I. Rangkuman pengalaman
Pada hari Jumat, 17 Mei 2019, saya dokter muda stase komprehensif bersama
dengan intership melakukan visit ke bangsal bersama dengan dokter umum. jaga
bangsal, kami melakukan visit di beberapa bangsal terutama bangsal kelas III, dari situ
kami memulai melakukan pemeriksaan, saat melihat pemeriksaan pasien, saya sering
mendapati bahwa petugas medis tidak mencuci tangan sebelum menyentuh pasien dan
terkadang tidak mencuci tangan setelah memeriksa pasien dan berlanjut ke pasien yang
lain.
III. Evaluasi
Dalam kasus ini, tindakan paramedis kurang tepat karena dapat meningkatkan
risiko infeksi
IV. Analisa/pembahasan
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan sebuah tantangan di lingkungan fasilitas
kesehatan. Kenaikan angka infeksi terkait pelayanan kesehatan menjadi keprihatinan bagi
pasien dan petugas kesehatan. Secara umum, infeksi terkait pelayanan kesehatan terjadi di
semua unit layanan kesehatan, termasuk infeksi saluran kencing disebabkan oleh kateter,
infeksi pembuluh/aliran darah terkait pemasangan infus baik perifer maupun sentral, dan
infeksi paru-paru terkait penggunaan ventilator.
Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini dan infeksi lainnya adalah dengan
menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Pedoman kebersihan tangan (hand hygiene)
tersedia dari World Health Organization (WHO). Rumah sakit mengadopsi pedoman
kebersihan tangan (hand hygiene) dari WHO ini untuk dipublikasikan di seluruh rumah sakit.
Staf diberi pelatihan bagaimana melakukan cuci tangan dengan benar dan prosedur
menggunakan sabun, disinfektan, serta handuk sekali pakai (towel), tersedia di lokasi sesuai
dengan pedoman.
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.