu udah lupa yah,kalau kita sahabat kamu.”Tanya Via
dan ternyata itu adalah Reza.”Dari tadi aku dikelas,Tanya aja sama Tyas kalau gak
percaya.Mana mungkin aku lupa dengan kalian.”Jawab Reza dengan jengkel.”Iya
iya,maaf.Jadi kamu sekelas sama Tyas yah.”perminta maafan Via dan pertanyaan
itu membuat Reza menganggukan kepalanya.
“Lalu sekarang kamu mau kemana?”Tanya Alya ke Reza.”Aku bingung,kita
bicara nya jangan disini.Ehmm,kita bicara disana aja yuk.”sambil menunjuk kearah
tempat duduk dekat pohon.Setelah mereka duduk,mereka berbincang-bincang
disana.”Za,bukanya kamu udah punya sahabat baru yah?Tapi kenapa kamu masih
mau gabung sama kita?”Pertanyaan sederhana dari Alya.”Emang sih aku punya
teman baru.Tapi kan kalian sahabat aku,lagipula aku belum dekat dengan teman
sekelas aku.”Jawab Reza.
Hening,tak lama”Apa kamu gak malu kalau kamu gabung ama kita?”Tyas
bertanya.”Gak lah,buat apa aku malu.Kita kan sahabat,kita harus saling
melengkapi,susah seneng bareng,walaupun udah punya kawan baru.”Jawabnya
penuh keyakinan.”Iya,kita kan sahabat sejati.Jadi kita harus sama-sama dalam
keadaan apapun juga.Selama ini kita kan bareng terus di SD.”Tambahan dari
Via.Alya sangat bahagia karena memiliki sahabat yang setia kepadanya.Mereka
sangat bahagia dengan persahabatan mereka itu.Pulang sekolah mereka
bersama,saat dijalan mereka bertemu Husen
”Husen.”Teriak Tyas mengejutkan mereka.”Ohhh.Hai,bagaimana kabar
kalian?”Tanya Husen.”Baik kok.”Jawab kompak mereka.Ternyata Husen tak lupa
kepada mereka.Mereka pulang bersama.Memang sahabat itu mudah
dikenang.Tidak ada pertengkaran,hanya ada persabatan yang setia.Bahagiakan
sahabatmu seperti dia membahagiakan mu.Buatlah dia bangga kepadamu.Jangan
lupakan teman lama karena mamiliki teman baru.Karena teman baru belum tentu
akan menjadi sahabat mu.Bahagiakan mereka selagi masih berada disampingmu.

Anda mungkin juga menyukai