Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI


TUBERCULOSIS PARU DI RUANG BAJI ATIK
RS LABUANG BAJI MAKASSAR

Di susun oleh :

SAHRUL ALANG
14420231031

CI LAHAN CI ISTITUSI

(................................................) (...................................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI
Nama Mahasiswa yang mengkaji : Sahrul Alang NIM : 14420231031

Tgl. Masuk
:03/09/2022
3 Tgl. Pengkajian : 05/09/2023
A. DATA UMUM Diagnosa Medis : TB Paru
1. Identitas Pasien
a. N a m a : Tn. M
b. U m u r : 39 Tahun
c. Alamat : Jl. Tinumbu LR 165 C
d. Suku/Bangsa : Makasar/Indonesia
e. Pekerjaan :-
f. Pendidikan : SMA
g. Agama : Islam
2. Identitas Penanggung
a. Nama : Tn. A
b. Umur :
c. Hubungan dengan pasien : Keluarga
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengatakan batuk berlendir di sertai sesak nafas
2. Riwayat keluhan utama
Pasien masuk dirumah sakit pada tanggal 03-09-2023 di IGD. Pasien
masuk dengan keluhan batuk di sertai sesak napas kurang lebih 3 bulan
yang lalu.
3. Alasan masuk RS
Pasien masuk dengan keluhan batuk berlendir dialami sejak 3 bulan yang
lalu
4. Data Medik
a. Dikirim oleh ☑ IGD 🗆 Dokter Praktek
b. Diagnosa Medik : TB Paru
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit tuberkolosis paru
2. Riwayat perawatan
Pasien mengatakan pernah di rawat di rumah sakit mamuju
3. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
4. Riwayat imunisasi
Pasien tidak ingat riwayat imunisasinya
5. Lain-lain :-
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
............ : Tinggal serumah dengan pasien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal

GI : Generasi pertama merupakan kakek dan nenek pasien telah lama


meninggal dunia, penyebabnya tidak diket ahui
GII : Ayah dan ibu pasien telah meninggal, penyebabnya tidak diketahui
GIII : Pasien berada di generasi ketiga, pasien anak terakhir dan
sekarang menderita penyakit tb paru
GIV : Dari hasil perkawinan dengan Ny.I, pasien memiliki 1 orang anak
dua putri dan satu putra.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Pasien nampak lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital :
TD : 129/70 mmHg
Nadi : 73x/menit
Suhu : 36℃
RR : 24x/menit
BB : 56 kg
TB : 165 cm
4. Head To Toe
 Kulit/integumen
 Inspeksi : kulit tampak kering, warna kulit sawo matang, bersih,
tidak ada lesi, tidak ada edema
 Palpasi : kulit teraba hangat, turgor kulit <3 detik, dan tidak ada
nyeri tekan
 Kepala dan rambut
 Inspeksi : bentuk kepala bulat, warna rambut hitam beruban, kulit
kepala tampak bersih dan tidak ada ketombe
 Palpasi : tidak teraba adanya massa, dan nyeri tekan
 Kuku
 Inspeksi : bentuk kuku cembung dan pendek, kuku tampak bersih
 Palpasi : CRT <3 detik
 Mata
 Inspeksi : kelopak mata tampak simetris, konjungtiva nampak
anemis, sklera putih, kedua pupil isokor, refleks cahaya (+), bola
mata mengikuti 8 arah pergerakan jari pemeriksa, tidak tampak
adanya sekret, fungsi penglihatan baik, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan (kacamata)
 Palpasi : tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan
 Hidung
 Inspeksi : hidung tampak bersih, simetris antara septum kiri dan
kanan,tidak tampak adanya mukus/sekret, tidak ada pernapasan
cuping hidung, fungsi penciuman baik.
 Palpasi : tidak teraba adanya nyeri tekan
 Telinga
 Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen,
fungsi pendengaran baik
 Palpasi : tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan
 Mulut
 Inspeksi : Mukosa bibir kering, tampak pecah-pecah, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, warna lidah merah muda
 Leher
 Inspeksi : tidak ada jaringan parut, tidak ada distensi vena jugularis
 Palpasi : tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe, tidak terjadi
pembesaran kelenjar tiroid, nadi karotis teraba, tidak ada nyeri
tekan
 Dada dan paru
 Inspeksi : bentuk dada normal chest, tidak tampak adanya lesi,
frekuensi napas 20x/menit
 Palpasi : tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan, taktil
fremitus sama antara kiri dan kanan, apeks jantung teraba pada ICS
4-5
 Perkusi : resonan diseluruh lapang paru dan pekak pada area
jantung
 Auskultasi : terdengar bunyi napas tambahan ronchi
 Abdomen
 Inspeksi : bentuk perut datar dan bersih, tidak tampak adanya lesi ,
tidak tampak adanya bekas operasi
 Auskultasi : peristaltik usus 7x/menit
 Perkusi : bunyi timpani pada area abdomen
 Palpasi : tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan
 Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
 Ekstrimitas Atas dan bawah
 Ekstremitas atas
Inspeksi : pasien tampak menggerakkan tangan kanan dan
kirinya kesegala arah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Ekstremitas bawah
Inspeksi : pasien tampak dapat menggerakkan kaki kiri dan
kanannya kesegala arah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5555 5555

5555 5555
F. OLA KEGIATAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi
a. Kebiasaan
1) Pola makan : Nasi, sayur, lauk pauk
2) Frekwensi makan : 3 x sehari
3) Nafsu makan : baik
4) Tidak ada makanan pantang
5) Banyak minum : 1500 – 2000 cc
6) Jenis makanan yang tidak disukai tidak ada
b. Perubahan selama sakit
1) Nafsu makan klien menurun
2) Porsi makan tidak dihabiskan, Nampak sisa makanan di piring.
3) Klien makan sedikit sebanyak 4 sendok makan setiap per 4 jam.
4) Minum 660cc/hari
2. Eliminasi
a. BAK
1) Kebiasaan
 Frekwensi 3 – 4 x/hari
 Warna kuning jernih
 Bau pesing
2) Perubahan selama sakit
 Frekwensi 2 – 3x/hari
 Warna Kuning
b. BAB
1) Kebiasaan
 Frekwensi 1x/1hari
 Warna kuning kecoklatan
 Konsistensi lembek
2) Selama sakit
 Frekuensi 1x/2hari
 Warna kuning kecoklatan
 Konsistensi lembek
3. Aktivitas dan
latihan Sebelum
sakit :
a. Pasien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri
b. Pasien sering mengikuti acara bakti sosial
dilingkungannya Selama sakit :
a. Pasien mengatakan terkadang dibantu oleh keluarganya
4. Istirahat dan
Tidur Kebiasaan :
a. Pasien mengatakan pola tidurnya baik
b. Pasien tidak mengalami kesulitan untuk
tidur Selama sakit :
a. Pasien mengatakan pola tidurnya cukup baik
b. Pasien mengatakan kadang-kadang terbangun saat batuk, biasanya jam
02.00 atau jam 04.00 wita
5. Hygiene
Kebiasaan
a. Mandi 2x sehari pakai sabun mandi
b. Gosok gigi 2x
sehari Selama sakit
Pasien di lap menggunakan tissu basah oleh keluarga di tempat tidur.
G. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Pasien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya
Pasien berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti
biasanya.
3. Factor stressor
Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya.
4. Konsep diri
Pasien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Pasien tidak mengetahui penyakit yang sedang dialaminya.
6. Adaptasi
Pasien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
Pasien nampak batuk di depan orang tidak menutup mulut.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan anggota
keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat di
lingkungannya.
9. Perhatian dengan orang lain dan lawan bicara
Pasien merespon dengan baik orang yang berada di lingkungan sekitarnya.
10. Aktivitas social
Pasien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat seperti bakti sosial.
11. Bahasa yang sering digunakan
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar pasien nampak sedikit bersih. Pada saat batuk,
pasien membuang lendir pada kantong plastik yang digantung di samping
tempat tidur dan saat penuh, dibuang di tempat sampah.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Pasien mengatakan tidak melaksanakan shalat 5 waktu.
14. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hasil pemeriksaan Laboratorium. Tanggal 04-09-2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN
GULA DARAH
Glukosa sewaktu 127 <140 mg/dl
SGOT 208 L : <37 P : <31 U/L
SGPT 159 L : <42 P : <32 U/L
ELEKTROLIT
Natrium 126.9 136 – 145 mmol/L
Kalium 3,71 3,5 – 5,1 mmol/L
Chlorida 93.8 94 – 110 mmol/L

2. Pemeriksaan laboratorium
Nama :Tn. M Tgl. Pemeriksaan : 04/09/2023
Umur : 39 tahun Ruang : Baji Ati Lt 6
No. RM : 422737
NILAI INTERPRESTASI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
WBC 7.4 10^3/uL 4,0-9,0 NORMAL
RBC 2.46 10^6/uL 3.76-5.70 RENDAH
HGB 8.6 g/Dl 12,0-18,0 RENDAH
HCT 27.6 % 33,5-52,0 RENDAH
MCV 112 fL 82,0-94,0 TINGGI
MCH 35.0 Pg 28,0-32,0 TINGGI
MCHC 31,2 g/dL 31,0-35,0 NORMAL
PLT 209 10^3/uL 150-350 NORMAL
3. Pemeriksaan radiologi (Toraks)
Nama :Tn. M Tgl. Pemeriksaan : 04/09/2023
Umur : 39 tahun Ruang : Baji Atik Lnt 6
No. RM : 422737

 Opasiti inhomogen dengan garis fibrosis di lapangan atas paru


 Kedua hilus retraksi
 Bentuk dan ukuran jantung normal
 Kedua sinus dan diafragma kesan baik
 Tulang-tulang intak.

Kesan : TB lama aktif lesi luas


4. Pemeriksaan Mikroskopis
 Pewarnaan Tahan Asam (BTA)
Sputum I : BTA positif (1+) leukosit -10/lp
Sputum II : BTA (positif 1+) leukosit
7-9/lp
 Tes cepat molekuler : MTB DETECTED MEDIUM Rif Resistance
Not Detected
 Pewarnaan jamur : tidak ditemukan adanya jamur pasa specimen
tersebut
 Pewarnaan gram : ditemukan bakteri coccus gram positif dan basil
gram negatif
 Kesimpulan : perwarnaan tahan asam ditemukan bakteri basil tahan
asam (BTA). MTB DETECTED MEDIUM Rif Resistance Not
Detected

I. PENGOBATAN
TERAPI DOSIS LOKASI
IVFD NaCL 0.9% 20 tpm IV
RANITIDINE 25 mg 1V
ONDANSENTRON 4mg/8Jam IV
ACETYLSISTEIN 200 mg ORAL
4 FDC 3 tablet/24jam ORAL
FORMAT ASUHAN

KEPERAWATAN

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Pasien mengatakan batuk  Terdengar bunyi napas tambahan
berlendir di sertai sesak nafas ronchi
 Pasien mengatakan nafsu makan  Nampak sisa makanan di piring
menurun, porsi makan tidak  Keadaan umum lemah
habis  Konjungtiva nampak anemis
 Pasien mengatakan muntah satu  Mukosa bibir kering
kali  Tinggi badan : 165 cm
 Pasien makan sedikit sebanyak  Berat badan : 56kg
4 sendok makan per 4 jam  IMT :14.2 (Kurang)
 Minum 660cc/hari  TTV
TD : 120/70 mmHg
P : 24x/menit
N:
73x/menit S :
36oC
ANALISA DATA

Nama : Tn. M NO RM : 422737


Umur : 39 Tahun Dx Medis : Tb Paru
Ruang Rawat : Baji Atik Lt 6 Alamat : Jl. Tinumbu Lr
168 C

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Mycobacterium Bersihan jalan
 Pasien mengatakan batuk tubercolosis napas tidak efektif
berlendir 🢙
DO : Alveolus
 Terdengar bunyi napas 🢙
tambahan (ronchi) Respon radang
 TTV 🢙
TD : 170/70 mmHg Pelepasan bahan
P : 24x/menit tuberkel dari dinding
N : 73x/menit karvitas
S: 36, oC 🢙
Trakeobronkial
🢙
Penumpukan sekret
🢙
Bersihan jalan napas
tidak efektif
2 DS : trakeobronkial Defisit Nutrisi
 Pasien mengatakan nafsu
makan menurun penumpukan sektret
 Pasien mengatakan
muntah satu kali anoreksia, mual
 Porsi makan tidak
dihabiskan muntah

DO : nafsu makan
 Klien tampak lemah menurun v
 Nampak sisa makanan di Defisit nutrisi
piring

3 DO : Penumpukan secret Resiko Infeksi


 Pasien nampak batuk di
depan orang tidak Batuk
menutup mulut
 Pada saat batuk, pasien Droplet
membuang lendir pada
kantong plastik yang Resiko Infeksi
digantung disamping
tempat tidur, dan ketika
sudah penuh dibuang di
tempat sampah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan ditandai dengan batuk tidak efektif
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan ditandai dengan berat badan menurun
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pemajanan penulaan kontak
(langsung, tidak langsung, kontak dengan droplet).
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa
NO Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1 Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif
tidak efektif keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
maka bersihan jalan napas
berhubungan dengan 1. Identifikasi kemampuan batuk
meningkat dengan kriteria hasil:
sekresi yang tertahan • Batuk efektif meningkat 2. Monitor adanya sputum
ditandai dengan • Produksi sputum menurun Terapeutik
• Suara ronchi menurun
batuk tidak efektif 3. Atur posisi semi fowler
• Frekuensi dan pola napas
membaik 4. Berikan minum air hangat
Edukasi
5. Ajarkan teknik batuk efektif
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
ketidakmampuan maka status nutrisi membaik 1. Identifikasi status nutrisi
mencerna makanan dengan kriteria hasil : 2. Monitor asupan makanan
ditandai dengan berat  Porsi makan yang Terapeutik
badan menurun dihabiskan meningkat 3. Anjurkan makanan tinggi kalori
 Berat badan membaik dan tingi protein
 Indeks Masa Tubuh Kolaborasi
membaik 4. Kolaborasi dengan ahli gizi
 Nafsu makan membaik
 Membrane mukosa
membaik
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
penularan kontak diharapkan tidak terjadi 1. Identifikasi orang-orang
(langsung, tidak penyebaran infeksi dengan beresiko terkena infeksi
langsung, kontak kriteria hasil : Edukasi
dengan  Tidak terjadi infeksi 2. Anjurkan pasien menutup mulut
droplet).  Menunjukkan pola hidup dan membuang lendir di tempat
untuk meningkatkan penampungan yang tertutup jika
lingkungan yang aman. batuk.
3. Anjurkan pada anggota keluarga
untuk menggunakan masker
selama di ruang perawatan
IMPLEMENTASI (HARI 1)

NO.DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Selasa, 05-09-2023 1. mengidentifikasi kemampuan S:
09.00 – 20.00 batuk  Pasien mengatakan
WITA Hasil : pasien mampu batuk masih batuk berlendir
secara normal DO :
2. Memonitor adanya sputum  Terdengar bunyi napas
Hasil : pasien mengeluarkan tambahan (ronchi)
lendir saat batuk  TTV
3. Memberikan posisi semi- TD : 120/70 mmHg
fowler P : 23x/menit
Hasil : Pasien dengan posisi N : 80x/menit
semi fowler S : 36,8 oC
4. Memberikan minum air A : Masalah Bersihan Jalan
hangat Nafas Tidak Efektif Belum
Hasil : Keluarga pasien Teratasi
mengatakan tidak memberikan P : Lanjutkan intervensi
minum air hangat 1. Identifikasi
5. Mengajarkan teknik batuk kemampuan batuk
efektif 2. Memonitor sputum
Hasil : Pasien bingung dengan 3. Berikan posisi semi
apa yang diajarkan fowler
4. Berikan minum air
hangat
5. Ajarkan teknik batuk
efektif

2 Rabu, 05-09-2023 1. Mengidentifikasi status nutrisi S : pasien mengatakan nafsu


09.00 – 20.00 Hasil : asupan makanan kurang makan menurun, porsi
WITA makan tidak dihabiskan
lebih 400 kkal
O : klien nampak kurus, mulut
2. Memonitor asupan makanan tampak pucat kering,
Hasil : menjaga energy tetap makanan tidak dihabiskan
A : Masalah defisit nutrisi
stabil dalam melakukan
belum teratasi
aktivitas P : Lanjutkan intervensi
3. menganjurkan makanan tinggi 1. Monitor asupan
makanan
kalori dan tinggi protein
Hasil : pasien mengkonsumsi 2. Anjurkan makanan
makanan tinggi kalori dan tinggi kalori dan
protein
tinggi protein seperti ayam,
3. Kolaborasi dengan ahli
ikan, susu dan telur. gizi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
Hasil : energi = 1764 kkal
Lemak = 49 rg
Bentuk lunak 3x pemberian

3. Rabu, 05-09-2023 1. Mengidentifikasi orang-orang S : pasien mengatakan masih


09.00 – 20.00 beresiko terkena infeksi membuang lendir di
WITA kantong plastik
Hasil : anggota keluarga yang
O : nampak kantung plastik di
menjaga dan teman yang samping tempat tidur
membesuk. berisi lendir pasien,
anggota keluarga tidak
2. Menganjurkan pasien menutup
menggunakan masker saat
mulut dan membuang lendir di di ruang perawatan.
tempat penampungan yang A : masalah resiko infeksi
belum teratasi
tertutup jika batuk
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien lupa dan tidak 1. Anjurkan pasien
melakukan sesuai instruksi. menutup mulut dan
membuang lendir di
3. Menganjurkan pada anggota
tempat penampungan
keluarga untuk menggunakan yang tertutup jika
masker saat di ruang batuk.
perawatan. 2. Anjurkan pada anggota
keluarga untuk
Hasil : anggota keluarga
menggunakan masker
menggunakan tidak saat di ruang
menggunakan masker perawatan.
IMPLEMENTASI (HARI 2)

NO.DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Rabu, 05-09- 1. Memonitor adanya sputum S:
202 Hasil : pasien mengeluarkan  Pasien mengatakan
14.00 – 21.00 lendir saat batuk masih batuk berlendir
WITA 2. Memberikan posisi semi- DO :
fowler  Terdengar bunyi napas
Hasil : Pasien dengan posisi tambahan (ronchi)
semi fowler  TTV
3. Memberikan minum air TD : 130/90 mmHg
hangat P : 19x/menit
Hasil : Keluarga pasien N:
mengatakan memberikan air 94x/menit S :
hangat 36 oC
4. Mengajarkan teknik batuk A : Masalah Bersihan Jalan
efektif Nafas Tidak Efektif Belum
Hasil : tarik nafas dalam Teratasi
melalui hidung selama 4 detik, P : Lanjutkan intervensi
ditahan selama 2 dtik, 1. Memonitor sputum
kemudian keluarkan dari 2. Berikan posisi semi
mulut dengan bibir mencucu fowler
(dibulatkan) selama 6 detik. 3. Berikan minum air
Pasien mulai mengikuti sesuai hangat
instruksi. 4. Ajarkan teknik batuk
efektif
2 Kamis, 05-09- 1. Memonitor asupan makanan S : pasien mengatakan nafsu
2023 Hasil : menjaga energy tetap makan menurun, porsi
08.00 – 14.00 makan tidak dihabiskan
WITA stabil dalam melakukan
O : klien nampak kurus, mulut
aktivitas tampak pucat kering,
2. menganjurkan makanan tinggi makanan tidak dihabiskan
A : Masalah defisit nutrisi
kalori dan tinggi protein
belum teratasi
Hasil : pasien mengkonsumsi P : Lanjutkan intervensi
makanan tinggi kalori dan 1. Monitor asupan
makanan
tinggi protein seperti ayam,
2. Anjurkan makanan
ikan, susu dan telur. tinggi kalori dan
3. Kolaborasi dengan ahli gizi protein
3. Kolaborasi dengan ahli
Hasil : energi = 1764 kkal gizi
Lemak = 49 rg
Bentuk lunak 3x pemberian

3. Kamis, 05-09- 1. Mengidentifikasi orang-orang S : pasien mengatakan masih


2023 beresiko terkena infeksi membuang lendir di
14.00 – 21.00 kantong plastik
WITA Hasil : anggota keluarga yang O : nampak botol tertutup
menjaga dan teman yang yang berisi lendir pasien.
membesuk. anggota keluarga
menggunakan masker saat
2. Menganjurkan pasien menutup
di ruang perawatan.
mulut dan membuang lendir di A : masalah resiko infeksi
tempat penampungan yang teratasi
P : Pertahankan intervensi
tertutup jika batuk
intervensi
Hasil : pasien mengerti dan 1. Anjurkan pasien
mengikuti sesuai instruksi, menutup mulut dan
membuang lendir di
membuang lendir pada botol
tempat penampungan
yang tertutup. yang tertutup jika
3. Menganjurkan pada anggota batuk.
keluarga untuk menggunakan 2. Anjurkan pada anggota
keluarga untuk
masker saat di ruang
menggunakan masker
perawatan. saat di ruang
Hasil : anggota keluarga perawatan.

menggunakan masker saat


berada di ruang perawatan.
IMPLEMENTASI (HARI 3)

NO.DX HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Jumat, 01-09-2023 1. Memonitor adanya sputum S:
08.00 – 14.00 Hasil : tidak ada lendir pada  Pasien mengatakan
WITA saat batuk sudah tidak ada lendir
2. Memberikan posisi semi- saat batuk
fowler DO :
Hasil : Pasien dengan posisi  Tidak terdengar bunyi
semi fowler napas tambahan
3. Memberikan minum air (ronchi)
hangat  TTV
Hasil : Keluarga pasien TD : 120/80 mmHg
mengatakan memberikan P : 20x/menit
minum air hangat N:
4. Mengajarkan teknik batuk 90x/menit S :
efektif 36.5oC
Hasil : tarik nafas dalam A : Masalah Bersihan Jalan
melalui hidung selama 4 detik, Nafas Tidak Efektif Teratasi
ditahan selama 2 dtik, P : Pertahankan intervensi
kemudian keluarkan dari 5. Memonitor sputum
mulut dengan bibir mencucu 6. Berikan posisi semi
(dibulatkan) selama 6 detik. fowler
Pasien mulai mengikuti sesuai 7. Berikan minum air
instruksi. hangat
8. Ajarkan teknik batuk
efektif
2 Jumat, 06-09-2023 1. Memonitor asupan makanan S : pasien mengatakan nafsu
20.00 – 06.00 Hasil : menjaga energy tetap makan sedikit membaik
WITA
stabil dalam melakukan O : Keadaan umum sedang
aktivitas Kesadaran compos mentis
2. menganjurkan makanan tinggi
A : Masalah defisit nutrisi
kalori dan tinggi protein
belum teratasi
Hasil : pasien mengkonsumsi
makanan tinggi dan P : Lanjutkan intervensi
kalori
1. Monitor asupan
tinggi protein seperti ayam,
makanan
ikan, susu dan telur. 2. Anjurkan makanan
3. Kolaborasi dengan ahli gizi tinggi kalori dan
Hasil : energi = 1764 kkal protein
Lemak = 49 rg 3. Kolaborasi dengan ahli
gizi
Bentuk lunak 3x pemberian

3 Jumat, 06-09-2023 1. Mengidentifikasi orang-orang S : pasien mengatakan masih


20.00 – 06.00 beresiko terkena infeksi membuang lendir di
WITA kantong plastik
Hasil : anggota keluarga yang O : nampak botol tertutup
menjaga dan teman yang yang berisi lendir pasien.
membesuk. anggota keluarga
menggunakan masker saat
2. Menganjurkan pasien menutup
di ruang perawatan.
mulut dan membuang lendir di A : masalah resiko infeksi
tempat penampungan yang teratasi
P : Pertahankan intervensi
tertutup jika batuk
intervensi
Hasil : pasien mengerti dan 3. Anjurkan pasien
mengikuti sesuai instruksi, menutup mulut dan
membuang lendir di
membuang lendir pada botol
tempat penampungan
yang tertutup. yang tertutup jika
3. Menganjurkan pada anggota batuk.
keluarga untuk menggunakan 4. Anjurkan pada anggota
keluarga untuk
masker saat di ruang
menggunakan masker
perawatan. saat di ruang
Hasil : anggota keluarga perawatan.

menggunakan masker saat


berada di ruang perawatan.

Anda mungkin juga menyukai