Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KANKER PAYUDARA (CARSINOMA MAMAE)

OLEH KELOMPOK 7

1. Yudit Tuten M. Bangngu


2. Andi Haris Samuel Tell
3. Agustinus Metuduan
4. Mirawati Resi
5. Yery Natti
6. Mexi Yufran Tefatin

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Latar Belakang
Sindrom koroner akut adalah suatu kumpulan gejala klinis iskemia miokard yang
terjadi akibat kurangnya aliran darah ke miokardium berupa nyeri dada, perubahan
segemen ST pada Electrocardiogram ( EKG ), dan perubahan biomarker jantung
( Kumar dan Cannon,2020 ). Keadaan iskemia yang akut dapat menyebabkan nekrosis
miokardial yang dapat berlanjut menjadi Infark Miokard Akut. Nekrosis atau kematian
sel otot jantung di sebabkan karena adanya gangguan aliran darah ke jantung.. daerah
otot yang tidak mendapat aliran darah dan tidak dapat mempertahankan fungsinnya
( Guyton, 2020 )
Menurut WHO tahun 2019, penyakit jantung iskemik merupakan penyebab utama
kematian di dunia sedangkan di indonesia menempati urutan ke tiga. Di negara industri
dan negara-negara yang sedang berkembang sindrom koroner akut ( SKA ) masih
menjadi masalah kesehatan publik yang bermakna ( O’Gara, et, al, 2018 ) sindrom
koroner akut merupakan salah satu penyebab rawat inap di Amerika Serikat tercatat 1,36
juta adalah kasusu SKA ( Kumar dan cannon )

1. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakuakan penguluhan selama 30 menit tentang sindrom coroner akut,
pasien dan keluarga pasien mampu memahami mengenai sindrom koroner akut
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga mampu :
1. Mengetahui pengertian SKA
2. Mengatahui penyebab SKA
3. Mengatahui cara pengobatan SKA
4. Mengetahui cara pencegahan SKA
2. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Sindrom Koroner Akut
2. Sasaran : pasien dan keluarga
3. Materi : terlampir
4. Metode : Ceramah, Diskusi
5. Media : leaflet, poster
6. Waktu Dan Tempat :
a. Hari/Tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
7. Pengorganisasian
a. Moderator :
b. Penyuluhan :
c. Fasilitator :
8. Uraian Tugas
a. Moderator/protokol/protokol/pembawa acara
1. Membuka acara, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
2. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
3. Menutup acara penyuluhan
b. Pemateri
1. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh peserta
2. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
3. Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Fasilitator
1. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
2. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
3. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
4. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
3. Kegiatan Penyeluhan

No Waktu Kegiatan pemateri Kegiatan Peserta

1. 3 menit Pembukaan:
 Membuka kegiatan dengan
 Menjawab salam
mengucapkan salam
 Mendengarkan
 Memperkenalkan diri
 Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
 Memperhatikan
 Menyebut materi yang akan diberikan  Memperhatikan
 Kontrak waktu
2. 15 menit Pelaksanaan:
a. Menggali pengetahuan peserta tentang  Memperhatikan
kanker payudara (pre test)  Memperhatikan
b. Menjelaskan tentang:  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian SKA  Memperhatikan
 Menyebutkan penyebab dan faktor  Bertanya dan
resiko SKA mendengarkan
 Menyebutkan tanda dan gejala SKA jawaban
 Menjelaskan pelaksanaan SADARI
 Mengetahui cara melakukan
SADARI
 Mengetahui cara perawatan SKA
c. Memberikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga untuk bertanya tentang
materi yang diberikan
d. Memberikan jawaban/penjelasan dari
pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi:
 Menanyakan kepada peserta tentang  Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada keluarga
pasien yang dapat menjawab
pertanyaan (post test)
4 2 menit Terminasi/Penutupan  Mendengarkan
 Mengucapkan terima kasih atas  Menjawab salam
peran serta peserta
 Mengucapkan salam penutup

4. Seting Tempat
Fas Pem Mod

P P

P P

P P

P P P P P P

KETERANGAN :
 PEM : Pemateri/penyuluh/pembicara
 MOD : Moderator/pembawa acara/Protokol
 P : Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
 FAS : Fasilitator
5. Kriterial Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 60% peserta menghadiri penyuluhan
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu :
a. Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian SKA
b. Peserta dapat menjelaskan kembali gejala dari SKA
c. Peserta dapat menjelaskan kembali penyebab dari SKA
d. Peserta dapat menjelaskan kembali penanganan dan pengobatan dari SKA
e. Peserta dapat menjelaskan kembali pencegahan dari SKA

MATERI PENGULUHAN
A. Pengertian Sindrom Koroner Akut ( SKA )
Sindrom Kororner Akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung dengan
manifestasi klinis yang tidak enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia
miokardium. SKA terdiriatas angina pektoris tidak stabil, Infarc Miocrd Acute ( IMA )
yang di sertai elevasi segemn ST. Penderita dengan Infark miokardium tanpa elevasi ST.
SKA di tetapkan sebagai manifestasi klinis penyakit arteri koroner, penyakit jantung
koroner ( PJK ) merupakan manifestasi utama proses aterosklerosis
Harun ( 2018 ) mengatakan istilah Sindrom Koroer Akut banyak di guankan saat ini
untuk menggambarkan kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner . sindrom
Koroner Akut ( SKA ) merupakan satu sindrom yang terdiri dari beberapa penyakit
koroner yaitu, angina tak stabil, Infark Miokard dengan elevasi ST, maupun angina
pektoris pada infark atau pasca tindakan intervensi koroner pekutan. Sindrom Koroner
Akut ( SKA ) merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak
enak di dada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.

B. Penyebab Sindrom Koroner Akut ( SKA )


Sindrom koroner akut terjadi akibat adanya penyempitan pembuluh darah koroner
yang berperan dalam mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Kondisi ini
disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu suatu plak kolesterol yang terbentuk pada dinding
bagian dalam arteri koroner, yang dapat menyumbat aliran darah. Plak ini terbentuk
dalam sebuah proses yang panjang selama bertahun-tahun. Selain itu, terdapat juga
beberapa kondisi lain yang dapat memicu sumbatan pada arteri koroner, seperti:

 Bekuan darah dari organ tubuh lain, yang terbawa dan terjebak pada arteri koroner.
 Komplikasi dari operasi jantung.
 Konsumsi kokain, yang dapat menyebabkan spasme arteri koroner.
 Peradangan pada arteri koroner.

C. Cara pengobatan Sindrom Koroner Akut ( SKA ) 


Sindrom koroner akut merupakan suatu kondisi gawat darurat yang harus segera
mendapatkan pertolongan serta perawatan intensif. Penanganan awal yang diberikan
berupa pemberian oksigen. Selanjutnya, setelah diagnosis ditegakkan, dapat dilakukan
penanganan, dengan cara :
1. Pemberian obat-obatan:
 Obat vasodilator, seperti Nitrogliserin untuk melebarkan pembuluh darah
jantung, memperbaiki aliran darah ke jantung, serta meredakan nyeri dada.
 Obat antikoagulan, seperti Aspirin, Clopidogrel, dan antikoagulan lainnya untuk
mencegah pembekuan darah.
 Obat golongan opioid, seperti Morfin atau Fentanil untuk meredakan nyeri dada
yang parah.
 Obat golongan beta blocker untuk mengurangi beban kerja jantung.
 Obat antihipertensi untuk mengendalikan tekanan darah.
 Obat penurun kolesterol untuk mencegah robeknya plak aterosklerosis, yang
dapat menyumbat pembuluh darah.
2. Prosedur operasi :
 Operasi angioplasti koroner untuk memasang cincin (stenting) jantung.
 Operasi bypass jantung  untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.
D. Cara pencegahan Sindrom Koroner Akut ( SKA ) 
Sindrom koroner akut dapat dicegah dengan cara :
 Mengatur pola diet dengan mengkonsumsi banyak makanan seperti buah-buahan,
sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
 Tidak merokok
 Rutin berolahraga
 Mempertahankan berat badan yang sehat.
 Mengurangi konsumsi alkohol

DAFTAR PUSTAKA
TIM ALODOKTER.COM. 2020. NSTEMI, Jenis Serangan Jantung Ringan yang Patut
Dicurigai (di akses pada tanggal 21/09/2020)
Harun S. dan Alwi I., 2009. Infark miokard akut tanpa elevasi ST. Dalam: Sudoyo

A.W., Setiohadi B., Alwi I., Simadibrata M.K., Setiati S., 2018 Ilmu penyakit dalam: Edisi ke
5. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta,
1758-1761.

Ismantri, F., 2018 Preevalensi Penderita Penyakit Jantung Koroner yang Menjalani Intervensi
Koroner Perkutan di Rumah Sakit Binawaluya Tahun 2017-2019. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Ohadian., 2016 A.
Clinical Science Session (Sindroma Koroner Akut) Universitas Padjadjaran., Bandung.

Rilantono, Lily l. 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019. p.279-287.

Svarovskaia E, Xu Z, et al., 2004. Human Apolipoprotein B mRNAediting Enzyme-catalytic


Polypeptide-like 3G (APOBEC3G) Is Incorporated into HIV-1Virions through Interactions
with Viral and Non Viral RNAs. Dalam:

Anda mungkin juga menyukai