Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama
bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0.3%
dari seluruh populasi dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70.Sebagai sumber daya
manusia tentunya mereka tidak bisa dimanfaatkan karena 0.1% dari anak-anak ini
memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya. Sehingga retardasi
mental masih merupakan dilema, sumber kecemasan bagi keluarga dan masyarakat.Demikian
pula dengan diagnosis, pengobatan dan pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak
kecil.
Hal inilah yang melatar belakangi kami untuk mengangkat masalah Retardasi mental
dalam makalah kami. Selain itu, makalah ini juga merupakan salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen yang bersangkutan untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Ilmu Keperawatan
Dasar II.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai retardasi mental.
b) Menjadikan masyarakat lebih mewaspadai dan menanggulangi adanya retardasi
mental terhadap anak dan anggota keluarga mereka.
c) Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai penanggulangan dan
pengobatan serta perawatan terhadap para penderita retardasi mental.

2. Tujuan Khusus
a) Agar mahasiswa mampu menjelaskan definisi retardasi mental.
b) Agar mahasiswa mampu menjelaskan penyebab retardasi mental.
c) Agar mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala retardasi mental.
d) Agar mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan retardasi mental.

1
e) Agar mahasiswa mampu menjelaskan pengobatan retardasi mental.
f) Agar mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi retardasi mental.

1.3 Rumusan Masalah

a) Apa itu retardasi mental ?


b) Apa penyebab retardasi mental ?
c) Apa tanda dan gejala retardasi mental ?
d) Bagaimana pencegahan retardasi mental ?
e) Bagaimana pengobatan retardasi mental ?
f) Bagaimana patofisiologi retardasi mental ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Terdapat berbagai macam definisi mengenai retardasi mental,menurut :

 WHO
Retardasi mental yaitu kemampuan mental yang tidak mencukupi.
 Carter CH
Retardasi mental yaitu suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang
menyebabkab ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
 Crocker AC
Retardasi mental yaitu apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah yang
disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku dan gejalanya timbul pada masa
perkembangan.
 Melly Budhiman
Seseorang dikatakan retardasi mental bila memenuhi berbagai criteria sebagai berikut:
a) Fungsi intelektual umum di bawah normal
b) Terdapat Kendal dalam perilaku adaptif social
c) Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu di bawah usia 18 tahun.

Fungsi intelektual dapat diketahui dengan test fungsi kecerdasan atau IQ(Intelegence
Quotient).

IQ = MA/CA x 100%

M.A = mental age, umur mental yang didapat dari hasil tes

C.A = choronological age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir.

Yang dimaksud dengan intulektual di bawah normal,yaitu apabila IQ dibawah 70.Anak


ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara berpikirnya yang terlalu

3
sederhana,daya tangkap dan daya ingatnya lemah,demikian pula dengan pengertian bahasa
dan berhitungnya juga sangat lemah.

Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku adaptif sosial adalah kemampuan seseorang
untuk mandiri,menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan
kelompok umur dan budayanya.Pada penderita retardasi mental gangguan perilaku adaptif
yang paling menonjol adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya.
Biasanya tingkah lakunya kekanak-kanakan tidak sesuia denagn umurnya.

Gejala harus tersebut harus timbul pada masa perkembangan, yaitu dibawah umur 18
tahun. Karena kalau gejala tersebut timbul setelah umur 18 tahun,bukan lagi disebut retardasi
mental tetapi penyakit lain sesuai dengan gejala klinisnya.

2.2 Penyebab
 Faktor Genetik
 Akibat kelainan kromosom :
 Kelainan jumlah kromosom, misalnya trisomi 21 atau dikenal dengan Mongolia /
Down Syndrome
 Kelainan bentuk kromosom.

 Faktor Prenatal
 Dimaksudkan adalah keadaan tertentu yang telah diketahui ada sebelum atau pada
saat kelahiran, tetapi tidak dapat dipastikan sebabnya.
Faktor Intranatal/Perinatal :
 Proses kelahiran yang lama misalnya plasenta previaruptor umbilicus
 Kecelakaan pada waktu lahir dan distress fatal

 Faktor Pascanatal :
 Akibat infeksi (meningitis, ensefasilitis, meningoensafalitis)
 Trauma Kapitis dan tumor otak
 Kelainan tulang otak
 Posisi janin yang abnormal seperti letak bokong / melintang anomaly uterus, dan
kelainan bentuk jalan lahir.

4
 Kelainan endokrin dan metabolik, keracunan pada otak, serta faktor sosio-budaya.

2.3 Tanda dan gejala


 Tanda :
• Adanya gangguan kognitif
Yang dimaksud dengan kognitif adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kecerdasan otak. Misalnya kemampuan berhitung dan berpikir.
• Keterlambatan menggunakan dan menangkap bahasa
Anak dengan retardasi mental, akan mengalami kesulitan untuk mengerti bahasa yang
diungkapkan orang lain dan juga kesulitan untuk mengungkapkan kata-kata pada
orang lain.
• Lingkar kepala di atas atau di bawah normal
Jika ada anak dengan lingkar kepala abnormal yaitu diatas atau dibawah normal,
maka anak ini berisiko mengalami retardasi mental.
• Kemungkinan keterlambatan pertumbuhan
Biasanya anak yang mengalami retardasi mental pertumbuhannya akan terlambat.
• Kemungkinan gerak tubuh yang tidak normal
Anak yang gerak tubuhnya terlihat aneh di luar normal, biasanya anak tersebut
mengalami retardasi mental.

 Gejala

a. Kelainan pada mata :


1) Katarak
2) Korioretinitis
3) Kornea keru
b. Kejang
1) Kejang umum tonik klonik.
2) Kejang pada masa neonatal
c. Kelainan kulit
- Bintik café-au-lai
d. Kelainan rambut
1) Rambut rontok

5
2) Rambut cepat memutih
3) Rambut halus
e. Kepala
1) Mikrosefali
2) Makrosefali
f. Perawakan pendek
1) Kretin
2) Sindrom Prader-Willi
g. Distonia
1) Sindrom Hallervorden-Spaz

2.4 Pencegahan
Adapun pencegahan yang mungkin dilakukan yaitu :
 Memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit tertentu (imunisasi).
 Meningkatkan kesehatan dengan memberikan gizi yang baik, mengajarkan cara hidup
sehat.
 Mengajarkan ibu hamil agar menghindari larangan-larangan selama kehamilan.

2.5 Pengobatan
Pemeriksaan fisik anak secara lengkap dan mengobati kelainan/penyakit yang mungkin
ada. Psikolog untuk menilai perkembangan mental terutama kognitif anak.Pekerja sosial
untuk menilai situasi keluarga bila dianggap perlu.Setelah dilakukan penilaian, dirancang
strategi terapi, mungkin perlu dilibatkan lebih banyak ahli. Misalnya ahli saraf anak bila
menderita epilepsy, palsi serebral dll. psikiater bila anak tersebut menderita kelainan tingkah
laku ; fisioterapis untuk merangsang perkembangan motorik dan sensorik ; ahli terapi bicara
serta guru pendidikan luar biasa.

2.6 Patofisiologi
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal.
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental

6
ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak
(sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70
sampai 75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area
fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri,
kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri ,
kesehatan dan keamanan , akademik fungsional, bersantai dan bekerja. Diagnosis retardasi
mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Keimpulan
Retardasi mental adalah bentuk gangguan atau kekacauan fungsi mental atau kesehatan
mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi
kejiwaan terhadap stimulus eksteren dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan
fungsi atau gangguan struktur dari suatubagian,satuorgan,atausistemkejiwaanmental.
Retardasi mental menyerang anak sejak pada masa prenatal sampai usia sebelum 18 tahun.
Retardasi mental bisa saja terjadi pada setiap individu / manusia karena adanya faktor-faktor
dari dalam maupun dari luar, gejala yang ditimbulkan pada penderita retardasi mental
umumnya rasa cemas, takut, halusinasi serta delusi yang besar.

3.2 Saran

Disarankan kepada para ibu agar memperhatikan kesehatan dirinya seperti


memperhatikan gizi, hati-hati mengkonsumsi obat-obatan dan mengurangi kebiasaan buruk
seperti: minum-minuman keras dan merokok.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan perlu melakukan langkah prepentif
guna menanggulangi gangguan mental yang dapat membahayakan kesehatan anak dan remaja
caranya yaitu dengan menggalakkan penyuluhan tentang retardasi mental kepada
masyarakat. 

8
DAFTAR PUSTAKA

John Gibson, Diagnosa Gejala Penyakit Untuk Para Perawat, 2000. Yayasan Essentia
Medica, Yogyakarta.

Kapita Selekta Kedokteran, 1982. FKUI, Jakarta, Media Aesculapius.

Niluh Gede Yasmin Asih, S.Kp. 1996. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Persarafan, EGC : Jakarta.

Ngastiah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC : Jakarta.

Suddarth and Brunner, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 3. EGC : Jakarta.

Persis M Hamilton. 1991. “Basic Pediatric Nursing” Sixth Edition Mosby Year Book, St.
Louis.

Dep. Kes RI. 1991. “Perawatan Bayi dan Anak”. Jilid II. Edisi Dua. Jakarta: Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Ngastiyah. 1995. “Perawatan anak sakit” Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.

Cecely Betz dan Linda Sowden , 2002 . “Buku saku keperawatan pediatric”.edisi 3 .

EGC : Jakarta.

Sachrin M. Rosa .1996.”Prinsip keperawatan pediatric”.Edisi 2. Penerbit buku kedokteran ,


EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai