Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

DISUSUN OLEH:
Erlin Widyaningrum 2111515049
Devi Karmelita 2111515071
Sri Wahyuni 2111515054
Fani Tiara Putri 2111515042
Wy Sri Diana Wati 2111515024
M. Fajri Aldi 2111515069
Dewi Oktaviana 2111515020
Mardita Aprilianti 2111515016
Salsabila Yuninda R. 2111515002
Rika Damayani 2111515003

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN TENTANG ISPA
PUSKESMAS KOTA KARANG
TANGGAL : 12 November 2021

A. LATAR BELAKANG

1. Karakteristik
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa program studi profesi
ners mitra indonesia pada hari Sabtu tanggal 13 November 2021 terhadap 10 pasien di
puskesmas Kota Karang khususnya ruang MTBS didapatkan data sebesar 70% pasien
perlu informasi tentang ISPA, 30% lainnya mendapatkan informasi tentang ISPA dari
internet.

2. Diagnosa keperawatan
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang ISPA dimanisfestasikan dengan
70% pasien perlu informasi tentang ISPA, 30% lainnya mendapatkan informasi
tentang ISPA dari internet.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat memahami tentang penyakit
ISPA dan cara penanganannya

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan 1x 60 menit, keluarga mampu:


o Menjelaskan pengertian ISPA
o Menyebutkan penyebab ISPA
o Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Menjelaskan pencegahan ISPA
o Menjelaskan penanganan ISPA
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab.


2. Media dan Alat : Lembar Balik dan leaflet.
3. Waktu : Sabtu, 13 November 2021
4. Tempat : Puskesmas Kota Karang
5. Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien.

D. PENGORGANISASIAN

Penanggung Jawab : Ns.Richta Puspita H.,M.Kep


Ns. Yuli Lestari,M.Kep
Ketua Pelaksanaan : M. Fajrialdi Kori
Pembawa acara : Fani Tiara Putri
Narasumber : Rika Damayani, M. Fajrialdi Kori
Penyaji : Wy Sri Dianawati
Observer : Erlin Widyaningrum
Demonstrator : Salsabila Yuninda Rachmawati, Mardita Apriliyanti
Dokumentator : Dewi Oktaviana , Sri Wahyuni
Fasilitator : Devi Karmelita

E. KRITERIA EVALUASI
1.Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan telah disepakati pembimbing lahan dan pembimbing
akademik.
b) Laporan pendahuluan telah dipersiapkan, alat dan sarana penunjang telah
dikonfirmasi dengan pembimbing lahan serta pembimbing akademik dan
dinyatakan alat siap pakai.
c) Topik telah disepakati oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik.
d) Pasien dan keluarga pasien memperhatikan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
e) Pasien/Keluarga pasien mampu menjelaskan materi secara sederhana.
f) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi.
g) Pasien dan Keluarga pasien dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
h) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan digunakan dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
i) Minimal 50% pasien dan keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan
j) Minimal 50% pasien dan keluarga pasien yang hadir aktif bertanya
k) 50% pasien dan keluarga pasien yang hadir merasa senang mengikuti penyuluhan.

C. SETTING TEMPAT

Keterangan :
Pembimbing Lahan
Kepala Ruangan
Ketua Pelaksanaan
Pembawa acara
Narasumber
Penyaji
Observer
Demonstrator
Fasilitator
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYULUHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Tema : Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga pasien


Dipuskesmas kota katang.
Topik Penyuluhan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Waktu : 60 menit (09.00-10.00)
Tempat : Puskesmas Kota Karang
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien.

TUJUAN PENYULUHAN

a. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat memahami tentang penyakit ISPA
dan cara penanganannya.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit, keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian ISPA
2. Menyebutkan penyebab ISPA
3. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
4. Menjelaskan pencegahan ISPA
5. Menjelaskan penanganan ISPA

KEGIATAN PENYULUHAN

Materi : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Pencegahan ISPA
5. Pengobatan ISPA
a. Langkah-langkah Kegiatan

No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu

1. Mengucapkan salam
1. menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan 5 menit ceramah
3. memperhatikan
tujuan umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu

2 Penyampaian Penyampaian materi 1.


materi 1. Materi Memperhatikan
15 menit
penjelasan dan
mencermati materi
a. Menjelaskan
pengertian
dan
klasifikasi
Ceramah
ISPA &
Tanya
b. Menjelaskan jawab
penyebab
ISPA

c. Menjelaskan
tanda dan gejala
ISPA

d. Menjelaskan
pencegahan
ISPA

e. Menjelaskan
penanganan
ISPA

2. Memberikan
kesempatan 2. Bertanya
untuk bertanya

3. Menjawab
pertanyaan peserta 3. Memperhatik
an jawaban
Penutup

a. Menyimpulkan a. Memperhatikan
hasil penyuluhan 10 menit ceramah
3
Penutup b. Mengahiri dengan
Salam b. Menjawab salam
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN

Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi


Media : Lembar Balik dan Leaflet
Waktu : 60 menit (09.00-10.00)
Tempat : Puskesmas Kota Karang
Sasaran : Ibu dan anak

SUSUNAN ACARA :

09.00-09.10 Persiapan (seluruh panitia)


09.10-09.20 Rekondisi
09.20-09.25 Pembukaan oleh moderator
09.25-09.40 Penyajian Materi
09.40-09.50 Tanya Jawab Tentang Materi
09.50-10.00 Klarifikasi Dari CI
10.00-10.10 Penutup

SARANA PENUNJANG

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab.


b. Media : Media yang digunakan adalah :
- Lembar Balik ISPA
- Leaflet ISPA

c. Evaluasi : Tes Lisan


Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada Pasien dan keluarga pasien tentang materi penyuluhan
yang telah diberikan.
Bila Pasien dan keluarga pasien dapat menjawab 50% dari
pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan
berhasil.

Pertanyaan :

2. Jelaskan pengertian ISPA?


3. Sebutkan beberapa penyebab ISPA?
4. Sebutkan tanda dan gejala ISPA?
5. Bagaimana pencegahan ISPA?
6. Jelaskan penanganan ISPA?
SUMBER PUSTAKA

Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta: PT.Gelora Aksara

Pratama.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta: EGC.

Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ;EGC.

Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara.
Lampiran : MATERI
1. Pengertian
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan (Meadow, Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris
Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
 Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
 Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara
anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
 Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana,
2005:57).
2. Klasifikasi

Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua


golongan yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan

o Pneumonia

Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya


tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat
(frekuensi pernafasan 60 kali permenit atau lebih).
o Bukan Pneumonia

Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek


biasa, dan tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah
atau tidak ditemukan napas cepat (frekuensi pernafasan kurang dari 60
kali permenit).
b. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

o Pneumonia

Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan


nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih
(usia 2 – 12 bulan), atau frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau
lebih (untuk usia 1 – 5 tahun).
o Pneumonia Berat
Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas dalam
pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian
bawah. Namun saat dilakukan pemeriksaan anak harus dalam keadaan tenang,
dan tidak menangis.

o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan
tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya
mengalami batuk pilek biasa.
3. Etiologi
 Virus dan bakteri, Seperti virus influeuza sterptococcus,
shapilococcus, haemopilus influenzae.
 Alergen spesifik, Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin
atau

panas .

 Perubahan cuaca dan lingkungan,Kondisi cuaca yang tidak baik seperti


peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
 Aktifitas,Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa
memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan
anak-anak menderita ISPA.
 Asupan gizi yang kurang.
4. Tanda dan Gejala
 Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara
(misalnya pada waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC
 Gejala dari ISPA Sedang
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
dan kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun : frekuensi
nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2 sampai kurang dari 12 bulan dan
40 kali per menit atau lebih pada umur 12 bulan sampai kurang dari 5
tahun.
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
 Gejala dari ISPA Berat
Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal- gejala
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala- gejala
sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah
5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat
penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau
kontaminasi tangan oleh sekret saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
6. Pencegahan
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah
terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :
a. Perbaikan peningkatan gizi
 Penyusunan atau pengaturan menu
 Cara pengolahan makanan
 Variasi menu
b. Perbaikan dan santasi lingkungan
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
d. Tindakan pencegahan pada bayi:
 Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan
terhadap penyakit tertentu.
 Perbanyak ASI eksklusif
 Jauhkan dari penderita ISPA
7. Penanganan
Perawatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan
berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-
sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian
ASI pada bayi yang menyusu juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak
dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan
untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat
memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan
dahak.

c. Menjaga kelancaran pernafasan


Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia
batuk lendirnya dikeluarkan
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk
membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol
dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera
dirujuk). Pemberian kompres dengan cara: gunakan kain bersih celupkan
pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi
anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa
berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,
diminum tiga kali sehari.
Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat,
anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke
pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai