Anda di halaman 1dari 12

INOVASI ASUHAN

PADA PERSALINAN KALA I,II,III,DAN IV

Dosen Pembimbing : Sri Maharani, S.SiT

Disusun oleh
Nama : NURIA PRATIWI
NPM : 2020 62 017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITTURAHIM


JAMBI
PRODI S1 KEBIDANAN REGULER B
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan
makalah berjudul “Inovasi Asuhan Pada Persalinan Kala I, II, III dan
IV”.Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
KuliahInovasi Pelayanan Kebidanan Komplementer
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
penulis dan pembaca. Amin.

Jambi,September 2021

Nuria Pratiwi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................
C. Tujuan ……………………...........................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi pelayanan kebidanan komplementer
B. Inovasi asuhan pada persalinan
1. Inovasi persalinan pada kala I
2. Inovasi persalinan pada kala II
3. Inovasi persalinan pada kala III
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan proses kelahiran janin pada tua
kehamilan sekurang – kurangnya 28 minggu atau kalau bayi yang
dilahirkan beratnya 1000 gram lebih. Definisi ini didasarkan atas
kemungkinan hidupnya bayi (viabilitas). Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan janin letak memanjang dan
presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta
dan seluruh proses kelahiran itu berlangsung dalam 141/2 jam pada
primipara dan 73/4 jam pada multipara. (Miswani, 2013 : 201).
Persalinan adalah sebagai suatu proses alami dan merupakan
peristiwa yang normal, namun bila tidak dikelola dengan tepat dapat
berubah menjadi abnormal. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara
sehat, oleh karena itu, setiap wanita usia subur (WUS), ibu hamil (bumil),
ibu bersalin (bulin), dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang
berkualitas. Namun sampai sekarang ini persalinan masih menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana angka kematian
ibu bersalin yang masih cukup tinggi.Keadaan ini disertai dengan
komplikasi yang mungkin saja timbul selama persalinan, sehingga
memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam bidang
kesehatan, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
menurunkan angka kematian, kesakitan ibu dan perinatal (Purwandari,
dkk, 2014: 47).

B. Rumusan Masalah
1. Apakahdefinisi pelayanan kebidanan komplementer?
2. Apa inovasi asuhan pada persalinan ?
3. Apa inovasi persalinan pada kala I ?
4. Apa inovasi persalinan pada kala II ?
5. Apa inovasi persalinan pada kala III ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan komplementer
2. Untuk mengetahui apa inovasi asuhan pada persalinan
3. Untuk mengetahui inovasi persalinan pada kala I
4. Untuk mengetahui inovasi persalinan pada kala II
5. Untuk mengetahui inovasi persalinan pada kala III
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PELAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER


Pelayanan kebidanan komplementer adalah pilihan untuk mengurangi
intervensi medis baik saat masa kehamil, persalinan maupun masa
nifas.Terapan komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi komplementer bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi berazaskan konvensional.
Hal tersebut memberikan angin segar dan kesempatan kepada bidan di
Indonesia untuk mengembangkan profesionalisme dalam memberikan
praktekasuhan kebidanan yang lebih komprehensif kepada klien secara
holistic dengan mengedepankan nilai, norma dan ilmu kebidanan. 
Meluasnya penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif di
bidang kebidanan, maka perlu peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dalam kualitas pelayanan kebidanan komplementer bagi mahasiswa
kebidanan yang berbasis wirausaha kebidanan untuk meningkatkan daya
saing global.Oleh karena itu Program Studi Pendidikan Profesi Bidan,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo mengadakan Kuliah
Pakar dengan judul "Enterpreneur Kreatif Melalui Layanan Kebidanan
Komplementer".
Kepastian hukum tentang terapi komplementer tersebut menjadi
peluang bagi bidan untuk mengembangkan profesionalisme dalam
pelaksanaan praktik kebidanan secara lebih komprehensif, yang tentunya
dengan mengedepankan ilmu kebidanan.Hal tersebut dapat menambah
nilai jual praktik kebidanan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Pengembangan praktik kebidanan melalui pelayanan
kebidanan komplementer dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
antaralain:post natal treatment, pijat bayi, akupresur, masase. Pelayanan
kebidanan komplementer dimaknai bidan sebagai salah satu cara
meningkatkan daya saing pasar, nilai tambah dan merupakan unggulan
karena menyediakan pelayanan yang inovatif dan sesuai dengan harapan
dari pengguna jasa layanan kebidanan (Kostania, 2015).

B. INOVASI ASUHAN PADA PERSALINAN


Persalinan merupakan peristiwa alami yang dalam prosesnya dapat
menimbulkan nyeri hebat, bahkan sebagian wanita mengalami nyeri yang
luar biasa. Pengalaman nyeri setiap ibu bersalin akan berbeda- beda
tergantung bagaimana respon psikologis ibu mengatasinya. Kondisi
kecemasan yang meningkat dikarenakan rasa nyeri pada kala I yang tidak
bisa diatasi dengan baik akan mengakibatkan terhambatnya hormon yang
dibutuhkan untuk membantu proses pembukaan persalinan. Sehingga hal
ini akan memicu terjadinya proses persalinan yang berlangsung lama,
fetal distress ataupun Intra Uterin Fetal Death(Armi & Oktriani, 2014).
Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan
pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid.Partus
lama merupakan salah satu faktor penyebab kematian ibu di Indonesia.
Meskipun dengan persentase yang cukup kecil, namun partus lama dapat
ikut berkontribusi dalam menyumbangkan angka kematian ibu di
Indonesia (Kemenkes RI, 2014)
Nyeri persalinan dapat menimbulkan masalah yaitu meningkatnya
kecemasan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) yang
menyebabkan aliran darah ibu dan ke janin menurun. Nyeri persalinan
dapat diminimalkan dengan latihan pernafasan yang efektif selama proses
persalinan.
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan nyeri persalinan, baik
secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara
farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan metode nonfarmakologi
namun metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek
yang kurang baik, baik bagi ibu maupun janin, sedangkanmetode
nonfarmakologi bersifat murah, simple, efektif, tanpa efek yang merugikan
dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat
mengontrol perasaannya dan kekuatannya (Maryani, 2002).
Beberapa tindakan nonfaramakologis terkaitpenatalaksanaan nyeri
diantaranya adalah sentuhan, distraksi,akupressur, relaksasi dan
imajinasi, guided imagery, biofeedback,dan hipnosis (Perry & Potter,
1999). Stimulasi kutaneus adalahstimulasi kulit yang digunakan untuk
menghilangkan nyeri.Masase, mandi air hangat, kompres menggunakan
kantong es, dan stimulasi saraf transkutan (TENS) merupakan langkah-
langkahsederhana dalam upaya menurunkan nyeri. Cara kerja
stimulasikutaneus belum jelas, namun adanya pemikiran bahwa
pelepasanendorfin sehingga transmisi stimulus nyeri terblokade

1. Inovasi Asuhan Pada Persalinan Kala I


Berdasarkan penelitian Seri Wasongli (2014) tentang efektifitas
counterpressure terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif
persalinan di Rs Advent Manado, terhadap 15 responden inpartu kala I
fase aktif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nyeri persalinan
sebelum dilakukan masase counterpressure berada pada skala 9-10
(100%), dan setelah dilakukan masase counterpressure nyeri menurun
paling besar pada skala 3-6 sebanyak 13 responden (86,7%).Analisa data
menunjukkan signifikansi lebih kecil dari 5%(p=0,000<0,005). Ini berarti
counterpressureefektif untuk menurunkan itensitas nyeri kala I fase aktif
persalinan.
Penelitian lain juga yang dilakukan Deasyana (2015) terhadap 64
responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan nilai nyeri
setelah intervensi sebanyak 2,17. Uji Mann – Whitney menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara efektifitas tehnik Counter Pressure dan
Kompres Hangatterhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif
dengan nilai p (0,000 mean tehnik Kompres Hangat 1,50.
Dari kedua teknik tersebut yang lebih efektif dalam mengurangi
nyeri pinggang persalinan adalah teknik counterpressure dengan
hasil nilai mean 1,83> mean teknik kompres hangat 1,50.
2. Inovasi Asuhan Pada Persalinan Kala II
Penelitian Sheiner dan Sarid,13 menjelaskan dalam sebuah
persalinan pada individu yang paling berisiko mengalami perdarahan
postpartum segera setelah melahirkan adalah wanita dengan hipertensi
kehamilan yang diinduksi, wanita yang mengalami kala II lama atau yang
berkepanjangan, wanita yang diinduksi atau dipacu persalinannya, wanita
yang bayinya dilahirkan melalui ekstraksi vakum, wanita dengan bayi yang
besar atau lebih besar dari usia kehamilannya
Berdasarkan data yang didapatkan, 90% responden yang mendapat
perlakuan pijat punggung bisa melahirkan bayi pada 30 menit pertama
setelah dinyatakan pembukaan lengkap.Pada kelompok kontrol, hanya
40% yang melahirkan pada 30 menit pertama. Dari hasil uji statistik,
didapatkan hasil p < 0,05sehingga ada pengaruh pijat punggung
terhadap lama kala II pada persalinan.Pada penelitian ini, pijat
punggung secara statistik bisa membantu ibu beradaptasi dengan nyeri.
Ketika ibu sudah merasa tenang dan rileks, rasa takut yang muncul dapat
teratasi sehingga pengeluaran adrenalin yang berlebih dapat diantisipasi,
zat-zat penghambat rangsang nyeri pun dapat disekresikan dengan baik.
Dengan berkurangnya adrenalin, pembuluh darah dapat bervasodilatasi
dengan baik, sehingga dapat memperlancar aliran darah yang membawa
oksigen ke rahim. Ketika oksigen dalam rahim tercukupi, kontraksi dapat
berjalan denganbaik sehingga ibu mampu meneran dengan maksimal
yang akan mengakibatkan kelancaran pada persalinan khususnya kala II

3. Inovasi Asuhan Pada Persalinan Kala III


Penelitian ini diungkapkan oleh Pillitery (2003) pijatan oksitosin dapat
merangsang hipofisis anterior dan posterior untuk mengeluarkan hormon
oksitosin. Hormon oksitosin akan memicu kontraksi otot polos pada uterus
sehingga akan terjadi involusi uterus, sedangkan tanda jika ada reflek
oksitosin adalah dengan adanya rasa nyeri karena kontraksi uterus. Teori
diatas sejalan dengan penelitian ini dimana adanya kontraksi uterus yang
kuat sebagai akibat dari intervensi peneliti berupa pijatan oksitosin yang
menyebabkan penurunan tinggi fundus uterus pada responden dengan
gambaran hasil penelitian pada responden yang dipijat oksitosin tinggi
fundus uterusnya normal 11 orang dan 4 orang yang tidak normal.
Sedangkan pada responden yang tidak dipijat oksitosin 12 orang
responden mengalami tinggi fundus uterus tidak normal dan hanya 3
orang responden yang tinggi fundus uterusnya normal.

4. Inovasi Asuhan Pada Persalinan Kala IV


Post partum atau yang biasa disebut sebagai masa nifas pada ibu
pasca melahirkan merupakan periode yang sangat penting untuk
diketahui. Nyeri perineum merupakan hal yang fisiologis pada ibu post
partum, akan tetapi nyeri perineum akibat adanya trauma seperti robekan
perineum dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Salah satu terapi non
farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri perineum pada ibu post partum
adalah dengan Aromaterapi Lavender. Zat aktif berupa linalool dan lynalyl
acetat yang terdapat pada lavender berefek sebagai analgetik
Aromaterapi lavender dapat digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri perineum pada ibu post partum dan poster teknik relaksasi
aromaterapi lavender untuk mengurangi nyeri perineum pada ibu post
partum dapat digunakan sebagai media Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan kebidanan komplementer adalah pilihan untuk mengurangi
intervensi medis baik saat masa kehamil, persalinan maupun masa
nifas.Terapan komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional
Meluasnya penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif di
bidang kebidanan, maka perlu peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dalam kualitas pelayanan kebidanan komplementer bagi mahasiswa
kebidanan yang berbasis wirausaha kebidanan untuk meningkatkan daya
saing global. Oleh karena itu Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

 file:///C:/Users/Admin/Downloads/128-Article%20Text-214-1-10-
20190311.pdf
 https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/885/KIAN.
pdf?sequence=1&isAllowed=y
 file:///C:/Users/Admin/Downloads/421-Article%20Text-1149-1-
10-20200115.pdf
 file:///C:/Users/Admin/Downloads/385-754-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai