Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

“S” DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN NUTRISI “DISFAGIA” DI RUANG BAJI NYAWA
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

OLEH :
NURLIA
22. 04. 018

CI INSTITUSI CI LAHAN

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. “S” DENGAN DISFAGIA
DI RUANG MAMMINASA BAJI

HARI/TANGGAL : 19 Januari 2023


JAM : 15.00
PENGKAJI : Nurlia
RUANGAN : Baji Nyawa

1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. “S”
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 53 Tahun
d. Agama : Islam
e. Status : Kawin
f. Pekerjaan : IRT
g. Pendidikan : SMP
h. Alamat : Palleko, Takalar
i. Tanggal Masuk : 17 Januari 2023
j. No. CM : 413894
k. Dx. Medis : Disfagia
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. “ N”
b. Umur : 42 Tahun
c. Alamat : Palleko
d. Pekerjaan : IRT
e. Hubungan : Ipar
2. Riwayat Keperawatan
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual dan nyeri menelan.

1
2) Kronologi penyakit saat ini
Saat datang Pasien sadar dengan keluhan mual sulit menelan sejak 3
hari yang lalu, pasien tidak dapat makan maupun minum, pasien
mengatakan mual dan makanan tidak bisa masuk.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama
sebelumnya. Pasien juga mengatakan tidak memiliki alergi dengan
apapun misal obat dan makanan.
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu
kakak kedua dari Ny. “S” mempuyai riwayat stroke dan telah
meninggal dunia.

Genogram

G1

G2
? ? ? ? ?

G3

53 57

30 26 22

2
Keterangan:

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal Dunia

? : Tidak diketahui usia

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

G1 : Kakek dan nenek pasien telah meninggal dunia karena faktor usia.

G2 : orangtua pasien telah meninggal dunia tidak diketahui penyebabnya.

G3 : Pasien adalah anak ketiga dari tiga saudara dan telah berusia 53 tahun.
Pasien dirawat dengan keluhan mual dan sulit menelan. Pasien telah
menikah dan telah dikarunia 3 orang anak. Pasien tidak dapat menjalankan
peran sebagai Ibu Rumah Tangga dalam mendidik dan membesarkan
kedua anaknya karena sementara menjalani perawatan.

c. PENGKAJIAN BIOLOGIS RASA AMAN DAN NYAMAN


Pasien mengatakan sulit menelan dan mual.
d. AKTIFITAS, ISTIRAHAT DAN TIDUR
Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien dapat menjalankan aktivitas sehari – hari seperti
berjalan, memasak dan melakukan aktivitas tersebut
secara mandiri. Pada waktu senggang pasien pergunakan
untuk menonton TV dan bersosialisasi diri dengan
tetangga.
Selama sakit : Pasien selama di rumah sakit hanya berbaring dan duduk
saja di tempat tidur.

3
Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur sehari kurang lebih 8 jam dengan kriteria
pada malam hari.
Selama sakit : Pasien mengatakan siang hari hanya tidur sebentar
sekitar 1 jam saja, sedangkan pada malam pasien susah
tidur < 3-5 jam. Pasien mengatakan mengalami kesulitan
tidur.
CAIRAN
Sebelum sakit : Pasien minum < 1500 cc/hari.
Selama sakit : Pasien minum > 1500 cc/hari via NGT.
NUTRISI
Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan komposisi nasi, lauk,
sayur – sayuran, 1 porsi habis dan pasien minum ± 1500
cc/hari. BB = 37 Kg
Selama sakit : Pasien mengatakan merasa mual dan sulit menelan.
selama perawatan pasien makan bubur saring sesuai porsi
rumah sakit via NGT. Pasien mengalami penurunan BB=
36 Kg.
ELIMINASI
Sebelum sakit : Pasien BAB kadang – kadang 2x sehari, BAB pasien
tidak ada lendir maupun darah warna kuning kecoklatan.
Pasien sebelumnya BAK 3–4 kali sehari dengan warna
kuning jernih, bau khas.
Selama sakit : Pasien selama sakit BAK selama sehari yaitu 2x sekitar ±
200 cc dengan kondisi warna kuning dan BAB selama
sehari yaitu 2x.
PERNAFASAN
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan bernafas, bunyi nafas
normal, tidak ada sesak nafas, pasien tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.

4
KARDIOVASKULAR
Pasien mengatakan tidak cepat lelah, tidak ada keluhan berdebar-debar,
tidak ada nyeri dada, pasien tidak menggunakan alat pacu jantung,
PERSONAL HYGIENE
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat menjaga kebersihan dirinya
dengan mandi, sikat gigi, potong kuku dan berhias.
Selama sakit : Pasien selama di rumah sakit personal hygienennya
dibantu oleh keluarga seperti mandi, menyisir rambut,
sikat gigi. Rambut tampak bersih, kulit tidak ada luka,
mulut tampak bersih dan tidak tercium bau ammonia.
Pola kognitif dan persepsi sensori.
Sebelum sakit : Pasien sebelum sakit berbicara jelas, orientasi sadar, dan
dapat menjawab sempurna dengan verbal dari orang
sekitar.
Selama sakit : Pasien dapat berbicara dengaan jelas (dapat dimengerti),
orientasi sadar, pasien ketika ditanya dapat menjawab
sempurna dengan verbal dari orang disekitarnya.
Pola konsep diri.
1. Gambaraan Diri : pasien mengatakan menyukai semua anggota
tubuhnya.
2. Ideal Diri : pasien dan keluarga mengatakan dan berharap agar cepat
sembuh agar bisa cepat berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
3. Harga Diri : hubungan pasien dengan perawat dan orang lain di
sekitarnya baik.
4. Peran Diri : Pasien dirumah sebagai Ibu, dan di lingkungan
masyarakat hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
5. Identitas : pasien dirumah sebagai ibu rumah tangga yang hanya
melakukan kegiatan seperti kewajibanya dan pasien merasa puas
dengan kegiatannya.

5
Pola Peran – Hubungan
Hubungan pasien dengan keluarga baik, dengan perawat juga baik
dengan bahasa jawa
Pola seksual dan seksualitas
Sebelum sakit : Pasien menarche pada usia 15 tahun. Pasien belum
menikah sehingga belum melakukan hubungan
seksualitas.
Selama sakit : Pasien sudah menopause dan belum melakukan hubungan
seksualitas.
Pola mekanisme koping
Jika pasien mempunyai masalah biasanya menyelesaikan masalah di
bantu oleh keluarganya dengan cara berdiskusi.
Pola nilai kepercayaan.
Sebelum sakit : Pasien beragama islam, di rumah pasien beribadah
sholat.
Selama sakit : Pasien selama sakit menjalankan sholat. Pasien juga
percaya bahwa sakitnya bisa segera sembuh.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Penampilan : Keadaan umum tampak lemah
2) Kesadaran : Composmetis: GCS 15
b. Tanda – tanda Vital
1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
2) Respiratori Rate : 22 x/menit
3) Nadi : 107 x/menit
4) Temperature : 36,7 ºC
c. Tinggi badan : 156 cm Berat badan : 37 kg
IMT : 15,22 kg/m2, Kurus.
d. Kepala
1) Bentuk kepala : Mesochepal
2) Finger print : < 3 detik

6
3) Rambut : Ketebalan sedang, keadaan kulit kepala bersih,
tidak ada lesi, tidak ada ketombe.
4) Mulut : Keadaan mulut lembab, gusi tidak berdarah/
bengkak, keadaan gigi bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak
ada karies.
5) Mata : Reaksi cahaya -/-, konjungtiva tidak anemis
6) Hidung : Bentuk hidung simetris, patensi hidung baik, tidak
ada sumbatan, septum hidung utuh. Terpasang NGT.
7) Telinga : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada
penumpukkan serumen, respon pendengaran baik.
8) Leher : tidak ada pembesaran getah bening.
e. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi intercosta
Palpasi : tidak ada gangguan
Perkusi : Bunyi Sonor
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
2) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada Ics ke 5
Perkusi : Pekak
Auskultasi : bunyi jantung terdengar reguler ( S1 dan S2). Tidak
ada bunyi tambahan. galop (-), mur - mur (-).
3) Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada benjolan pada umbilikus,
tidak ada asites.
Auskultasi : Peristaltik usus 15x/ menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dinding perut lentur, tidak ada
massa.

7
f. Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC, volume urine ± 200 cc.
g. Anus
Tidak ada benjolan pada anus.
h. Ekstremitas
Superior : tidak ada kelainan bawaan, cacat maupun lumpuh, tidak
terdapat edema maupun varises, Pasien dapat bergerak sendiri.
Inferior : pasien dapat menggerakkan kakinya, tidak terdapat
deformitas / kelainan bawaan maupun cacat/lumpuh pada bagian
pinggul kebawah sampai kaki, akral hangat.
i. Kuku dan Kulit
Warna kulit sawo matang, kelembaban kulit sedang, CRT < 3 menit.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratoriun
Nama Pasien : Ny. “S”
Tgl. Lahir/Umur : 31-12-1969/ 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Sampel : 17-01-2023 03:37:31 PM
Selesai : 17-01-2023 06:30:17 PM
No. Lab. : 2301170056
No. RM : 413894
Penjamin : BPJS
Ruangan :Baji Nyawa
Dokter Pengirim : dr. Amelia Rifai, Sp.PD, KGEH

8
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN KET.
KIMIA
SGOT 17 < 38 U/L
SGPT 9 7 - 32 U/L
Ureum 21 < 50 mg/dl
Keatinin 0,71 0,6 – 0,9 mg/dl
Glukosa Sewaktu 141 < 200 mg/dl
ELEKTOLIT
Na 134 133 - 145 mmol/dl
K 4,6 3,5 – 5,0 mmol/dl
Cl 99 96 - 107 mmol/dl
IMUNOLOGI
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV (Rapid) Non Reaktif Non Reaktif

b. Terapi
IVDL NaCl 0,9% 1500 cc/hari
IVDL Dextrose 5% 500 cc/hari
Inj. Pantoprazole 40 mg/12 Jam/IV
Inj. Neurobin 1 Amp/24 jam/drips

9
KLASIFIKASI DATA

SUBYEKTIF:
1. Pasien mengatakan sulit menelan
2. Pasien mengatakan makanan tidak dapat masuk
3. Pasien mengatakan siang hari hanya tidur sebentar sekitar 1 jam saja,
sedangkan pada malam pasien susah tidur < 3-5 jam.
4. Pasien mengatakan mengalami kesulitan tidur.
5. Pasien mengatakan merasa mual.
6. Pasien mengatakan selama perawatan pasien makan bubur saring sesuai
porsi rumah sakit via NGT.
7. Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan
OBYEKTIF:
1. Pasien tampak lemah 8. BB sebelum sakit = 37 Kg
2. Pasien tampak gelisah 9. BB saat sakit= 36 Kg
3. Pasien tampak mengantuk 10. TB = 156 cm
4. TD: 100/70 mmHg 11. IMT = 15,22 Kg/m2
5. Nadi: 107 x/menit 12. GDS = 141 mg/dl
6. RR: 22 x/menit,
7. Suhu: 36,7 oC
ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


.
1
DS : Ketidakmampuan Gangguan
1. Pasien mengatakan sulit menelan makanan Menelan
menelan
2. Pasien mengatakan
makanan tidak dapat
masuk

10
DO :
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien tampak gelisah

2 Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


DS : menelan makanan
1. Pasien mengatakan merasa
mual
2. Pasien mengatakan
makanan tidak dapat
masuk
3. Pasien mengatakan selama
perawatan pasien makan
bubur saring sesuai porsi
rumah sakit via NGT
4. Pasien mengatakan
mengalami penurunan
berat badan
DO :
1. BB sebelum sakit 37 Kg
2. BB saat sakit 36 Kg
3. TB = 156 cm
4. IMT = 15,22 Kg/m2
5. GDS= 141 mg/dl

3
DS : Proses Penyakit Gangguan Pola
1. Pasien mengatakan siang Tidur
hari hanya tidur sebentar
sekitar 1 jam saja,
sedangkan pada malam

11
pasien susah tidur < 3-5
jam.
2. Pasien mengatakan
mengalami kesulitan tidur.
DO :
1. Pasien tampak mengantuk
2. TD= 100/70 mmHg
3. Nadi= 107 x/menit
4. RR= 22 x/menit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/tgl Diagnosa keperawatan Tgl Ttd


. teratasi
1 Selasa, Gangguan menelan berhubungan dengan Belum
17 obstruksi mekanis (D.0063) teratasi
Januari
2023
2 Selasa, Defisit nutrisi berhubungan dengan Belum
17 ketidakmampuan menelan makanan teratasi
Januari (D.0019)
2023
3 Selasa, Gangguan pola tidur berhubungan Belum
17 dengan kurang kontrol tidur (D.0055) teratasi
Januari
2023

12
13
C. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)

1 Gangguan menelan Status Menelan (L. 06052) Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan (I.11351)
keperawatan selama 3x24 jam
obstruksi mekanis (D.0063) Tindakan :
diharapkan status menelan pasien
membaik Observasi

Kriteria Hasil :  Identifikasi diet yang dianjurkan


 Monitor kemampuan menelan
 Mempertahanakan makanan di  Monitor status hidrasi pasien
mulut meningkat
 Reflek menelan meningkat Terapeutik
 Kemampuan mengosongkan mulut
 Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
meningkat
selama makan
 Kemampuan mengunyah meningkat
 Atur posisi yang nyaman untuk
 Usaha menelan meningkat
makan/minum
 Pembentukan bolus meningkat
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
 Frekuensi tersedak menurun
perlu
 Batuk menurun
 Sediakan sedotan untuk minum, sesuai
 Muntah menurun

14
 Refluks lambung menurun kebutuhan
 gelisah menurun  Siapkan makanan dengan suhu yang
 Regurgitasi menurun meningkatkan nafsu makan
 Produksi saliva membaik  Sediakan makanan dan minuman yang
 Penerimaan makanan membaik disukai
 Kualitas suara membaik  Berikan bantuan saat makan/minum sesuai
tingkat kemandirian, jika perlu

Edukasi

 Informasikan manfaat terapi menelan kepada


pasien dan keluarga
 Anjurkan membuka dan menutup mulut saat
memberikan makan
 Anjurkan tidak bicara saat makan

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain


dalam memberikan terapi (mis. terapi
okupasi, ahi patologi bicara, ahli gizi) dalam
mengatur program rehabilitasi pasien.

15
2. Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I. 03119)
Defisit nutrisi berhubungan Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
dengan ketidak mampuan  Identifikasi status nutrisi
selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi
mengabsorbsi nutrient  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
terpenuhi
(D.0019)  Identifikasi makanan yang disukai
Kriteria Hasil:  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang
 Porsi makan yang dihabiskan meningkat
nasogastrik
 Berat badan atau IMT membaik
 Monitor asupan makanan
 Frekuensi makan membaik
 Monitor berat badan
 Nafsu makan membaik
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Bising usus membaik
Terapuetik
 Membrane mukosa membaik
 Perasaan cepat kenyang menurun  Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Nyeri abdomen menurun
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
Piramida makanan)

 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang


sesuai

 Berikan makan tinggi serat untuk mencegah

16
konstipasi

 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

 Berikan suplemen makanan, jika perlu

 Hentikan pemberian makan melalui selang


nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu

 Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan


jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

3. Gangguan pola tidur Pola Tidur (L. 05045) Dukungan Tidur


berhubungan dengan
kurangnya kontrol tidur (D. Setelah dilakukan tindakan keperawatan

17
0055) selama 3x24 jam diharapkan pola tidur Observasi
membaik dengan
 Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Kriteria hasil :  Identifikasi faktor pengganggu tidur
 Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi
1. Keluhan sulit tidur menurun
atau inkontinensia urine
2. Keluhan sering terjaga menurun
Terapeutik
3. Keluhan tidak puas tidur menurun
4. Kemampuan beraktivitas  Modifikasi lingkungan
meningkat  Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan
Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur selama sakit


 Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur
 Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya

18
19
D. IMPLEMENTASI

HARI/TGL. DX IMPLEMENTASI & HASIL


Selasa, 17
Januari 2023, (D.0063)  Memonitor kesadaran diri pasien
Jam 21:15 WITA HASIL:
Pasien sadar penuh (Composmentis), GCS:
Jam 21:30 WITA 15
 Memonitor batuk, muntah dan kemampuan
menelan
HASIL:
Jam 21.45 WITA
Pasien merasa mual dan sulit menelan
 Mengidentifikasi diet yang dianjurkan
HASIL:
Jam 22:00 WITA
Pasien menjalani diet bubur saring via NGT
 Mengatur posisi yang nyaman untuk
makan/minum
Jam 22:15 WITA HASIL:
Pasien lebih suka posisi semi fowler
 Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
pemilihan jenis dan jumlah makan.
HASIL:
Diet bubur saring
Selasa, 17
Januari 2023, (D.0019)  Memonitor asupan makanan
Jam 21:15 WITA HASIL:
Pasien diet bubur saring via NGT
Jam 21:30 WITA  Memonitor Berat Badan dan IMT
HASIL:

20
Jam 21.45 WITA BB: 36 Kg, TB: 156 cm. IMT: 15,22
Kg/m2
 Mengidentifikasi makanan yang disukai
HASIL:
Jam 22:00 WITA Pasien lebih suka makan buah-buahan dan
sayur
 Menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi serat dan tinggi protein
Jam 22:15 WITA
HASIL:
Saat ini pasien manjalani diet bubur saring
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
HASIL:
Pasien menjalani diet bubur saring
Jam 22:30 WITA
(D.0055)  Memonitor TTV
HASIL:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
RR : 20x/menit
Jam 22:45 WITA S : 36 ºC
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
HASIL:
Jam 23 WITA
Pasien dapat tidur
 Menginstruksikan untuk memonitor tidur
Pasien
HASIL:
Keluarga bersedia untuk mengontrol waktu
tidur pasien

21
Kamis, 19
Januari 2023 (D.0063)  Memonitor kesadaran diri pasien
Jam 14:00 WITA HASIL:
Pasien sadar penuh (Composmentis), GCS:
Jam 14:20 WITA 15
 Memonitor batuk, muntah dan kemampuan
menelan
HASIL:
Jam 14:30 WITA
Pasien merasa mual dan sulit menelan
 Mengidentifikasi diet yang dianjurkan
Jam 15:30 WITA HASIL:
Pasien menjalani diet bubur saring via NGT
 Mengatur posisi yang nyaman untuk
makan/minum
Jam 15.45 WITA HASIL:
Pasien lebih suka posisi semi fowler
 Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
pemilihan jenis dan jumlah makan.
HASIL:
Diet bubur saring
Jam 16.00 WITA
(D.0019)  Memonitor asupan makanan
HASIL:
Jam 16.15 WITA Pasien diet bubur saring via NGT
 Memonitor Berat Badan dan IMT
HASIL:
BB: 36 Kg, TB: 156 cm. IMT: 15,22
Jam 16.30 WITA
Kg/m2
 Mengidentifikasi makanan yang disukai
HASIL:
Pasien lebih suka makan buah-buahan dan

22
Jam 16.45 WITA
sayur
 Menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi serat dan tinggi protein
Jam 17.00 WITA HASIL:
Saat ini pasien manjalani diet bubur saring
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
HASIL:
Pasien menjalani diet bubur saring
Jam 16.00 WITA
(D.0055)  Memonitor TTV
HASIL:
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20x/menit
Jam 16.15 WITA S : 36 ºC
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
HASIL:
Jam 16.30 WITA
Pasien dapat tidur
 Menginstruksikan untuk memonitor tidur
Pasien
HASIL:
Keluarga bersedia untuk mengontrol waktu
tidur pasien
Jumat, 20
Januari 2023, (D.0063)  Memonitor kesadaran diri pasien
Jam 21:15 WITA HASIL:
Pasien sadar penuh (Composmentis), GCS:
Jam 21:30 WITA 15

23
 Memonitor batuk, muntah dan kemampuan
menelan
HASIL:
Jam 21.45 WITA
Pasien merasa mual dan sulit menelan
 Mengidentifikasi diet yang dianjurkan
HASIL:
Jam 22:00 WITA
Pasien menjalani diet bubur saring via NGT
 Mengatur posisi yang nyaman untuk
makan/minum
Jam 22:15 WITA HASIL:
Pasien lebih suka posisi semi fowler
 Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
pemilihan jenis dan jumlah makan.
HASIL:
Diet bubur saring
Jam 21:15 WITA
(D.0019)  Memonitor asupan makanan
Jam 21:30 WITA HASIL:
Pasien diet bubur saring via NGT
 Memonitor Berat Badan dan IMT
Jam 21.45 WITA HASIL:
BB: 36 Kg, TB: 156 cm. IMT: 15,22
Kg/m2
 Mengidentifikasi makanan yang disukai
Jam 22:00 WITA
HASIL:
Pasien lebih suka makan buah-buahan dan
sayur
 Menganjurkan mengonsumsi makanan
Jam 22:15 WITA
tinggi serat dan tinggi protein

24
HASIL:
Saat ini pasien manjalani diet bubur saring
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
HASIL:
Pasien menjalani diet bubur saring
Jam 22:30 WITA
(D.0055)  Memonitor TTV
HASIL:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
RR : 20x/menit
Jam 22:45 WITA S : 36 ºC
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
HASIL:
Jam 23 WITA
Pasien dapat tidur
 Menginstruksikan untuk memonitor tidur
Pasien
HASIL:
Keluarga bersedia untuk mengontrol waktu
tidur pasien

E. EVALUASI

DX. TGL./JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


(D.0063) S : Pasien mengatakan sulit menelan dan makanan
17 Jan. 2023 sulit maasuk
23.00 O : Pasien tampak gelisah

25
A : Masalah belum teratasi
P: Identifikasi diet yang dianjurkan, monitor
kemampuan menelan, atur posisi yang nyaman saat
makan dan minum, anjurkan tidak bicara saat makan,
kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemilihan
makanan dan diet.
(D.0019) S : Pasien mengatakan tidak suka makan bubur,
17 Jan. 2023 nafsu makan menurun
22.00 O : Pasien menghabisi setengah porsi makan,
BB=36 Kg
A : Masalah belum teratasi
P :Identifikasi status nutrisi. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan, identifikasi makanan yang
disukai. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient, monitor asupan makanan monitor berat
badan, berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein.
(D.0055) S : Pasien mengatakan susah tidur
17 Jan. 2023 O : Pasien tampak terjaga, pasien tampak gelisah
23.00 A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi pola aktivitas dan tidur, identifikasi
faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis),
identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur, modifikasi lingkungan, anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur, ajarkan relaksasi otot autogenik/
cara nonfarmakologis
(D.0063) S : Pasien mengatakan sulit menelan dan makanan
19 Jan. 2023 sulit maasuk
20.00 O : Pasien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P: Identifikasi diet yang dianjurkan, monitor

26
kemampuan menelan, atur posisi yang nyaman saat
makan dan minum, anjurkan tidak bicara saat makan,
kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemilihan
makanan dan diet.
(D.0019) S : Pasien mengatakan tidak suka makan bubur,
19 Jan. 2023 nafsu makan menurun
20.00 O : Pasien menghabisi setengah porsi makan
BB=36 Kg
A : Masalah belum teratasi
P :Identifikasi status nutrisi. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan, identifikasi makanan yang
disukai. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient, monitor asupan makanan monitor berat
badan, berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein.
(D.0055) S : Pasien mengatakan susah tidur
19 Jan. 2023 O : Pasien tampak terjaga, pasien tampak gelisah
20.00 A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi pola aktivitas dan tidur, identifikasi
faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis),
identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur, modifikasi lingkungan, anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur, ajarkan relaksasi otot autogenik/
cara nonfarmakologis
(D.0063) S : Pasien mengatakan sulit menelan dan makanan
20 Jan. 2023 sulit maasuk
23.00 O : Pasien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P: Identifikasi diet yang dianjurkan, monitor
kemampuan menelan, atur posisi yang nyaman saat
makan dan minum, anjurkan tidak bicara saat makan,

27
kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemilihan
makanan dan diet.
(D.0019) S : Pasien mengatakan tidak suka makan bubur,
20 Jan. 2023 nafsu makan menurun
22.00 O : Pasien menghabisi setengah porsi makan,
BB=36 Kg
A : Masalah belum teratasi
P :Identifikasi status nutrisi. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan, identifikasi makanan yang
disukai. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient, monitor asupan makanan monitor berat
badan, berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein.
(D.0055) S : Pasien mengatakan susah tidur
20 Jan. 2023 O : Pasien tampak terjaga, pasien tampak gelisah
23.00 A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi pola aktivitas dan tidur, identifikasi
faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis),
identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur, modifikasi lingkungan, anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur, ajarkan relaksasi otot autogenik/
cara nonfarmakologis

28

Anda mungkin juga menyukai