Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMPREHENSIF

Nama : Ridham Ismu Prahantyo


NIM/NIPP : 20130310002/20174011008
RSUD : RS Muhammadiyah PKU Tegal

I. Rangkuman pengalaman
Pada hari Jumat, 17 Mei 2019, saya dokter muda stase komprehensif bersama
dengan intership melakukan visit ke bangsal bersama dengan dokter umum. jaga
bangsal, kami melakukan visit di beberapa bangsal terutama bangsal kelas III, dari situ
kami memulai melakukan pemeriksaan, saat melihat pemeriksaan pasien, saya sering
mendapati bahwa petugas medis tidak mencuci tangan sebelum menyentuh pasien dan
terkadang tidak mencuci tangan setelah memeriksa pasien dan berlanjut ke pasien yang
lain.

II. Perasaan terhadap pengalaman


Saya merasa kurang nyaman dengan pengalaman ini karena tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien dapat meningkatkan risiko infeksi tiap
pasien maupun dari pasien ke petugas medis.

III. Evaluasi
Dalam kasus ini, tindakan paramedis kurang tepat karena dapat meningkatkan
risiko infeksi

IV. Analisa/pembahasan
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan sebuah tantangan di lingkungan fasilitas
kesehatan. Kenaikan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan menjadi keprihatinan bagi
pasien dan petugas kesehatan. Secara umum, infeksi terkait pelayanan kesehatan terjadi di
semua unit layanan kesehatan, termasuk infeksi saluran kencing disebabkan oleh kateter,
infeksi pembuluh/aliran darah terkait pemasangan infus baik perifer maupun sentral, dan
infeksi paru-paru terkait penggunaan ventilator.
Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini dan infeksi lainnya adalah dengan
menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Pedoman kebersihan tangan (hand hygiene)
tersedia dari World Health Organization (WHO). Rumah sakit mengadopsi pedoman
kebersihan tangan (hand hygiene) dari WHO ini untuk dipublikasikan di seluruh rumah sakit.
Staf diberi pelatihan bagaimana melakukan cuci tangan dengan benar dan prosedur
menggunakan sabun, disinfektan, serta handuk sekali pakai (towel), tersedia di lokasi sesuai
dengan pedoman.

6 LANGKAH CUCI TANGAN MENURUT STANDART WHO

Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :

1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau


dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua
ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.

2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.

3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian


3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian


6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

6 Waktu Cuci Tangan


 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum melaksanakan prosedur aseptik
 Setelah menyetuh cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan sekitar pasien
 Setelah melepas handscoon

V. Kesimpulan dan rencana tindak lanjut


VI. Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah sebuah tantangan di lingkungan fasilitas
kesehatan. Oleh sebab itu upaya terpenting memghilangkan masalah infeksi ini dan
infeksi lainnya dengan menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Kedepannya
setiap paramedis wajib melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien.
VII. Referensi
ashmah, n. & et al, 2017. academia edu. [Online]
Available at: https://www.academia.edu/37540183/Sasaran_5_dan_6_Keselamatan_Pasien
[Accessed 27 mei 2019].

Anda mungkin juga menyukai