Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA An. C DENGAN GASTRO ENTERITIS AKUT

DI UPTD PUSKESMAS LEBUH DALEM

1. Iskandar
2. Perwira
3. Priyo Gunanto
4. Tri Setya Handoko
5. Wayan Pande
6. Dahlia
7. Dewi Handayani
8. Dewi Ratul Aeni
9. Lita Indriani
10. Netti Yunita
11. Nurtantriyana

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Tanggal masuk RS : 09 / 03/ 2023 Ruang Rawat : Poli KIA


Tanggal Pengkajian : 09 / 03/ 2023 No Register : 23.03.012
Perawat yang mengkaji : Netti Yunita Diagnosa Medis : Diare

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

a. Nama pasien : An.C


 Tanggal lahir/umur :
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan : Belum Sekolah
 Alamat :Bawang Tirto Mulyo

b. Nama ayah : Tn. H


 Umur : 33 Tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Tani
 Pendidikan : Sarjana pendidikan

c. Nama Ibu : Ny.K


 Umur : 30 Tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : SMP

2. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan Saat Ini


 Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien di periksa di ruang poli KIA pada tanggal 09 Maret 2023 Pukul 09.23 wib,
dengan keluhan Bab lebih dari 5x/hari,rewel sejak 1hari yang lalu. Mata terlihat
cekung, mukosa bibir kering, RR 26 x/mnt, pols 84x/mnt, Temp 38,4’ C.Bising
Usus 16-20x/mnt,An.C tampak rewel, kulit terlihat pucat, Tinja berwarna kuning
kehijauan disertai buih. Ibu klien mengatkan An.C Lemas.
 Keluhan Utama
Bab Cair > 5x/hari

 Keluhan Penyerta
Ibu klien mengatakan An.C demam sejak 1 hari yang lalu.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami:
 Demam : ya (3 x/tahun)
 Kejang : Tidak
 Batuk/pilek : ya ( 4x/tahun)
 Mimisan : tidak
 Dirawat di RS : ya ( 2x/tahun)
 Klien pernah dirawat di Rs karena Demam tinggi.
 Klien tidak pernah mengalami operasi /pembedahan
 Klien tidak pernah terjatuh

c. Riwayat Keluarga
- Klien tidak mempunyai Riwayat penyakit keturunan.

d. Riwayat kehamilan dan Kelahiran (Jika usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau
sesuai indikasi kasus)
 Selama kehamilan
a. ANC : ya( 6 x/selama hamil)
b. Imunisasi : ya ( 2x/selama hamil)
c. Kejadian khusus selama kehamilan :
Selama mengandung An.C Ibu klien mengatakan tidak mengalami masalah
Kesehatan, hanya emesis di trimester pertama.
d. Nutrisi saat hamil
Nasi, sayur, daging/lauk pauk, buah dan susu

 Saat Kelahiran
a. Penolong : Bidan
b. Tempat : Bidan praktek swasta
c. Usia kehamilan : 40 minggu
d. Jenis Persalinan : Normal, lahir spontan
e. Kondisi saat lahir : Langsung menangis.
f. Berat badan dan panjang badan saat lahir BB 3200 gr, PB 49 cm

 Setelah Kelahiran
Keterampilan Ibu : Ibu merawat bayi berdua dengan suami, melakukan
IMD.

e. Riwayat Imunisasi (Jika usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau sesuai indikasi
kasus)
No Jenis Usia
1 BCG 1 bulan
2 DPT-1 2 bulan
3 DPT-2 3 bulan
4 DPT-3 4 bulan
5 Polio-1 1 bulan
6 Polio-2 2 bulan
7 Polio-3 3 bulan
8 Polio-4 4 bulan
7 Hepatitis-1 0 bulan
8 Hepatitis-2
9 Hepatitis-3
10 Campak 9 bulan

f. Riwayat usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau sesuai indikasi kasus)
 Miring : Usia 3bulan
 Tengkurap : Usia 5 bulan
 Merangkak :Usia 7 bulan
 Tumbuh gigi pertama : Usia 9 bulan
 Berdiri : Usia 11 bulan
 Bicara : Usia 9 bulan
 Berjalan : Usia 12 bulan

g. Riwavat Psikososial
1. Klien sangat akrab dengan Ayah nya dan klien anak pertama.
2. Pola kultural: Klien selalu di ajarkan menggunakan Bahasa Indonesia.

3. POLA KEBUTUHAN SEHARI-HARI


(sebelum dansaatsakit)
a. Pola Nutrisi
1. Pola makan : 3x/hari (pagi/siang/sore)
klien selalu di buatkan MP ASI oleh Ibunya
2. Makanan pokok : nasi di lumatkan
Klien tidak mempunyai
Riwayat alergi.
b. Pola cairan dan elektrolit
Saat sakit Ibu klien mengatakan minum ASI nya berkurang
c. Pola Eliminasi :
1. BAK 4 x sehari,warna pekat, klien bak di pempers sedikit.
2. BAB lebih dari 4xsehari, konsistensi cair,terlihat kuning kehijauan dan
berbuih.

IWL : 7,8 kg BB x 10 = 78 ml/kg/BB

d. Pola Tidur : malam. 9 jam, siang.2 jam.Saat sakit klien sebelum tidur di
gendong ibunya.

e. Pola Hygene tubuh


- Mandi : 2 x/hr
- Sikat gigi :
- Kebersihan rambut : Klien di mandikan Ibunya keramas 3x minggu.
- Kebersihan kuku : seminggu sekali potong kuku.

f. Pola Aktivitas
An.C aktivitasnya di bantu sepenuhnya oleh Ibunya.

4. KONDISI PSIKOSOSIAL (saat sakit)


Ibu Klien mengatakan An.C rewel selama sakit. Ibu klien mengatakan kurang
memehami penanganan saat anak diare di rumah.

5. PEMERIKSAAN FISIK UMUM


a. Pengukuran Pertumbuhan
1. Tinggi badan : 75 cm
2. BB sebelumsakit : 7,8 Kg
BB saatsakit : 7,3 Kg

3. Lingkar Kepala 45,8cm


4. Lingkar dada 50 cm
5. Lingkar perut 44 cm
6. LLA 11,5 cm

b. Pengukuran perkembangan (DDST) dikaji jika usia anak < dari 6 tahun
1. Motorik halus :An.C sudah dapat mengucapkan beberapa
kata,An.C dapat melambaikan tangan
2. Motorik kasar :.An.C dapat berjalan 1,2 langkah
3. Bahasa dan kognitif :An.C sudah dapat memukul benda
4. Kemandirian dan beraaul :An.C sudah mampu menyuap makanan sendiri
meski berantakan.

c. Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran :.Composmentis
2.Tanda vital : Suhu 38,4 °C Respirasi 26 x/menit
Nadi 84 x/menit

6. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS


a. Sistem Penglihatan
1. Fungsi pengiihatanTidak ada keluhan
2. Posisi mata simetris
3. Keadaan kelopak mata Berkedip spontan
4. Peraerakan bola mata simetris
5. Keadaan conjungtiva.anemis,pupil isokor, tidak terjadi peradangan

b. Sistem Pendengaran
1.Fungsi pendengaran baik
2.Posisi telinga simetris
3. Keadaan daun telinga simetris
4.Kondisi telinga
a. Kebersihan : Telinga terlihat bersih
b. tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga.
5. Tidak ada tanda-tanda peradangan

c. Sistem Pernapasan
1. Pernafasan cuping hidung : tidak ada
2. Bersihan jalan nafas.tidak ada sumbatan jalan napas
3. Batuk : tidak ada
4. Jenis pernafasan hidung (spontan)
5. Bentuk dada.simetris
6. Retraksi/tarikan (dinding dada.: tidak ada
7. irama nafas reguler
8. Kedalaman nafas.dalam, lambat
9. Suara nafas Vesikuler
10. An.C tidak menggunakan alat bantu pernafasan

d. Sistem Kardiovaskuler
1) Sirkulasi Perifer
a) Nadi :kuat, irama teratur
b) Temperatur kulit 38,4’
c) Warna kulit tidak sianosis
d) Pengisian kapiler (refill vena capillary) kurang dari 2detik,akral dingin.
e) tidak ada oedema

2) Sirkulasi Jantung
a) Kecepatan denyut apical. 84 x/menit
b) Irama teratur
Tidak ada kelinan bunyi jantung

e. Sistem Persyarafan (Sirkulasi cerebral) :


1. PCS score: 15
2. Reaksi pupil isokor
3. Peningkatan tekanan intra kranial : tidak

f. Sistem Pencernaan
1. Keadaan mulut.: Mukosa bibir kering
2.Kemampuan menelan : Ada
3.Tidak ada mual muntah
4. Nyeri perut : An.C terlihat menangis sambal memegangi perut sebelah kanan
5.Bising usus: 16 – 20 x/menit
6.Keadaan abdomen tidak acites, Tidak ada pembesaran hati atau limfe
8.Keadaan Anus Ada dan terlihat kemerahan iritasi.

g. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

h. Sistem Urogenital
Klien bak 4x/24 jam,sedikit (pempers tidak penuh )
i. Sistem Integuman
Turgor kulit ( mencubit perut anak) 5-10 detik,warna kulit pucat.

j. Sistem Muskuloskeletal
Klien tidak mengalami kesulitan bergerak, hanya saja badannya terlihat lemas.

k. Sistem Imunologi
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

7. TEST DIAGNOSTIK
a. Hasil Laboratorium
-

b. Pemeriksaan diagnostic
-

8. PENGOBATAN/TERAPI
No Tanggal JenisTerapi (obat,cairan, Dosis& Cara Waktu pemberian/hr
diet,. O2,ddi) pemberian
1 2 3

1 09/ 03/ 23 Paracetamol 4 x 70 -100 mg


2 09/ 03/ 23 Zink 1x 20 mg (10 hari) 1x20 mg
3 09/ 03/ 23 Lactobe 3x 1 shacset

3. (Dari masuk UGD sampai saat pengkajian)

ANALISA DATA
NO TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds : Iritasi Gastro Diare
09/03/23 Intestinal
 Ibu Klien mengatakan An.C Bab Cair
Lebih dari 5x/hari

Do :

 RR 26x/mnt
 Pols 84x/mnt
 Bab lebih dari 5x/hari.
 Auskultasi Bising Usus 16 -20x/mnt
 Tinja berwarna kuning kehijauan
 Auskultasi : Frekuensi peristaltic
meningkat
 Keadaan Anus Ada dan terlihat
kemerahan iritasi.
2 09/03/23 Ds : Kehilangan cairan Hipovolemia
aktif
 Ibu klien mengatakan An.C.tidak
banyak minum ASI sejak kemarin

Do :

 Klien tampak rewel


 Mukosa bibir kering
 Kulit terlihat pucat
 Mata Cekung
 Klien tampak Lemas
 Klien bak 4x/24 jam,sedikit (pempers
tidak penuh )
 Turgor kulit ( mencubit perut anak)
5-10 detik,warna kulit pucat.

3 09/03/23 Ds : Kekurangan Resiko syock


Volume Cairan
Ibu klien mengatkan An.C Lemas

Do :

 Nadi :kuat, irama teratur


 Temperatur kulit 38,4’
 Warna kulit tidak sianosis
 Pengisian kapiler (refill vena
capillary) kurang dari 2detik,akral
dingin.
 Mukosa bibir kering
 Klien tampak Lemas

MASALAH KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH KEPETAWATAN

N
TGL/JAM DIAGNOSA PRIORITAS
O
1 09/03/23 Diare (D.0020) 1

2 09/03/23 Hipovolemia (D.0023) 2

3 09/03/23 Resiko Syock (D.0039) 3


RENCANA KEPERAWATAN

No TGL/JAM TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA INTERVENSI


1 09/03/23 (L.04033) (I.03101)
Eliminasi fekal Manajemen Diare
Setelah dilakukan asuhan Observasi :
keperawatan selama 3x24 jam  Identifikasi penyebab diare
diharapkan eliminasi fekal  Identifikasi riwayat pemberian makanan
membaik, dengan kriteria hasil :  Identifikasi gejala invaginasi
 Kontrol pengeluaran feses  Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
meningkat  Monitor tanda dan gejala hipovolemia
 Urgensi menurun  Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
 Nyeri abdomen menurun  Monitor jumlah pengeluaran diare
 Kram abdomen menurun  Monitor keamanan penyiapan makanan
 Konsistensi feses membaik Terapeutik :
 Frekuensi defekasi membaik  Berikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau pedialit
 Peristaltik usus membaik  Pasang jalur kanulasi intravena (infus)
 Berikan cairan intravena jika perlu
 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
 Ambil sampel feses untuk kultur jika perlu
Edukasi :
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
 Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa
 Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
 Kolaborasi pemberian obat antispasmodik
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses seperti atapulgit

2 09/03/23 (L.03028) (I.03116)


Manajemen Hipovolemia
Status Cairan Observasi :
 Periksa tanda-tanda hipovolemia.
Setelah dilakukan asuhan  Monitor intake dan output cairan.
keperawatan selama 3x24 jam Terapeutik :
diharapkan status cairan  Hitung kebutuhan cairan.
membaik, dengan kriteria hasil :  Berikan posisi modified trendelenburg.
 Berikan asupan cairan oral.
 Kekuatan nadi meningkat. Edukasi :
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
 Turgor kulit meningkat.
 Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak.
 Output urin meningkat. Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonik.
 Perasaan lemah menurun.  Kolaborasi pemberian cairan IV Hipotonik.
 Kolaborasi pemberian cairan IV koloid.
 Keluhan haus menurun.  Kolaborasi pemberian produk darah.

 Konsentrasi urin menurun.

 Intake cairan membaik.

 Frekwensi nadi, tekanan


darah, dan tekanan nadi
membaik

3 09/03/23 (L.03032) (I.02068)


Tingkat Syok Pencegahan Syok
Setelah dilakukan asuhan Observasi :
keperawatan selama 3x24 jam  Monitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, frekwensi nafas,
diharapkan tingkat syok Tekanan darah, dan MAP.
meningkat, dengan kriteria hasil :  Monitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
 Kekuatan nadi meningkat.  Monitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan CRT.
 Output urin meningkat.  Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil.
 Akral dingin, pucat, dan haus Terpeutik :
menurun.  Pasang jalur IV jika perlu.
 Tekanan darah, tekanan nadi,  Pasang kateter urin untuk menilai produksi urin jika perlu.
pengisisan kapiler, dan Edukasi :
frekwensi nadi membaik.  Jelaskan penyebab dan faktor resiko syok.
 Jelaskan tanda dan gejala awal syok.
 Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok.
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian cairan IV jika perlu.

IMPELEMENTASI DAN EVALUASI hari ke I

N TTD/
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O NAMA
1 09/03/2 Manajemen Diare Netti
3 Observasi : S: Yunita
 Mengidentifikasi penyebab diare  Ibu Klien mengatakan An.C
 MengIdentifikasi riwayat pemberian makanan Bab Cair Lebih dari 5x/hari
 MengIdentifikasi gejala invaginasi
O:
 Memonitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
 RR 26x/mnt
 Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
 Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal  Pols 84x/mnt
 Memonitor jumlah pengeluaran diare  Bab lebih dari 5x/hari.
 Memonitor keamanan penyiapan makanan  Auskultasi Bising Usus 16 -
Terapeutik : 20x/mnt
 Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau  Tinja berwarna kuning
pedialit kehijauan
 Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit  Auskultasi : Frekuensi
 Mengambil sampel feses untuk kultur jika perlu peristaltic meningkat
Edukasi :
 Keadaan Anus Ada dan
 Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
terlihat kemerahan iritasi.
 Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
 Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI A : Masalah Diare Belum Teratasi
Kolaborasi :
 Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari ) P : Lanjutkan Intervensi
 Lactobe 3x1 sachset
2 09/03/2 Manajemen Hipovolemia
3 Observasi : S: Netti
 Memeriksa tanda-tanda hipovolemia.  Ibu klien mengatakan Yunita
 Memonitor intake dan output cairan.
An.C.tidak banyak minum
Terapeutik :
ASI sejak kemarin
 Menghitung kebutuhan cairan.
 Memberikan posisi modified trendelenburg.
 Memberikan asupan cairan oral. O:
Edukasi :  Klien tampak rewel
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.  Mukosa bibir kering
 Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak.  Kulit terlihat pucat
Kolaborasi :  Mata Cekung
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin  Klien tampak Lemas
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB
 Klien bak 4x/24 jam,sedikit
(pempers tidak penuh )
 Turgor kulit ( mencubit
perut anak) 5-10
detik,warna kulit pucat.

A : Masalah Hipovolemi belum


teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
3 09/03/2 Pencegahan Syok S: Netti
3 Observasi :  Ibu klien mengatkan An.C Yunita
 Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
 Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
 Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan CRT.
 Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil.  Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik :  Temperatur kulit 38,4’
 Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers  Warna kulit tidak sianosis
Edukasi :  Pengisian kapiler (refill
 MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. vena capillary) kurang dari
 MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral dingin.
 Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal  Mukosa bibir kering
syok.
 Klien tampak Lemas
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
Kolaborasi :
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin A : Masalah Resiko Syock belum
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
IMPELEMENTASI DAN EVALUASI hari ke II

N
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD/NAMA
O
1 10/03/23 Manajemen Diare Netti
Observasi : S: Yunita
 Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja  Ibu Klien mengatakan An.C Bab
 Memonitor tanda dan gejala hipovolemia Cair Lebih dari 4x/hari
 Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
O:
 Memonitor jumlah pengeluaran diare
 RR 24x/mnt
 Memonitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik :  Pols 84x/mnt
 Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau  Bab lebih dari 4x/hari.
pedialit  Auskultasi Bising Usus 14x/mnt
 Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap  Tinja berwarna kuning kehijauan
 Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan  Auskultasi : Frekuensi peristaltic
mengandung laktosa meningkat
 Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI  Keadaan Anus Ada dan terlihat
Kolaborasi : kemerahan iritasi.
 Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari )
 Lactobe 3x1 sachset A : Masalah Diare Teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
2 10/03/23 Manajemen Hipovolemia
Observasi : S: Netti
 Memeriksa tanda-tanda hipovolemia.  Ibu klien mengatakan An.C. Yunita
 Memonitor intake dan output cairan.
banyak minum ASI
Terapeutik :
 Menghitung kebutuhan cairan.
 Memberikan posisi modified trendelenburg. O:
 Memberikan asupan cairan oral.  Klien tampak rewel
Edukasi :  Mukosa bibir kering
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.  Kulit terlihat pucat
 Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak.  Mata Cekung
 Edukasi tentang Diare dan Pencegahan Diare saat di Rumah  Klien tampak Lemas
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin  Klien bak 4x/24 jam,sedikit
 Menganjurkan kepada Ibu untuk memberikan MP ASI dengan Gizi
(pempers tidak penuh )
seimbang.
Kolaborasi :  Turgor kulit ( mencubit perut
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB anak) 3 detik,warna kulit pucat.

A : Masalah Hipovolemi teratasi


sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
3 10/03/23 Pencegahan Syok S: Netti
Observasi :  Ibu klien mengatkan An.C sudah Yunita
 Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, tidak Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
 Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
 Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan
CRT.  Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik :  Temperatur kulit 37,4’
 Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers  Warna kulit tidak sianosis
Edukasi :  Pengisian kapiler (refill vena
 MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. capillary) kurang dari
 MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral dingin.
 Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal  Mukosa bibir kering
syok.
 Klien tampak Lemas
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin
Kolaborasi : A : Masalah Resiko Syock teratasi
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
IMPELEMENTASI DAN EVALUASI hari ke III

N TTD/
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O NAMA
1 11/03/2 Manajemen Diare Netti
3 Observasi : Yunita
 Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja S:
 Memonitor tanda dan gejala hipovolemia  Ibu Klien mengatakan An.C Bab
 Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
Cair Lebih dari 3 -4x/hari
 Memonitor jumlah pengeluaran diare
O:
 Memonitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik :  RR 24x/mnt
 Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau  Pols 84x/mnt
pedialit  Bab lebih dari 4x/hari.
 Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap  Auskultasi Bising Usus 14x/mnt
 Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan  Tinja berwarna kuning
mengandung laktosa kehijauan
 Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI  Auskultasi : Frekuensi peristaltic
Kolaborasi : meningkat
 Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari )  Keadaan Anus Ada dan terlihat
 Lactobe 3x1 sachset kemerahan iritasi.

A : Masalah Diare Teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
2 11/03/2 Manajemen Hipovolemia
3 Observasi : S: Netti
 Memeriksa tanda-tanda hipovolemia.  Ibu klien mengatakan An.C. Yunita
 Memonitor intake dan output cairan.
banyak minum ASI
Terapeutik :
 Menghitung kebutuhan cairan.
 Memberikan posisi modified trendelenburg. O:
 Memberikan asupan cairan oral.  Klien tampak rewel
Edukasi :  Mukosa bibir kering
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.  Kulit terlihat pucat
 Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak.  Mata Cekung
 Edukasi tentang Diare dan Pencegahan Diare saat di Rumah  Klien tampak Lemas
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin  Klien bak 7x/24 jam,sedikit
 Menganjurkan kepada Ibu untuk memberikan MP ASI dengan Gizi
(pempers tidak penuh )
seimbang.
Kolaborasi :  Turgor kulit ( mencubit perut
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB anak) 3 detik,warna kulit pucat.

A : Masalah Hipovolemi teratasi


sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
3 11/03/2 Pencegahan Syok S: Netti
3 Observasi :  Ibu klien mengatkan An.C sudah Yunita
 Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, tidak Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
 Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
 Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan
CRT.  Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik :  Temperatur kulit 37,4’
 Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers  Warna kulit tidak sianosis
Edukasi :  Pengisian kapiler (refill vena
 MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. capillary) kurang dari
 MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral hangat.
 Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala  Mukosa bibir kering
awal syok.
 Klien tampak Lemas
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
 Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin
Kolaborasi : A : Masalah Resiko Syock teratasi
 Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai