NOVIA ALVIONITA
PO.62.24.2.17.373
A. LATAR BELAKANG
Di antara semua jenis kanker di Indonesia, karsinoma servik uteri atau kanker leher rahim
masih menduduki peringkat pertama yang diderita wanita. Apabila kanker ditemukan dalam
stadium lanjut, maka penyembuhannya akan sulit, dan angka harapan hidup menjadi rendah.
Oleh karena itu, sangat diperlukan deteksi dini untuk mengetahui apakah ada perubahan –
perubahan abnormal pada sel – sel leher rahim. Sehingga bisa ditangani secara dini. Untuk
mengetahui normal atau tidaknya pertumbuhan sel – sel kanker pada leher rahim perlu
dilakukan pap smear.
Untuk menghindari penyakit kanker rahim, sebagian besar dokter ahli kandungan
menyarankan agar wanita melakukan pap smear secara teratur setahun sekali. Cara itu bisa
mendeteksi kanker pada stadium awal sehingga proses penyembuhan bisa dilakukan. Dari
semua kanker yang menyerang wanita, hanya kanker serviks yang bisa dicegah dengan
vaksinasi. Karena hanya kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV.
Selain disebabkan oleh hubungan seksual, kanker serviks juga bisa tertular lewat
pemakaian handuk dan pakaian dalam. Namun hampir 99 persen disebabkan oleh hubungan
seksual, dan sekitar 80 persen wanita beresiko terinfeksi HPV. Virus HPV tipe 16 dan 18
merupakan virus yang paling bandel dan kemunculannya tidak menimbulkan gejala tertentu.
B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan, selama 30 menit peserta diharapkan mengetahui : Deteksi
dini kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear dan mau untuk melakukan pemeriksaan
papsmear
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta dapat mengetahui tentang
Deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear
1. Tujuan Khusus
a. Tujuan Khusus Penatalaksanaan Kanker Serviks
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks, peserta
dapat menjelaskan tentang:
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan Tanya jawab
E. MEDIA
Media yang digunakan adalah leaflet dan lembar tilik
F. ISI MATERI
1. Kanker Serviks
a. Pengertian / Batasan Kanker Serviks.
b. Penyebab Kanker Serviks (Leher Rahim)
c. Tanda Dan Gejala Kanker Serviks (Leher Rahim)
d. Pencegahan Kanker Serviks (Leher Rahim)
e. Pengobatan Kanker Serviks (Leher Rahim)
2. Papsmear
a. Pengertian Pap Smear
b. Tujuan Pap Smear
c. Sasaran Pap Smear
d. Syarat Pengambilan Pap Smear
e. Klasifikasi Pap Smear
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Pap Smear
g. Faktor resiko
h. Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya Sel-sel Ganas pada
Mulut Rahim
G. PROSES PELAKSANAAN
No. Pukul Kegiatan Materi Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta
(WITA)
1 2 3 4 5 6
1. 08.00- Pembukaan 1.1 Ucapkan salam Mengucapkan salam Menjawab salam
08.05 (5 menit) 1.2 Pembukaa Membuka acara Memperhatikan dan
mendengarkan
penyuluhan
1.3 Perkenalkan diri Memperhatikan dan
Memperkenalkan
mendengarkan
pembimbing dan
1.4 Tujuan (umum dan
anggota kelompok
khusus) Memperhatikan dan
Menjelaskan tujuan umum
1.5 Topik dan sub mendengarkan
dan khusus Menjelaskan Memperhatikan dan
topik topik dan sub topik mendengarkan
1.6 Kontrak waktu Menyepakati kontrak
Menjelaskan kontrak waktu
waktu
selama 60
menit
Rahim)
d) Pencegahan Mendengarkandan
Kanker Serviks
(Leher Rahim)
e) Pengobatan
Kanker Serviks dan memperhatikan
(Leher Rahim) materi
Menyajikan
2. Papsmear menjelaskan Mendengarkan
a) Pengertian Pap penyuluhan dan
Smear memperhatikan
dan
b) Tujuan Pap Menunjukkan serta
Smear gambar
c) Sasaran Pap menjelaskan, Mendengarkan
Smear mendemontrasikan dan
d) Syarat memperhatikan
Pengambilan
Pap Smear
e) Klasifikasi Pap
Smear
f) Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Hasil
Pemeriksaan
Pap Smear
g) Faktor resiko
h) Beberapa Hal
untuk
Menghindari
Terjadinya Selsel
Ganas pada Mulut
Rahim
MODERATOR :
OBSERVER : FASILITATOR :
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan kanker leher rahim di UPT. RSUD Bali
Mandara
b. Pelaksanaan penyuluhan kanker leher rahim sudah dikonsulkan dengan dokter
spesialis maupun manajemen
2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk penyuluhan kanker leher rahim telah dipersiapkan sebelum acara
dimulai.
3. Evaluasi Hasil
a. Jangka pendek:
70% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi pengertian,
penyebab, gejala, pengobatan, kontrol setelah perawatan, bahaya, perawatan
penderita, dan cara mencegah kanker leher rahim,
b. Jangka panjang
Meningkatnya keinginan pasien akan pentingnya pemeriksaan deteksi dini
kankerserviks terutama papsmear
J. SETTING TEMPAT
PENYAJI
PENYAJI
MEDIA
LAMPIRAN MATERI
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu daerah
pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara
rahim (uterus) dengan liang senggama wanita ( Wijaya,2010)
Kanker serviks adalah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit kandungan
yang masih menempati posisi tertinggi sebagai kanker yang menyerang kaum perempuan
(Manuaba,2010)
a. Menikah atau memulai aktifitas seksual pada usia muda (<20 tahun).
b. Jumlah kehamilan dan partus (bersalin terlalu banyak dan jarak persalinan terlalu dekat).
c. Perilaku seksual. Resiko meningkat pada perempuan yang memiliki partner seks lebih
dari satu, atau berhubungan seksual dengan laki-laki beresiko tinggi (lakilaki yang
memiliki banyak partner seks atau terdapat kandiloma pada penis).
Menurut Ida Bagus Gede Manuaba, Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gede Fajar
Manuaba, 2010, kanker serviks dapat juga dapat disebabkan oleh human pappilomavirus (HPV)
pada 70,00 % – 80,00 % kasus. Pada HPV tipe tertentu dapat menyebabkan kanker serviks (leher
rahim) yaitu HPV tipe 16 dan 18 yang DNAnya berkaitan dengan genom protein, menimbulkan
protein E6 dan E7 yang bersifat “tumorigenic protein”. Penularan virus HPV bisa terjadi melalui
hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan, pasangan yang
menderita gonnorea dan sifilis.
b. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal ( Bau, gatal, warna kehijauan)
c. Penurunan berat badan secara drastis
d. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul maka pasien akan menderita keluhan nyeri
panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal (Wijaya,2010)
a. Memiliki pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh.
b. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom karena dapat
memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
b. Hindari merokok.
c. Hindari seks sebelum menikah atau di usia yang sangat muda (<20 tahun).
d. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
e. Perempuan usia diatas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu secara
rutin melakukan pemeriksaan Pap smear setahun sekali atau menurut petunjuk dokter.
f. Alternatif tes pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah.
g. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi HPV tipe 6, 11, 16 dan
18, tipe yang menyebabkan 70,00 % kanker seviks dan 90,00 % kutil kelamin. Vaksin
ini diberikan sebanyak 3 dosis dalam periode 6 bulan, yaitu pemberian awal serta 2 dan
6 bulan berikutnya. Vaksin ini dapat diberikan pada perempuan dengan usia 9-26 tahun.
h. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat
dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim perempuan dari kotoran dan penyakit.
a. Stadium prakanker dapat dilakukan dengan cara seperti krioterapi, vaporisasi leser,
elektrokoagulasi diatermi, dan konisasi.
b. Stadium 0 (karsinoma in-situ) dilakukan terapi operasi berupa konisasi (jika pasien masih
muda dan menginginkan anak) yaitu “dengan cara mengangkat jaringan yang berisi
selaput lendir serviks”, epitel gepeng dan kelenjarnya atau operasi histerektomi
sederhana.
b. Stadium IA-IIA dilakukan dengan operasi histerektomi sederhana atau radiasi.
c. Stadium IIB-IIIB dilakukan radiasi atau kemoradiasi.
d. Stasium IV : Terapi paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Sedangkan menurut Hariyono Winarto dalam seminarnya pada tanggal 05-10-2008 tentang Pap
Smear Sebagai Upaya Menghindari Kanker Leher Rahim Bagi Wanita Usia Reproduksi,
pengertian Pap Test (Pap Smear) adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim
(scrapping) untuk mendapatkan sel-sel leher rahim kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat
ditahui terjadinya perubahan atau tidak. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Papsmear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-
sel yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop.
7. Tujuan Pap Smear
a. Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk
infeksi HPV . (Ramli, dkk: 2000).
b. Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum seseorang
menderita kanker. (Hariyono.W, 2008).
- Pap test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan juga bagi wanita
di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
- Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita
resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test (Tim PKTP,
b. Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan
penyakit yang pernah diderita
c. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 3x24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan
d. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24
jam sebelumnya.
e. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
f. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena
ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel. (Republika. C,
2007).
- Dilakukan biopsi.
- Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3 sediaan
- Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24
jam sebelumnya.
- Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena
ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
(Republika. C, 2007).
b. Cara pengambilan kesediaan
Pengambilan kesediaan yang tak adekuat (62 %), bisa terjadi kegagalan skrining (15 %),
interpretasi (23 %), dan angka positif palsu (3-15 %). Untuk ketepatan diagnostik perlu
diperhatikan komponen dosenviks dan ektoserviks yang diambil dengan gabungan cytobrush dan
spatula
7. Faktor resiko
a. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan
memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker mulut rahim (serviks). Semakin tua umur
seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi
pada suatu alat saja tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami
kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih lama kemungkinan jatuh sakit, misalnya terkena
sakit/mudah mengalami infeksi (Andrijono, 2008).
b. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup atau viable.
Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat mempunyai
risiko yang lebih besar terhadap timbulnya perubahan selsel abnormal pada mulut rahim. Jika
jumlah anak yang dilahirkan pervaginam banyak dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel
abnormal dari epitel pada mulut rahim yang dapat berkembang menjadi keganasan (IBG
Manuaba, 1999). c. Sosial ekonomi
Golongan social ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel – sel mulut rahim,
hal ini dikarenakan ketidakmampuan melakukan Pap Smear secara rutin (Andrijono, 2008).
Pasangan seksual yang berganti – ganti juga memperbesar risiko kemungkinan terjadinya kanker
leher rahim. Bisa saja salah satu pasangan seksual membawa virus HPV yang mengubah sel-sel di
permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak yang akan mengarah ke keganasan
leher rahim (Nugroho. K, 2007) f. Hygiene alat Genetalia
Terlalu sering menngunakan antiseptik untuk mencuci vagina juga ditengarai dapat memicu
kanker serviks. Oleh sebab itu, hindari terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptic karena
cuci vagina dapat menyebabkan iritasi di serviks. Iritasi ini akan merangsang terjadinya
perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker. ( Rieke.
P, 2006 ).
8. Beberapa Hal untuk Menghindari Terjadinya Sel-sel Ganas pada Mulut Rahim
a. Melakukan Pap Smear secara teratur.
b. Menghindari berganti-ganti pasangan seksual, merokok dan lainnya.
c. Menjaga kebersihan organ intim.
d. Selalu waspada bila mengalami keputihan dan busuk dari vagina, perdarahan setelah
melakukan hubungan intim
DAFTAR PUSTAKA
Evennett, Karen. 2003. Pap’s Smear Apa yang Anda Ketahui?. Jakarta: Arcan.
Kumalasari, I., Iwan, A.2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
Mansjoer, Arif M. 2000, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius.
Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede
Fajar
Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida
Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : Trans Info Media.
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN DETEKSI DINI DENGAN PAPSMEAR
HARI / TANGGAL :
TEMPAT :
JAM :
NO NAMA JABATAN TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Denpasar,
Mengetahui
( )