Oleh :
Faridatul Ampera
NIM. 2082B0065
Faridatul Ampera
i
PERSETUJUAN
Laporan praktik dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Nn.F Dengan
Hari/tanggal : 2020
Mengetahui
Mahasiswa
TTD
Faridatul Ampera
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Disminorea................................................................................4
2.2 Remaja........................................................................................11
3.3 Intervensi...................................................................................38
3.4 Penatalaksanaan.......................................................................38
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................44
DAFTAR PESTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami
rasa tidak nyaman seperti sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan di pinggang
untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut. Kondisi ini dikenal
selanjutnya (Atikah dan Siti, 2009). Sementara itu, hasil survei terhadap
masa remaja dan diawal usia 20-an. Insiden dismenorea pada remaja putri
1
2
bertambahnya usia
2
2
dan meningkatnya kelahiran (Dito dan Ari, 2011). Tidak ada angka pasti
reproduksi dan anamnesa yang benar serta pemeriksaan yang tepat agar
primer, contohnya rasa nyeri, pegal pada punggung dan paha, mual dan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Dismenorea
nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di perut bagian bawah dan
biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan (Dito dan Ari,
bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai.
4
5
1) Pingsan
2) Mual
3) Muntah
Pada saat haid datang, tidak terlalu menimbulkan nyeri. Bahkan setelah
hari pertama haid, penderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
3) Lelah
4) Merasa tersinggung
5) Kehilangan keseimbangan
6) Ceroboh
7) Gangguan tidur
b) Faktor konstitusi
atau hambatan pada pertumbuhan sel otak dan sel tubuh yang dapat
7
d) Faktor endokrin
dan muntah.
intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang
2.1.4 Diagnosis
lebih sering ditemukan pada usia tua dan nyeri haid muncul setelah
2 tahun mengalami siklus haid teratur. Nyeri diimulai saat haid dan
2.1.6 Penatalaksanaan
Dismenorea adalah:
mengenai haid atau adanya hal-hal tabu atau tahayul mengenai haid
psikoterapi.
acet-aminophen.
3) Terapi hormonal
4) Terapi alternative
panas atau botol air panas pada perut atau punggung bawah. Mandi
(Sarwono,2008)
2.2 Remaja
dan fisik yang relatif pada saat atau ketika hampir lulus dari
a) Identitas kelompok
b) Identitas Individual
sosioekonomis.
d) Emosionalitas Remaja
kebimbangan.
b. Perkembangan Kognitif
antara masa anak dan masa dewasa. Tidak ada batas yang jelas
antara akhir masa anak awal dan awal masa pubertas, akan tetapi
dekade yang lalu. Sebagai akibat menarche awal dan mungkin oleh
melek huruf.
masalah kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan di dalam
2.3.2 Pengkajian
maupun fakta baik yang berasal dari pasien, keluarga maupun anggota
a) Data subyektif
Adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap
1) Biodata pasien
2) Alasan datang
Alasan datang yaitu menanyakan keluhan yang disarankan saat pemeriksaan serta
nyeri pada perut bagian bawah, pegal pada punggung dan paha, adakalanya disertai mual
2) Riwayat Menstruasi
3) Riwayat Menstruasi
setelah menarche, biasanya 6–12 bulan pertama setelah menarche (Dito dan Ari,
2011).
b) Siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah siklus haid teratur atau
normal (21–40 hari), karena siklus haid setiap wanita berbeda-beda, berkaitan
c) Lama haid pelu ditanyakan untuk mengetahui apakah lama haid dari klien normal
(3–7 hari), karena lama haid setiap wanita berbeda-beda (Dito dan Ari, 2011).
berarti jumlah darah sedikit, 2–4 perhari berarti normal dan lebih dari 5
e) Keluhan yang dirasakan klien ditanyakan untuk mengetahui apakah ada nyeri
perut bagian bawah, pegal pada pinggang dan paha serta gejala yang menyertai
(Manuaba, 2009).
4) Riwayat kesehatan
penyakit kronis dan keluhan yang dialami klien saat ini, yang akan
(Wiknjosastro, 2007).
tumor, kanker, hepatitis, dan lainlain. Penyakit ini dapat membuat berat
penyakit kronis dan keluhan yang dialami klien saat ini, yang akan
Penyakit ini dapat membuat berat badan menjadi kurus sehingga dapat
(Varney, 2004).
b) Data Obyektif
d) Suhu : Untuk mengetahui ada peningkatan suhu tubuh / tidak, normalnya suhu
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi Melakukan pemeriksaan pandang terhadap pasien mulai dari kepala sampai
kaki.
(1) Kepala : Rambut, warna, lebat atau jarang, rontok, atau ada ketombe Varney,
2007).
(2) Muka : Pucat, ada oedem atau tidak. Pasien dengan keluhan dismenorea akan
(3) Mata : Anemis atau tidak, dengan melihat konjungtiva merah segar atau
(4) Hidung : Ada polip atau tidak, bersih atau kotor, untuk mengetahui adanya
(5) Gigi : Bersih atau kotor, ada karies atau tidak, untuk mengetahui kecukupan
(6) Gusi : Warnanya, ada perdarahan atau tidak, untuk mengetahui kecukupan
(7) Lidah : Bersih atau kotor, untuk mengetahui indikasi yang mengarah pada
(8) Bibir : Pecah atau tidak, ada stomatitis atau tidak, untuk mengetahui
(9) Telinga : Bersih atau kotor, ada peradangan maupun benjolan atau tidak,
(10) Payudara : Simetris atau tidak, besih atau kotor, ada retraksi atau tidak,
(11)Abdomen : Simetris atau tidak, ada luka bekas operasi atau tidak (Varney,
2007).
(13)Ekstrimitas : ada varises atau oedem pada tangan maupun kaki atau tidak
(Varney, 2007).
b) Palpasi
hanya diperiksa pada perut adakah massa, adakah nyeri tekan, bagaimana
3) Pemeriksaan laboratorium
(Nursalam, 2004).
Pada langkah ini data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi
diagnosa atau masalah yang spesifik yang sudah di identifikasikan (Varney, 2004). Data
yang spesifik.
b. Dasar :
1) Data subyektif Nn. X mengatakan bahwa saat ini sedang haid hari pertama
merasakan pusing, nyeri pada perut bagian bawah, pegal pada paha dan pinggang.
2) Data obyektif
b) Kesadaran komposmentis/somnolen/apatis
B. masalah
dengan keadaan pasien. Dalam kasus ini masalah yang timbul adalah rasa
tidak nyaman dan kecemasan yang dialami pasien seperti nyeri perut
bagian bawah, pagal pada pinggang dan paha, pusing, mual, muntah
c. Kebutuhan
dengan keadaan pasien. Dalam kasus ini masalah yang timbul adalah rasa
tidak nyaman dan kecemasan yang dialami pasien seperti nyeri perut
bagian bawah, pagal pada pinggang dan paha, pusing, mual, muntah
Kebutuhan yang dapat diberikan pada pasien dismenorea ini dapat berupa
olahraga ringan, kompres air hangat atau dingin di tempat yang nyeri,
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang dapat menimbulkan
gejala dan bukan suatu penyakit, karenanya tidak ada diagnosa potensial (Varney,
2004)
29
4. Antisipas
satu situasi yang memerlukan tindakan segera. Sementara yang lain harus menunggu dari
seorang dokter, situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatdaruratan tetapi
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainya (Varney,
2004).
5. Perencanaan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh
kasus dismenorea primer yang dapat diberikan menurut Atikah dan Siti (2009), yaitu:
c. Anjurkan klien untuk berolahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau
berenang
f. Anjurkan klien untuk mengompres panas atau dingin pada daerah perut jika terasa
nyeri
6. Implementasi
diuraikan dalam langkah ke V, pemecahan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian oleh bidan, klien atau tim kesehatan lainya. Jika bidan tidak melaksanakan
kebidanan tersebut (Varney, 2004). Pada kasus ini implementasi yang dilakukan menurut
Atikah dan Siti (2009) adalah : a. Menjelaskan pada klien tentang keadaan dan hasil
olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang d. Menganjurkan klien
untuk cukup istitahat e. Menganjurkan klien untuk memperbanyak konsumsi protein dan
sayuran hijau f. Menganjurkan klien untuk mengompres panas atau dingin pada daerah
7. Evaluasi
klien pribadi maupun bidan. Tujuan evaluasi adalah untuk mangatahui kemajuan
b. Nyeri perut, pusing, mual, muntah maupun diare karena keluhan dismenorea dapat
c. Klien dapat mengatasi sendiri keluhan dismenorea primer dengan berolahraga ringan,
istirahat cukup dan amakan makanan tinggi protein dan sayuran hijau
2004) yaitu :
test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan.
31
berdasarkan assesment.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : 1.500.000/bln
Alamat : Sidorejo Rt 4
mengganggu aktifitasnya.
32
33
Menarche : 12 tahun
Konsistensi : cair
kembar
menahun
menular
34
menahun
menular
a. Pola Nutrisi:
lauk, sayur)
b. Pola Eliminasi:
e. Pola seksualitas :-
f. Perilaku Kesehatan
g. Personal Hygiene
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7ºC
36
RR : 24x/ menit
BB : 45 Kg
TB : 155
LILA : 27 cm
a. INSPEKSI
Sklera : putih
Lidah : bersih
Hidung : Simetris : ya
Kebersihan : terjaga
b. PALPASI
c. AUSKULTASI:
d. PERKUSI
- Hb : 12 mg/dl
- Golongan darah :B
- Albuminuria :-
38
- Reduksi Urine :-
3.3 ANALISA/DIAGNOSA:
Primer
3.4 INTERVENSI
terapi obat
nyeri menstruasi.
3.5 PENATALAKSANAAN
39
TTV
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7ºC
RR : 24x/ menit
BB : 45 Kg
TB : 155
LILA : 27 cm
dismenorea primer.
hal ini normal karena nyeri menstruasi primer timbul sejak menstruasi
tidak jelas tetapi yang pasti selalu berhubungan dengan pelepasan sel-sel
dismenorea primer yang berlebihan yaitu faktor psikis dan fisik seperti
yaitu Pola hidup sehat, pengompresan pada bagian yang nyeri dengan
menggunakan air hangat, melakukan posisi knee chest, mandi dengan air
hangat.
baik saja. Dan menganjurkan kepada pasien agar tetap berdoa meminta
menstruasi.
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan
PEMBAHASAN
4.1 pengkajian
4.2Analisa/ diagnosa
jadi tidak ditemukan kesenjangan yang menyimpan antara teori dan kasus.
Masalah cemas ini terjadi karena remaja mengalami disminore. Bagi remaja
putri ini hal yang abnormal yang menimbulkan rasa nyeri sehingga remaja
putri cemas dan untuk itu remaja perlu mendapatkan penjelasan mengenai
dismenorea dan cara mengatasinya. Keluhan tersebut akan hilang dalam 1-2
hari. setelah mendapat penjelasan tersebut maka rasa cemas yang remaja
4.3 perencanaan
Atikah dan Siti (2009), yaitu : Jelaskan pada klien tentang keadaan dan hasil
42
43
klien untuk mengompres panas atau dingin pada daerah perut jika terasa
nyeri.
4. 4 pelaksanaan
dengan baik sesuai rencana dan remaja mendapatkan perawatan yang baik.
4.5 Evaluasi
kunjungan 2 hari kemudian Nn.F Umur 17 thn telah sembuh dari gangguan
5.1 Kesimpulan
2. pada analisa di dapatkan Nn.F Umur 17 thn telah sembuh dari gangguan
intervensi
44
45
5.2 . Saran
1. Bagi Pasien
hangat.
2 Bagi bidan
Manuaba, I.B.G. 2003. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. Ed.
2. Jakarta: EGC.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Cet I. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa, Dkk. 2005. Ilmu Kebidanan, Cet IX. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
i
ii