Disusun Oleh:
ANJAR ARUM SITI MASITOH
P27824620005
Disusun Oleh:
ANJAR ARUM SITI MASITOH
P27824620005
i
LEMBAR PENGESAHAN
Istiqomah, SST, Dwi Purwanti, S.Kp., SST, M.Kes Novita Eka K. W., SST., M.Keb.
NIP. 196410281988022002 NIP. 196702061990032003 NIP. 198411302009122001
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu yang berjudul “ Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik pada Remaja dengan Kehamilan Usia Dini di Wilayah Kerja
Puskesmas Tambak Wedi Surabaya”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat
menyelesaikan tugas blok 1 (remaja) pada Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk dan
saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. drg. Ilfin Martiana selaku Kepala Puskesmas Tambak Wedi Surabaya
2. Istiqomah, SST selaku pembimbing lahan sekaligus Bidan Koordinator Puskesmas
Tambak Wedi Surabaya
3. Evi Pratami, M.Keb. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes. selaku Pembimbing Pendidikan 1 dalam praktik
lapangan Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Novita Eka K, SST, M.Keb. selaku Pembimbing Pendidikan 2 dalam praktik
lapangan Poltekkes Kemenkes Surabaya
6. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja
lapangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penyusun
iii
0
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................................... ii
Kata Pengantar...................................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik....................................................................................................3
1.3 Lama Praktik......................................................................................................4
BAB 4 PEMBAHASAN........................................................................................32
BAB 5 PENUTUPAN............................................................................................33
5.1 Kesimpilan.......................................................................................................33
5.2 Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 35
LAMPIRAN ........................................................................................................ 36
iv
BAB 1
1
PENDAHULUAN
seperti KTD (kehamilan tidak diinginkan), aborsi dan IMS (infeksi menular seksual).
Kehamilan yang terjadi di usia dini merupakan salah satu risiko seks pranikah atau
kehamilan yang tidak diharapkan. Kehamilan yang pada umumnya tidak direncanakan
dan menimbulkan perasaan bersalah, berdosa dan malu pada remaja yang
mengalaminya ditambah sanksi sosial dari masyarakat terhadap kehamilan dan
kelahiran anak tanpa ikatan pernikahan.
Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua pada usia remaja
berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap
ibu maupun bayinya. Faktor kondisi fisiologis dan psikososial secara intrinsik remaja,
bila diperberat lagi dengan faktor-faktor sosiodemografi seperti : kemiskinan,
pendidikan yang rendah, belum menikah, asuhan prenatal yang tidak adekuat akan
mengakibatkan resiko kehamilan dan kehidupan keluarga yang kurang baik (Anggraeni,
2015)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan akses dan pelayanan kesehatan pada remaja
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
2. Meningkatkan pendidikan keterampilan hidup sehat
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja kesehatan
reproduksi bagi remaja tentang kesehatan
4. Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan penyalahgunaan
NAPZA
5. Meningkatkan upaya perbaikan gizi remaja
6. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
7. Melakukan deteksi dini pencegahan penyakit menular
8. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
1.3 Lama Praktik
Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Remaja dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Tambak Wedi, Surabaya pada tanggal 28 September 2020 s/d 10 Oktober
2020.
BAB 2
3
TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20
tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia
20-29 tahun.
2. Masalah Psikologis
Umumnya para pasangan muda keadaan psikologisnya masih belum matang,
sehingga masih lebih dalam menghadapi masalah yang timbul dalam perkawinan.
Universitas Sumatera Utara Dampak yang dapat terjadi seperti perceraian, karena kawin
cerai biasanya terjadi pada pasangan yang umurnya pada waktu kawin relatif masih
muda. Tetapi untuk remaja yang hamil di luar nikah menghadapi masalah psikologi
seperti rasa takut, kecewa, menyesal, rendah diri dan lain-lain, terlebih lagi masyarakat
belum dapat menerima anak yang orang tuanya belum jelas.
3. Masalah Sosial Ekonomi
Makin bertambahnya umur seseorang, kemungkinan untuk kematangan dalam
bidang sosial ekonomi juga akan makin nyata. Pada umumnya dengan bertambahnya
umur akan makin kuatlah dorongan mencari nafkah sebagai penopang. Ketergantungan
sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan stres (tekanan batin). Menurut Manuaba
(2010), penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan dengan kurun
reproduksi sehat yaitu umur 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat
reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila
ditambah dengan tekanan (stress psikologis, sosial, ekonomi), sehingga memudahkan
terjadinya :
a. Keguguran
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan
remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga non
profesional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya angka
kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan
kemandulan.
b. Persalinan prematur, BBLR dan kelainan bawaan
Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat
mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat
bawaan.
Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stres memudahkan
terjadi infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia
pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan
sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber
daya manusia.
e. Keracunan kehamilan
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan, dalam bentuk preeklampsia atau
eklampsia. Preeklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian yang serius karena dapat
menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi
` Remaja putri yang stres akibat kehamilannya sering mengambil jalan pintas
untuk melakukan gugur kandung oleh tenaga dukun. Angka kematian karena gugur
kandung yang dilakukan dukun cukup tinggi, tetapi angka pasti tidak diketahui.
Kematian ibu terutama karena perdarahan dan infeksi.
2.1.4 Pencegahan kehamilan remaja
1) Mengurangi kemiskinan Angka kehamilan remaja yang paling tinggi terdapat di
daerah-daerah yang keadaan sosial ekonominya kurang. Strategi yang menurunkan
kemiskinan dan memperbaiki prospek sosioekonomi keluarga muda besar
kemungkinannya akan menurunkan angka kehamilan usia dini.
2) Memperbaiki penyediaan kontrasepsi Layanan yang menawarkan kontrasepsi
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan kaum muda, disertai dengan ekspansi lokal
fasilitas-fasilitas yang ditujukan untuk remaja. Arus disediakan suatu layanan terpadu
yang menawarkan layanan kesehatan umum dan seksual bagi kaum muda, dan layanan
tersebut diberitahukan secara luas.
3) Meningkatkan pendidikan Pendidikan seks disekolah berperan penting dalam
menurunkan kehamilan usia dini. Program pendidikan seks lebih besar
kemungkinannya berhasil apabila terdapat pendekatan terpadu antara seklah dan
layanan kesehatan.
2.2.1 Definisi
Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak- kanak dan masa dewasa
yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12
sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih, 2010 )
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun (WHO,2007). Batasan remaja menurut
WHO . Remaja adalah suatu masa dimana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda – tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak –
kaank menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh dengan keadaan
yang relatif lebih mandiri.
Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan masa dewasa diaman terjadi
pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas dan terjadinya
perubahn-perubahan psikologik serta kognitif. Remaja tidak mempunyai tempat yang
jelas yaitu bahwa mereka tidaktermasuk golongan anak –anak tetapi juga tidak termasuk
golongan orang dewasa (Soetjiningsih, 2010).
2.2.2 Tahap-Tahap Perkembangan Remaja
Perkembangan dalam segi rohani atau kejiwaan juga melewati tahapan-tahapan
yang dalam hal ini dimungkinkan dengan adanya kontak terhadap lingkungan atau
sekitarnya. Masa remaja dibedakan menjadi:
1. Masa remaja awal (10-13 tahun)
a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya
b. Tampak dan merasa ingin bebas
c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berfikir khayal (abstrak)
2. Masa remaja tengah (14-16 tahun)
a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
b. Ada keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam
d. Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
e. Berkhayal mengenai hal-hal yang bekaitan dengan seksual
3. Masa remaja akhir (17-19 tahun)
7
2. Keluhan Utama
Masalah masalah yang sering timbul padakehamilan di usia muda antara
lain adalah masalah kesehatan reproduk, masalah psikososial dan masalah sosial
ekonomi (Lesnapurnawan, 2009, Romauli, 2011).
3. Riwayat Menstruasi
Tidak ada permasalahan dalam riwayat menstruasi. Terkadang sulit mengkaji
HPHT pada kehamilan remaja.
4. Riwayat Obstetri yang Lalu
Kehamilan Persalinan Bayi/Anak Nifas
K Ke
No Sua Anak U Jeni Tmp Pn BB Hidup Pny AS
Pnylt Penol Seks B t
mi ke K s t ylt PB Mati lt I
c. Tanda-Tanda Vital
- TD : sistolik kurang dari 110 dan diastolic <90 mmHg
- Suhu : Normal antara 360C – 370C
- Nadi : Nadi cenderung lemah < 80 x
- RR : Pernafasan normal antara 18-24 x/menit (Robert Priharjo,
1996).
d. Tinggi Badan : bila < 145cm menjadi beresiko
e. Berat badan
f. Lila : bila < 23 cm termasuk KEK.
g. Deteksi Dini Pre-eklampsi : dilakukan bila UK >18 minggu dengan
menghitung MAP, ROT, dan BMI.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak oedema, tidak pucat
b. Mata : kongjungtiva merah muda, sclera putih
a. Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan
tidak ada bendungan vena jugularis
b. Abdomen :tidak ada pembesaran hati, bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan
Leopold 1 : menentukan Tinggi Fundus Uteri(TFU). Pada
kehamilan remaja dengan masalah, dapat terjadi TFU tidak sesuai
dengan usia kehamilan. Berikut adalah perbadingan TFU dengan
usia kehamilan.
Mc-Donald : Pengukuran TFU menggunakan medlin
- Leopold II : menentukan letak punggung dan menentukan letak
bagian kecil
- Leopold III : menentukan presentasi dan seberapa jauh masuk ke
panggul
- Leopold IV : menentukan bagian bawah, seberapa jauh masuk
panggul
o konvergen : bagian kecil dari kepala turun ke rongga
o Sejajar : kepala masuk PAP
o Divergen : bagian besar kepala masuk PAP
- Taksiran Berat Janin
o Jika kepala sudah masuk PAP = (TFU-11)x155
15
BAB 3
17
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Biodata Orangtua:
Nama Orangtua : Ny. S / Tn. G
Usia : 54 th / 57 th
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tambak Asri
2. Keluhan Utama : Nyeri punggung dan sering BAK
3. Status Dalam Keluarga : Anak Kandung
4. Jumlah saudara dalam keluarga:
Anak ketiga dari 4 bersaudara
5. Riwayat pernikahan orangtua Anak dari pernikahan ke-1
6. Lama Pernikahan Orang Tua : 32 th
7. Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami abortus, tidak pernah menderita penyakit
menular seperti hepatitis, asma, TBC, HIV, penyakit menurun seperti hipertensi,
DM, penyakit menahun seperti jantung.
8. Riwayat penyakit keluarga
18
Ibu mengatakan di dalam anggota keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit
menular seperti hepatitis, asma, TBC, HIV, penyakit menurun seperti hipertensi,
DM, penyakit menahun seperti jantung.
9. Riwayat Menstruasi
Teratur/tidak : teratur Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 5-7 hari Banyak haid : 4-5 softex/hari
HPHT : 09-01-2020 HPL : 16-10-2020
Fluor Albus: kadang, gatal (-), bau (-)
No Kehamilan Persalinan Nifas Anak
Suam Penyuli UK Peno- Jenis Penyu Penyuli Sex BB Umur Lama
i t long lit t menetek
Ke
1 1 Hamil ini
10. Riwayat Obstetri
11. Riwayat Kehamilan Sekarang
Periksa hamil di Bidan 4x di Puskesmas Tambak Wedi 1x, dengan masalah :
Trimester 1 : mual, muntah (kadang)
Trimester 2 : tidak ada keluhan
Trimester 3 : kenceng-kenceng
Pergerakan anak pertama kali keamilan 4 bulan. Pergerakan aktif
BB sebelum hamil 43 kg
12. Pola Psikososial
Menikah : sudah menikah
Status Pernikahan : Menikah siri pada tanggal 29 Desember 2019 dan menikah sah
pada 26 Juli 2020
Lama menikah : 10 bulan
Penerimaan keluarga tentang kehamilan ini : menerima
Pengambil keputusan : orang tua
13. Aktifitas Sehari-hari
Kegiatan Sehari-hari : Nn. P mengatakan aktivitasnya dihabiskan dirumah dan sebagai
ibu rumah tangga seperti menyapu, menyuci, dan Nn. P masih
sering keluar jalan-jalan dengan temannya.
Apakah merokok : tidak merokok
Aktifitas olahraga : Nn. P melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan di pagi hari.
19
Pola Eliminasi : BAB 1x/hari, tidak ada keluhan seperti konstipasi, dll
BAK 7-8 x/hari, tidak ada keluhan
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,7 °C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : Tidak pucat
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
c. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid.
d. Payudara : Tidak dilakukan pengkajian
e. Abdomen :
Leopold 1 : teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting pada bagian fundus.
Leopold 2 : Teraba bagian keras, memanjang seperti papan pada abdomen bagian
kiri (puki) teraba bagian kecil janin pada abdomen bagian kanan.
Leopold 3 : teraba bagian keras, bulat (presentasi kepala), tidak dapat digoyangkan
(sudah masuk PAP)
Leopold 4 : divergen, WHO : 4/5
20
DJJ 132x/menit
TBJ : (TFU-12) x 155 = (28-12) x 155 = 2480 gram
Genetalia : Tidak dilakukan
f. Ekstremitas Atas ki/ka: tidak oedema -/-, terdapat tattoo.
Ekstermitas Bawah ki/ka: tidak oedema -/-,
3. Pengukuran Antopometri :
IMT : 19,6
LILA : 23,5 cm
BB Sebelum hamil : 43 kg
TB : 148 cm
4. Pemeriksan Penunjang
Ny.R G1P00000 usia 18 tahun UK 36-37 minggu dengan kehamilan usia dini
21
3.3 Penatalaksanaan
Tanggal TTD
No. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pelaksana
menjelaskan hasilnya
e/ Dari hasil pengkajian score tertinggi adalah
kecerdasan musik dengan score 28
Memberikan HE mengenai kesehatan
reproduksi remaja, antara lain: tanda-tanda
primer dan sekunder pubertas pada perempuan
beserta fungsinya, cara merawat kesehatan
organ reproduksi
e/ Klien mengerti mengenai penjelasan yang telah
diberikan dan bersedia menerapkan pesan
kesehatan yang diberi.
Memberikan HE mengenai gizi seimbang
untuk remaja: makanan yang dimakan
dianjurkan merupakan makanan yang beragam.
Setiap kali makan terdiri dari makanan pokok,
lauk-pauk, buah- buahan, dan air. Yang
divisualisasikan dalam “Isi Piringku”, yaitu
antara lain:
Porsi makanan pokok adalah 1/3 dari total
porsi makanan di piring.
Porsi sayuran sebanding dengan porsi
makanan pokok (1:1) atau 1/3 dari total
porsi makanan di piring.
Porsi lauk pauk + buah-buahan 1/3 dari total
porsi makanan di piring.
e/ pasien telah mengerti penjelasan yang
diberikan mengenai gizi seimbang untuk remaja
Memberikan HE pentingnya melakukan
aktivitas fisik secara rutin yang ringan,
minimal 15 menit sehari. Aktivitas fisik dapat
berupa berbagai macam berjalan kaki, dan
melakukan pekerjaan rumah (menyapu,
mengepel, dan sebagainya).
e/ pasien mengerti mengenai pentingnya
melakukan aktivitas fisik
23
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari asuhan kebidanan yang dilakukan terhadap Ny. P dapat diambil beberapa
pembahasan sebagai berikut: Pasien berusia 18 tahun. Hal ini sesuai dengan definisi
25
remaja yang dikemukakan oleh Soetjiningsih, yang menyatakan bahwa remaja secara
umum dapat dibagi dalam tiga tahap, remaja awal 11-13 tahun, remaja tengah 14-16
tahun, dan remaja akhir 17-20 tahun (Soetjiningsih, 2010). Dengan demikian Ny. R
sering BAK dan nyeri punggung. Menurut Rukiyah (2013) pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk PAP keluhan sering BAK akan timbul. Sedangkan dari data
obyektif KU baik, kesadaran composmentis, TTV dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal, pemeriksaan antopometri didapatkann BB: 43 kg, TB: 148 cm, LILA: 23,5 cm ,
IMT: 19,6.
Setelah dilakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif, diagnosa pada
Ny. P adalah Ny.P G1P00000 usia 17 tahun UK 36-37 minggu dengan kehamilan usia
dini. Kehamilan usia dini pada remaja tersebut dapat disebabkan oleh karena hubungan
seksual (hubungan intim) dengan pacar, dengan suami, pemerkosaan, maupun faktor-
faktor lain yang menyebabkan sperma membuahi telurnya dalam rahim. Kehamilan
BAB 5
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
26
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sulistyono.http://fik.um-surabaya.ac.id/sites/default/files/dr%20Agus.pdf.
Surabaya
27
LAMPIRAN
Lampiran 1
Nama : Ny. P
Umur : 18 tahun
Pendidikan : SMK
Cara Pengerjaan
a. Berilah skor pada setiap pernyataan yang ada pada 8 (delapan) kelompok
pernyataan berikut.
b. Berikan skor dengan melingkari salah satu dari kode angka.
1. Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri saya.
2. Jika pernyataan tersebut tidak terlalu sesuai dengan diri saya.
3. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan diri saya.
4. Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan dir saya.
c. Jumlahkan skor yang di proleh pada setiap kelompok pernyataan.
KECERDASAN KINESTETIK
Jawab Pernyataan
SKOR = 17
KECERDASAN MUSIK
29
Jawab Pernyataan
SKOR = 28
KECERDASAN INTERPERSONAL
Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Jika di beri hadiah, saya memilih untuk di beri paket wisata atau
berlibur bersama teman-teman
SKOR = 20
30
KECERDASAN INTRAPERSONAL
Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Jika di beri hadiah, saya lebih menyukai di beri diary atau buku
harian
SKOR = 17
KECERDASAN LINGUISTIK
Jawab Pernyataan
1 2 3 4 Saya suka menulis cerita dan puisi untuk di baca orang lain
1 2 3 4 Saya suka mengisi acak kata, tekateki silang dan mencari kata
SKOR = 15
31
Jawab Pernyataan
SKOR = 18
KECERDASAN SPASIAL
Jawab Pernyataan
SKOR = 14
KECERDASAN NATURAL
Jawab Pernyataan
SKOR = 22
Cara perhitungan:
Lampiran 2
Pediatric Sympton Checklist (PSC) adalah sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan
sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelaianan/masalah psikososial pada anak berusia 4-18
tahun.
Cara menilai :
1. Tentukan apakah perilaku di bawah ini tidak pernah, kadang-kadang atau sering pada peserta
yang diperiksa.
2. Berikan nilai untuk setiap jawaban sesuai dengan data perilaku anak
Tidak pernah, bernila :0
Kadang-kadang, bernilai :1
Sering, bernilai :2
3. Penilaian yaitu jumlahkan nilai jawaban sesuai dan data perilaku anak,
a. Untuk anak yang berusia > 6 tahun, jumlah nilai < 28 : Tidak ditemukan masalah
psikososial. Bila jumlah nilai adalah ≥ 28 : Terdapat masalah psikososial.
b. Apabila nilai ≥ 28 diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunkan Kuesioner
Strenght and Difficulties Quesionnare (SDQ).
7. Berperilaku seolah-olah
0
dikendalikan oleh mesin
8. Banyak melamun 1
26. Ceroboh 1
Total PSC : 22