Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)

Pokok Bahasan : ISPA

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian ISPA

2. Tanda dan gejala ISPA

3. Tata cara perawatan ISPA

Sasaran :Warga masyarakat Moyag Tampoan

Hari / tanggal : Sabtu/ 22 Juni 2019

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Balai Desa Moyag Tampoan

A. Tujuan Umum :

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi


kepada warga mengenai penyakit ISPA guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

B. Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian ISPA
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami penyebab ISPA
3. Peserta dapat memahami dan mengetahui tanda dan gejala ISPA
4. Peserta dapat memahami dan mengetahui penatalaksanaan ISPA
5. Peserta dapat memahami dan mengetahui cara perawatan ISPA
6. Peserta dapat memahami dan mengetahui cara mencegah ISPA

C. Materi
Terlampir

1
D. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode tanya jawab

E. Media / alat
1. Leaflet
2. Poster

F. Kegiatan Penyuluhan
N
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o.
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan pokok  Mendengarkan
bahasan dan tujuan  Memperhatikan
penyuluhan
 Membagikan leaflet  Menerima/meng
ambil leaflet
2. Pelaksaaan  Menjelaska  Memperhatikan
pengertian ISPA
 Menjelaskan tanda  Memperhatikan
dan gejala ISPA
 Menjelaskan  Memperhatikan
penyebab ISPA
 Menjelaskan
 Memperhatikan
penatalaksanaan
ISPA
 Memperhatikan
 Menjelaskan cara
perawatan ISPA

2
3. Evaluasi  Menanyakan kepada  Menjawab
peserta penyuluhan pertanyaan yang
megenai materi yang diajukan
telah disampaikan pemateri
4. Terminasi  Mengucapkan terima  Mendengarkan
kasih atas perhatian
dan kerja sama
peserta
 Mengucapkan salam  Menjawab
salam

G. Evaluasi
Jenis tes : tes essay
1. Jelaskan Pengertian dari ISPA?
2. Jelaskan tanda dan gejala apa saja yang muncul pada penyakit ISPA?
3. Jelakan klasifikasi dari ISPA???
4. Bagaiman cara pencegahan agar dapat meminimalkan penyakit ISPA?

H. Referensi

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Husodo, Sosro., Sugiyo, Teha. 1985. Penyakit Menular, Cara Pencegahan


dan Cara Pengobatannya. Bandung : Alumni

Ronald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung : Yrama Widya


[diakses 22 juni 2019]

3
TINJAUAN TEORI

1. PENGERTIAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi pada
saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai 14 hari,
Adneksa yaitu sinus, rongga telinga dan pleura.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar dari infeksi
saluran pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik.Namun demikian jangan dianggap
enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
menyebabkan anak menderita pneumoni yang dapat berujung pada kematian.
Menurut Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA, penyakit ISPA
dibagi menjadi dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibedakan atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia
berat dan pneumonia tidak berat.Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis,
tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai
bukan pneumonia.

2. ETIOLOGI
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kuman
golonganA streptococus, stapilococus, haemophylus influenzae, clamydia
trachomatis, mycoplasma, dan pneumokokus yang menyerang dan
menginflamasi saluran pernafasan (hidung, pharing, laring) dan memiliki
manifestasi klinis seperti demam, meningismus, anorexia, vomiting, diare,
abdominal pain, sumbatan pada jalan nafas, batuk, dan suara nafas wheezing,
stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan
musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991;
1420).

4
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernapasannya.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan
keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh
dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah
dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih
rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan
agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat
ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan
tanda-tanda laboratoris.
Tanda – Tanda Klinis ISPA
1) Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),
retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah
atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
2) Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi,
hypotensi dan cardiac arrest.
3) Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,
bingung, papil bendung, kejang dan coma
4) Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Tanda - Tanda Laboratoris ISPA
1) Hypoxemia,
2) Hypercapnia dan
3) Acydosis (metabolik dan atau respiratorik)
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun
adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk,
sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah:
kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari
setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun,
stridor,Wheezing.

5
3. FAKTOR RISIKO
1) Faktor diri (host) : Umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan congenital,
imunologis, BBLR dan premature.
2) Faktor lingkungan : Kualitas perawatan orang tua, asap rokok,
keterpaparan terhadap infeksi, social ekonomi, cuaca dan polusi udara

4. PATOFISIOLOGI
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
1) Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan
reaksi apa-apa.
2) Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh
menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya
rendah.
3) Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul
gejala demam dan batuk. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat
yaitu dapat sembuh sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos
dan meninggal akibat pneumonia.

5. PENATALAKSANAAN ISPA
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
1) Upaya pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
b. Immunisasi.
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
2) Pengobatan dan perawatan
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
a. Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perharI
b. Meningkatkan makanan bergizi
c. Bila demam beri kompres dan banyak minum

6
d. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan
sapu tangan yang bersih
e. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat.
f. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menetek.
3) Pengobatan antara lain :
a. Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera
dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari.
Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian
digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan
kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
b. Mengatasi batuk, d ianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu
ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari

Anda mungkin juga menyukai