1. Iskandar
2. Perwira
3. Priyo Gunanto
4. Tri Setya Handoko
5. Wayan Pande
6. Dahlia
7. Dewi Handayani
8. Dewi Ratul Aeni
9. Lita Indriani
10. Netti Yunita
11. Nurtantriyana
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Penyerta
Ibu klien mengatakan An.C demam sejak 1 hari yang lalu.
c. Riwayat Keluarga
- Klien tidak mempunyai Riwayat penyakit keturunan.
d. Riwayat kehamilan dan Kelahiran (Jika usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau
sesuai indikasi kasus)
Selama kehamilan
a. ANC : ya( 6 x/selama hamil)
b. Imunisasi : ya ( 2x/selama hamil)
c. Kejadian khusus selama kehamilan :
Selama mengandung An.C Ibu klien mengatakan tidak mengalami masalah
Kesehatan, hanya emesis di trimester pertama.
d. Nutrisi saat hamil
Nasi, sayur, daging/lauk pauk, buah dan susu
Saat Kelahiran
a. Penolong : Bidan
b. Tempat : Bidan praktek swasta
c. Usia kehamilan : 40 minggu
d. Jenis Persalinan : Normal, lahir spontan
e. Kondisi saat lahir : Langsung menangis.
f. Berat badan dan panjang badan saat lahir BB 3200 gr, PB 49 cm
Setelah Kelahiran
Keterampilan Ibu : Ibu merawat bayi berdua dengan suami, melakukan
IMD.
e. Riwayat Imunisasi (Jika usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau sesuai indikasi
kasus)
No Jenis Usia
1 BCG 1 bulan
2 DPT-1 2 bulan
3 DPT-2 3 bulan
4 DPT-3 4 bulan
5 Polio-1 1 bulan
6 Polio-2 2 bulan
7 Polio-3 3 bulan
8 Polio-4 4 bulan
7 Hepatitis-1 0 bulan
8 Hepatitis-2
9 Hepatitis-3
10 Campak 9 bulan
f. Riwayat usia anak/klien kurang dari 2 tahun atau sesuai indikasi kasus)
Miring : Usia 3bulan
Tengkurap : Usia 5 bulan
Merangkak :Usia 7 bulan
Tumbuh gigi pertama : Usia 9 bulan
Berdiri : Usia 11 bulan
Bicara : Usia 9 bulan
Berjalan : Usia 12 bulan
g. Riwavat Psikososial
1. Klien sangat akrab dengan Ayah nya dan klien anak pertama.
2. Pola kultural: Klien selalu di ajarkan menggunakan Bahasa Indonesia.
d. Pola Tidur : malam. 9 jam, siang.2 jam.Saat sakit klien sebelum tidur di
gendong ibunya.
f. Pola Aktivitas
An.C aktivitasnya di bantu sepenuhnya oleh Ibunya.
b. Pengukuran perkembangan (DDST) dikaji jika usia anak < dari 6 tahun
1. Motorik halus :An.C sudah dapat mengucapkan beberapa
kata,An.C dapat melambaikan tangan
2. Motorik kasar :.An.C dapat berjalan 1,2 langkah
3. Bahasa dan kognitif :An.C sudah dapat memukul benda
4. Kemandirian dan beraaul :An.C sudah mampu menyuap makanan sendiri
meski berantakan.
c. Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran :.Composmentis
2.Tanda vital : Suhu 38,4 °C Respirasi 26 x/menit
Nadi 84 x/menit
b. Sistem Pendengaran
1.Fungsi pendengaran baik
2.Posisi telinga simetris
3. Keadaan daun telinga simetris
4.Kondisi telinga
a. Kebersihan : Telinga terlihat bersih
b. tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga.
5. Tidak ada tanda-tanda peradangan
c. Sistem Pernapasan
1. Pernafasan cuping hidung : tidak ada
2. Bersihan jalan nafas.tidak ada sumbatan jalan napas
3. Batuk : tidak ada
4. Jenis pernafasan hidung (spontan)
5. Bentuk dada.simetris
6. Retraksi/tarikan (dinding dada.: tidak ada
7. irama nafas reguler
8. Kedalaman nafas.dalam, lambat
9. Suara nafas Vesikuler
10. An.C tidak menggunakan alat bantu pernafasan
d. Sistem Kardiovaskuler
1) Sirkulasi Perifer
a) Nadi :kuat, irama teratur
b) Temperatur kulit 38,4’
c) Warna kulit tidak sianosis
d) Pengisian kapiler (refill vena capillary) kurang dari 2detik,akral dingin.
e) tidak ada oedema
2) Sirkulasi Jantung
a) Kecepatan denyut apical. 84 x/menit
b) Irama teratur
Tidak ada kelinan bunyi jantung
f. Sistem Pencernaan
1. Keadaan mulut.: Mukosa bibir kering
2.Kemampuan menelan : Ada
3.Tidak ada mual muntah
4. Nyeri perut : An.C terlihat menangis sambal memegangi perut sebelah kanan
5.Bising usus: 16 – 20 x/menit
6.Keadaan abdomen tidak acites, Tidak ada pembesaran hati atau limfe
8.Keadaan Anus Ada dan terlihat kemerahan iritasi.
g. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Sistem Urogenital
Klien bak 4x/24 jam,sedikit (pempers tidak penuh )
i. Sistem Integuman
Turgor kulit ( mencubit perut anak) 5-10 detik,warna kulit pucat.
j. Sistem Muskuloskeletal
Klien tidak mengalami kesulitan bergerak, hanya saja badannya terlihat lemas.
k. Sistem Imunologi
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
7. TEST DIAGNOSTIK
a. Hasil Laboratorium
-
b. Pemeriksaan diagnostic
-
8. PENGOBATAN/TERAPI
No Tanggal JenisTerapi (obat,cairan, Dosis& Cara Waktu pemberian/hr
diet,. O2,ddi) pemberian
1 2 3
ANALISA DATA
NO TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds : Iritasi Gastro Diare
09/03/23 Intestinal
Ibu Klien mengatakan An.C Bab Cair
Lebih dari 5x/hari
Do :
RR 26x/mnt
Pols 84x/mnt
Bab lebih dari 5x/hari.
Auskultasi Bising Usus 16 -20x/mnt
Tinja berwarna kuning kehijauan
Auskultasi : Frekuensi peristaltic
meningkat
Keadaan Anus Ada dan terlihat
kemerahan iritasi.
2 09/03/23 Ds : Kehilangan cairan Hipovolemia
aktif
Ibu klien mengatakan An.C.tidak
banyak minum ASI sejak kemarin
Do :
Do :
N
TGL/JAM DIAGNOSA PRIORITAS
O
1 09/03/23 Diare (D.0020) 1
N TTD/
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O NAMA
1 09/03/2 Manajemen Diare Netti
3 Observasi : S: Yunita
Mengidentifikasi penyebab diare Ibu Klien mengatakan An.C
MengIdentifikasi riwayat pemberian makanan Bab Cair Lebih dari 5x/hari
MengIdentifikasi gejala invaginasi
O:
Memonitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
RR 26x/mnt
Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal Pols 84x/mnt
Memonitor jumlah pengeluaran diare Bab lebih dari 5x/hari.
Memonitor keamanan penyiapan makanan Auskultasi Bising Usus 16 -
Terapeutik : 20x/mnt
Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau Tinja berwarna kuning
pedialit kehijauan
Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit Auskultasi : Frekuensi
Mengambil sampel feses untuk kultur jika perlu peristaltic meningkat
Edukasi :
Keadaan Anus Ada dan
Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
terlihat kemerahan iritasi.
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI A : Masalah Diare Belum Teratasi
Kolaborasi :
Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari ) P : Lanjutkan Intervensi
Lactobe 3x1 sachset
2 09/03/2 Manajemen Hipovolemia
3 Observasi : S: Netti
Memeriksa tanda-tanda hipovolemia. Ibu klien mengatakan Yunita
Memonitor intake dan output cairan.
An.C.tidak banyak minum
Terapeutik :
ASI sejak kemarin
Menghitung kebutuhan cairan.
Memberikan posisi modified trendelenburg.
Memberikan asupan cairan oral. O:
Edukasi : Klien tampak rewel
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral. Mukosa bibir kering
Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak. Kulit terlihat pucat
Kolaborasi : Mata Cekung
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin Klien tampak Lemas
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB
Klien bak 4x/24 jam,sedikit
(pempers tidak penuh )
Turgor kulit ( mencubit
perut anak) 5-10
detik,warna kulit pucat.
P : Lanjutkan Intervensi
3 09/03/2 Pencegahan Syok S: Netti
3 Observasi : Ibu klien mengatkan An.C Yunita
Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan CRT.
Memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil. Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik : Temperatur kulit 38,4’
Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers Warna kulit tidak sianosis
Edukasi : Pengisian kapiler (refill
MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. vena capillary) kurang dari
MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral dingin.
Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal Mukosa bibir kering
syok.
Klien tampak Lemas
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
Kolaborasi :
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin A : Masalah Resiko Syock belum
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
IMPELEMENTASI DAN EVALUASI hari ke II
N
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD/NAMA
O
1 10/03/23 Manajemen Diare Netti
Observasi : S: Yunita
Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja Ibu Klien mengatakan An.C Bab
Memonitor tanda dan gejala hipovolemia Cair Lebih dari 4x/hari
Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
O:
Memonitor jumlah pengeluaran diare
RR 24x/mnt
Memonitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik : Pols 84x/mnt
Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau Bab lebih dari 4x/hari.
pedialit Auskultasi Bising Usus 14x/mnt
Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap Tinja berwarna kuning kehijauan
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan Auskultasi : Frekuensi peristaltic
mengandung laktosa meningkat
Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI Keadaan Anus Ada dan terlihat
Kolaborasi : kemerahan iritasi.
Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari )
Lactobe 3x1 sachset A : Masalah Diare Teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2 10/03/23 Manajemen Hipovolemia
Observasi : S: Netti
Memeriksa tanda-tanda hipovolemia. Ibu klien mengatakan An.C. Yunita
Memonitor intake dan output cairan.
banyak minum ASI
Terapeutik :
Menghitung kebutuhan cairan.
Memberikan posisi modified trendelenburg. O:
Memberikan asupan cairan oral. Klien tampak rewel
Edukasi : Mukosa bibir kering
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral. Kulit terlihat pucat
Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak. Mata Cekung
Edukasi tentang Diare dan Pencegahan Diare saat di Rumah Klien tampak Lemas
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin Klien bak 4x/24 jam,sedikit
Menganjurkan kepada Ibu untuk memberikan MP ASI dengan Gizi
(pempers tidak penuh )
seimbang.
Kolaborasi : Turgor kulit ( mencubit perut
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB anak) 3 detik,warna kulit pucat.
P : Lanjutkan Intervensi
3 10/03/23 Pencegahan Syok S: Netti
Observasi : Ibu klien mengatkan An.C sudah Yunita
Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, tidak Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan
CRT. Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik : Temperatur kulit 37,4’
Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers Warna kulit tidak sianosis
Edukasi : Pengisian kapiler (refill vena
MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. capillary) kurang dari
MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral dingin.
Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal Mukosa bibir kering
syok.
Klien tampak Lemas
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin
Kolaborasi : A : Masalah Resiko Syock teratasi
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
IMPELEMENTASI DAN EVALUASI hari ke III
N TTD/
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O NAMA
1 11/03/2 Manajemen Diare Netti
3 Observasi : Yunita
Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja S:
Memonitor tanda dan gejala hipovolemia Ibu Klien mengatakan An.C Bab
Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
Cair Lebih dari 3 -4x/hari
Memonitor jumlah pengeluaran diare
O:
Memonitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik : RR 24x/mnt
Memberikan asupan cairan oral, misalnya larutan gula garam, oralit, atau Pols 84x/mnt
pedialit Bab lebih dari 4x/hari.
Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap Auskultasi Bising Usus 14x/mnt
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan Tinja berwarna kuning
mengandung laktosa kehijauan
Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI Auskultasi : Frekuensi peristaltic
Kolaborasi : meningkat
Pemberian Zink1x20 mg (selama 10 hari ) Keadaan Anus Ada dan terlihat
Lactobe 3x1 sachset kemerahan iritasi.
P : Lanjutkan Intervensi
2 11/03/2 Manajemen Hipovolemia
3 Observasi : S: Netti
Memeriksa tanda-tanda hipovolemia. Ibu klien mengatakan An.C. Yunita
Memonitor intake dan output cairan.
banyak minum ASI
Terapeutik :
Menghitung kebutuhan cairan.
Memberikan posisi modified trendelenburg. O:
Memberikan asupan cairan oral. Klien tampak rewel
Edukasi : Mukosa bibir kering
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral. Kulit terlihat pucat
Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak. Mata Cekung
Edukasi tentang Diare dan Pencegahan Diare saat di Rumah Klien tampak Lemas
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin Klien bak 7x/24 jam,sedikit
Menganjurkan kepada Ibu untuk memberikan MP ASI dengan Gizi
(pempers tidak penuh )
seimbang.
Kolaborasi : Turgor kulit ( mencubit perut
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB anak) 3 detik,warna kulit pucat.
P : Lanjutkan Intervensi
3 11/03/2 Pencegahan Syok S: Netti
3 Observasi : Ibu klien mengatkan An.C sudah Yunita
Memonitor status kardiopulmonal seperti frekwensi dan kekuatan nadi, tidak Lemas
frekwensi nafas, Tekanan darah, dan MAP.
Memonitor Status Oksigenasi seperti oksimetri dan AGD.
O:
Memonitor Status cairan seperti masukan dan haluaran, turgor kulit, dan
CRT. Nadi :kuat, irama teratur
Terpeutik : Temperatur kulit 37,4’
Memantau cairan intake output melalui BAB BAK di diapers Warna kulit tidak sianosis
Edukasi : Pengisian kapiler (refill vena
MenJelaskan penyebab dan faktor resiko syok. capillary) kurang dari
MenjJelaskan tanda dan gejala awal syok. 2detik,akral hangat.
Menganjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala Mukosa bibir kering
awal syok.
Klien tampak Lemas
Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral.
Menganjurkan menberikan ASI sesering mungkin
Kolaborasi : A : Masalah Resiko Syock teratasi
Menganjurkan dalam pemberian oralit setelah BAB sebagian
P : Lanjutkan Intervensi