Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

“S”
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN “ULKUS DIABETIK”
DI RUANG MELATI KAMAR 3 RSUD BATARA SIANG
PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

OLEH:

NAMA : JULITA RANTE PAYUNG

NIM :

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022/2023
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa yang Mengkaji: JULITA RANTE PAYUNG NIM:

Ruangan : Melati Tgl. Pengkajian : 07-12-2022

Kamar : 3 Waktu Pengkajian : 15.00

Tgl. Masuk : 06-12-2022 Auto Anamnese: √


Allo Anamnese :

I. IDENTIFIKASI

A. PASIEN

Initial : Ny. “S”

Tempat/ Tgl. Lahir (Umur) : Bonto-Bonto , 20-05-1979 (43 Tahun)

Jenis Kelamin : Laki-Laki √ Perempuan

Status Perkawinan : Kawin

Jumlah Anak : 3 orang

Agama/Suku : Islam / Bugis

Warga Negara : Indonesia

Bahasa yang Digunakan : √ Indonesia

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat Rumah : Bonto-Bonto


B. PENANGGUNGJAWAB

Nama : Ny “A”

Alamat : Bonto-Bonto

Hubungan dengan Pasien: Keponakan

II. DATA MEDIK

A. Dikirim Oleh : √ IGD Dokter Praktek

B. Diagnosa Medik :

 Saat Masuk : Ulkus Diabetik

 Saat Pengkajian : Ulkus Diabetik

III. KEADAAN UMUM

A. KEADAAN SAAT SAKIT: Pasien mengeluh nyeri

P: Nyeri timbul diakibatkan oleh adanya luka pada kaki sebelah kiri

Q: Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk

R: Nyeri terasa menjalar pada kaki sebelah kiri

S: Skala nyeri 6 (sedang)

T: Nyeri dirasakan ± 15 menit dan hilang-timbul

Alasan:

Pasien datang ke Rumah Sakit dari Puskesmas Balocci dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah

kiri dikarenakan adanya luka. Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri terasa seperti

tertusuk-tusuk, pasien tidak merasa mual, pasien tidak muntah, pasien tidak demam, tidak ada

sesak, tidak ada sakit kepala, tidak ada batuk, BAB dalam batas normal, BAK lancar.

Tidak ada penggunaan alat medis.

B. TANDA-TANDA VITAL

1. Kesadaran:

 Kualitatif : Compos mentis


 Kuantitatif :

Skala Coma Glasgow: - Respon motorik :6

- Respon verbal :5

- Respon buka mata : 4

Jumlah : 15

Kesimpulan: Pasien dalam keadaan sadar penuh (Compos Mentis)

 Flaping Tremor: Negatif

2. Tekanan darah: 110 / 80 mmHg

3. Suhu: 36,5OC Axillar

4. Nadi: 80 x/m

5. Pernafasan: 24 x/menit, irama pernafasan teratur, pernafasan dada

C. PENGUKURAN

1. Lingkar lengan atas: 27,5 cm

2. Lipat Kulit Triseps: tidak diukur

3. Tinggi Badan: 160 cm

4. Berat Badan: 65 kg

Indeks Massa Tubuh (IMT): 25,39 Kg/m2

Kesimpulan: Pasien dalam status gizi lebih

Catatan: Pasien mengalami obesitas grade 1


D. GENOGRAM

G1

G2
? ? ? ? ? ? ?

G3
46 40 35

48 43

17 12 10

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan

: Garis perkawinan : Garis keturunan

: Meninggal dunia ? : Tidak diketahui usia

: Pasien : Tinggal serumah

G1 : Kakek dan nenek meninggal dunia karena faktor usia.

G2 : Kedua orangtua pasien telah meninggal dunia karena faktor usia.

G3 : Pasien berusia 43 tahun dan sudah berumahtangga dan memiliki dua orang anak laki-

laki dan satu anak perempuan. Pasien sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga tidak

dapat menjalankan perannya dalam mengurus rumah tangga karena sedang menjalani

perawatan di rumah sakit. Pasien tinggal serumah dengan suami dan ketiga orang anaknya.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti Hipertensi, Diabetes Meillitus,

Asma dll.

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN

Riwayat penyakit yang pernah dialami:

Pasien mengatakan bahwa pernah menderita penyakit seperti batuk dan influenza biasa

dan belum pernah menderita penyakit ulkus diabetik sebelumnya.

1. Data Subyektif

a. Keadaan sebelum sakit:

Keluarga dan pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah dirawat dengan

riwayat penyakit ulkus diabetik sebelumnya.

Keadaan sejak sakit:

Pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kiri karena adanya luka. Pasien

mengatkan nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk. Pasien mengatakan pemenuhan

kebutuhan aktifitas sehari-hari dibantu oleh keluarga sejak sakit.

2. Data Obyektif

Observasi:

 Kebersihan rambut: Rambut tampak terikt dan bersih

 Kulit kepala: kulit kepala tampak bersih

 Kebersihan kulit: Kulit tampak bersih, tidak ada luka, tugor kulit elastis.

 Hygiene rongga mulut: tidak tercium bau ammonia, gigi tampak bersih.

 Kebersihan genetalia: tidak dikaji

 Kebersihan anus: tidak dikaji


Tanda/Scar Vaksinasi: BCG dan Cacar

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK

1. DATA SUBYEKTIF

 Keadaan Sebelum Sakit

Pola makan sehari-hari:


 Pasien mengatakan porsi makan banyak, 2-3 kali sehari.
 Pasien mengatakan sering sarapan, makan siang jam 13.00, makan
malam jam 21.00
Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: pasien mengatakan suka makan
gorengan.
Pasien mengatakan jenis makanan yang disukai gorengan, mie instant dan
daging.
Pasien mengatakan nafsu makan baik, tidak muntah-muntah dan tidak ada
penurunan berat badan.
 Keadaan Sejak Sakit

Pasien mengatakan nafsu makan tidak menurun sejak sakit dan sekarang

sedang menjalani diet makanan bubur.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien tampak makan bubur, GDS : 341 mg/dl

b. Pemeriksaan Fisik

 Keadaaan rambut: rambut tampak terikat dan bersih

 Hidrasi kulit: Kulit tampak elastis, tidak pecah-pecah, tidak terkelupas dan

tidak terasa gatal. Tidak ada luka.


 Palpebrae tidak tampak adanya kantong mata dan tidak ada luka terpasang

verban. Conjungtiva anemis

 Sclera tampak tidak ikterik

 Hidung: tidak ada polip, tidak ada penumpukan secret, pernafasan normal

 Rongga mulut: tidak tercium bau ammonia

 Gigi geligi: tampak utuh dan dan berish, tidak ada gigi palsu

 Kemampuan mengunyah keras: tampak mampu

 Lidah: tampak bersih, tidak ada luka, tidak tampak adanya tonsil

 Pharing: reflek menelan baik

 Kelenjar getah bening leher: tidak ada pembengkakan

 Kelenjar parotis: tidak ada tumor, sekresi air ludah baik

 Kelenjar Tyroid: tidak tampak adanya luka terpasang verban..

 Abdomen

 Inspeksi: Bentuk: dinding abdomen cembung dan tebal, tampak simetris,

terlihat gerakan peristaltik usus. Bayangan vena tidaak tampak terlihat.

Luka terpasang verban vena tidak tampak

 Auskultasi: Peristaltik 10 x/menit

 Palpasi: Tanda nyeri umum: tidak ada luka. Massa: tidak teraba. Hidrasi

kulit: kulit teraba elastis. Nyeri tekan: Tidak teraba.

Hepar: tidak teraba adanya pembesaran dan tidak ada nyeri tekan.

Lien: tidak teraba adanya splenomegali dan tidak ada nyeri tekan.

 Perkusi: Ascites: Negatif, lingkar perut 56 cm

a. Kelenjar limfe ingual: tidak teraba pembesaran kelenjar limfe/limfadenopati.


b. Kulit:

o Spider nevi: tidak tampak/negatif

o Uremic Frost: tidak tampak/negatif

o Edema: tidak tampak/negatif

o Ikterik: Tidak tampak/negatif

o Tanda radang: tampak adanya ruam, kulit halus atau bersisik, terasa

gatal, kulit tampak mengelupas, tampak kemerahan dan lecet, area kulit

pecah-pecah dan berdarah

c. Lesi: pada kaki sebelah kiri

C. KAJIAN POLA ELIMINASI

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan Sebelum Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit pola BAB dan BAK dalam batas normal.

Frekuensi BAK 4-8 kali sehari, urin bau khas dan berwarna kuning. Frekuensi

BAB 1-3 kali sehari, konsistensi feses lembek, bau khas dan berwarna kuning

kecokelatan. Pasien sering berkeringat saat melakukan aktifitas.

b. Keadaan Sejak Sakit

Pasien mengatakan sejak sakit pola BAB dan BAK normal. Frekuensi BAK 4-

8 kali sehari, urin bau khas dan berwarna kuning. Frekuensi BAB 1 kali sehari,

konsitensi feses encer, bau khas dan berwarna kuning kecokelatan.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi
Pasien tampak tidak menggunakan kateter, pasien tampak menggunakan

popok.

b. Pemeriksaan Fisik

d. Peristaltik usus : terdengar 10 x/menit

e. Palpasi suprapubica : kandung kemih teraba penuh

f. Nyeri ketuk ginjal : Kiri: negatif, Kanan: negatif

g. Mulut urethra : tidak ada kelainan

h. Anus :

 Peradangan : negatif

 Fissura : negatif

 Hemoroid : negatif

 Prolapsus Recti : negatif

 Fistula Ani : negatif

 Massa Tumor : negatif

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan tidak ada kesulitan bergerak, tidak ada gerakan terbatas,

pelaksanaan aktivitas dilakukan secara mandiri, tidak ada resiko dekibitus, tidak

ada resiko jatuh. Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

b. Keadaan sejak sakit

Pasien mengatakan kesulitan bergerak karena adanya nyeri dan luka pada kaki

sebelah kiri, gerakan terbatas karena adanya nyeri, pelaksanaan aktivitas


dilakukan secara partial/dibantu seperti makan, minum, memakai pakaian dan

toileting, ada resiko dekibitus dan resiko jatuh.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

 Aktivitas harian

o Makan :2

o Mandi :2 0 : Mandiri

1: Bantuan dengan alat


o Berpakaian :2
2: Bantuan Orang
o Kerapian :4
3: Bantuan Orang dan Alat
o Buang Air Besar :2
4: Bantuan Penuh
o Buang Air Kecil :1

o Mobilisasi di Tempat Tidur :2

o Ambulasi : Kursi roda dan Brankar

 Postur tubuh : tegap lurus

 Gaya jalan : berjalan lambat dengan kepala tegak

 Anggota gerak yang cacat: tidak ada

 Fiksasi : tidak ada

 Tracheostomy : tidak ada

b. Pemeriksaan Fisik
 JVP :  < 8 cmH2O. Kesimpulan: tidak ada tanda

gagal jantung

 Perfusi pembuluh perifer kuku : < 3 detik

 Thorax dan Pernafasan

o Inspeksi :

Bentuk Thorax: Normal  : diameter Anterior Posterior transversal = 1:2

Stridor : negatif

Dyspnea d’Effort : negatif

Sianosis : negatif

o Palpasi : Vocal Fremitus: Teraba tidak ada peningkatan dan

penurunan, dada bergerak secara simetris.

o Perkusi : terdengar bunyi sonor/resonan (normal)

o Auskultasi : Suara Nafas: normal atau vesikuler

Suara ucapan: intensitas suara kakan dan kiri sama.

Suara tambahan: tidak terdengar suara nafas tambahan

seperti ronki dan wheezing.

 Jantung

a. Inspeksi : Ictus Cordis: terlihat normal. Denyutan dinding torak

akibat pukulan ventrikel kiri pada dinding torak, terlihat pada ICS V Mid

clavikula kiri selebar 1 cm.

Pasien tidak menggunakan alat pacu jantung.

b. Palpasi :
Ictus Cordis: teraba pada ruang interkostal kiri V, agak ke medial (2 cm)

dari linea midklavikularis.kiri.

Thrill (bising jantung): negatif

c. Perkusi :

Batas atas : ICS II Mid sternalis


Batas bawah : ICS V
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra
d. Auskultasi :

Bunyi jantung II A : terdengar nada yang lebih tinggi, lebih singkat,

dan tajam, terdengar bunyi “dup” akibat

penutupan aorta pulmonal.

Bunyi jantung II P : terdengar bunyi “dup” lebih besar akibat

penutupan katup pulmonal secara langsung.

Bunyi jantung I T : bunyi “lub” yang dirambatkan.

Bunyi jantung I M : terdengar bunyi “lub” lebih keras akibat penutupan

katup mitral dan tricuspidalis.

Bunyi jantung III Irama Gallop : negatif

Murmur: Negatif

HR: 132 x/menit

Bruit Aorta: Negatif

Arteri Renalis: Negatif

Arteri Femoralis: Negatif

 Lengan dan Tungkai


o Atrofi otot : Negatif

o Rentang gerak :

Mati sendi : Tidak ada

Kaku sendi : Tidak ada

o Uji kekuatan otot:

Kiri :4 Kanan : 4

o Reflex fisiologik: Refleks tendon bisep (+), trisep (+), pergelangan (+),

platela (+), tumit (+))

o Reflex patologik: Tidak dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas.

Babinski: Kiri: negatif, Kanan : negatif.

o Clubbing jari-jari: tidak tampak pembengkakan pada ujung ruas jari dan

bantalan kuku.

o Varices tungkai: Negatif

 Columna Vertebralis

o Inspeksi: Kelainan bentuk: tidak ada kelainan.

o Palpasi: Nyeri tekan: Negatif

o N III – IV- VI : Reflek oculocephalic normal dimana mata bergerak ke

arah berlawanan dengan gerakan kepala untuk mempertahankan fiksasi

pandangan.

o N VIII Romberg Test : Negatif, pasien dapat menjaga keseimbangannya.

o V XI : pasien dapat menggerakkan bahu dan dapat menahan tekanan bahu.

o Kaku kuduk: tanda kaku kuduk negatif, tidak terdapat tahanan pada leher

dan pasien tidak mengeluh nyeri saat fleksi leher.


E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan lama tidur > 8 jam, tidak ada kesulitan tidur. Kebiasaan tidur

siang 3-4 jam, tidur malam 8 jam.

b. Keadaan sejak sakit

Pasien mengatakan lama tidur 6 - 8 jam, pasien mengatakan tidak ada kesulitan.

Kebiasaan tidur siang 3 - 4 jam, tidur malam 6 - 8 jam.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Ekspresi wajah mengantuk : Negatif

Banyak menguap : Negatif

Palpebrae inferior berwarna gelap : Negatif

F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaaan sebelum sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak mengalami perubahan konsentrasi

dan daya ingat. Pasien mengingat hari, tanggal, bulan dan tahun dengan baik.

Pasien mengenal dengan siapa ia berbicara. Pasien dapat berhitung dengan baik.

b. Keadaaan sejak sakit


Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya dan pasrah dengan

kondisinya. Pasien tampak tidak berkonsentrasi.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien tampak cemas dan murung. Saat berbicara pasien tidak menatap wajah

lawan bicara.

b. Pemeriksaan Fisik

 Penglihatan

o Cornea : tampak jernih, tidak ada kerusakan pada

epitel cornea, sensibilitas cornea tidak menurun

o Visus : Pasien dapat melihat dari jarak 5 -6 meter

o Lensa mata : lensa mata tampak jernih, tidak katarak

o Tekanan Inta Ocular (TIO): normal, pasien mengatakan tekanan sama

seperti pipi ditekan dengan lidah dari dalam.

 Pendengaran

o Pina : tampak bersih, tidak ada secret yang keluar dari

dalam lubang telinga, menggunakan anting-anting.

o Canalis : tampak bersih, tidak ada secret dalam saluran

telinga, tidak ada tumor

o Membrane tymphani : tidak terasa nyeri

o Tes pendengaran : pasien dapat mendengar dengan baik, pasien dapat


menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat.

 Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan dan tungkai:

Pasien tidak dapat menggerakan tungkai secara fleksi dan ekstensi, abduksi dan

adduksi, pasien dapat mengangkat lengannya. Pergerakan pasien terbatas

karena adanya rasa nyeri dan luka pada kaki sebelah kiri.

 N I : Pasien dapat mencium dan membedakan bau-bauan dengan tepat.

 N II: Visus dan lapang pandang pasien baik, pasien dapat melihat dengan jelas.

 N V Sensorik: pasien merasakan sensasi nyeri dengan jarum pada daerah dahi,

pipi dan rahang bawah. Pasien dapat merasakan sensasi suhu hangat dengan

kapas yang dibasahai air hangat pada daerah pipi, dahi dan rahang bawah.

 N VII Sensorik: pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat mengecap rasa yang

diberikan pada lidah.

 N VIII Pendengaran: Fungsi pendengaran pasien baik, pasien dapat mendengar

dengan baik.

 Tes Romberg: keseimbangan pasien baik, pasien dapat berdiri dan tidak

cenderung untuk jatuh.

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

b. Keadaan saat sakit

Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan keadaannya saat ini. Pasien merasa

terisolasi, pasien menerima dengan baik mengenai penyakitnya dan menyakini ini
sudah takdirnya. Pasien beharap dapat segera sembuh dan dapat melakukan

aktivitas seperti biasanya.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

o Kontak mata : Kontak mata kurang, pasien lebih banyak

menunduk saat diajak bicara.

o Rentang perhatian : rentang perhatian berkurang hanya beberapa menit

o Suara dan cara bicara : suara jelas dan cara bicara terbata-bata

o Postur tubuh : tegap dan lurus

b. Pemeriksaan Fisik

Kelainan bawaan nyata: Tidak ada

 Abdomen: Bentuk: cembung dan tebal, simetris pada permukaan abdomen

Bayangan vena: tidak tampak

Bayangan Massa: tidak tampak

 Kulit: Lesi Kulit: tampak luka, kulit bagian kaki kiri teraba hangat.

 Penggunaan protesa tidak ada

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan hubungannya baik dengan siapa saja. Pasien mengatakan

sebelum masuk rumah sakit peran sebagai Ibu Rumah Tangga dalam mengurus

rumah tangga dan membesarkan anak-anaknya terlaksana dengan baik.

b. Keadaan saat sakit


Pasien mengatakan hubungannya baik dengan siapa saja. Pasien mengatakan

setelah masuk rumah sakit peran sebagai Ibu Rumah Tangga dalam mengurus

rumah tangga dan membesarkan anak-anaknya tidak terlaksana dengan baik.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien tampak berkomunikasi dengan kerabat yang datang menjenguknya. Pasien

tampak berbaring di tempat tidur selama menjalani perawatan.

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI-SEKSUALITAS

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan mengikuti program Keluarga Berencana dan sekarang

memiliki 3 orang anak.

b. Keadaan sejak sakit

Pasien mengatakan mengikuti program Keluarga Berencana dan sekarang

memiliki 3 orang anak.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien berjenis kelamin perempuan dan berusia 43 tahun

b. Pemeriksaan Fisik : Tidak dikaji

J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit


Pasien mengatakan tidak cemas dengan kondisinya sebelum masuk rumah sakit

dan tidak stress.

b. Keadaan sejak sakit

Pasien mengatakan cemast akan penyakitnya.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien tampak gelisah dan cemas.

b. Pemeriksaan Fisik :

 Tekanan darah: berbaring : 150/70 mmHg

 HR: 100 x/menit

 Kulit: Tidak berkeringat, tampak ada luka pada kaki sebelah kiri.

K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI DAN KEPERCAYAAN

1. DATA SUBYEKTIF

a. Keadaan sebelum sakit

Pasien mengatakan taat dalam beribadah dan menjalankan sholat 5 waktu.

b. Keadaan sejak sakit

Pasien mengatakan ia menerima penyakitnya sebagai takdir dari Yang Maha

Kuasa. Pasien berharap dapat sembuh dari penyakitnya dan dapat kembali

melakukan aktivitas seperti biasanya.

2. DATA OBYEKTIF

a. Observasi

Pasien tampak sholat di tempat tidur. Pasien tampak membaca Al-Quran.


L. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN TERAPI

1. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Laboratorium

Nama : Ny. “S”


TTL/umur : 20/05/1979 (43)
Ruangan : Melati
No. Lab. : 2212060058
Tanggal : 06-12-2022
Dokter : dr. Annis Bamatraf, SpB
Tgl. Sampling : 06-12-2022 18:01
Tgl. Selesai : 06-12-2022 19:25

Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


Rujukan
Hematologi
DARAH LENGKAP:
 Hemoglobin (HGB) 9,6* g/dl 11,0 – 16,0
 Leukosit (WBC) 30,8 * 10^3/ul 4,0 – 10,0
 Eritrosit (RBC) 3,58* x 10^6/ul 4,50 – 5,50
 Trombosit (PLT) 419* 10^3/ul 150 - 400
 Hematokrit (HCT) 23,6* % 37,0 – 51,0
HITUNG JENIS:
 Limfosit 5,2* % 14,0 – 53,5
 Mid 6,5 % 3,0 – 16,0
 Granular 88,3* % 50,0 – 70,0
MCV 83,6 fL 80,0 – 100,0
MCH 26,8* pg 27,0 – 38,7
MCHC 32,1 g/dl 32,0 – 37,0
RDW 13,2 % 11,0 – 17,0

2. TERAPI

 IVDL RL: 20 tpm


 Cairan NaCL 0,9%
 Metformin 500 mg via oral
 Inj. Ranitidin 1 gr/12 Jam/IV
 Inj. Cefriaxone 1 gr/12 Jam/IV
 Inj. Ketorolac 1 A/8 Jam/IV
 Inj. Metrodinazole 0,5 mg/drips/IV
 Novorapid 6 unit
 Inj. Ondansentron 1 A/12 Jam/IV (jika muntah)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/Umur : Ny. “S”

Ruangan/Kamar : Ruangan Melati/Kamar 3

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. (D. 0077) Julita

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan Julita

muskuloskletal. (D. 0054)

3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi. (D. 0080) Julita


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / Umur : Ny. “S”

Ruang / Kamar : Melati / 03

N Diagnosa Keperawatan Hasil Yang Diharapkan Rencana Tindakan Alasan Tindakan


o. (SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri (I. 08066) Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi
dengan agen pencedera Setelah dilakukan tindakan  Untuk mengetahui tindakan apa
fisik (D. 0077) keperawatan selama 3x24 jam Tindakan : yang selanjutnya akan
diharapkan gangguan rasa Observasi dilakukan
nyaman nyeri dapat teratasi  Identifikasi lokasi, karakteristik,  Untuk mengetahui tingkat
dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Kriteria Hasil : nyeri  Untuk mengetahui tingkat
 Identifikasi skala nyeri nyeri
 Kemampuan  Identifikasi respons nyeri non verbal  Untuk mencegah nyeri
menuntaskan aktivitas  Identifikasi faktor yang  Untuk mengetahui pemahaman
meningkat memperberat dan memperingan pasien terhadap nyeri
 Keluhan nyeri menurun nyeri  Untuk mengetahui tindakan
 Meringis menurun  Identifikasi pengetahuan dan selanjutnya
 Sikap protektif menurun keyakinan tentang nyeri  Untuk mengetahui kondisi
 Gelisah menurun  Identifikasi pengaruh budaya pasien terhadap nyeri
 Kesulitan tidur menurun terhadap respon nyeri  Untuk mengetahui terapi yang
 Identifikasi pengaruh nyeri pada
 Menarik diri menurun kualitas hidup diberikan berhasil atau tidak
 Berfokus pada diri sendiri  Monitor keberhasilan terapi  Untuk mencegah bertambahnya
menurun komplementer yang sudah diberikan masalah keperawatan
 Diaforesis menurun  Monitor efek samping penggunaan Terapeutik
 Perasaan depresi analgetik  Untuk mengurangi nyeri
(tertekan) menurun Terapeutik  Untuk meringankan nyeri
 Perasaan takut mengalami  Berikan teknik nonfarmakologis  Untuk meringankan nyeri
cedera berulang menurun untuk mengurangi rasa nyeri (mis.  Untuk mengetahui terapi yang
 Anoreksia menurun TENS, hipnosis akupresur, terapi cocok untuk meringankan nyeri
 Perineum terasa tertekan musik, biofeedback, terapi pijat, Edukasi
menurun aromaterapi, teknik imajinasi  Agar pasien dan keluarga
 Uterus teraba membulat terbimbing, kompres hangat/dingin, mengerti kapan nyeri muncul
menurun terapi bermain)  Agar pasien dan keluarga
 Ketegangan otot menurun  Kontrol lingkungan yang secara mandiri dapat
 Pupil dilatasi menurun memperberat rasa nyeri (mis. suhu meringankan nyeri yang
 Muntah menurun ruangan, pencahayaan, kebisingan) dirasakan
 Mual menurun  Fasilitasi istirahat dan tidur  Untuk mengetahui hal apa yang
 Frekuensi nadi membaik  Pertimbangkan jenis dan sumber bisa menyebabkan nyeri
 Pola napas membaik nyeri dalam pemilihan strategi bertambah
 Tekanan darah membaik meredakan nyeri  Untuk mengurangi nyeri
 Proses berpikir membaik Edukasi  Untuk meringankan nyeri
 Fokus membaik  Jelaskan penyebab, periode dan Kolaborasi
 Fungsi berkemih pemicu nyeri
membaik  Jelaskan strategi meredakan nyeri  Untuk menghilangkan nyeri
 Perilaku membaik  Anjurkan memonitor nyeri secara
 Nafsu makan membaik mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis
 untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2. Gangguan mobilitas fisik Mobilitas Fisik(L 05042) Dukungan Mobilisasi (I.05173)
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
kerusakan integritas keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi adanya nyeri atau  Untuk mengetahui tindakan
struktur tulang. (D. 0054) diharapkan mobilitas fisik keluhan fisik lainnya selanjutnya
meningkat dengan  Identifikasi toleransi fisik melakukan  Untuk mengetahui hambatan
Kriteria hasil: pergerakan dalam mobilisasi fisik
1. Pergerakan ekstremitas  Monitor frekuensi jantung dan  Untuk mengetahui tanda-tanda
meningkat tekanan darah sebelum memulai vital
2. Kekuatan otot meningkat mobilisasi  Untuk mengetahui kondisi
3. Rentang gerak (ROM)  Monitor kondisi umum selama umum selama melakuakan
meningkat melakukan mobilisasi mobilisasi
4. Nyeri menurun Terapeutik Terapeutik
5. Kecemasan menurun  Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan  Untuk membantu dalam
6. Kaku sendi menurun alat bantu (mis: pagar tempat tidur) melakukan pergerakan
7. Gerak tidak terkoordinasi  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika  Untuk membantu pasien dalam
menurun perlu mobilisasi
8. Gerak terbatas menurun  Libatkan keluarga untuk membantu  Untuk melatih pasien dan
9. Kelemahan fisik menurun pasien dalam meningkatkan keluarga dalam proses
pergerakan mobilisasi
Edukasi Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur  Untuk mengetahui tindakan
mobilisasi selanjutnya
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini  Untuk melatih otot-otot agar
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang tidak kaku
harus dilakukan (mis: duduk di  Untuk melatih pergerakan
tempat tidur, duduk di sisi tempat (ROM) pasien
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
3. Ansietas berhubungan Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I. 09314)
dengan kurang terpapar Setelah dilakukan tindakan
informasi. (D. 0080) keperawatan selama 3x24 jam Observasi Observasi
diharapkan tingkat ansietas  Identifikasi saat tingkat anxietas  Untuk mengetahui perubahan
menurun dengan berubah (mis. Kondisi, waktu, tingkat ansietas
Kriteria Hasil : stressor)
1. Verbalisasi kebingungan  Identifikasi kemampuan mengambil  Untuk mengukur persepsi
menurun keputusan kognitif pasien
2. Verbalisasi kekhawatiran  Monitor tanda anxietas (verbal dan  Untuk mengetahui tindakan
akibat kondisi yang non verbal) selanjutnya
dihadapi menurun Terapeutik Terapeutik
3. Perilaku gelisah menurun  Ciptakan suasana  terapeutik untuk  Untuk membina hubungan
4. Perilaku tegang menurun menumbuhkan kepercayaan saling percaya
5. Keluhan pusing menurun  Temani pasien untuk mengurangi  Untuk memotivasi
6. Anoreksia menurun kecemasan , jika memungkinkan
7. Palpitasi menurun  Kakimi situasi yang membuat  Untuk mengetahui tindakan

8. Frekuensi bernafas anxietas selanjutnya

menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian  Untuk lebih merasa empati

9. Frekuensi nadi menurun  Gunakan pedekatan yang tenang  Untuk membina hubungan

10. Tekanan darah menurun dan meyakinkan saling percaya

11. Diaphoresis menurun  Motivasi mengidentifikasi situasi  Untuk mengetahui tindakan

12. Tremor menurun yang memicu kecemasan selanjutnya

13. Pucat menurun  Diskusikan perencanaan  realistis  Untuk meminimalkan

14. Konsentrasi membaik tentang peristiwa yang akan datang munculnya kecemasan

15. Pola tidur membaik Edukasi Edukasi

16. Perasaan keberdayaan  Jelaskan prosedur, termasuk  Menambah informasi terkait

membaik sensasi yang mungkin dialami penyakit yang diderita


 Menambah informasi terkait
17. Kontak mata membaik  Informasikan secara factual penyakit yang diderita
18. Pola berkemih membaik mengenai diagnosis, pengobatan,
19. Orientasi membaik dan prognosis  Untuk meminimalkan
 Anjurkan keluarga untuk tetap terjadinya kecemasan
bersama pasien, jika perlu  Agar pasien dan keluarga
 Anjurkan melakukan kegiatan yang mengerti tentang keadaannya
tidak kompetitif, sesuai kebutuhan  Agar dapat merasa lebih rileks
 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi  Untuk mengurangi ketegangan

 Latih kegiatan pengalihan  Untuk mengurangi ketegangan

 Latih penggunaan mekanisme


pertahanan diri yang tepat  Untuk mengurangi ketegangan

 Latih teknik relaksasi Kolaborasi

Kolaborasi  Mencegah kecemasan

 Kolaborasi pemberian obat ansietas,


jika perlu
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

No DX Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama


1. (D. 0077) Selasa, 06-12-2022
14.15  Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasil:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada pada kaki kiri
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan ± 15 menit
- Pasien mengatakan nyeri bertambah saat beraktifitas
O :- Pasien tampak meringis
- Kualitas nyeri hilang muncul
- Skala nyeri sedang (6)
14.30
 Memonitor Tanda-Tanda Vital pasien
HASIL:
TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,5oC, Nadi: 125 x/mnit, RR: 24 x/mnt
15.00
 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien untuk
memanajemen nyeri
HASIL
S : - Pasien mengatakan agak mendingan setelah melakukan teknik
tersebut
15.30
O : - Pasien tampak melakukan teknik relaksasi nafas dalam
 Kolaborasi pemberian ketorolac untuk meringankan nyeri
HASIL:
S : - Pasien mengeluh nyeri
O : - Pasien tampak meringis

2. D.0054 Selasa, 06-12-2022


16.15  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
HASIL:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri
- Pasien mengatakan tidak bisa menggerakan kaki sebelah kiri
O : - Pasien tampak meringis
- Kaki kiri pasien tampak ada luka terpasang verban dan
16.30
teraba hangat
 Memonitor Tanda-Tanda Vital
HASIL:
S : -
17.00
O : TD: 150/70 mmHg, N: 100 x/menit, S: 37, 5oC, RR: 20 x/menit
 Membantu pasien untuk duduk dengan bepegang pada pagar tidur
HASIL:
17.15 S : -
O : Pasien tampak bergerak dengan memegang pagar tempat tidur
 Menganjurkan melakukan mobilisasi dini kepada pasien
HASIL:
17.30 S : - Pasien mengatakan terasa nyeri saat melakukan mobilisasi
O : - Pasien tampak meringis, kaki kiri tampak ada luka terpasang
verban
 Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
Hasil:
S : - Pasien mengatakan dapat melakukan mobilisasi seperti posisi
setengah duduk (semi fowler)
O :- Pasien tampak meringis
2. (D. 0080) Selasa, 06-12-2022
18.00  Memonitor tanda-tanda ansietas
HASIL
S : - Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
O : - Pasien tampak gelisah dan murung
18.15  Menciptakan suasana yang tenang dengan relaksasi nafas dalam
HASIL:
S : - Pasien mengatakan lebih rileks
O : - pasien tampak tenang
18.30
 Menjelaskan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan
terhadap penyakit pasien
HASIL:
S : - Pasien bertanya kapan ia bisa sembuh
O : - pasien tampak cemas
3. (D. 0077) Rabu, 07-12-2022
15.00  Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasil:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada pada kaki kiri
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan ± 15 menit
- Pasien mengatakan nyeri bertambah saat beraktifitas
O :- Pasien tampak meringis
- Kualitas nyeri hilang muncul
- Skala nyeri sedang (4)
15.15
 Memonitor Tanda-Tanda Vital pasien
HASIL:
TD: 140/70 mmHg, Suhu: 36oC, Nadi: 100 x/mnit, RR: 20 x/mnt
15.30
 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien untuk
memanajemen nyeri
HASIL
S : - Pasien mengatakan agak mendingan setelah melakukan teknik
tersebut
16.00 O : - Pasien tampak melakukan teknik relaksasi nafas dalam
 Kolaborasi pemberian ketorolac untuk meringankan nyeri
4 (D. 0054) Rabu, 07-12-2022
16.15  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
HASIL:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri
- Pasien mengatakan tidak bisa menggerakan kaki sebelah kiri
O : - Pasien tampak meringis
- Kaki kiri pasien tampak ada luka terpasang verban
16.30
 Memonitor Tanda-Tanda Vital
HASIL:
S : -
O : TD: 130/90 mmHg, N: 100 x/menit, S: 36, 5oC, RR: 20 x/menit
17.00
 Membantu pasien untuk duduk dengan bepegang pada pagar tidur
HASIL:
S : -
17.15 O : Pasien tampak bergerak dengan memegang pagar tempat tidur
 Menganjurkan melakukan mobilisasi dini kepada pasien
HASIL:
S : - Pasien mengatakan terasa nyeri saat melakukan mobilisasi
O : - Pasien tampak meringis, kaki kiri tampak ada luka terpasang
17.30
verban
 Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
Hasil:
S : - Pasien mengatakan dapat melakukan mobilisasi seperti posisi
setengah duduk (semi fowler)
O :- Pasien tampak meringis
5. (D. 0080) Rabu, 07-12-2022
18.00  Memonitor tanda-tanda ansietas
HASIL
S : - Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
O : - Pasien tampak gelisah dan murung
18.30  Menciptakan suasana yang tenang dengan relaksasi nafas dalam
HASIL:
S : - Pasien mengatakan lebih rileks
O : - pasien tampak tenang
19.00
 Menjelaskan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan
terhadap penyakit pasien
HASIL:
S : - Pasien bertanya kapan ia bisa sembuh

19.30 O : - pasien tampak cemas


 Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
HASIL:
S : - Pasien mengatakan apakah ia bisa sembuh
20.00 O : - pasien tampak cemas
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
HASIL:
S : - Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
20.30 dan takut dengan keadaannya.
O : - Pasien tampak cemas dan gelisah
 Melatih pasien teknik pengalihan untuk mengurangi kecemasan
dengan cara membaca Al-quran
HASIL:
S :-
O : - Pasien tampak rileks dan membaca Al-Quran
6. (D. 0077) Kamis, 08-12-2022
08.15  Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Hasil:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada pada kaki kiri
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan ± 15 menit
- Pasien mengatakan nyeri bertambah saat beraktifitas
O :- Pasien tampak meringis
- Kualitas nyeri hilang muncul
- Skala nyeri sedang (4)
08.30
 Memonitor Tanda-Tanda Vital pasien
HASIL:
09.00
TD: 100/70 mmHg, Suhu: 36oC, Nadi: 100 x/mnit, RR: 20 x/mnt
 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien untuk
memanajemen nyeri
HASIL
S : - Pasien mengatakan agak mendingan setelah melakukan teknik
tersebut
12.00 O : - Pasien tampak melakukan teknik relaksasi nafas dalam
 Kolaborasi pemberian ketorolac untuk meringankan nyeri
7. (D. 0054) Kamis, 08-12-2022
10.00  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
HASIL:
S : - Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri
- Pasien mengatakan tidak bisa menggerakan kaki sebelah kiri
O : - Pasien tampak meringis
- Kaki kiri pasien tampak ada luka terpasang verban dan
10.30
 Memonitor Tanda-Tanda Vital
HASIL:
S : -
O : TD: 130/90 mmHg, N: 100 x/menit, S: 37, 5oC, RR: 20 x/menit
11.00
 Membantu pasien untuk duduk dengan bepegang pada pagar tidur
HASIL:
S : -
O : Pasien tampak bergerak dengan memegang pagar tempat tidur
11.30  Menganjurkan melakukan mobilisasi dini kepada pasien
HASIL:
S : - Pasien mengatakan terasa nyeri saat melakukan mobilisasi
O : - Pasien tampak meringis, kaki kiri tampak ada luka terpasang
verban
 Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
Hasil:
S : - Pasien mengatakan dapat melakukan mobilisasi seperti posisi
setengah duduk (semi fowler)
O :- Pasien tampak meringis
8. (D. 0080) Kamis, 08-12-2022
12.00  Memonitor tanda-tanda ansietas
HASIL
S : - Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
O : - Pasien tampak gelisah dan murung
12.30  Menciptakan suasana yang tenang dengan relaksasi nafas dalam
HASIL:
S : - Pasien mengatakan lebih rileks
O : - pasien tampak tenang
13.00
 Menjelaskan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan
terhadap penyakit pasien
HASIL:
S : - Pasien bertanya kapan ia bisa sembuh
13.15 O : - pasien tampak cemas
 Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
HASIL:
S : - Pasien mengatakan apakah ia bisa sembuh
13.30
O : - pasien tampak cemas
 Melatih pasien teknik pengalihan untuk mengurangi kecemasan
dengan cara membaca Al-quran
HASIL:
S :-
O : - Pasien tampak rileks dan membaca Al-Quran

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny “S”
Ruang / Kamar : Melati/03

DX Tanggal EVALUASI (SOAP) Nama


(D.0077 06-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
20.00 O : Pasien tampak meringis, Skala nyeri sedang (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, monitor vital
sign, ajarkan teknik relaksasi, atur posisi yang nyaman, kolaborasi pemberian
analgetik.
(D.0054 20.15 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
O : Pasien tampak berbaring di atas tempat tidur, kaki tampak luka
tertutup verban
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi, Fasilitasi
aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis: pagar tempat tidur),
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi, Anjurkan melakukan
mobilisasi dini, Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis: duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

(D.0080 06-12-2022 S : Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya Julita


)
20.30
O : Pasien tampak cemas dan gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. kondisi, waktu,
stressor), Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal), Ciptakan
suasana  terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan, Temani pasien
untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan, Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang mungkin dialami, Informasikan secara factual
mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis, Latih teknik relaksasi,
Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu

(D.0077 07-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
20.30 O : Pasien tampak meringis, Skala nyeri sedang (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, monitor vital
sign, ajarkan teknik relaksasi, atur posisi yang nyaman, kolaborasi pemberian
analgetik.
(D.0054 07-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
20.00 O : Pasien tampak berbaring di atas tempat tidur, tampak luka tertutup
verban
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi, Fasilitasi
aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis: pagar tempat tidur),
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi, Anjurkan melakukan
mobilisasi dini, Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis: duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

(D.0080 07-12-2022 S : Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya Julita


)
20.30 O : Pasien tampak cemas dan gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. kondisi, waktu,
stressor), Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal), Ciptakan
suasana  terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan, Temani pasien
untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan, Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang mungkin dialami, Informasikan secara factual
mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis, Latih teknik relaksasi,
Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu

(D.0077 08-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


)
13.00 O : Pasien tampak meringis, Skala nyeri ringan (3)
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, monitor vital
sign, ajarkan teknik relaksasi, atur posisi yang nyaman, kolaborasi pemberian
analgetik.
(D.0054 08-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
13.00 O : Pasien tampak berbaring di atas tempat tidur tampak luka tertutup
verban
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi, Fasilitasi
aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis: pagar tempat tidur),
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi, Anjurkan melakukan
mobilisasi dini, Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis: duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

(D.0080 08-12-2022 S : Pasien mengatakan tidak cemas lagi dengan penyakitnya Julita
)
14.00 O : Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai