Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 1, Nomor 2, September 2015

ISSN 2442-501X

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA
JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Rosita M Lubis, M.A*, Suci Oktaviani**
*Dosen Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Jakarta
**Mahasiswa Akademi Keerawatan Husada Karya Jaya, Jakarta

Abstrak
Tingkat pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
“what”, misalkan apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Perawat adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bantuan hidup adalah suatu
usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang
mengancam nyawa atau kondisi kegawatdaruratan. Tujuan dari penelitian ini, ialah untuk mengetahui
Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta Tentang
Bantuan Hidup Dasar (BHD). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 orang dan menggunakan total
sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan secara cross sectional. Hasil
rata-rata gambaran tingkat pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta tentang
Bantuan Hidup Dasar (BHD) berdasarkan variabel counfounding adalah baik (81%). Hasil rata-rata dari
gambaran tingkat pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta tentang Bantuan
Hidup Dasar (BHD) Berdasarkan Jumlah Responden adalah baik (81%). Maka dapat ditarik kesimpulan hasil
yang didapatkan untuk gambaran tingkat pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA
Jakarta tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah baik (81%).

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Perawat, BHD

Latar Belakang Tenaga kesehatan salah satunya adalah perawat.


Bantuan hidup adalah suatu usaha yang Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2014
dilakukan untuk mempertahankan kehidupan Tentang Praktik Keperawatan. Perawat adalah
pada saat penderita mengalami keadaan yang seseorang yang telah menyelesaikan program
mengancam nyawa atau kondisi pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di
kegawatdaruratan. Tujuan bantuan hidup dasar luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik
adalah untuk oksigenasi darurat secara efektif Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
pada organ vital seperti otak dan jantung melalui undangan.
ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru
dan jantung dapat menyediakan oksigen dengan Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan
kekuatan sendiri secara normal. (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalkan
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya.
siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
Sehubungan dengan pentingnya melakukan Dari kesimpulan di atas maka didapatkan
pertolongan pertama pada penderita pengertian tingkat pengetahuan perawat tentang
kegawatatdaruratan tersebut, maka setiap orang bantuan hidup dasar adalah suatu tingkatan
seharusnya terlatih melakukan tindakan bantuan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dari hasil
hidup dasar, khususnya tenaga kesehatan. pembelajaran yang telah ia dapatkan tentang ilmu

21
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 1, Nomor 2, September 2015
ISSN 2442-501X

pengetahuan bantuan hidup dasar dalam kecelakaan. Jika diakumulasikan, dalam sehari 86
menangani kondisi kegawatdaruratan. orang meninggal, dan dalam setahun sebanyak
31.185 orang meninggal dunia (merdeka.com,
Kondisi kegawatdaruratan tidak hanya terjadi di 2012)
luar rumah sakit saja, tetapi di ruang rawat inap
pun tidak menutup kemungkinan Untuk data tentang korban tenggelam Dalam
kegawatdaruratan tersebut dapat terjadi. Ruang sepuluh tahun terakhir, lebih dari 50.000 orang
rawat inap itu sendiri merupakan suatu bentuk meninggal akibat tenggelam di Amerika Serikat.
ruang perawatan, dimana pasien dirawat dan Di Indonesia angka korban meninggal tenggelam
ditinggal di rumah sakit untuk jangka waktu akibat bencana alam menurut Badan Nasional
tertentu. Selama pasien dirawat di rumah sakit Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 44
kita sebagai tenaga kesehatan harus memberikan orang selama tahun 2013. Akhir-akhir ini kita
pelayanan yang terbaik bagi pasien. juga banyak mendengar berita tentang anak yang
tenggelam di kolam renang yang mengakibatkan
Kondisi kegawatdaruratan diantaranya adalah kematian.
serangan jantung, kecelakaan lalu lintas,
tenggelam, keracunan, dan lain-lain. Berikut ini Untuk data tentang keracunan pada anak
data tentang kondisi kegawatdarurat: terbilang sangat tinggi. Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) mencatat kasus keracunan
Data World Health Organization (WHO) paling banyak terjadi pada anak-anak yang masih
menyebutkan bahwa serangan jantung masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang
menjadi pembunuh manusia nomor satu dinegara mencapai 79 persen (Metrojambi.com, 2012).
maju dan berkembang dengan menyumbang 60 Keracunan tersebut dapat diperparah dengan
persen dari seluruh kematian. Survei WHO tahun ketidaktahuan seorang ibu dalam penanganan
2004 memperkirakan bahwa 17,1 juta orang yang tepat pada anak keracunan.
karena penyakit jantung 2030 diperkirakan
terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit Dari data kegawatdaruratan diatas, kematian
jantung dan pembuluh darah Asia Tenggara terjadi biasanya karena ketidakmampuan tenaga
diprediksi merupakan daerah yang mengalami kesehatan dalam menangani penderita pada fase
peningkatan tajam angka kematian akibat gawatdarurat (golden period). Ketidakmampuan
penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk tersebut bisa disebabkan oleh tingkat
jumlah prevalensi penderita henti jantung di keparahannya, kurang memadainya peralatan,
Indonesia tiap tahunnya belum diadapatkan data belum adanya sistem yang terpadu, dan
yang jelas, namun diperkirakan sekitar 10 ribu pengetahuan tentang penaggulangan
warga, yang berarti 30 orang per hari. Kejadian gawatdarurat yang masih kurang. Sedangkan
terbanyak dialami oleh penderita jantung koroner ketidakmampuan semua lapisan masyarakat
(Depkes, 2006). dalam menagani korban kegawatdaruratan bisa
disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari
Untuk data tentang kecelakaan lalu lintas. Dalam pemerintah dalam mengenalkan cara BHD yang
dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di tepat untuk korban kegawatdaruratan. Salah satu
Indonesia oleh World Health Organization (WHO) faktor lain yang mempengaruhinya adalah tingkat
dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, pengetahuan. Pengetahuan juga sangat erat
dibawah penyakit jantung koroner dan dengan pendidikan, sebab pengetahuan di dapat
tuberculosis (TBC) (Badan Intelijen Negara, 2012). baik melalui pendidikan formal maupun informal
Dalam satu jam, empat orang meninggal akibat (Notoatmodjo, 2010).

22
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 1, Nomor 2, September 2015
ISSN 2442-501X

Sebuah penelitian terhadap pengetahuan perawat pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang
di Afrika mengenai bantuan hidup dasar berfungsi untuk memberikan gambaran fenomena
menunjukkan bahwa dari 286 perawat hanya (termasuk kesehatan) yang terjadi dan variabel-
11% yang mencapai nilai 80% (Keenan, 2009). variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus
Penelitian serupa juga dilakukan oleh pada waktu yang sama dan membuat kesimpulan
Grzeskowiak (2009) di RS anak di Polandia yang berlaku untuk umum (Notoatmodjo, 2012).
melakukan survei pengetahuan tentang BHD
kepada 64 dokter dan 54 perawat dan hasil survei Tujuan penelitian ini adalah untuk Adapun tujuan
ternyata sebagian besar dokter dan perawat tidak umum dari penelitian ini, ialah untuk mengetahui
mampu membedakan antara RJP untuk orang Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Di
dewasa dan anak serta siklus RJP dengan satu Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta
penolong atau dua penolong. Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Dari hasil penelitian di Chandrasekaran dkk pada Teknik sampling yang digunakan adalah total
tahun 2010 di India menunjukkkan bahwa 31% sampling. Pada penelitian ini metode total
kalangan medis, mahasiswa keperawatan, sampling, yaitu semua perawat di ruang rawat
mahasiswa kedokteran gigi dan mahasiswa inap lantai 8B RSUD Koja Jakarta.
kedokteran tidak mengetahui singkatan BHD yang
merupakan Bantuan Hidup Dasar , 1% gagal Hasil Penelitian
malakukan usaha penyelamatan sebagai langkah Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil
awal dalam bantuan hidup dasar, dan 74% tidak Rata-Rata Gambaran Tingkat Pengetahuan
mengetahui lokasi yang tepat untuk kompresi Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD
dada pada tindakan bantuan hidup dasar. KOJA Jakarta Tentang Bantuan Hidup Dasar
(BHD) Berdasarkan Jenjang Pendidikan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti
laksanakan di ruang rawat inap lantai 8B RSUD Jenjang Pendidikan
Koja Jakarta didapatkan data bahwa; jumlah DIII
S1 + Ners
perawat diruangan tersebut sebanyak 25 orang. Variabel Keperawatan
Dari jumlah perawat tersebut, ada 22 orang Benar Salah Benar
Salah (%)
perawat telah mengikuti pelatihan BHD dan 3 (%) (%) (%)
orang tidak pernah mengikuti peatihan BHD. Pengertian
81 19 86 14
Dalam SOP primary survey di ruang rawat inap BHD
lantai 8B masih menggunakan cara A-B-C untuk Tujuan
80 20 89 11
menangani pasien yang mengalami keadaan BHD
gawat darurat. Indikasi
84 16 80 20
BHD
Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik Prosedur
78 22 81 19
untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran BHD
Tingkat Pengetahuan Perawat Di Ruang Rawat Nilai rata- 81 19 84 16
Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta Tentang rata
Bantuan Hidup Dasar (BHD)”.

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

23
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 1, Nomor 2, September 2015
ISSN 2442-501X

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil
Rata-Rata Gambaran Tingkat Pengetahuan Rata-Rata Gambaran Tingkat Pengetahuan
Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD
KOJA Jakarta Tentang Bantuan Hidup Dasar KOJA Jakarta Tentang Bantuan Hidup Dasar
(BHD) Berdasarkan Pelatihan Yang Pernah Diikuti. (BHD) Berdasarkan Jumlah Responden.

Jenjang Pendidikan Variabel Pengetahuan perawat tentang


Tidak 2 kali BHD
1 kali
Pernah Benar (%) Salah (%)
Variabel
Ben Sala Ben Sala Ben Sala Pengertian
81 19
ar h ar h ar h BHD
(%) (%) (%) (%) (%) (%) Tujuan BHD 79 21
Pengerti 71 29 76 24 96 4 Indikasi BHD 83 17
an BHD Prosedur
80 20
Tujuan 67 33 78 22 81 19 BHD
BHD Rata-rata 81 19
Indikasi 17 33 80 20 91 9
BHD Kesimpulan
Prosedu 70 30 82 18 84 16 Tingkat pengetahuan perawat tentang pengertian
r BHD BHD; dari 25 orang perawat yang menjawab
Nilai pertanyaan benar sebanyak 81%, maka dapat
rata- 69 31 79 21 88 12 disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan perawat
rata tentang pengertian BHD adalah baik.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Tingkat pengetahuan perawat tentang tujuan
Rata-Rata Gambaran Tingkat Pengetahuan dilakukannya BHD; dari 25 orang perawat yang
Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD menjawab pertanyaan benar sebanyak 79%, maka
KOJA Jakarta Tentang Bantuan Hidup Dasar dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
(BHD) Berdasarkan Masa Kerja Perawat. perawat tentang tujuan dilakukannya BHD
adalah baik.
Masa Kerja Perawat
6-10 >10 Tahun
0-5 Tahun Tingkat pengetahuan perawat tentang indikasi
Tahun
Variabel dilakukannya BHD; dari 25 orang perawat yang
Ben Sala Ben Sala Ben Sala
menjawab pertanyaan benar sebanyak 83%, maka
ar h ar h ar h
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
perawat tentang tujuan BHD adalah baik.
Pengerti
79 21 86 14 83 17
an BHD
Tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur
Tujuan
81 19 78 22 83 17 BHD; dari 25 orang perawat yang menjawab
BHD
pertanyaan benar sebanyak 80%, maka dapat
Indikasi disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan perawat
82 18 80 20 83 17
BHD tentang prosedur BHD adalah baik.
Prosedu
82 18 89 11 84 16
r BHD Kesimpulan dari Gambaran Tingkat Pengetahuan
Nilai Perawat Di Ruang Rawat Inap Lantai 8B RSUD
81 19 83 17 83 17
ratarata

24
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 1, Nomor 2, September 2015
ISSN 2442-501X

KOJA Jakarta Tentang Bantuan Hidup Dasar Selasa, 23 Oktober 2012. 16:03:02. M.
(BHD) Berdasarkan Jumlah Responden adalah baik merdeka.com/Jakarta/angka-kematian-
(81%). kecelakaan-lalu-lintas-paling-
tinggi.html
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Metrojambi.com. anak-anak, korban keracunan
gambaran tingkat pengetahuan perawat di Ruang paling banyak. Sabtu, 11 Agustus 2012
Rawat Inap Lantai 8B RSUD KOJA Jakarta tentang 11:00.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah baik (81%). www.metrojambi.com/v1/home/kesehata
n/8365-anak-anak-korban-keracunan-
Sumber paling-banyak.html
Arikunto, S. (2007). Prosedur penelitian: suatu Notoatmodjo, S. 2010. Metedologi Penelitian
pendekatan praktek. Jakarta : PT. Kesehatan Edisi Revisi, Jakarta: Rineka
Rineka Cipta Cipta.
BIN. 2013. Kecelakaan Lalu Lintas Menjadi Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan: Teori
Pembunuh Terbesar Ketiga. dan Aplikasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
http://www.bin.go.id/awas/detil/197/4/21/ Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan
03/2013/kecelakaan-lalu-lintas- Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka
menjadi-pembunuh-terbesar-ketiga Cipta.
[Diakses 5 November 2013] Penelitian dan pengembangan yayasan ambulans
Departemen Kesehatan. (2006). Pharmaceutical gawat darurat 118, 2011, Buku Panduan
care untuk pasien penyakit jantung BT dan CLS. yayasan ambulans gawat
koroner: Fokus sindrom koroner akut. darurat 118, Jakarta.
Grzeskowiak, M. Bartkowska – Sniatkowska,A. Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian
Rosada – Kurasipska, J. Puklipska, K Kebidanan Kuantitatif Kualitatif.
(2009). A Survey Of Basic Resuscitation Yogjakarta: graham ilmu.
Knowledge Among Medical PersonnelOf Wibowo, Adik. 2014. Metodologi Penelitian
A Paediatric Hospital. Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta:
AnestezjologiaIntensywnaTerapia 41 (3) Rajawali Pers
155-8 World Health Organization. Drowning. Fact sheet
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian N*347; 2012 [cited 2012 Oct]. Available
Keperawatan dan Teknik Analisa Data. from:
Jakarta. Salemba Medika http://www.who.int/mediacentre/factsheet
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2013. Metode Penelitian s/fs347/en/ dalam Rifinodkk, 2011.
Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta. Salemba Medika
Ontjheid, Rio Van. 2013. Bantuan Hidup Dasar.
Burung-keto.blogspot.com. senin, 25
Maret 2013 16:31
Laporan Wolajan, F. (2013, Oktober
3).http://www.tribunnews.com/Manado/2
48-orang-meninggal-akibat-
kecelakaanlalu-lintas-di-sulut.html
[Accesed 5November 2013].
Merdeka.com. 2012. Angka kematian kecelakaan
lalu lintas paling tinggi. reporter al amin.

25

Anda mungkin juga menyukai