Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERHADAP IBU HAMIL DENGAN


HIPREMESIS GRAVIDARUM

Di susun oleh :

PRIYO GUNANTO

NPM 2022207209336

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Th. 2022
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Sasaran : Ibu hamil yang megalami HEG

Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan dan mendapat penjelasan tentang persalinan selama 20 menit,
diharapkan Hiperemesis dapat dikendalikan.

1. Tujuan Instrusional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hiperemesis Gravidarum diharapkan peserta
memahami tentang:
a. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Tanda dan Gejala
e. Diagnosa
f. PenatalaksanaanM
g. Diet Hiperemesis Gravidarum

2. Media/alat yang digunakan


 PowerPoint
 Leflet
3. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
4. Proses Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN RESPON WAKTU


1 Pendahuluan : - Membalas salam 5 menit
 Menyampaikan salam - Memberi respon
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
2 Inti : Mendengarkan dengan 15 menit
- Pengertian penuh perhatian
Hiperemesis
Gravidarum
- Etiologi
- Patofisiologi
- Tanda dan Gejala
- Diagnosa
- PenatalaksanaanM
- Diet Hiperemesis
Gravidarum

3 Penutup - Mengungkapkan 10 menijt


- Mengevaluasi perasaannya setelah
perasaan klijen setelah menerima pendkes
mendapatkan pendkes - Menanyakan hal
- Tanya jawab yang belum jelas
- Evaluasi
5. Materi
a. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk
karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama
kehamilan (Farrer, 1999).
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap
saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah
nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas
sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-
Zion, MD).

b. Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :
1) Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola
hidatidosa dan kehamilan ganda.
2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan, ini merupakan faktor organik.
3) Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4) Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah
tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan
persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

c. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton –
asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain
itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat
merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-
Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.

d. Tanda dan Gejala


Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3
(tiga) tingkatan.
1. TingkatnImmmmmmmsef
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa
nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah
sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata
cekung.
2. TingkatnIIismdfvjkmsjdvjkjdksjJKjhfurks.aihdjfbjk.liahye.ajkdajnd
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton
tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. TingkatnIIIJSDHKHBVCSHDVCJHKSHDVB
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus,
dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati.

e. Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga
mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus
dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi
perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.JJ

f. PenatalaksanaanMS
1) Obat-obatanKJSHDGCVJKHYJSHDGJHSGJDHJHJSDHJHD
Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan
seperti dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik
seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
2) IsolasiJSKDJKJSHKJGKJHGJG
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter
dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah
berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan makan/minum selama
24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang
atau hilang tanpa pengobatan.
3) TerapinPsikologikJKSDKJUSKDHGKJSGDKGKSGDKGKSDJ
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
4) CairannParenteralSDKJKSJDBGKJGSKGKGKGKJGKGKJGS
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin
B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat
diberikan pula asam amino secara intravena.
5) PenghentiannkehamilanSJHDJHGJSDVJHUGIKJUGSKLDJUJJ
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi,
ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya
a) GangguannkejiwaanjkjkjbgkjgkjgkjgkjgkjgkjkjgkkjgkjgkjjHJH
(1) Delirium
(2)jiApatis,nsomnolennsampainkomakiswdckjubgksjdsk
(3) Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle
b)nGangguannpenglihatandgbdgfdfJKJCFBVJKBKSBJVBKSDJS
(1)nPendarahanbretina
(2) Kemunduran penglihatan
c) GangguanmfaalJKSJDKVBHSKJDVMJHVMSHDVCSMDVH
(1) Hatibdalambbentukbikterus
(2) Ginjalbdalambbentukbanuria
(3)nJantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
(4) Tekanan darah menurun

g. Diet Hiperemesis Gravidarum


1. Tujuan
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan
glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yang cukup.
2. Syarat
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranyanadalah:
a) Karbohidrat tinggi
b) Lemak rendah
c) Protein sedang
d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
e) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan
sering dalam porsi kecil
f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan
malam dan selingan malam
g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

3) Macam-macambDiet
Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :
a)bDietbHiperemesisbI
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum
berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi
bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di
dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.

b)nDietbHiperemesisbII
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan
bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.

c)nDietbHiperemesisbIII
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet
diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

4) Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
a) Roti panggang, biskuit, crackers
b) Buah segar dan sari buah
c) Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer

5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah
makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam.
Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat
tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidakbdianjurkan.
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum
a. Gravida
Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hyperemesis
gravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian hiperemesis
gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal
ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami
kehamilan pertama (Nining, 2009).
Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60% pada
multigravida (Arief.B, 2009).
b. Pendidikan
Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang
berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).
Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih
memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002).
c. Riwayat Kehamilan
Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosa
dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang
peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2005).
d. Riwayat Penyakit Ibu
Penyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin seperti
hipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005).
Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar
tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala
diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya
mengalami gangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi
kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti
hiperemesis gravidarum.
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai