BAB 1. PENDAHULUAN
Moniliasis adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut
Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai moniliasis merupakan suatu
infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut manusia, dengan
prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada
penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%.
Terkadang yang diserang adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah.
Pada bayi bisa didapat dari dot, pakaian, bantal, dan sebagainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi
merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana
Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.
Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM,
yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus
Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh
diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C.
glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albican
merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora
normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat sekitar 30-40% Kandida
albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada
anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88%
pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada pasien
leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS
Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat jamur itu pada
moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang disebutnya oral thrush, sehingga
ia menamakan jamur itu thrush fungus. Veron (1835) menghubungkan penyakit
pada bayi tersebut dengan infeksi pada saat dilahirkan dengan sumber infeksi dari
2
alat kandungan ibunya. Berg (1840) berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak
bersih dan tangan perawat yang tercemar jamur merupakan faktor penting dalam
penyebarab infeksi ini. Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna
putih diberikanlah nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah
menjadi monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain
Wilkinson yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923)
menamakan jamur itu dalam genus candida.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Moniliasis;
1.3.2 Untuk mengetahui epidemiologi Moniliasis;
1.3.3 Untuk mengetahui penyebab Moniliasis;
1.3.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala Moniliasis;
1.3.5 Untuk mengetahui patofisiologi Moniliasis;
1.3.6 Untuk mengetahui komplikasi dan prognosis Moniliasis;
1.3.7 Untuk mengetahui pengobatan Moniliasis;
1.3.8 Untuk mengetahui pengobatan pada pasien Moniliasis;
1.3.9 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien Moniliasis
3
2. Pemakaian antibiotik.
3. Kortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ.
4. Kehamilan
5. Obesitas (kegemukan)
6. Diabetes.
2.2 Epidemiologi
Penyakit ini lebih sering terjadi terutama pada anak usia bayi. Pada anak-anak
yang lahir dari ibu dengan moniliasica vaginitis. Dan kemuadian diamati pada
orang dewasa dengan imunosupresi dan pada pengguna steroid untuk waktu yang
lama. Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang paling sering terjadi.
Penyakit ini biasa menginfeksi pasien yang sangat lemah, bayi, orang tua, dan
pasien yang mengalami penurunan kerja sistem imun dengan prevalensi
persebaran 10% - 15% dan 25% - 75% dari populasi keseluruhan adalah carrier
5
atau pembawa. Kolonisasi candidiasis oral telah dilaporkan berkisar dari 40%
sampai 70% dari anak yang sehat dan dewasa, dengan dengan tingkat lebih tinggi
dinikmati natara anak-anak dengan gigi keries danorang dewasa yang lebih tua
memaki gigi palsu. Adapun tingkat yang telah terbukti juga menigkatkan dengan
terapi radiasi kanker, diabetes, dan infeksi HIV. Koloniasis Candidia dapat
menyebabkan inffeksi oportunistik mukosa dan disebarluaskan dan multisistem
keterlibatan organ dalam immunocompromised organ. Tingkat infeksi ini telah
dilaporkan sebgai 50% selama kemoterapi, 70% selama terapi radiasi, dan 90%
pada infeksi HIV.
2.3 Etiologi
Oral trush dan infeksi Moniliasis lainnya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
lemah oleh karena itu penyakit atau obat-obatan seperti antibiotik mengganggu
keseimbangan alami mikroorganisme di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh
bekerja sebagai pengusir invasi organismeyang berbahaya, seperti virus, jamur,
bakteri dengan mempertahankan keseimbangan antara mikroba didalam tubuh.
Hal ini tidak selalu bekerja maksimal akan tetapi mekanisme perlindungan juga
dapat mengalami kegagalan, sehingga dapat memungkinkan tejadinya infeksi oral
trush atau moniliasis akan terus berlanjut.
Beberapa penyakit yang dapat membuat tubuh entan terhadap infeksi ini
diantaranya adalah:
1. HIV/AIDS
2. Kanker
3. Diabetes milletus
4. Infeksi jamur vagina.
makan dimuntahkan), tidak mau minum susu botol dan ASI, serta anak merasa
gelisah. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap yang diakibatkan
oleh kuman atau jamur. Sedangkan pada balita, biasanya suhu tidak naik terlalu
tinggi dan nafsu makannya berkurang. Bentuk sariawan akan terlihat seperti
vesikel atau bulatan kecil, berwarna putih atau kekuningan. Mula-mula
berdiameter 1-3 mm, kemudian berkembang membentuk selaput. Jika selaputnya
mengikis, maka akan terlihat seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak
membesar, melebar, atau menjalar seperti bisul. Biasanya munculnya vesikel
bersamaan dengan timbulnya panas.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah
tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas
umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes. Sebetulnya sariawan
bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur
harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan
sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang
tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi,
sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat
pembuluh darah. Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak
licin, berwarna kemerah-merahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau
pada belahan bagian tengah lidah. Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik
putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa
perih
Secara keseluruhan gejala oral trush yaitu :
1. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit
dihilangkan.
2. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
4. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lender mulut sampai bibir
memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, biladihilangkan dan
kemudian berdarah.
9
sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya
setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai
seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat
menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi
menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu
sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu
menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum
juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di
dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu
berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada
mulut tersebut.Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan
obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair
sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih
dan usahakan agar sering minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu
menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
2.8 Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara
lain :
BAB 3. PATHWAY
MK: Kurang
Mulut bayi kotor Kurang
Tidak dibersihkan Pengetahuan
informasi
Ketidakmampuan
Timbul bercak membuat
Menyerang system imun Proses penilaian yang
putih di
infeksi tepat
mulut
KandŤdŤasŤs
oral
MK : Risiko
MK : Disfungsi Tidak dapat
Konstipasi Malnutrisi Motilitas men eca rasa
Gastrointestinal
Gejala semakin MK :
MK : Gangguan Ansietas
Kelemahan Proses peradangan
Integritas Kulit
Mukosa Oral
Bercak kemerahan
MK : Defisit dengan eksudat
Peningkatan hormon
Perawatan Diri: Suhu tubuh berwarna putih
prostatglandin,
Makan
bradikinin, histamin
MK : Nyeri Akut
MK : Hipertermi
12
4.1 Pengkajian
a. Identitas
Identitas Klien: Moniliasis/trush adalah penyakit yang sering terjadi pada anak,
terutama pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia maka angka kejadian
semakin jarang.
b. Keluhan Utama
Anak dengan moniliasis/trush, pada mulutnya tampak bercak keputihan, terutama
pada lidah dan pipi bagian dalam yang sulit dibersihkan dan anak menolak untuk
minum.
e. Riwayat Perinatal
1) Antenatal:
pada anak dengan moniliasis/trush, biasanya ibu sang anak pernah menderita
penyakit, seperti HIV/AIDS, kanker, diabetes mellitus, dan inveksi jamur
vagina.
27
4.5 Evaluasi
3 Perubahan nutrisi kurang dari S : orang tua pasien mengatakan “anak saya sudah mau meminum ASI saya lagi sus .”
kebutuhan tubuh berhubungan O : berat badan
dengan nyeri pada mulut, meningkat A : tujuan
penurunan nafsu makan telah tercapai
P : hentikan tindakan keperawatan.
4 Gangguan integritas kulit S : orang tua pasien mengatakan “sus, anak saya sudah tidak sering menangis lagi.”
28