Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Laporan Asuhan Kebidanan Holistik pada Prakonsepsi ini dilaksanakan sebagai dokumen/laporan
praktik Blok 2 yang telah dilaksanakan di Puskesmas Tambak Wedi pada periode praktik
tanggal 12 s/d 24 Oktober tahun 2020
Istiqomah, SST. Dwi Purwanti, S.Kp., SST, M.Kes. Novita Eka K. W., SST., M.Keb.
NIP. 196410281988022002 NIP. 196702061990032003 NIP. 198411302009122001
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga Laporan Praktik Asuhan Kebidanan
Holistik pada Prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya ini
dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis sampaikan terima
kasih yang sangat dalam kepada :
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
7. Langkah 7 : Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah
dilakukan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan, ulangi kembali
proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah
dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.
Evaluasi dari kasus anemia adalah diketahui penyebab pastinya anemia pada kasus
dan kadar Hb akan segera normal sebelum terjadinya kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2020
Pukul : 13.04 WIB
No. Register : 117XXX
Oleh : Rizky Yunita Rakhmawati
1) Data Subjektif
a. Biodata
Nama : Nn. L
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Salon Kecantikan
Alamat : Wonosari Lor Baru 18
Nomor Telepon : 089524266XXX
b. Keluhan
Sering merasa lelah dan pusing
c. Riwayat Haid
a) Menarche : 12 tahun
b) Siklus : 30 hari
c) Lama Haid : 5 hari
d) Banyaknya Darah Haid : 4 kali ganti pembalut / hari
e) Keluhan : Tidak ada nyeri saat haid, mengalami
keputihan bening tetapi tidak gatal saat
menjelang menstruasi.
i. Aktivitas Sehari-hari
a) Pola Makan : Makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, lauk
(jarang
suka sayur) dan tidak ada pantangan kecuali
udang (riwayat alergi).
Minum sehari sekitar 1200 ml air putih
b) Istirahat : Sehari beristirahat 4-5 jam
c) Eliminasi : Tidak ada gangguan miksi
BAK 3-4 kali / hari dengan konsentrasi urine
kuning sedikit pekat.
BAB 1-2 kali / hari dengan konsentrasi feses
lembek dan warna kuning kecoklatan.
d) Aktivitas Fisik : Klien masih aktif bekerja, menyapu, mengepel,
hingga membantu ibunya untuk berjualan
e) Personal Hygiene : Klien mandi 2 kali sehari dengan rutin
menggosok
gigi pada pagi dan malam hari, keramas 2-3 kali
tiap minggu, rutin tiap hari ganti celana dalam,
serta rutin ganti pembalut apabila dirasa penuh
saat menstruasi
2) Data Objektif
a. Keadaan Umum
a) Kesadaran : Composmentis
b) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110 / 60 mmHg
Suhu : 36,6 ˚C
Nadi : 84 x / menit
Respirasi : 21 x / menit
b. Pemeriksaan Antropometri
a) Tinggi Badan : 154 cm
b) Berat Badan : 55 kg
c) IMT : 23,19 kg/m² (Normal)
d) LiLA : 28 cm
c. Pemeriksaan Fisik
a) Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih, tidak ada oedem
pada kedua palpebra, tidak terdapat gangguan
visus pada kedua mata
b) Telinga : Tidak ada cairan / serumen yang keluar dari
kedua
telinga
c) Hidung : Fungsi penciuman baik, tidak ada polip / sinus
d) Mulut : Bibir tidak sianosis namun sedikit kering, tidak
ada bercak putih / jamur, tidak ada
pembengkakan gusi, tidak ada caries gigi
e) Leher : Tidak ada bendungan vena jugolaris, tidak ada
pembesaran pada kelenjar tyroid maupun kelenjar
lymfe
f) Dada : Bentuk dada normal / normochest, tidak ada
kelainan bentuk tulang belakang
g) Payudara : Tidak dikaji
h) Abdomen : Tidak dikaji
i) Genitalia : Tidak dikaji
j) Anus : Tidak dikaji
k) Ekstrimitas Atas : Tidak ada oedem, tidak ada gangguan
keterbatasan gerak
l) Ekstrimitas Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada
gangguan keterbatasan gerak
d. Data Penunjang
Hb : 9,3 gr%
Golongan Darah :B
HbSAg : NR
HIV : NR
2. Analisa
Wanita usia 21 tahun kelompok sasaran calon pengantin dengan anemia ringan
3. Penatalaksanaan
1. Menjalin komunikasi interpersonal,
Klien mengetahui maksud dan tujuan dari pengkajian yang akan dilakukan
2. Melakukan pemeriksaan dan menjelaskan hasil dari pemeriksaan klien,
Klien mengerti kondisinya saat ini
3. Menjelaskan kepada klien mengenai anemia, penyebab anemia, dan
komplikasi yang dapat ditimbulkan dari anemia,
Klien mengerti penjelasan yang disampaikan petugas dan sesekali terlihat pro
aktif bertanya
4. Memberikan edukasi dan motivasi kepada klien untuk mau mencoba makan
sayur walaupun sedikit,
Klien mengerti penjelasan petugas dan berusaha untuk mencoba makan sayur
5. Menganjurkan klien untuk istirahat yang cukup,
Klien mengerti penjelasan petugas
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi,
Dokter memberikan advice Tablet Fe 10 (1 x 1) untuk diminum malam hari
BAB IV
PEMBAHASAN
5.4 Penatalaksanaan
Menurut (Sondakh, 2013) penatalaksanaan menggambarkan pendokumentasian saat
dilakukannya tindakan dan evaluasi perencanaan, implementasi berdasarkan
pengumpulan data subjektif, objektif, dan analisa yang tepat agar sesuai dengan
kebutuhan klien. Penatalaksanaan pada kasus ini penulis memberikan penjelasan secara
singkat mengenai anemia yang dialami oleh klien, penyebab anemia, dan komplikasi
yang dapat dialami oleh klien jika anemia masih terus berlanjut, memberikan edukasi
mengenai pola gizi seimbang utamanya sayuran agar kondisi tersebut tidak semakin
berlanjut, menganjurkan istirahat yang cukup serta menghidari stress, serta melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi tablet tambah darah (Tablet Fe) 1 x 1
untuk diminum pada malam hari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam melakukan asuhan kebidanan prakonsepsi dengan sasaran calon pengantin
(catin) pada Nn. L usia 21 tahun dengan anemia ringan didapatkan kesimpulan bahwa
Nn. L mengeluh sering merasakan pusing dan sering merasa lelah ketika setelah
beraktivitas. Nn. L juga mengatakan bahwa dirinya jarang suka makan sayur. Semenjak
pandemi Covid-19 muncul, penghasilan Nn. L untuk keluarga menurun dari biasanya.
Alhasil Nn. L bekerja membantu ibunya hingga waktu untuk istirahat berkurang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa tekanan darah Nn. L 110 / 60
mmHg serta konjungtiva terlihat pucat. Hal tersebut didukung oleh hasil pemeriksaan
laboratorium kadar Hb = 9,3 gr%. Sehingga dapat ditetapkan bahwasannya Nn. L
mengalami anemia akibat defisiensi zat besi.
Intervensi yang dapat diberikan kepada Nn. L dengan diagnose anemia defisiensi
zat besi diantaranya adalah memberikan penjelasan secara singkat mengenai anemia
yang dialami oleh klien, penyebab anemia, dan komplikasi yang dapat dialami oleh
klien jika anemia masih terus berlanjut, memberikan edukasi mengenai pola gizi
seimbang utamanya sayuran agar kondisi tersebut tidak semakin berlanjut,
menganjurkan istirahat yang cukup serta menghidari stress, serta melakukan kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi tablet tambah darah (Tablet Fe) 1 x 1 untuk
diminum pada malam hari.
5.2 Saran
1. Bagi Bidan
Untuk tenaga kesehatan yang bekerja di dalam lingkungan kebidanan khususnya,
dapat meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yaitu dengan pemberian KIE gizi
atau nutrisi seimbang pada masyarakat (tak terkecuali bagi sasaran calon pengantin)
untuk meningkatkan kualitas hidupnya agar terhindar dari anemia dan dapat
melahirkan calon generasi penerus bangsa yang berkualitas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan mengetahui permasalahan yang sering disepelekan yaitu tentang anemia
pada calon pengantin dan diharapkan mahasiswa dan instansi pendidikan dapat
bekerjasama dengan pihak Puskesmas Tambak Wedi dalam meningkatkan
kesejahteraan calon ibu sekaligus memberikan pengalaman nyata terkait penerapan
asuhan kebidanan prakonsepsi serta dapat dijadikan referensi pelengkap bagi
instansi pendidikan di kemudian hari.
3. Bagi Puskesmas
Bagi Puskesmas Tambak Wedi, diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan atau
keluhan-keluhan lain yang mungkin sering dianggap sepele karena sebagaimana
yang diketahui kesehatan calon ibu sangatlah penting dan menjadi perhatian khusus
agar menghasilkan generasi-generasi cerdas penerus bangsa.
LAMPIRAN