A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa yang terjadi pada seorang wanita, dimulai dari
proses fertilisasi (konsepsi) sampai kelahiran bayi, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9
bulan). Hampir setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah,
mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada juga yang timbul pada malam hari
mencapai (12,5%), dari seluruh jumlah kehamilan di dunia, dengan angka kejadian yang
Angka ibu hamil dengan kasus emesis gravidarum di wilayah Indonesia menurut
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2019 yakni terdapat 2.203 angka
kehamilan ibu, didapati sebanyak 543 ibu hamil yang menderita emesis gravidarum, di
periode awal masa kehamilan. Sehingga, dapat dirata-ratakan angka kejadian kasus
emesis gravidarum pada tahun 2019 yakni sebanyak 67,9%. Dimana, 60 hingga 80%
angka kejadian ini terjadi pada ibu dengan primigravida, serta 40 hingga 60% angka
dalam dunia kedokteran yang artinya mual muntah. Faktor yang menyebabkan emesis
gravidarum antara lain perubahan hormon dalam tubuh selama hamil yaitu meningkatnya
estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophin). HCG merupakan hormon yang
diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh ibu hamil (Evi &
Fatchiatur,2015).
Gejala mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi ada pula yang timbul setiap saat
pada malam hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan
dan berakhir pada bulan keempat (Farida & Lola, 2020). Emesis gravidarum akan
bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus
menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat
dan frekuesi buang air kecil menurun drastis, sehingga cairan tubuh semakin berkurang
dan darah menjadi kental yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti
konsumsi oksigen dan makanan kejaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan
dan oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan
ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan gejala mual muntah yang berat, serta
persisten yang terjadi pada awal kehamilan, sehingga mengakibatkan dehidrasi, gangguan
elektrolit, atau defisiensi nutrien. Penderita yang mengalami emesis gravidarum akan
menjadi hiperemesis gravidarum dengan skala muntah mencapai hingga 10 kali selama
24 jam, maka akan berakibat buruk bagi kesehatan ibu hamil. Hal ini, dapat berpengaruh
stase kehamilan.
3. Untuk mengetahui konsep dasar emesis gravidarum dengan teori evidence based.
1. Kehamilan
a Defenisi
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Fatimah & Nuryaningsih, 2017). Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
dari bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau di luar Rahim dan berakhir
sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan).
b Tanda-tanda kehamilan
yang berlebiha dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada
d) Syncope (pingsan)
e) Kelelahan
f) Payudara tegang
g) Sering miksi
i) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi
j) Epulis
(Erina, 2018).
k) Varises
a) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
b) Tanda hegar
ini terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8
(Erina, 2018).
c) Tanda goodle
Pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir (Erina, 2018).
d) Tanda chadwicks
Perubahan warna keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
e) Tanda piscaseck
g) Teraba ballottement
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa (Erina, 2018).
(Erina, 2018).
c) Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
d) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Erina,
2018).
c Periode Kehamilan
Menurut Yulizawati dkk (2017), Kehamilan dibagi menjadi tiga periode yaitu
sebagai berikut:
1. Saluran Pencernaan
(nausea) akibat kadar hormon estrogen yang meningkat dan peningkatan HCG
Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih
lama berada pada usus-usus. Hal ini baik reabsorbsi, akan tetapi menimbulkan
juga obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita
muntah (emesis). Biasnya terjadi pada pagi hari yang dikenal dengan morning
sickness. Emesis, bila terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut
2. Rahim (Uterus)
3. Serviks
Serviks menjadi lebih lunak dan warnanya lebih biru karena terjadi
Pada permulaan kehamilan, vagina dan vulva memiliki warna merah yang
hamper biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil
adalah merah muda). Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang
Jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih efektif
waktu menjelang persalinan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan suplai
6. Sistem Endokrin
7. Traktus Urinarius
dan aliran plasma ginjal bertambah pada awal kehamilan. Dengan pembesaran
yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan menyita tempat
rasa sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
8. Saluran Pernapasan
berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam
karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya .
menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan
parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil juga agak
9. Sistem Kardiovaskuler
Hal yang paling khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai
15 denyut per menit pada kehamilan. Sirkulasi darah ibu pada kehamilan
pembuluh darah yang membesar pula, mammae, dan alat-alat lainnya yang
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya
3. Ibu selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
hanya sekedar untuk meyakinkan dirinya. Setiap perubahan yang terjadi dalam
1. Perdarahan vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal, yaitu merah, perdarahan
hidatidosa).
Sakit kepala yang menunjukan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit
kepala yang hebat tersebut ibu menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur
atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
preeklamsi.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba
Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bias
Bengkak bias menunjukan adanyan masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang
lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau preeklamsi.
Rasa mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan dapat diakibatkan oleh
Timbulnya nolturia pada ibu disebabkan oleh tekanan uterus atau kandung kemih
(Rasida, 2020).
3. Mengidam
Mengidam terjadi karena berkaitan dengan anemia akibat dari kekurangan zat besi
(Rasida, 2020).
4. Hipersalivasi
5. Pusing
1. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan adanya kadar hemoglobin (Hb) didalam darah
di bawah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur
dan jenis kelamin. Hemoglobin adalah zat warna di dalam darah yang berfungsi
ialah kondisi ibu hamil dengan kadar Hb di bawah 11gr% pada trimester 1.
2. Abortus
Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan
dengan berat badan dari 1.000 gram atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
Sering juga disebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika
ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, tapi pada tes kehamilan masih
Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah mengalami keguguran
Kehamilan ektropik adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi
g) Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa adalah chorionic vili (jonjotan/gantungan) yang tumbuh
h) Hiperemesis Gravidarum
kehamilan dan terjadi lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang
2. Emesis Gravidarum
a Defenisi
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi
pada 60-80% Primigravida dan 40-60% Multigravida. Mual biasanya terjadi pada
pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari. Rasa mual biasanya
keempat. Namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan
(Farida, 2020).
dalam dunia kedokteran yang artinya mual muntah. Faktor yang menyebabkan
emesis gravidarum antara lain perubahan hormon dalam tubuh selama hamil yaitu
merupakan hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh
ibu hamil, selain itu faktor psikologis seperti perasaan cemas, rasa bersalah,
termasuk dukungan yang diberikan suami pada ibu, faktor lingkungan sosial,
c Angka Kejadian
kehamilan di dunia. Hampir 50-90% dari wanita hamil mengalami mual pada
trimester pertama. Mual dan muntah (emesis gravidarum) terjadi pada 60-80%
1) Rasa mual dan muntah terutama di pagi hari sampai kehamilan berumur 4
bulan
2) Kepala pusing
4) Mudah lelah
e Patofisologi
(Manuaba, 2012). Hormon lainnya yaitu hormon Serotenin yang merupakan bahan
kimiawi dalam otak yang mempengaruhi system saraf pusat dan saluran
gastrointestinal. Peningkatan hormon ini mengakibatkan perengangan pada otot
uterus yang mengakibatkan fluktuasi pada tekanan darah. Saat tekanan darah
dalam kondisi turun terjadi relaksasi pada otot pencernaan sehingga pencernaan
1) Umur Ibu
Hamil pada usia muda merupakan salah satu factor penyebab terjadinya
aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal
pada wanita dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun adalah 2-5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada 20-29 tahun. Kematian
maternal meningkat kembali setelah usia 30-35 tahun. Hal ini disebabkan
2) Nutrisi
Pada kehamilan trimester pertama sebagian besar ibu hamil muda mengalami
perubahan pada indra penciuman seperti tidak suka pada bau makanan tertentu
ataupun pada bau yang sedikit menyengat memicu terjadinya mual dan
muntah, dengan keadaan seperti ini hampir 93% ibu hamil muda tidak mau
makan. Apabila hal ini terus menerus terjadi berpotensi besar mengalami
ataupun janin.
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
ibu bekerja dan banyak menyita waktu dalam pekerjaan sehingga menjadi lalai
pada kesehatan hal ini akan berpengaruh pada kehamilan, seperti kurangnya
emesis gravidarum hal ini di anggap biasa saja, dan sebaliknya dengan waktu
gravidarum.
5) Usia Kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamlan
trimester I (0-12 minggu). Mual yang biasanya terjadi pada pagi hari tetapi
dapat pula timbul dimalam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
10 minggu.
6) Gravida
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
Jumlah kehamilan 2-3 (multi) merupakan paritas aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Hal ini dikarenakan persiapan fisik ibu dalam menghadapi
Emesis tidak banyak menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin.
dalam tubuh, menyebabkan ibu sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi buang
air kecil menurun drastis, dapat pula terjadi robekkan kecil pada selaput lendir
2014).
Tiga bulan pertama setiap kehamilan adalah masa rawan pembentukan organ-
organ janin. Supaya pembentukan itu tidak terganggu pertumbuhan janin. Mual
muntah yang terjadi pada ibu terus menerus cairan tubuh semakin berkurang
Emesis gravidarum dialami oleh sebagian besar ibu hamil, kondisi ini merupakan
hal umum yang terjadi pada awal masa kehamilan, terutama pada minggu pertama
hingga bulan ketiga kehamilan. walau mual saat hamil sering disebut morning
sickness, ada beberapa ibu hamil yang mengalami kondisi ini kapan saja dan
dimana saja, baik pagi, sore, malam. Emesis seperti ini bila terlampau sering dan
gravidarum merupakan keluhan mual dan muntah yang hebat lebih dari 10 kali
farmakologi untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami karena khawatir akan
perkembangan janin yang dikandungnya. Dalam sebuah laporan studi, 61% dari ibu yang
komplementer dan terapi alternatif untuk mengatasi mual dan muntah, dan hanya 8% ibu
yang menggunakan penanganan dan terapi farmakologi untuk mengatasi mual dan
esensial oil dapat mengurangi mual muntah dan memiliki kandungan linanool
serta linali asetat yang mampu memberikan rasa nyaman dan menenangkan.
Lavender adalah bunga yang memiliki 25-30 spesise seperti lavundula agustifolia,
lavandula lattifola, lavindula stoechas. Bentuk bunga ini kecil, berwarna unggu
kebiruan, dan tinggi tanaman mencapai 72 cm. Berawal dari habitat berbatu di
aroma terapi yang banyak di gunakan saat ini. Baik secara inhalasi (dihirup)
ataupun dengan teknik pemijatan pada kulit. Minyak lavender adalah salah satu
dengan cara mekanisme penurunan itensitas mual dan muntah pada ibu hamil
(Mujayati, 2021) Ketika aromaterapi dihirup, molekul yang mudah menguap dari
minyak tersebut dibawa oleh udara ke tap hidung dimana silia-silia yang lembut
tersebut, suatu pesan elektrokimia akan ditransmisikan melalui bola dan olfactory
kedalam system limbic yang kemudian akan memberikan efek anti depresan
hamil trimester I.
yang memiliki efek sebagai zat sedaktif atau penenang dan bisa digunakan
meningkat rasa nyaman ibu hamil yang mengalami mual dan muntah (Katili &
mampu mengendorkana dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-
fungsi pernafasan, pencernaan, suhu tubuh dan lapar. Selain itu saat minyak
kinerja system limbic. System limbic ini berhubungan dengan fungsi ingatan,
sedative. System limbic ini terutama digunakan untuk system ekspresi emosi.
4-5 kali sehari. Setelah 7 hari diberikan aromaterapi intensitas mual muntah
dan kondisi ini mampu menurunkan intensitas mual muntah pada ibu
memperparah mual dan muntah pada ibu hamil (Z. E. D. Sari, 2018). Esensial oil
lavender dapat terserap kedalam tubuh, minyak esensial dapat bekerja seperti
obat-obatan dengan molekul yang sangat kecil, minyak ini kemungkinan bisa
Belum ada dampak spesifik dari penggunaan minyak esensial saat hamil
2019).
2. Herba.
Jahe, kamomil, peppermint, daun raspberry merah dan the dapat mengurangi mual
dan muntah pada kehamilan. Jahe (Zingiber officinale) memiliki sejarah panjang
sebagai obat anti mual. Efek jahe diduga berkaitan dengan gerakan peristaltik
yang meningkat di saluran cerna akibat anti kolinergik dan anti serotonin. Jahe
dapat bekerja langsung pada saluran cerna dan tidak berkaitan dengan sistem saraf
pusat. Dalam sistem medis tradisional, jahe sering kali menjadi kontraindikasi
untuk digunakan oleh ibu hamil karena diyakini dapat menginduksi menstruasi
atau perdarahan. Akan tetapi, tidak ada bukti klinis yang mendukung teori bahwa
a) Satu gram ekstrak jahe setara dengan 1 sendok teh parutan segar rimpang.
d) Empat cangkir (ukuran 250 mL) teh jahe yang dibuat dari 0,5 sendok teh
terapi anti-emetik. Titik P6 atau Neiguan diyakini menjadi titik utama untuk
menghilangkan mual dan muntah. Titik ini terletak pada aspek volar lengan
bawah yaitu sekitar 3 cm diatas lipatan pergelangan tangan dan di antara dua
tendon. Titik ini dapat dirangsang dengan menyisipkan jarum akupuntur tipis
menggunakan jari atau dengan perangkat gelang yang mendapat tekanan stabil
dari tombol kecil pada posisi yang diinginkan. Jika akupresur dan akupuntur
tentu saja merupakan intervensi dengan pengeluaran biaya yang rendah dan tanpa
adanya efek samping sehingga lebih dianjurkan untuk ibu yang membutuhkan
akupuntur.
DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Data Subjektif
1. Identifikasi
Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
2. Keluhan utama
a Ibu mual muntah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, 2 kali sehari paling sering di
pagi hari
3. Riwayat Kesehatan
Tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti tekanan darah
tinggi, diabetes melitus, asma,jantung, dan ibu tidak pernah menderita penyakit
4. Riwayat Obstetri
a Menarche: 13 tahun
e HPHT : 01-01-2023
5. Riwayat kehamilan
Pola Makan dan Minum, Selama hamil nafsu makan berkurang karena mual dan
7. Pola Eliminasi
9. Pola Istirahat
Tidur malam dan siang sedikit terganggu disebabkan mual dan muntah
a Riwayat Perkawinan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a Pemeriksaan TTV
Kesadaran: composmentis
Suhu: 36,5 C
Nadi: 82x/menit
RR: 20x/menit
b Pemeriksaan Antropometri
BB: 45 kg
TB: 156 cm
Lila: 25 cm
2. Pemeriksaan Fisik
e Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, bibir tampak kering
g Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
h Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
C. Analisa
Masalah : mual muntah disertai pusing dirasakan sejak 1 minggu yang lalu
D. Penatalaksanaan
2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada kehamilan
trimester pertama
4. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak atau berlemak dan
aromaterapi lavender
dan muntah
PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan Wahid Tri Wahyudi dkk dengan pemberian aromaterapi
lavender pada ibu hamil trimester 1 dengan emesis gravidarum di dapatkan hasil yaitu rata-rata
emesis gravidarum pre penerapan terapi menggunakan aromaterapi lavender sangat efektif bagi
ibu hamil trimester pertama. Pada (Ny.p) saat pengkajian mengalami mual muntah
sebanyak 4 kali dalam sehari. Selain itu (Ny.R) awal pengkajian 4 kali sehari mual muntah dan
(Ny.T) mengalami mual muntah sebanyak 4-5 dalam sehari Ketiga subjek termasuk dalam
emesis gravidarumfisiologis sesuai dengan teori yang di jelaskan oleh Mutiara Efendi
(2021) kehamilan menyebabkan perubahan fisik dan psikis pada tubuh. Hal tersebut
menimbulkan ber macam-macam keluhan salah satunya mual muntah. Mual muntah atau
yang di sebut dengan Emesis Gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat
pada kehamilan trimester pertama. Hal ini terkadang terjadi pada saat bangun tidur di pagi hari,
tetapi juga bisa pada saat siang atau malam hari. Keluhan umum yang di alami wanita
hamil dengan usia kehamilan 0-12 minggu dengan gejala mual di sertai muntah terjadi
karena perubahan pada sistem hormon selama kehamilan (Effendi, 2021; Fitria, 2018). Setelah
lavender menjadi tidak muntah namun masih mual selama 7 hari implementasi dengan
selisih 1 kali dalam sehari pada (Ny.P). Selain itu pada (Ny.R) 1 kali sehari rasa mual
muntahnya dengan selisih 1 kali setiap hari dan 1 kali sehari mual muntah dengan selisih 1 kali
perhari pada (Ny.T). Emesis gravidarum penderita ibu hamil trimester pertama cukup
mengalami penurunan pada rasa mual muntahnya sehingga terlihat bahwa ada perubahan dari
setiap harinya dengan menerapkan aromaterapi lavender selama 7 hari setiap di pagi hari.
Berdasarkan hasil intervensi Ny. P, Ny.R Dan Ny.T Terapi yang di lakukan selama
7 hari ini sangat bagus di gunakan ibu hamil trimester pertama. Selain itu ada terdapat
penurunan rasa mual muntah yang di rasakan pasien dari sebelum di lakukan implementasi
menggunakan aromaterapi lavender dan setelah di lakukan terapi lavender. Ada perselisihan
dari hari ke hari rasa mual yang di rasakan setiap pasien. Biasanya perselisihan tersebut 1
kali penurunan dari hari sebelumnya. Selain itu dalam setiap perubahan terdapat klien yang
masih mengalami mual muntahnya maupun hanya rasa mualnya saja. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian sebelumnya Rosaliana (2019) dengan judul “ Aromaterapi Lavender Terhadap
Pengurangan Mual Muntah Pada Ibu Hamil ” hasil yang diperoleh terhadap responden
mayoritas mengalami penurunan emesis gravidarum. Selain di lihat dari hasil yang di peroleh
peneliti sebelumnya ada persamaan dari implementasi yang di lakukan peneliti yaitu sama-
sama terdapat penurunan rasa mual muntahnya. Peneliti sebelumnya dari 5 kali mual
muntah di hari ke tujuh menjadi 3 kali mual muntah. Sedangkan yang di lakukan peneliti
sekarang dari 4 kali mengalami mual muntah menjadi 1 kali mual muntah. Setiap hari terdapat
penurunan rasa mual muntah tersebut walupun hanya 1 kali dari sebelumnya (Rosalinna, 2019).
Sebuah uji terkontrol acak dilakukan untuk menguji jahe sebagai terapi mual dan muntah
pada kehamilan. Dalam uji tersebut, responden diobservasi terlebih dahulu selama tiga hari.
Hasil yang diperoleh adalah tidak ada efek samping penggunaan jahe yang dilaporkan oleh
responden. Tujuh hasil uji terkontrol acak yang dilakukan untuk menguji khasiat jahe sebagai
terapi mual dan muntah pada kehamilan telah diterbitkan dalam literature dunia, yang mencakup
rawat inap di rumah sakit di Denmark karena mengalami hyperemesis gravidarum. Responden
menerima baik 250 mg jahe bubuk maupun placebo, sebanyak 4 kali sehari selama 4 hari dan
kemudian beralih kelompok setelah washout dua hari. Responden melaporkan bahwa tingkat
keparahan mual dan frekuensi muntah berkurang selama terapi menggunakan jahe. Selain itu,
responden juga menyatakan kecenderungan untuk menggunakan jahe sebagai terapi mual dan
muntah pada kehamilan. Uji coba lain yang dilakukan pada populasi rawat jalan secara umum
juga menunjukkan hasil yang serupa. Empat penelitian lainnya membandingkan penggunaan
jahe dan piridoksin (vitamin B6) untuk mengatasi mual dan muntah pada kehamilan. Populasi
yang diuji adalah ibu hamil yang memiliki usia gestasi kurang dari 17 minggu dan menjalani
perawatan rawat jalan. Dosis jahe yang diberikan adalah 1 hingga 1,5 gram per hari dan dosis
piridoksin berkisar 30 hingga 75 mg per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe memiliki
khasiat yang kurang lebih sama dengan piridoksin dalam mengatasi mual dan muntah pada
kehamilan.
Beberapa penelitian lainnya bahkan menunjukkan bahwa jahe lebih efektif mengatasi
mual dan muntah pada kehamilan daripada piridoksin. Penelitian yang dilakukan oleh Paramitha
Amelia pada tahun 2016 dengan judul effect of ginger drink on nausea vomiting in the first
trimester of pregnancy, jahe diberikan dengan dibuat minuman dengan pemberian 250 mg jahe
dicampur dengan air hangat sebanyak 250 ml dan 1 sendok makan gula. Minuman jahe ini
dikonsumsi dua kali sehari selama 7 hari. Mual dan muntah di ukur dengan menggunakan
Rhodes Index. Dari hasil penelitian didapatkan skor Rhodes index sebelum diberikan minuman
jahe 23,9 dan setelah diberikan minuman jahe skor Rhodes Index menurun menjadi 13,4. Hal ini
berarti terdapat pengaruh minuman jahe untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester pertama.
KESIMPULAN
Emesis Gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan
trimester pertama. Hal ini terkadang terjadi pada saat bangun tidur di pagi hari, tetapi juga bisa
pada saat siang atau malam hari. Untuk penanganan emesis gravidarum dapat diberikan dengan
terapi farmakologi dan non farmakologi. Dengan asuhan kebidanan yang berbasis evidence
based yang diberikan kepada pasien emesis gravidarum dapat membantu untuk menurunkan
Yulizawati, Detty, Lusiana, Aldina, & Feni. 2017. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Padang: CV. Rumahkayu Pustaka Utama.