Anda di halaman 1dari 15

INSTALASI RAWAT JALAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN PAPSMEAR

POLI KEBIDANAN

UPT. RSUD BALI MANDARA


DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN
PEMERIKSAAN PAPSMEAR

Topik : Kesehatan Reproduksi pada Wanita


Pokok bahasan : Pencegahan Kanker mulut rahim (kanker serviks)
Sub pokok Bahasan : Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear
Hari / tanggal : September 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : UPT. RSUD Bali Mandara
Sasaran : Wanita yang sudah menikah dan Wanita yang sudah
pernah melakukan hubungan seksual.

A. LATAR BELAKANG
Di antara semua jenis kanker di Indonesia, karsinoma servik uteri atau kanker
leher rahim masih menduduki peringkat pertama yang diderita wanita. Apabila
kanker ditemukan dalam stadium lanjut, maka penyembuhannya akan sulit, dan
angka harapan hidup menjadi rendah. Oleh karena itu, sangat diperlukan deteksi
dini untuk mengetahui apakah ada perubahan – perubahan abnormal pada sel –
sel leher rahim. Sehingga bisa ditangani secara dini. Untuk mengetahui normal
atau tidaknya pertumbuhan sel – sel kanker pada leher rahim perlu dilakukan pap
smear.
Untuk menghindari penyakit kanker rahim, sebagian besar dokter ahli kandungan
menyarankan agar wanita melakukan pap smear secara teratur setahun sekali. Cara
itu bisa mendeteksi kanker pada stadium awal sehingga proses penyembuhan bisa
dilakukan. Dari semua kanker yang menyerang wanita, hanya kanker serviks yang
bisa dicegah dengan vaksinasi. Karena hanya kanker serviks yang disebabkan oleh
virus HPV.
Selain disebabkan oleh hubungan seksual, kanker serviks juga bisa tertular lewat
pemakaian handuk dan pakaian dalam. Namun hampir 99 persen disebabkan oleh
hubungan seksual, dan sekitar 80 persen wanita beresiko terinfeksi HPV. Virus HPV
tipe 16 dan 18 merupakan virus yang paling bandel dan kemunculannya tidak
menimbulkan gejala tertentu.

B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan, selama 30 menit peserta diharapkan mengetahui :
Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear dan mau untuk
melakukan pemeriksaan papsmear

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta dapat
mengetahui tentang Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear
1. Tujuan Khusus
a. Tujuan Khusus Penatalaksanaan Kanker Serviks
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks,
peserta dapat menjelaskan tentang:
1) Pengertian / Batasan Kanker Serviks.
2) Penyebab Kanker Serviks (Leher Rahim)
3) Tanda Dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)
4) Pencegahan Kanker Serviks (Leher Rahim)
5) Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim)

b. Tujuan Khusus Penatalaksanaan Papsmear


1) Pengertian Pap Smear
2) Tujuan Pap Smear
3) Sasaran Pap Smear
4) Syarat Pengambilan Pap Smear
5) Klasifikasi Pap Smear
6) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear
7) Faktor resiko
8) Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya Sel-sel Ganas pada
Mulut Rahim

D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan Tanya
jawab

E. MEDIA
Media yang digunakan adalah leaflet dan lembar tilik

F. ISI MATERI
1. Kanker Serviks
a) Pengertian / Batasan Kanker Serviks.
b) Penyebab Kanker Serviks (Leher Rahim)
c) Tanda Dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)
d) Pencegahan Kanker Serviks (Leher Rahim)
e) Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim)

2. Papsmear
a) Pengertian Pap Smear
b) Tujuan Pap Smear
c) Sasaran Pap Smear
d) Syarat Pengambilan Pap Smear
e) Klasifikasi Pap Smear
f) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear
g) Faktor resiko
h) Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya Sel-sel Ganas pada
Mulut Rahim

G. PROSES PELAKSANAAN
Pukul
No. Kegiatan Materi Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta
(WITA)
1 2 3 4 5 6
1. 08.00- Pembukaan 1.1 Ucapkan salam Mengucapkan salam Menjawab salam
08.05 (5 menit) 1.2 Pembukaa Membuka acara Memperhatikan
penyuluhan dan
1.3 Perkenalkan diri Memperkenalkan mendengarkan
pembimbing dan Memperhatikan
1.4 Tujuan (umum anggota kelompok dan
dan khusus) Menjelaskan tujuan mendengarkan
1.5 Topik dan sub umum dan khusus
topik Menjelaskan topik Memperhatikan
1.6 Kontrak waktu dan sub topik dan
Menjelaskan kontrak mendengarkan
waktu selama 60 Memperhatikan
menit dan
mendengarkan
Menyepakati
kontrak waktu
2 08.05- Kegiatan inti 1. Kanker Serviks Mendengarkan
08.25 (20 menit) a) Pengertian / Menyajikan dan dan
Batasan Kanker menjelaskan materi memperhatikan
Serviks. penyuluhan
b) Penyebab Mendengarkan,
Kanker Serviks Menunjukkan dan
(Leher Rahim) gambar dan memperhatikan
c) Tanda Dan menjelaskan, serta
Gejala Kanker mendemontrasikan
Serviks (Leher Mendengarkan
Rahim) dan
d) Pencegahan memperhatikan
Kanker Serviks
(Leher Rahim)
e) Pengobatan Mendengarkandan
Kanker Serviks memperhatikan
(Leher Rahim)
Menyajikan dan
2. Papsmear menjelaskan materi Mendengarkan
a) Pengertian Pap penyuluhan dan
Smear memperhatikan
b) Tujuan Pap Menunjukkan
Smear gambar dan
c) Sasaran Pap menjelaskan, serta Mendengarkan
Smear mendemontrasikan dan

d) Syarat memperhatikan

Pengambilan
Pap Smear
e) Klasifikasi Pap
Smear
f) Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Hasil
Pemeriksaan
Pap Smear
g) Faktor resiko
h) Beberapa Hal
untuk
Menghindari
Terjadinya Sel-
sel Ganas pada
Mulut Rahim

3. 08.25- Penutup 3.1 Evaluasi kepada Bertanya kepada Menjawab


08.40 (10 menit) peserta peserta pertanyaan dari
penyaji
3.2 Tanya jawab Menjawab Mengajukan
pertanyaan peserta pertanyaan
kepada penyaji
3.3 Kesempatan Pembimbing Mendengarkan
pembimbing menambahkan dan
penjelasan memperhatikan
4. 08.40- Terminasi 4.1 Simpulan materi Penyaji dan peserta Peserta dan
. 08.45 (5menit) menyimpulkan penyaji
4.2 Leaflet materi yang sudah menyimpulkan
4.3 Membagikan dibahas materi
leaflet Membagikan leaflet Peserta menerima
Memberi tugas leaflet
kepada peserta Peserta membaca
untuk membaca ditempat
4.3 Salam penutup leaflet di tempat penyuluhan dan
penyuluhan dan dirumah
dirumah
Mengucapkan salam Menjawab salam

H. PEMBAGIAN KELOMPOK
PENYAJI :
MODERATOR :
OBSERVER :
FASILITATOR :

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan kanker leher rahim di UPT. RSUD Bali
Mandara
b. Pelaksanaan penyuluhan kanker leher rahim sudah dikonsulkan dengan
dokter spesialis maupun manajemen
c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan
d. Peserta mengisi lembar absensi.

2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk penyuluhan kanker leher rahim telah dipersiapkan
sebelum acara dimulai.
b. Peserta aktif bertanya.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak
jelas.

3. Evaluasi Hasil
a. Jangka pendek:
70% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi
pengertian, penyebab, gejala, pengobatan, kontrol setelah perawatan,
bahaya, perawatan penderita, dan cara mencegah kanker leher rahim,
b. Jangka panjang
Meningkatnya keinginan pasien akan pentingnya pemeriksaan deteksi dini
kankerserviks terutama papsmear

J. SETTING TEMPAT

MEDIA LCD
 PESERTA

 PENYAJI
PENYAJI

 MEDIA

LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN KANKER SERVIKS


Kanker leher rahim atau karsinoma serviks adalah penyakit akibat tumor pada
daerah mulut rahim akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol
dan merusak jaringan normal disekitarnya ( Andi, 2011)
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim
yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim, letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita ( Wijaya,2010)
Kanker serviks adalah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan
penyakit kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai kanker yang
menyerang kaum perempuan (Manuaba,2010)

2. PENYEBAB KANKER SERVIKS


Menurut Kumalasari & Iwan,2012 Beberapa faktor resiko dan predisposisi yang
menyebabkan wanita terpapar HPV (Human Papiloma Virus) diantaranya adalah :
a. Menikah atau memulai aktifitas seksual pada usia muda (<20 tahun).
b. Jumlah kehamilan dan partus (bersalin terlalu banyak dan jarak persalinan terlalu
dekat).
c. Perilaku seksual. Resiko meningkat pada perempuan yang memiliki partner seks
lebih dari satu, atau berhubungan seksual dengan laki-laki beresiko tinggi (laki-
laki yang memiliki banyak partner seks atau terdapat kandiloma pada penis).
d. Riwayat infeksi di daerah kelamin dan radang panggul.
e. Sosial ekonomi rendah. Faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi,
imunitas, dan personal hygine. Pada golongan ini umumnya kuantitas (jumlah)
dan kualitas (mutu) makanan kurang dan mempengaruhi imunitas tubuh.
f. Pasangan/suami yang tidak di sunat.
g. Merokok dan pemakaian AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).
h. Defisiensi zat gizi. Kekurangan asam folat, beta karoten dan vitamin (A, C, dan
E).

Menurut Ida Bagus Gede Manuaba, Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus
Gede Fajar Manuaba, 2010, kanker serviks dapat juga dapat disebabkan oleh human
pappilomavirus (HPV) pada 70,00 % – 80,00 % kasus. Pada HPV tipe tertentu dapat
menyebabkan kanker serviks (leher rahim) yaitu HPV tipe 16 dan 18 yang DNAnya
berkaitan dengan genom protein, menimbulkan protein E6 dan E7 yang bersifat
“tumorigenic protein”. Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual,
terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan, pasangan yang menderita
gonnorea dan sifilis.

3 . TANDA DAN GEJALA


Tanda-tanda gejala kanker serviks adalah sebagai berikut :
a. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual ( contact
blleeding )
b. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus
menstruasi, perdarahan diantara periode menstruasi yang regular, periode
menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya, dan
perdarahan setelah menopouse.
b. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal ( Bau, gatal, warna kehijauan)
c. Penurunan berat badan secara drastis
d. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul maka pasien akan menderita
keluhan nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal
(Wijaya,2010)

4 . PENCEGAHAN KANKER SERVIKS


Kumalasari & Iwan, 2012 menuliskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
Kanker Serviks, meliputi :
a. Memiliki pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah dan sereal untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh.
b. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom karena
dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
b. Hindari merokok.
c. Hindari seks sebelum menikah atau di usia yang sangat muda (<20 tahun).
d. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
e. Perempuan usia diatas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak
perlu secara rutin melakukan pemeriksaan Pap smear setahun sekali atau
menurut petunjuk dokter.
f. Alternatif tes pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah.
g. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11,
16 dan 18, tipe yang menyebabkan 70,00 % kanker seviks dan 90,00 % kutil
kelamin. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 dosis dalam periode 6 bulan, yaitu
pemberian awal serta 2 dan 6 bulan berikutnya. Vaksin ini dapat diberikan pada
perempuan dengan usia 9-26 tahun.
h. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini
dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya
untuk membersihkan organ intim perempuan dari kotoran dan penyakit.

5. PENGOBATAN KANKER SERVIKS


Menurut Kumalasari & Iwan, 2012 bila ditemukan pada stadium dini, kesembuhan
penyakit kanker serviks akan sempurna, hampir 100,00 %Pengobatan atau
penanganan yang dilakukan, disesuaikan dengan stadium pada kanker serviks yaitu
sebagai berikut :
a. Stadium prakanker dapat dilakukan dengan cara seperti krioterapi, vaporisasi
leser, elektrokoagulasi diatermi, dan konisasi.
b. Stadium 0 (karsinoma in-situ) dilakukan terapi operasi berupa konisasi (jika
pasien masih muda dan menginginkan anak) yaitu “dengan cara mengangkat
jaringan yang berisi selaput lendir serviks”, epitel gepeng dan kelenjarnya atau
operasi histerektomi sederhana.
b. Stadium IA-IIA dilakukan dengan operasi histerektomi sederhana atau radiasi.
c. Stadium IIB-IIIB dilakukan radiasi atau kemoradiasi.
d. Stasium IV : Terapi paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.

6. Pengertian Pap Smear


Pap Test (Pap Smear) adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik
uteri untuk penentuan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau servik
uteri (Tim PKTP,RSUD Dr. Soetomo/ FK UNAIR, 2000).
Sedangkan menurut Hariyono Winarto dalam seminarnya pada tanggal 05-10-2008
tentang Pap Smear Sebagai Upaya Menghindari Kanker Leher Rahim Bagi Wanita Usia
Reproduksi, pengertian Pap Test (Pap Smear) adalah suatu pemeriksaan dengan cara
mengusap leher rahim (scrapping) untuk mendapatkan sel-sel leher rahim kemudian
diperiksa sel-selnya, agar dapat ditahui terjadinya perubahan atau tidak.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Papsmear adalah pemeriksaan
usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel yang abnormal
yang diperiksa dibawah mikroskop.
7. Tujuan Pap Smear
a. Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker
termasuk infeksi HPV . (Ramli, dkk: 2000).
b. Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum
seseorang menderita kanker. (Hariyono.W, 2008).
c. Mendeteksi kelainan – kelainan yang terjadi pada sel-sel leher Rahim
d. Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri (Tim PKTP,
RSUD Dr. Soetomo / FK UNAIR, 2000).

8. Sasaran Pap Smear


a. Ahli-ahli di Marie Stopes International menganjurkan agar kita melakukan Pap
Smear setiap tahun baik wanita yang sudah menikah atau wanita yang sudah
pernah melakukan hubungan seksual.
b. American Cancer Society petulisannya :” Cancer Related Health Check Up “
menganjurkan sebagai berikut :
- Pap test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan juga bagi
wanita di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
- Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa
wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test (Tim PKTP,
RSUD Dr. Soetomo / FK UNAIR,2000)
c. The British Medical Association Family Health Encyclopedia menganjurkan
bahwa seseorang wanita harus melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah
pertama kali melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah pertama kali
melakukan hubungan seksual, dengan Pap Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap
Smear pertama dan hasil diberikan adalah normal pada selang waktu 3 tahunan
selama masa hidupnya.

9. Syarat Pengambilan Pap Smear


Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear
adalah sebagai berikut :
a. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum
menstruasi berikutnya.
b. Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat
kesehatan dan penyakit yang pernah diderita
c. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 3x24 jam sebelum pengambilan
bahan pemeriksaan
d. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan
dalam 24 jam sebelumnya.
e. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam
sebelum pemeriksaan.
f. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas
kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil
analisis sel. (Republika. C, 2007).

10. Klasifikasi Pap Smear


Klasifikasi menurut Ramli, dkk: 2000, negative: tidak ditemukan sel ganas.
Sedangkan klasifikasi menurut Papanicolau adalah sebagai berikut :
a. Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
b. Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
c. Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.
d. Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.
e. Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan. (Tim PKTP RSUD
Dr. Soetomo/FK UNAIR, 2000).
Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou :
a. Kelas I : Identik dengan normal Papsmear pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
b. Kelas II : Menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, kadang disertai:
- Kuman atau virus tertentu.
- Sel dengan kariotik ringan.
Pemeriksaan ulang 1 tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya
Bila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang 1 bulan setelah
pengobatan.
c. Kelas III : Ditemukannya sel diaknostik sedang dengan keradangan berat.
Periksa ulang 1 bulan sesudah pengobatan
d. Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang mencurigakan ganas dalam hal demikian
daapat ditempuh 3 jalan, yaitu :
- Dilakukan biopsi.
- Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3
sediaan
- Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
e. Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan
seperti pada hasil kelas IV untuk konfirmasi.
(Tim PKTP RSUD Dr. Soetomo/FK UNAIR, 2000).

11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear


Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan Pap Smear yaitu perubahan sel
- sel abnormal pada mulut rahim yang akhirnya dapat terjadi kanker serviks antara lain
a. Konseling pra pap smear yang tepat
- Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum
menstruasi berikutnya.
- Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan
dan penyakit yang pernah diderita
- Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
- Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam
24 jam sebelumnya.
- Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
- Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan,
karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
(Republika. C, 2007).
b. Cara pengambilan kesediaan
Pengambilan kesediaan yang tak adekuat (62 %), bisa terjadi kegagalan skrining (15
%), interpretasi (23 %), dan angka positif palsu (3-15 %). Untuk ketepatan diagnostik
perlu diperhatikan komponen dosenviks dan ektoserviks yang diambil dengan
gabungan cytobrush dan spatula
c. Petugas kesehatan (dokter/ bidan)
Bisa disebabkan oleh :
- Kegagalan memberikan pelayanan tes pap.
- Kegagalan menyampaikan hasil tes abnormal pada pasien.
- Kegagalan merujuk pasien dengan tes abnormal.
d. Laboratorium
- Kegagalan mendeteksi sel abnormal.
- Kegagalan melaporkan kualitas sediaan yang tidak memuaskan
- Kegagalan mengajukan pengulangan.
- Hapussan terlalu tipis.
- Sediaan apusan terlalu kering sebelum di fiksasi.
- Cairan fiksasi tidak memakai alkohol 95 %.(Ramli, dkk, 2000)
e. Petugas laboratorium
- Cara kerja tidak sesuai prosedur.
- Reagen yang dipakai sudah expaired.
- Pembacaan hasil pemeriksaan sitologi kurang valid.
- Keterampilan dan ketelitian spesialis patologi anatomi.

7. Faktor resiko
a. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55
tahun dan memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker mulut rahim (serviks).
Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses
kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja tetapi pada seluruh organ tubuh.
Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih lama
kemungkinan jatuh sakit, misalnya terkena sakit/mudah mengalami infeksi (Andrijono,
2008).
b. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
atau viable. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
terlampau dekat mempunyai risiko yang lebih besar terhadap timbulnya perubahan sel-
sel abnormal pada mulut rahim. Jika jumlah anak yang dilahirkan pervaginam banyak
dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim
yang dapat berkembang menjadi keganasan (IBG Manuaba, 1999).
c. Sosial ekonomi
Golongan social ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel – sel
mulut rahim, hal ini dikarenakan ketidakmampuan melakukan Pap Smear secara rutin
(Andrijono, 2008).
d. Usia wanita saat menikah
Usia menikah <21 tahun mempunyai risiko lebih besar mengalami perubahan sel-sel
mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel rahim masih belum matang.
Maka sel – sel tersebut tidak rentan terhadap zat – zat kimia yang dibawa oleh sperma
dan segala macam perubahannya. Jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan
sel yang tumbuh tidak seimbang dengan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa
berubah sifat menjadi sel kanker (Karen Evennett, 2003).
e. Berganti-ganti pasangan
Pasangan seksual yang berganti – ganti juga memperbesar risiko kemungkinan
terjadinya kanker leher rahim. Bisa saja salah satu pasangan seksual membawa virus
HPV yang mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih
banyak yang akan mengarah ke keganasan leher rahim (Nugroho. K, 2007)
f. Hygiene alat Genetalia
Terlalu sering menngunakan antiseptik untuk mencuci vagina juga ditengarai dapat
memicu kanker serviks. Oleh sebab itu, hindari terlalu sering mencuci vagina dengan
antiseptic karena cuci vagina dapat menyebabkan iritasi di serviks. Iritasi ini akan
merangsang terjadinya perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker. ( Rieke.
P, 2006 ).

8. Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya Sel-sel Ganas pada Mulut Rahim
a. Melakukan Pap Smear secara teratur.
b. Menghindari berganti-ganti pasangan seksual, merokok dan lainnya.
c. Menjaga kebersihan organ intim.
d. Selalu waspada bila mengalami keputihan dan busuk dari vagina, perdarahan
setelah melakukan hubungan intim
e. Melakukan vaksinasi HPV(Andrijono, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Evennett, Karen. 2003. Pap’s Smear Apa yang Anda Ketahui?. Jakarta: Arcan.

Kumalasari, I., Iwan, A.2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa


Kebidanan dan Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.

Mansjoer, Arif M. 2000, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3, Jakarta : Media


Aesculapius.

Manuaba , I.B.G. 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta :


EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede
Fajar
Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita
Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba. 2009. Buku
Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : Trans Info
Media.
Rahayu, S.D. (2015). Asuhan Ibu Dengan Kanker Serviks.Jakarta : Salemba
Medika
Wiknjosastro, Hanifa . (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: YBPSP
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN DETEKSI DINI DENGAN PAPSMEAR

HARI / TANGGAL :
TEMPAT :
JAM :
NO NAMA JABATAN TTD

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Denpasar,

Mengetahui

( )

Anda mungkin juga menyukai