“S”
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN “ULKUS DIABETIK”
DI RUANG MELATI KAMAR 3 RSUD BATARA SIANG
PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
OLEH:
NIM :
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
2022/2023
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Nama : Ny “A”
Alamat : Bonto-Bonto
B. Diagnosa Medik :
P: Nyeri timbul diakibatkan oleh adanya luka pada kaki sebelah kiri
Alasan:
Pasien datang ke Rumah Sakit dari Puskesmas Balocci dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kiri dikarenakan adanya luka. Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk, pasien tidak merasa mual, pasien tidak muntah, pasien tidak demam, tidak ada
sesak, tidak ada sakit kepala, tidak ada batuk, BAB dalam batas normal, BAK lancar.
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran:
- Respon verbal :5
Jumlah : 15
4. Nadi: 80 x/m
C. PENGUKURAN
4. Berat Badan: 65 kg
G1
G2
? ? ? ? ? ? ?
G3
46 40 35
48 43
17 12 10
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan
G3 : Pasien berusia 43 tahun dan sudah berumahtangga dan memiliki dua orang anak laki-
laki dan satu anak perempuan. Pasien sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga tidak
dapat menjalankan perannya dalam mengurus rumah tangga karena sedang menjalani
perawatan di rumah sakit. Pasien tinggal serumah dengan suami dan ketiga orang anaknya.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti Hipertensi, Diabetes Meillitus,
Asma dll.
Pasien mengatakan bahwa pernah menderita penyakit seperti batuk dan influenza biasa
1. Data Subyektif
Keluarga dan pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah dirawat dengan
Pasien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kiri karena adanya luka. Pasien
2. Data Obyektif
Observasi:
Kebersihan kulit: Kulit tampak bersih, tidak ada luka, tugor kulit elastis.
Hygiene rongga mulut: tidak tercium bau ammonia, gigi tampak bersih.
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan nafsu makan tidak menurun sejak sakit dan sekarang
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
b. Pemeriksaan Fisik
Hidrasi kulit: Kulit tampak elastis, tidak pecah-pecah, tidak terkelupas dan
Hidung: tidak ada polip, tidak ada penumpukan secret, pernafasan normal
Gigi geligi: tampak utuh dan dan berish, tidak ada gigi palsu
Lidah: tampak bersih, tidak ada luka, tidak tampak adanya tonsil
Abdomen
Palpasi: Tanda nyeri umum: tidak ada luka. Massa: tidak teraba. Hidrasi
Hepar: tidak teraba adanya pembesaran dan tidak ada nyeri tekan.
Lien: tidak teraba adanya splenomegali dan tidak ada nyeri tekan.
o Tanda radang: tampak adanya ruam, kulit halus atau bersisik, terasa
gatal, kulit tampak mengelupas, tampak kemerahan dan lecet, area kulit
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan sebelum sakit pola BAB dan BAK dalam batas normal.
Frekuensi BAK 4-8 kali sehari, urin bau khas dan berwarna kuning. Frekuensi
BAB 1-3 kali sehari, konsistensi feses lembek, bau khas dan berwarna kuning
Pasien mengatakan sejak sakit pola BAB dan BAK normal. Frekuensi BAK 4-
8 kali sehari, urin bau khas dan berwarna kuning. Frekuensi BAB 1 kali sehari,
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
Pasien tampak tidak menggunakan kateter, pasien tampak menggunakan
popok.
b. Pemeriksaan Fisik
h. Anus :
Peradangan : negatif
Fissura : negatif
Hemoroid : negatif
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan bergerak, tidak ada gerakan terbatas,
pelaksanaan aktivitas dilakukan secara mandiri, tidak ada resiko dekibitus, tidak
Pasien mengatakan kesulitan bergerak karena adanya nyeri dan luka pada kaki
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
Aktivitas harian
o Makan :2
o Mandi :2 0 : Mandiri
b. Pemeriksaan Fisik
JVP : < 8 cmH2O. Kesimpulan: tidak ada tanda
gagal jantung
o Inspeksi :
Stridor : negatif
Sianosis : negatif
Jantung
akibat pukulan ventrikel kiri pada dinding torak, terlihat pada ICS V Mid
b. Palpasi :
Ictus Cordis: teraba pada ruang interkostal kiri V, agak ke medial (2 cm)
c. Perkusi :
Murmur: Negatif
o Rentang gerak :
Kiri :4 Kanan : 4
o Reflex fisiologik: Refleks tendon bisep (+), trisep (+), pergelangan (+),
o Clubbing jari-jari: tidak tampak pembengkakan pada ujung ruas jari dan
bantalan kuku.
Columna Vertebralis
pandangan.
o Kaku kuduk: tanda kaku kuduk negatif, tidak terdapat tahanan pada leher
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan lama tidur > 8 jam, tidak ada kesulitan tidur. Kebiasaan tidur
Pasien mengatakan lama tidur 6 - 8 jam, pasien mengatakan tidak ada kesulitan.
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
1. DATA SUBYEKTIF
dan daya ingat. Pasien mengingat hari, tanggal, bulan dan tahun dengan baik.
Pasien mengenal dengan siapa ia berbicara. Pasien dapat berhitung dengan baik.
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
Pasien tampak cemas dan murung. Saat berbicara pasien tidak menatap wajah
lawan bicara.
b. Pemeriksaan Fisik
Penglihatan
Pendengaran
Pasien tidak dapat menggerakan tungkai secara fleksi dan ekstensi, abduksi dan
karena adanya rasa nyeri dan luka pada kaki sebelah kiri.
N II: Visus dan lapang pandang pasien baik, pasien dapat melihat dengan jelas.
N V Sensorik: pasien merasakan sensasi nyeri dengan jarum pada daerah dahi,
pipi dan rahang bawah. Pasien dapat merasakan sensasi suhu hangat dengan
kapas yang dibasahai air hangat pada daerah pipi, dahi dan rahang bawah.
N VII Sensorik: pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat mengecap rasa yang
dengan baik.
Tes Romberg: keseimbangan pasien baik, pasien dapat berdiri dan tidak
1. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan keadaannya saat ini. Pasien merasa
terisolasi, pasien menerima dengan baik mengenai penyakitnya dan menyakini ini
sudah takdirnya. Pasien beharap dapat segera sembuh dan dapat melakukan
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
o Suara dan cara bicara : suara jelas dan cara bicara terbata-bata
b. Pemeriksaan Fisik
Kulit: Lesi Kulit: tampak luka, kulit bagian kaki kiri teraba hangat.
1. DATA SUBYEKTIF
sebelum masuk rumah sakit peran sebagai Ibu Rumah Tangga dalam mengurus
setelah masuk rumah sakit peran sebagai Ibu Rumah Tangga dalam mengurus
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
1. DATA SUBYEKTIF
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
1. DATA SUBYEKTIF
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
b. Pemeriksaan Fisik :
Kulit: Tidak berkeringat, tampak ada luka pada kaki sebelah kiri.
1. DATA SUBYEKTIF
Kuasa. Pasien berharap dapat sembuh dari penyakitnya dan dapat kembali
2. DATA OBYEKTIF
a. Observasi
1. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
2. TERAPI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. (D. 0077) Julita
9. Frekuensi nadi menurun Gunakan pedekatan yang tenang Untuk membina hubungan
14. Konsentrasi membaik tentang peristiwa yang akan datang munculnya kecemasan
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny “S”
Ruang / Kamar : Melati/03
(D.0077 07-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
20.30 O : Pasien tampak meringis, Skala nyeri sedang (4)
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, monitor vital
sign, ajarkan teknik relaksasi, atur posisi yang nyaman, kolaborasi pemberian
analgetik.
(D.0054 07-12-2022 S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Julita
)
20.00 O : Pasien tampak berbaring di atas tempat tidur, tampak luka tertutup
verban
A : Masalah belum teratasi
P : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi, Fasilitasi
aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis: pagar tempat tidur),
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi, Anjurkan melakukan
mobilisasi dini, Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis: duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
(D.0080 08-12-2022 S : Pasien mengatakan tidak cemas lagi dengan penyakitnya Julita
)
14.00 O : Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi