Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IVA TEST DAN PEMERIKSAAN PAPSMEAR


Di PUSKESMAS MEKAR SARI
TANJUNGPINANG

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 10

MARLINA

NENI SEPTIANI

SYEFRIAWAN

S1 KEPERAWATAN PROGRAM B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
TANJUNGPINANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan SAP ini. Tugas mata
kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS. Tak lupa pula shalawat dan salam kita
haturkan kepada Rasulullah saw yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Kami bertanggung jawab atas tugas makalah ini telah berusaha dengan sebaik
mungkin dan dengan teliti. Sebelumnya kami mengucapkan banyak-banyak
terimaksih kepada ibu KOMALASARI,S.Kep,Ns,M.Kep selaku dosen pembimbing
mata kuliah keperawatan maternitas.

Kami berharap mendapatkan nilai yang memuaskan untuk mata kuliah


keperawatan maternitas dalam pembuatan tugas makalah tentang SAP. Jika ada
kesalahan kami mohon di maafkan dan dimaklumi karena ini masih pada tahap
pembelajaran.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Tanjungpinang, Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Instruksional Umum 1
C. Tujuan Instruksional Khusus 2
BAB II KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat 3
B. Strategi Pelaksaan 3
C. Setting Tempat Duduk 3
D. Job Descrition 4
E. Kegiatan Pembelajaran 4
F. Evaluasi 6
BAB III LAMPIRAN MATERI 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling sering dialami oleh kaum
hawa. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), kanker serviks dialami oleh lebih
dari satu juta wanita di dunia. Sebenarnya, kanker ini bisa disembuhkan secara
total jika dideteksi sejak dini. Akan tetapi banyak wanita yang tak menyadari atau
bahkan meremehkan tanda yang mereka alami yang mungkin bisa jadi gejala
kanker serviks stadium awal.

Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan


dan saat ini, menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang
perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita dinegara berkembang. Data
Badan Kesehatan Dunia terdapat 493.243 jiwa/tahun dengan angka kematian
273.505 karena kanker serviks.

Kanker Serviks di Indonesia menduduki urutan ke dua penyebab kematian


wanita di Indonesia Angka kejadian 15,7 per 100.000. Diperkirakan 15.000 kasus
setiap tahunnya sedangkan Angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus
pertahun.

Adapun cara untuk mendeteksi secara dini kanker serviks adalah dengan
IVA test ataupun pemeriksaan papsmear. Kedua pemeriksaan ini dipercaya dapat
mendeteksi adanya kanker mulut rahim atau kanker serviks pada seseorang.

B. Tujuan intruksional umum (TIU)

Setelah melakukan penyuluhan selama 30 menit tentang IVA test dan


pemeriksaan papsmear diharapkan masyarakat mampu mengetahui apa itu
kanker serviks, apa saja tanda dan gejala kanker serviks, bagaimana cara
mendeteksi kanker serviks serta mau untuk melakukan pemeriksaan papsmear
dan IVA test.

C. Tujuan instruksional khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang IVA test dan pemeriksaan
papsmear, diharapakan masyarakat dapat:
1. Mengetahui definisi kanker serviks
2. Mengetahui tanda dan gejala kanker serviks
3. Mengetahui cara mendeteksi kanker serviks
4. Mengetahui proses pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan IVA
test dan papsmear
5. Mengetahui manfaat pemeriksaan IVA test dan papsmear
6. Mampu mengikuti proses pemeriksaan IVA test dan papsmear
BAB II
KEGIATAN

A. Waktu dan tempat


Hari/Tanggal : Senin / 11 Mei 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Batu 8 Atas kelurahan batu 9
Bahasa : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan : IVA test dan Papsmear
Sasaran : PUS (Pasangan Usia Subur)

B. Strategi pelaksanaan
Metode pelaksanaan : Ceramah, tanya jawab dan simulasi
Media dan alat : Leaflet, sound system, infocus.

C. Settingan tempat duduk


Keterangan : Moderator

penyaji

fasilitator

Pembimbing

Perserta

Observer

D. Job Descrition
1) Moderator : pembawa acara dan mengamankan jalannya diskusi
2) Penyaji : menjelaskan tentang materi
3) Perlengkapan : sebagai notulen, serta melengkapi keperluan untuk
presentasi
4) Observer :mengambil momen sewaktu peserta melakukan
presentasi juga sebagai pelengkap.

E. Kegiatanpembelajaran

N Waktu Kegiatanpenyuluhan Kegiatanperserta


o

1. 5 menit Pembukaan : moderator


Membalas salam
1. Membuka kegiatan
Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri dan anggota
Memberi respon
3. Menjelaskan tujuan
4. Kontrak waktu dan bahasa
5. Menyebutkan materi dan pokok bahasan
2. 20 Pelaksanaan: Paserta focus untuk
menit 1) Mengkaji pengetahuan peserta
mendengarkan
tentang apa itu definisi kanker
memperhatikan dan
serviks
menanggapi tentang
2) reinforsement positif
pertanyaan pemateri
3) menjelaskan definisi kanker
serviks
4) Mengkaji pengetahuan peserta
tentang apa saja tanda dan
gejala kanker serviks
5) Reinforsement positif
6) Menjelaskan tanda dan gejala
kanker serviks
7) Mengkaji pengetahuan peserta
mengenai cara mendeteksi
dini kanker serviks
8) Reinforsement positif
9) menjelaskan kepada peserta
mengenai cara mendeteksi
dini kanker serviks
10) Mengkaji pengetahuan peserta
tentang proses pemeriksaan
IVA test dan papsmear
11) Reinforsement positif
12) menjelaskan proses
pemeriksaan IVA test dan
Papsmear
13) Mengkaji pengetahuan peserta
mengenai manfaat dari
pemeriksaan IVA test dan
papsmear
14) Reinforsement positif
15) Menjelaskan manfaat dari
pemeriksaan IVA test dan
papsmear
16) Mengkaji kemampuan peserta
untuk mengikuti proses
pemeriksaan
17) Reinforsement positif
18) Menjelaskan proses
pemeriksaan IVA test dan
papsmear.
3 10 Penutup Peserta diharapkan aktif
menit 1. Memberikan peserta kesempatan
bertanya, menanggapi,
untuk bertanya
merespon dan menjawab
2. Memberikan reinforsement positif
salam.
bagi peserta yang bisa bertanya dan
menanggapi
3. Menjawab dan menambahkan
mengenai pertanyaan peserta
4. Menyimpulkan materi penyuluhan
5. Menanyakan perasaan peserta
terhadap kegiatan penyuluhan
tersebut
6. Menutup acara dan mengucapkan
salam
Membagikan leflet

F. Evaluasi
Struktur : mengevaluasi tugas dan fungsi dari setiap pengorganisasian
(moderator, penyaji, pelengkap, dokumentasi)
Proses : - mengawasi jalan nya proses penyuluhan (kontrak waktu, bahasa)
- materi penyaji sesuai dengan SAP nya
- peserta ada merespon penyaji atau moderator sehingga kegiatan
tidak terlalu kaku

hasil : 80% audiens dapat mengetahui defenisi kanker serviks


80 % audien dapat mengetahui tanda dan gejala kanker serviks
80% audiens dapat mengetahui cara mendeteksi dini kanker serviks
80% audiens dapat mengetahui proses pemeriksaan IVA test dan
papsmear
80% audiens dapat mengetahui manfaat pemeriksaan IVA test dan
papsmear
80% audiens mengikuti proses pemeriksaan IVA test dan papsmear
BAB III

LAMPIRAN MATERI

IVA test dan Pemeriksaan Papsmear

1. Pengertian Kanker serviks

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, yaitu
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah rahim yang terletak antara uterus dengan vagina. Kanker serviks terjadi
saat sel abnormal tumbuh tak terkontrol dalam serviks atau leher rahim Anda.
Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang
menyerang leher rahim. Saat wanita terinfeksi virus ini, mungkin wanita tidak
langsung menderita kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang dimiliki
setiap manusia berusaha untuk melawan virus ini.

2. Tanda dan gejala resiko Kanker serviks


a. Keluar darah dari vagina

Gejala kanker serviks ini sangat umum. Bila Anda tiba-tiba


mengeluarkan darah atau bercak darah dari vagina, padahal saat itu Anda
sedang tidak dalam masa haid, maka bisa jadi hal tersebut merupakan
gejala kanker serviks. Biasanya, perdarahan ini terjadi setelah Anda
berhubungan seksual. Atau bisa juga darah yang keluar saat haid,
jumlahnya jauh lebih banyak dari biasanya. Kedua hal tersebut bisa
menjadi gejala kanker serviks stadium awal. Ya, walaupun memang
keluarnya darah dari vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal, maka ada
baiknya jika Anda segera periksakan kondisi Anda ke dokter.
b. Sakit pada bagian panggul

Apakah Anda merasakan sakit atau nyeri di area panggul? Jika iya,
jangan anggap remeh rasa sakit tersebut. Nyeri di area panggul ketika
memasuki masa haid mungkin hal biasa. Akan tetapi, kalau Anda
merasakannya ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan, maka
nyeri panggul yang Anda rasakan tidak normal dan bisa jadi gejala kanker
serviks stadium awal. Bila hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan diri
Anda. Anda juga bisa mengurangi rasa sakit dengan mengonsumsi obat
penghilang rasa nyeri seperti ibuprofen.

c. Keputihan yang tidak normal

Faktanya, keputihan adalah hal yang normal dan setiap wanita


yang sehat pasti mengalaminya. Namun, ada kalanya keputihan yang
dikeluarkan vagina itu tidak normal dan menunjukkan suatu gangguan
kesehatan. Misalnya saja, jika cairan keputihan yang dikeluarkan miss V
berbau menyengat dan beda dari biasanya, maka hal ini menandakan
bahwa Anda mungkin mengalami suatu gangguan kesehatan. Tapi, jangan
takut dulu, sebab keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh
berbagai hal, belum tentu sebagai tanda kanker serviks gejala awal

d. Mengalami perubahan jadwal BAB

Bahkan perubahan jadwal BAB bisa adi gejala kanker serviks


atau penyakit lainnya. Perhatikan, apakah Anda belakangan ini menjadi
sulit BAB. Pasalnya, kondisi ini mungkin saja menandakan kalau Anda
mengalami kanker serviks. Bila massa pada kanker serviks gejala awal
sudah tumbuh cukup besar, benjolan kanker dapat menekan usus Anda
dan membuat Anda sulit BAB. Tapi, jangan terlampau cemas dulu jika
Anda mengalaminya, sebab gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh
kondisi kesehatan lainnya, tak hanya sebagai tanda kanker serviks gejala
awal

e. Mengalami kelelahan yang berlebihan


Kelelahan adalah salah satu gejala kanker serviks yang umum.
Kelelahan terjadi akibat, sel-sel kanker yang mulai tumbuh sedikit demi
sedikit mengambil energi dan cadangan makanan tubuh Anda. Ini
membuat Anda kekurangan makanan dan akhirnya cepat lelah. Bila gejala
ini tak kunjung hilang, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

3. Cara mendeteksi dini Kanker serviks

Sebenarnya, agak sulit untuk mengetahui dan mengenali gejala awal


kanker serviks, karena biasanya pada stadium yang sangat awal, penyakit ini
tidak menimbulkan tanda apapun. Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukan
pap smear secara berkala, karena dengan alat tersebut dapat terlihat dan
terdeteksi bila terjadi aktivitas sel serviks yang tak normal. Tes skrining
merupakan salah satu cara mengetahui kanker serviks sejak dini. Ini bisa
dilakukan apabila wanita sudah pernah berhubungan intim. Jika tes skrining
dilakukan untuk mengetahui gejala kanker serviks stadium awal, pengobatan
dan tindakan yang tepat bisa berpenluang sembuh berhasil. Tes skrining juga
sebenarnya dapat mencegah kebanyakan penyebab kanker serviks dengan
menemukan perubahan sel serviks yang abnormal (pra-kanker) sehingga dapat
diobati sebelum berubah menjadi kanker serviks.

Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun. Kalau
fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun. Kalau
fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun.

Baik Pap smear maupun IVA bisa mendeteksi kelainan pada serviks
sebelum kanker yang sesungguhnya tampak, atau disebut sebagai lesi
prakanker. Meski bisa mendeteksi, kedua metode ini bukan untuk menentukan
diagnosis suatu penyakit. Karena itu, bila hasilnya abnormal, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjut seperti teropong vagina (kolposkopi) dan biopsi untuk
mengonfirmasinya. IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan
cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan
metode inspeksi visual. Papsmear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-
sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah
mikroskop. PapSmear merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai
bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi
pada sel-sel leher rahim.

4. Proses pemeriksaan IVA test dan Papsmear


Sebelum melakukan IVA test pastikan pasien memenuhi persyaratan
yaitu Sudah melakukan hubungan seksual, Tidak sedang datang bulan/haid,
Tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan
seksual. Penatalaksaan IVA test harus di dalam ruangan tertutup dan ada meja
Periksa ginekologis. Sumber cahaya yang cukup untuk melihat serviks,
spekulum vagina Asam asetat (3-5%), swab lidi kapas dan sarung tangan.

Prosedur pemeriksaan IVA

a. Spekulum untuk melihat serviks yang telah dipulas dengan asam asetat 3-
5%
b. Hasil (+) pada lesi prakanker terlihat warna bercak putih disebut :
ACETO WHITE EPITELIUM
c. Tindak lanjut IVA (+) Biopsi

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (1989)


dalam Feig (2001), merekomendasikan setiap wanita menjalani Pap Smear
setelah usia 18 yahun atau setelah aktif secara seksual. Bila tiga hasil Pap
Smear dan satu pemeriksaan fisik pelvik normal, interval skrining dapat
diperpanjang, kecuali pada wanita yang memiliki partner seksual lebih dari
satu. Pap Smear tidak dilakukan pada saat menstruasi. Waktu yang paling
tepat melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid
terakhir.

Pada pasien yang menderita peradangan berat pemeriksaan ditunda


sampai pengobatan tuntas. Dua hari sebelum dilakukan tes, pasien dilarang
mencuci atau menggunakan pengobatan melalui vagina. Hal ini dikarenakan
obat tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Wanita tersebut juga
dilarang melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum pemeriksaan
Pap Smear (Bhambhani, 1996).

Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

a. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve


(cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau tanda,
dan alkohol 95%.
b. Pasien berbaring dengan posisi litotomi.
c. Pasang spekulum sehingga tampak jelas vagina bagian atas, forniks
posterior, serviks uterus, dan kanalis servikalis.
d. Periksa serviks apakah normal atau tidak.
e. Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai
dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah jarum jam.
f. Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang
telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45˚ satu kali usapan.
g. Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.
h. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan dikirim ke
ahli patologi anatomi.

Terdapat banyak sistem dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan


Pap Smear, sistem Papanicolaou, sistem Cervical Intraepithelial Neoplasma
(CIN), dan sistem Bethesda. Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil
pemeriksaan menjadi 5 kelas (Saviano, 1993), yaitu:
Kelas I : tidak ada sel abnormal.

Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi adanya
keganasan.

Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan, displasia ringan


sampai sedang.

Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat.

Kelas V : keganasan.

5. Manfaat pemeriksaan IVA test dan Papsmear


IVA test memiliki beberapa keunggulan dan mafaat :
a. Mudah, praktis, mampu laksana
b. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
c. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
d. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring


(skrining) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini
sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi
lebih murah dan mudah Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada
stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih mungkin
bersifat kuratif (Crum, Lester, & Cotran, 2007).

Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :


a. Diagnosis dini keganasan. Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini
kanker serviks, kanker korpus endometrium, keganasan tuba fallopi,
dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan. Pap Smear berguna sebagai
perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapat kemoterapi dan
radiasai.
c. Interpretasi hormonal wanita. Pap Smear bertujuan untuk mengikuti
siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan
maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkinan keguguran pada
hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan. Pap Smear berguna untuk
menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri dan
jamur.

Anda mungkin juga menyukai