Anda di halaman 1dari 19

asuhan keperawatan

Menyajikan Informasi Seputar Ilmu Keperawatan dan Asuhan Keperawatan

Selasa, 28 Agustus 2012


Laporan Pendahuluan & Pengkajian hiperemesis gravidarum

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu
Mual muntah terjadi pada 60%-80% primi gravida, dan 40% - 60% multi gravida. Satu
diantara 1000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh
fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Oleh sebab itulah kelompok mengangkat kasus tersebut untuk diseminarkan sebagai
bahan untuk tambahan pengetahuan petugas kesehatan dalam mengangani dan membantu
pasien yang menderita Hiperemesis Gravidarum

B. Tujuan Penulisan
1.      Menambah khasanah wawasan dan pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan pada pasien
dengan Hiperemesis Gravidarum
2.      Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program profesi Ners.
3.      Sebagai bahan yang disajikan dalam seminar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Ibu Dan
Anak St. Khadijah

BAB II
KONSEP DASAR

A. Konsep Dasar Medis


    

1.         Pengertian :

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu,
begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,
terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan
sebagainya.

2.         Etiologi:

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan


anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin
serta zat-zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a.       Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan

kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda

memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan

tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

b.       Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta

resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.

c.       Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah

satu faktor organik.


d.       Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun

hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti.

Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,

takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat

memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi

hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan

suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien.

3.         Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar

estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.

Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat
atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan
wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil

muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya

elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada

sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor

hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik

dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.

Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak

habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah

ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam

darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan

dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah

turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,

sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan

Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya

frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran

setan yang sulit dipatahkan.

4.         Gejala Dan Tanda

Hiperemesis   gravidarum,   menurut   berat   ringannya   gejala   dapat   dibagi   dalam 3


(tiga) tingkatan yaitu :
1.        Tingkatan I :

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah,

nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat

sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah

mengering dan mata cekung.

2.        Tingkatan II :

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan

nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat

badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan

konstipasi.

Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan

dapat pula ditemukan dalam kencing.

3.        Tingkatan III:


Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai

koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat

terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala :

nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk

vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.

5.         Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan


pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering
atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan  yang  berminyak  dan  berbau   lemak  sebaiknya  dihindarkan.   Makanan  dan
minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
1.      Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1
dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau
Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin
2.        Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
Tidak diberikan makan/minuman setama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja
gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3.        Terapi psikologik


Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut
oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik,
yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4.        Cairan parenteral


Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium
dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.

5.        Penghentian kehamilan


Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan,
tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala
ireversibel pada organ vital.
6.        Diet
a.         Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.

Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi  1 -- 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat - zat gizi,
kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b.        Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai

diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan .

Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.

c.         Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut

kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup

dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

7.        Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat

memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan

yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
2. Konsep Dasar Keperawatan
    

A.Pengkajian Data Fokus

a.         Aktifitas istirahat

Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).

b.        Integritas ego

Konflik   interpersonal   keluarga,   kesulitan   ekonomi,   perubahan   persepsi   tentang

kondisinya, kehamilan tak direncanakan.

c.         Eliminasi

Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih  Urinalisis :

peningkatan konsentrasi urine.

d.        Makanan/cairan

Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat

badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas

berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.

e.         Pernafasan

Frekuensi pernapasan meningkat.

f.         Keamanan

Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma

g.        Seksualitas

Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.

h.        Interaksi sosial

Perubahan  status kesehatan/stressor kehamilan,  perubahan  peran,  respon anggota keluarga

yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i.          Pembelajaran dan penyuluhan

-           Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah

lama

-           Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal

-           Turgor kulit, lidah kering

-           Adanya aseton dalam urine

j.          Pemeriksaan diagnostik

-            USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya

gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.

-            Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.

-            Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.        Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah

berlebihan.

2.        Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

3.        Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

4.        Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan.

C.    RENCANA KEPERAWATAN


1.          Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan  berhubungan dengan frekuensi mual
dan muntah berlebihan.

INTERVENSI RASIONAL
1.    Batasi   intake  oral  hingga  muntah berhenti. 1.    Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan
mencegah muntah selanjutnya.
2.    Berikan   obat   anti  emetik   yang 2.    Mencegah    muntah    serta    memelihara
diprogramkan  dengan  dosis  rendah, misalnya keseimbangan cairan dan elektrolit.
Phenergan 10-20mg/i.v.
3.    Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan. 3.    Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan
4.    Catat intake dan output. elektrolit.
4.    Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran
5.    Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering melului muntah.
6.    Anjurkan untuk menghindari makanan yang 5.    Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan
berlemak tubuh
7.    anjurkan untuk makan makanan selingan 6.    dapat menstimulus mual dan muntah
seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat
sebelum bagun tidur pada siang hari dan 7.    Makanan selingan dapat mengurangi atau
sebelum tidur menghindari rangsang mual muntah yang berlebih
8.    Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat
diberikan dalam periode tertentu. 8.    Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
9.    Inspeksi adanya  iritasi atau Iesi pada mulut.
10.  Kaji  kebersihan  oral  dan  personal hygiene 9.    Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
serta  penggunaan cairan pembersih mulut 10.  Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut.
sesering mungkin.
11.  Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
11.  Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial
penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien
dengan kadar Hb < 12 gr/dl atau kadar Ht < 37 %
dipertimbangkan anemi pada trimester I.
12.  Test urine terhadap aseton, albumin dan 12.  Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin
glukosa. untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi
seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat,
Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena
kehamilan.
13.  Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan
13.  Ukur pembesaran uterus. janin dan memperberat penurunan komplemen sel
otak pada janin, yang mengakibatkan
kemunduran pcrkembangan janin dan
kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjut

2.  Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan

INTERVENSI RASIONAL
1.      Tentukan  frekuensi  atau  beratnya 1.    Memberikan data berkenaan dengan semua
mual/muntah. kondisi. Peningkatan kadar  hormon Korionik
gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme
karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik
memperberat mual/muntah pada trimester
2.    Membantu dalam mengenyampingkan penyebab
lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
2.     Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah mengidentifikasi intervensi.
medis lain (misalnya Ulkus peptikum,
gastritis. 3.    Sebagai   indikator   dalam   membantu
mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran
mukosa, TD, input/output dan berat jenis
urine. Timbang BB klien dan bandingkan 4.    Membantu  dalam meminimalkan  mual/muntah
dengan standar. dengan menurunkan keasaman lambung.
4.     Anjurkan peningkatan asupan minuman
berkarbonat, makan sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.

3.      Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
1.    Kontrol lingkungan klien dan batasi 1.    Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan
pengunjung
2.    Untuk menjaga intergritas psikologis
2.    Kaji tingkat fungsi psikologis klien
3.    Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa
3.    Berikan support psikologis saling percaya

4.    Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat


4.    Berikan penguatan positif kehamilan

5.    Penting untuk meningkatkan kesehatan mental


5.    Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal klien

4.      Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan

INTERVENSI RASIONAL
1.    Anjurkan   klien   membatasi   aktifitas dengan1.    Menghemat energi dan menghindari pengeluaran
isrirahat yang cukup. tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan
kelelahan/kepekaan uterus.
2.    Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin
2.    Anjurkan   klien   untuk   menghindari tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.
mengangkat berat. 3.    Aktifitas  bertahap  meminimalkan  terjadinya
trauma seita meringankan dalam memenuhi
3.    Bantu klien beraktifitas secara bertahap. kebutuhannya.
4.    Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi
4.    Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai sesuai indikasi.
indikasi.

BAB III
Tinjauan Kasus

Pengkajian Hiperemesis Gravidarum


Identitas
Inisial klien            : Ny.S                                                 Nama Suami    : Tn.I
Umur                     : 20 Thn                                               Umur               : 28 Thn
Pendidikan                        : IRT                                                    Pekerjaan         : Wiraswasta
Pekerjaan               : Ibu Rumah Rangga                           Agama             : Islam
Suku Bangsa         : Bugis/Indonesia
Agama                   : Islam
Alamat                  : Jl. Dg. Tata III No. 17B
HPHT                    : 02-05-2004
TP                          : 09-02-2005
Tanggal Berkunjung : 30-07-2004

Keluhan Utama         :
Muntah-muntah, mengeluh nyeri pada daerah ulu hati dan tampak lemah
Riwayat Keluhan      :
Klien mual muntah pada saat setiap habis makan yang dirasakan sudah sejak umur kehamilan
8 minggu yang lalu. Klien belum pernah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan
(Puskesmas, Rumah sakit). Klien merasa mual dan muntah tidak ada perubahan dan berat
badan tidak sesuai dengan umur kehamilannya

I. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan Kehamilan


1.      Ibu datang ke RSIA.St Khadijah untuk memeriksakan kehamilannya.
2.      Menurut ibu kehamilannya berpengaruh pada kehidupan sehari-hari
3.      Ibu berharap ia dapat sehat kembali begitupun dengan keadaan janin yang dikandungnya
4.      Ibu tinggal bersama suaminya.
5.      Orang yang sangat penting bagi ibu adalah suami
6.      Keluarga sangat senang bila ibu dan anak yang dikandungnya sehat .
7.      Pada saat dikaji ibu ditemani suami
8.      Klien merencanakan akan melahirkan anaknya di RSIA ST. KHADIJAH.
9.      Klien merencanakan akan menyusui anaknya selama 2 tahun.
10.  Ibu belum pernah diimunisasi.
11.  Ibu tidak memelihara kucing.

II. Kebutuhan Dasar Khusus

A.     Ketidaknyamanan

Ibu merasa ada gangguan rasa nyaman sejak kehamilannya karena ibu sering muntah. Ibu
mengeluh nyeri pada ulu hati, merasa lemah dan sulit beraktivitas
B.     Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri, cemas dan tegang. Klien dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan berhubungan dengan kesehatannya, Klien mengatakan merasa
khawatir dengan keadaan yang selalu ingin muntah khususnya setelah habis makan.

C.     Istirahat – tidur

Ibu mengatakan tidak bisa tidur siang , pucat,lemah dan kelelahan, tidur malam kurang lebih
5-6 jam. Tampak lingkaran hitam pada mata. Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah, Klien
hanya terbaring ditempat tidur
Lingkaran hitam tampak pada mata

D.    Hygiene prenatal

Aktivitas kebersihan diri berupa mandi seperti yang dilakukan pada saat sebelum hamil, ibu
mandi di kamar mandi dengan menggunakan air dan sabun, dengan frekuensi.2 kali sehari.
Kulit ibu kelihatan kering walaupun sudah menggunakan hand body atau lotion.sedangkan
untuk oral hygiene ibu menyikat gigi 2 kali perhari yaitu pada pagi  hari dan sebelum tidur
malam

E.     Eliminasi

Ibu mengatakan bab konsistensi keras dan hanya sedikit, frekuensi bab 1 kali perhari, ibu
mengatakan tidak perrnah menggunakan pencahar (masalah bab tidak ada), frekuensi miksi 4
sampai 5 kali perhari, kesulitan dalam berkemih tidak ada.

F.     Makanan/cairan

Kehilangan nafsu makan, mual muntah (setelah makan) sehari kurang lebih 4 – 5 kali , nyeri
ulu hati. Pemeriksaan Hb (tanggal 30-07-2004; dengan hasil 11 gr%) Klien mengatakan
sering muntah (4 – 5 kali)/setelah selesai makan, Klien mengatakan malas makan, Turgor
kulit menurun, Kenaikan berat badan 1 kg sejak kehamilan, BB sekarang 50 kg, BB sebelum
hamil 49 kg.

DAFTAR MENU KLIEN


WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH
PAGI Nasi 1 piring
Sayur Scukupnya
Telur/ikan 1 butir/1 potong
Air putih/susu 1gelas

SIANG Nasi 1 piring


Sayur secukupnya
Ikan/daging 1 potong
Tempe/Tahu 1 potong
Jeruk/pisang/langsat 1 potong
Air putih 1 gelas

MALAM Nasi 1 piring


Sayur secukupnya
Ikan/telur 1 potong/1 buah
Air putih 1 gelas

G.    Pernapasan

Dalam masa kehamilannya ibu mengatakan tidak ada perubahan pola perrnafasan yang
dialami

H.    Keamanan

Suhu 37,8 o C, tidak ada reaksi sensitifitas terhadap makanan dan obat-obatan, ibu belum
pernah mendapat transfusi darah.
I.        Sexualitas
Tidak dikaji

J.       Interaksi sosial


Ibu sudah menikah kurang lebih 2 tahun, ibu tinggal bersama suami , ibu berperan dalam
mengambil keputusan, frekuensi kontak sosial selalu dilakukan bila ada waktu senggang.
K.    Penyuluhan dan pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, pendidikan ibu SMA, ibu memerlukan
penjelasan terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan mual muntah yang ia rasakan,
apabila mual muntah dirasakan semakin parah anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

III. Riwayat Kebidanan


G1 P0 A0

IV. Keluarga Berencana


Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan ibu belum punya perencanaan tentang
jumlah anak yang akan ia miliki nantinya.

V. Hasil pemeriksaan :
1.      Keadaan umum klien baik.
2.      BB sebelum hamil         : 49 Kg
3.      BB sekarang                 : 50 Kg
4.      TB                                 : 150 cm
5.      TD                                 : 110/70 MmHg
6.      Nadi                              : 112 x / menit
7.      Suhu                              : 37,8o C
8.      Pernafasan                     : 20 x/ menit
9.      Palpasi              
  LI                            : TFU ½ pusat dan symphysis
  LII                           : Belum teraba
  LIII                                     : Belum teraba
  LIV                         : BAP
10.      Auskultasi                   : Belum terdengar.
11.      Pemeriksaan Hb ( Tanggal 30-07 2004) :
  Hasil            : 11 gr %

VI. KOMENTAR :
      Kebutuhan nutrisi ibu cukup, yang perlu ditingkatkan adalah jenis makanan golongan umbi-
umbian seperti singkong, ubi, sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan buah-
buahan yang berwarna kuning.         
Selain itu ibu harus mengetahui efek yang ditimbulkan jika nutrisi ibu tidak cukup, yang
salah satunya adalah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada janin dan
lain-lain.

VII. ANJURAN

1. Meningkatkan kalori.
2. Meningkatkan lemak.
3. Meningkatkan protein.
4. Menambahkan makanan bermineral.
5. Mengurangi gula.
6. Menambahkan jumlah makanan berserat.
7. Menambahkan jumlah makanan.

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Nutrisi Kurang Dari
       Klien mengatakan sering muntah (4 Kehamilan Kebutuhan Tubuh
– 5 kali)/ setelah selesai makan
       Klien mengatakan malas makan Pengaruh Hormon
 
DO:
Menstimulasi
       Turgor kulit menurun. CTZ pada
       Mukosa bibir kering. hipothalamus
       Kenaikan berat badan I kg sejak  
kehamilan
       BB sekarang 50 kg Merangsang N.
       BB sebelum hamil 49 kg Vagus
       Hb 11 gr %  

Mual Muntah

Nutrisi, Cairan dan Elektrolit


keluar dari tubuh
DS :  
       Klien mengatakan tubuhnya terasa
2.
lemah
Intoleran aktivitas
DO :
       Klienhanya terbaring ditempat
tidur Asupan / intake tidak adekuat
       Lingkaran hitam tampak pada mata
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh

Mual Muntah

Nutrisi, cairan dan elektrolit


keluar dari tubuh

Asupan / intake tidak adekuat

Energi menurun

Intoleran aktivitas

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
3. DS : Cemas
       Klien dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan Mual Muntah
berhubungan dengan kesehatannya 
       Klien mengatakan merasa khawatir
dengan keadaan yang selalu ingin
muntah khususnya setelah habis Anoreksia
makan
DO :
       Wajah tampak tegang Perubahan Status Kesehatan
       Raut wajah murung

Kurang Informasi mengenai


penyakit yang diderita

DS : -
Koping individu tidak efektif
DO : -
menghadapi masalah (penyakit)
4. Risiko terjadinya
fetal distress
Cemas

Nausea&vomitus
berlebihan.
 
Dehidrasi

Penurunan Vol.CES&Plasma

Hemokonsentrasi

Aliran darah ke jar.berkurang


DS : -  
DO : -
5. Risiko tinggi
Nutrisi & O2
terjadinya hambatan
ke jar.berkurang
tumbuh dan
perkembangan janin.
Suplai O2 ke janin berkurang

Risiko terjadinyaFetal distres

Lepasnya Hormon kortisol

Merangsang sekresi asam lambung

Rusaknya mukosa lambung

Menstimulus CTZ

Nausea&vomite berlebihan

Asupan & intake tidak adekuat


 

Risiko tinggi
terjaninya
gangguan hambatan pertumbuhan &
perkembangan
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan 30-07-2004 -
Tubuh b/d mual muntah

Intoleran aktivitas b/d penurunan 30-07-2004


2. energi metabolik -

Cemas b/d kurang informasi dan


3. koping individu tidak efektif 30-07-2004 30-07-2004

Risiko terjadinya fetal distress

4. Risiko tinggi terjadinya hambatan 30-07-2004 30-07-2004


tumbuh dan perkembangan janin.
5. 30-07-2004 30-07-2004

Anda mungkin juga menyukai