Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )
I. IDENTIFIKASI MASALAH
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. ISPA merupakan singkatan dari
Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya
bersifat ringan seperti batuk pilek, tetapi anak akan menderita pneumonia apabila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dan beresiko mengakibat kematian. ISPA yang
berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi
kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan di puskesmas adalah penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan
oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena
pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan (http://kumpulansap
danleaflet.blogspot.com).
II. PENGANTAR
Bidang studi

III.

: Keperawatan Anak

Pokok Bahasan

:Pendidikan kesehatan keluarga tentang masalah ISPA

Sub Pokok Bahasan

: Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita.

Sasaran

: Keluarga Tn.A/ Ny. S

Hari/Tanggal

: Kamis, 30 April 2015

Jam

: Pkl 12.30 WIB

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Rumah keluarga Tn. A

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, maka keluarga diharapkan
mengetahui dan memahami tentang penyakit ISPA, sehingga dapat meningkatkan
pemeliharaan kesehatan.

IV.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit, keluarga Tn.A dapat memahami,
mengerti dan mengulang kembali tentang penyakit ISPA yang meliputi:
1. Menyebutkan pengertian penyakit ISPA.
2. Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit ISPA.
3. Mengenal dan menyebutkan gejala anak yang terkena penyakit ISPA.
4. Mengenal dan menyebutkan tanda bahaya anak yang terkena ISPA.
5. Menyebutkan penanganan yang dapat dilakukan oleh ibu bila anak terkena ISPA
6. Menyebutkan ramuan obat tradisional

V. MATERI

VI.

Pengertian ISPA.

Penyebab ISPA.

Tanda dan gejala anak yang terkena ISPA

Tanda bahaya anak yang terkena ISPA

Penanganan untuk anak yang terkena ISPA

Ramuan obat batuk tradisional

METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

VII.

MEDIA

Leaflet

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


No.
Waktu
1
5 menit

KegiatanPenyuluhan
Pembukaan
Memberi salam

KegiatanPeserta
a. Menjawab salam.

b. Mendengarkan dan memperhatikan.


2

IX.

20 menit

5 menit

Pelaksanaan
a. Menjelaskan tujuan
kedatangan.
b. Penyuluhan tentang
ISPA.
c. Evaluasi dan tanya
jawab.
d. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
Penutup
Mengucapkan terima kasih
dan mengakhiri pertemuan
dengan salam.

a.

M
enyimak.

b.

M
emperhatikan.

c.

M
enanggapi pernyataan mahasiswa.

Menjawab salam.

EVALUASI
Dilakukan secara lisan dengan memberi beberapa pertanyaan di akhir penyuluhan.

Metode Evaluasi : Tanya Jawab


Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal
: 2 soal

Soal:
1. Sebutkan pengertian dari ISPA?
2. Sebutkan tanda dan gejala dari ISPA?
Jawaban:
1. ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah
infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran nafas bagian dalam sampai ke paruparu.
2. Tanda dan gejala ISPA adalah flu (keluar ingus), batuk, sakit tenggorokan, suara
serak, lesu.

X.

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian ISPA.

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi
saluran pernafasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga
bagian tengah serta saluran nafas bagian dalam sampai ke paru-paru. ISPA umumnya
berlangsung selama 14 hari. Infeksi yang termasuk dalam saluran nafas bagian atas adalah
batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis.
Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu salah satunya
adalah Pneumonia.
B. Penyebab ISPA.
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Virus yang
paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk
dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak anak di bawah usia 2 tahun
yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke
musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang
diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya
asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
Factor Pencetus ISPA
1. Usia
Anak yang usianya lebih muda, kemungkinan untuk menderita atau terkena
penyakit ISPA lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua
karena daya tahan tubuhnya lebih rendah.
2. Status Imunisasi
Anak dengan status imunisasi yang lengkap, daya tahan tubuhnya lebih baik
dibandingkan dengan anak yang status imunisasinya tidak lengkap.

3. Lingkungan
Lingkungan yang udaranya tidak baik, seperti polusi udara di kota-kota besar dan
asap rokok dapat menyebabkan timbulnya penyakit ISPA pada anak.
4. Geografi
Sebagai daerah tropis, Indonesia memiliki potensi daerah endemis beberapa
penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan
masyarakat. Pengaruh geografis dapat mendorong terjadinya peningkatan kasus
maupun kematian penderita akibat ISPA. Dengan demikian pendekatan dalam
pemberantasan ISPA perlu dilakukan dengan mengatasi semua faktor risiko dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA. Perilaku bersih
dan sehat tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya dan tingkat pendidikan
penduduk. Dengan makin meningkatnya tingkat pendidikan di masyarakat
diperkirakan akan berpengaruh positif terhadap pemahaman masyarakat dalam
menjaga kesehatan balita agar tidak terkena penyakit ISPA yaitu melalui upaya
memperhatikan rumah sehat dan lingkungan sehat.
5. Lingkungan dan Iklim Global
Pencemaran lingkungan seperti asap karena kebakaran hutan, gas buang sarana
transportasi dan polusi udara dalam rumah merupakan ancaman kesehatan
terutama penyakit ISPA. Demikian pula perubahan iklim gobal terutama suhu,
kelembapan, curah hujan, merupakan beban ganda dalam pemberantasan penyakit
ISPA.

C. Tanda dan gejala anak yang terkena ISPA


Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :

Flu (Nasofaring): Sakit pada tenggorokan, bersin, demam ringan, badan lemah,
hidung berair dan tersumbat.
Radang tenggorokan: Suara serak, batuk, sulit menelan, demam.
Radang amandel: Nyeri saat menelan, demam tinggi.
Radang pada hidung: Gatal pada hidung, bersin.
Sinusitis: Nyeri diatas sinus, cairan hidung kental, sakit kepala
Lesu, lemas.
a. Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah:

tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
b. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume
yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam
dan dingin.
D. Penanganan untuk anak yang terkena ISPA
Beberapa cara penanganan ISPA secara umum yaitu:
a.
b.
c.
d.

Istirahat yang cukup.


Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam.
Berikan obat penurun panas bila demam.
Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin.
e. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
E. Ramuan Obat Batuk Tradisional
Campurkan sendok makan air perasan jeruk nipis dan sendok makan kecap atau madu
murni, berikan 3 kali sehari..
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Eveline dan Djamaludin, N. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi & Balita. Jakarta: Wahyu
Media.
Suriadi, Yuliani R. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto.
http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/ diakses 19 Februari 2013.
http://venny-dwiputri.blogspot.com/ diakses 19 Februari 2013.

Anda mungkin juga menyukai