Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mual muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu
Mual muntah terjadi pada 60%-80% primi gravida, dan 40% - 60% multi gravida. Satu
diantara 1000 kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh
fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan
fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Oleh sebab itulah kelompok mengangkat kasus tersebut untuk diseminarkan sebagai
bahan untuk tambahan pengetahuan petugas kesehatan dalam mengangani dan membantu
pasien yang menderita Hiperemesis Gravidarum.



B. Tujuan Penulisan
1. Menambah khasanah wawasan dan pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan Hiperemesis Gravidarum
2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program profesi Ners.
3. Sebagai bahan yang disajikan dalam seminar Asuhan Keperawatan di STIK Famika
Makassar.

















BAB II
KONSEP DASAR
A. Konsep Medis
1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu,
begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dmuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti appendicitis, pielitis
dan sebagainya
2. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, beberapa faktor
predisposisi dan faktor lain yang ditemukan.
a. Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida, molahidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua
keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan
faktor organic.
c. Alergi
d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun
hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan
pasti.

3. Patofisiologi
Ada yang mengatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen, oleh karena itu keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem
saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada
kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah pada hamil muda, bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada
sebagian kecil wanita tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor
hormonal yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastic
dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan
aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena
muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan
tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah
dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang
lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
4. Gejala dan Tanda
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan
yaitu :
a. Tingkatan I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi
meningkat sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistol menurun, turgor kulit
berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
b. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah
mongering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan
mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendha,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, aseton dapat tercium dalam hawa
pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.
c. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi
menurun.komplikasi fetal dapat terjadi pada saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
wernicke, dengan gejala nistagmus dan diplopia, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah
tanda adanya payah hati.

5. Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap hyperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang fisioligk pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan
4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tetapi lebih sering, waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makan yang berminyak dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin.
a. Obat-obatan
Sedatif yang sering digunakan adalah Phenobarbital, vitamin yang dianjurkan
vitamin B
1
dan B
6
keadaan yang lebih berat diberikan anti emetiksepeti disiklomin
hidroklorida dan khlorpromazin, anti histamine ini juga dianjurkan seperti dramamin,
avomin.
b. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara
yang baik tidak diberikan makan/minuman selama 24 28 jam. Kadang-kadang
dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang berat serta menghilangkan
masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% dalam caran garam fisiologik sebanyak 2 3 liter per hari. Bila perlu
dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.
e. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutuhan, bradikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organic. Dalam keadaan demikian pual perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit
diambil, oleh karena satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak
tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

f. Diet
1) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat II. Makanan hanya berupa
roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersamaan dengan makanan
tetapi 1 2 jam sesuadahnya. Makanan ini kurang dsalam semua zat-zat gizi,
kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
2) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang secara
berangsur mulai diberikan bersamaan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat
gizi kecuali vitamin A dan D.
3) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minum boleh diberikan besama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
6. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.
Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang
berat,penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian data focus
a. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (>100 kali permenit)
b. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang
kondisinya, kehamilan tak terencana.
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi, defeksai, peningkatan frekuensi berkemih, urinalisis,
peningkatan konsentrasi urine.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu), nyeri epigastrium,pengurangan BB
(5 10 kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, napas
berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernapasan
Frekuensi pernapasan meningkat
f. Kecemasan
Suhu kadang naik, badan lemah, ikterus dan dapat jatuh dalam koma
g. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus
terapeutik.
h. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota
keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung
yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan
Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung sudah
lama, berat badan turun naik dari 1/10 berat badan normal, turgor kulit, lidah kering,
adanya aseton dalam urine.
j. Pemeriksaan diagnostic
1) USG (dengan menggunakan waktu yang tepat)
Mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multiple, mendeteksi abnormalitas
janin, melokalisasi plasenta
2) Urinalisis
Kultur, mendeteksi bakteri, BUN
3) Pemeriksaan fungsi hepar
AST, ALT, dan kadar LDH
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d frekuensi mual dan muntah berlebihan
b. Defisit volumen cairan b/d kehilangan cairan yang berlebihan
c. Koping tidak efektif b/d perubahan psikologi kehamilan
d. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
3. Rencana Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d frekuensi mual dan muntah berlebihan.
Tujuan :
Klien akan meingkatkan kebutuhan nutrisinya, mampu mehanan makan dalam jumlah
yang cukup untuk menopang atau menahan dirinya dan pertumbuhan janin.
Kriteria :
Klien akan mengungkapkan selera makan baik
Tidak ada rasa mual dan muntah
BB meningkat
Intervensi :
1) Kaji frekuensi dan beratnya mual dan muntah
Rasional :
2) Timbang BB setiap hari
Rasional :BB penting untuk memonitor proses terapi, perkembangan BB
merupakan salah satu indikator adanya perbaikan nutrisi
3) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : dapat mencukupi asuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
4) Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan teh hangat
sebelum tidur pada siang hari
Rasional : makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsangan
mual dan muntah yang berlebih
5) Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit
Rasional : mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu.
b. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan yang berlebihan
Tujuan : klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Kriteria :
Mukosa bibir lembab
Turgor kulit baik
Output sesuai intake
Kadar elektrolit dalam batas normal
Intervensi :
1) Pantau tanda-tanda dan gejala kekurangan cairan
Membran mukosa kering
Urine kuning kecoklatan
Turgor kulit jelek
Rasional :penurunan volume cairan yang bersirkulasi menyebabkan kekeringan
jaringan dan pemekatan urine merupakan tanda dehidrasi
2) Lakukan pemeliharaan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan.
Rasional : mencegah perkembang biakan kuman dan memberi rasa segar dan
nyaman sehingga rasa mual kurang.
3) Observasi tanda vital setiap 2 4 jam
Rasional : perubahan tanda vital merupakan indikator adanya gangguan
keseimbangan cairan, tekanan darah menurun, nadi dan suhu yang meningkat
merupakan tanda dehidrasi hipovolemia.
4) Anjurkan klien untuk minum dalam jumlah kecil tapi sering
Rasional :Mengganti kekurangan cairan yang keluar bersama-sama dengan
muntah
5) Kolaborasi tim medis untuk pemberian cairan parenteral dan pemberian obat anti
emetik bila memungkinkan
Rasional ; pemberian cairan parenteral memperbaiki volume cairan dan
memungkinkan untuk mengganti cairan.
b. Cemas b/d koping tidak efektif, perubahan psikologi kehamilan
Tujuan : setelah diberi penjelasan terhadap proses penyakit diharapkan cemas hilang
atau berkurang
Kriteria :
Klien nampak rileks
Koping efektif
Dapat beristirahat dengan tenang
Intervensi :
1) Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
Rasional : untk mencegah dan mengurangi kecemasan
2) Kaji tingkat fungsi psikologis
Rasional : untuk menjaga integritas psikologis
3) Berikan support psikologis
Rasional : untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya.
4) Berikan penguatan positif
Rasional : untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan
5) Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal
Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien
c. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
Tujuan : setelah diberikan pengarahan diharapkan keletihan teratasi
Kriteria :
Energi bertambah
Dapat melakukan aktivitas sesuai kebutuhan
Intervensi :
1) Anjurkan klien membatasi aktivitas dengan istirahat yang cukup
Rasional : menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus
menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
2) Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat
Rasional : aktivitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi
untuk wanita beresiko
3) Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : aktivitas bertahp meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan
dalam memnuhi kebutuhannya
4) Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikas


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPEREMESISI GRAVIDARUM
PADA KLIEN NY.K DI RUANG POLIKLINIK BKIA
RS PELAMONIA

No. RM : 17 61 78
Tgl pengkajian :16-06-2010

I. Biodata
1. Klien
Nama : Ny C
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Toddopuli Raya
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn R
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jln.Toddopuli Raya
II. Riwayat kesehatan
1. Latar belakang kunjungan
Klien datang dengan keluhan mual-mual,klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas,
klien juga mengatakan kurang selera makan, klien merasa cemas dengan keadaannya,
klien banyak bertanya.
2. Penyakit kesehatan keluarga
Orang tua klien dalam keadaan sehat begitupun dengan suaminya, tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit seperti klien saat ini.
3. Penyakit terdahulu yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada
4. Penyakit yang sedang dialami klien : Tidak ada
5. Riwayat haid
a. Haid terakhir : 20 05 2010
b. Siklus haid : teratur
c. Lamanya : 5 - 6 hari
d. Banyaknya : 3 4 kali ganti pembalut/hari
e. Masalah : klien mengatakan nyeri saat haid
6. Riwayat kontrasepsi
a. Type : tidak ada
b. Kapan menggunakan : tidak ada
c. Tujuan : tidak ada
d. Masalah : tidak ada
e. Kapan berhenti : tidak ada
f. Alasan berhenti : tidak ada
g. Rencana KB yang akan digunakan : belum tahu
7. Riwayat kehamilan terdahulu
a. Gravida :1, Partus : 0, Abortus : 0
b. Jumlah anak yang hidup : -
c. Interval kehamilan : -
d. Yang menolong kelahiran yang lalu : -
e. Dimana melahirkan : -
f. Komplikasi yang terjadi pada waktu kehamilan yang lalu : -
g. Komplikasi waktu persalinan dan kelahiran yang lalu : -
h. Masalah pada waktu masa nifas : -
i. Masalah pada bayi yang dilahirkan : -
8. Riwayat pengobatan/merokok/alcohol
a. Obat yang sednag digunakan : -
b. Tujuan pengobatan : -
c. Cara pemberian : -
d. Ketergantungan dengan rokok : -
e. Ketergantungan dgn alcohol : -
f. Jenis imunisasi yang diberikan : belum
g. Kapan diberikan : -
9. Masalah yang dirasakan klien/keluhan-keluhan
a. Klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas , nyeri seperti tertusuk-tusuk, mual-
mual.
b. Wajah klien tampak meringis dan memegang perut kanan atasnya
10. pola kegiatan sehari-hari
a. Tidur dan istirahat
Apakah ada gangguan tidur : -
Jenis gangguan : -
Hal yang mengganggu : -
Istirahat di siang hari : 1 jam
b. Personal hygiene
Cara mandi klien : klien mandi di kamar mandi
Frekuensi mandi : 2 kali sehari
Cara perawatan gigi : menyikat gigi
Frekuensi sikat gigi : 2 3 kali sehari
Vulva hgiene : cukup bersih
Berpakaian : cukup rapi
c. Aktivitas
Gangguan dalam pergerakan : klien sering merasa kelelahan
Kegiatan sehari-hari : klien setiap hari hanya di rumah, mengerjakan pekerjaan
rumah yang ringan
d. Makan dan minum
Perubahan pola makan : klien makan 2 3 kali sehari, tidak menghabiskan
makanannya, klien mengatakan kurang nafsu makan,klien tampak lemah.
Makanan yang disukai : rujak
Pantangan : -
Tujuan pantangan : -
Diet khusus yg dilakukan : -
Kesulitan dalam diet : -
e. Eliminasi
Masalah eliminasi feses : tidak ada
Cara mengatasinya : tidak ada
Masalah elmininasi kemih: tidak ada
Cara mengatasinya : tidak ada
f. Seksual
Perubahan pola : selama klien mengetahui dirinya hamil, tidak pernah berhubungan
lagi.
Jenis perubahan : -

Data Psikologis
a. Status psikologis
Klien bertanya apakah penyakitnya tidak berbahaya
Klien tampak cemas
b. Status perkawinan
Usia waktu kawin : 22 tahun
Perkawinan yang keberapa : 1 (pertama)
Lama perkawinan : kurang lebih 1 tahun
c. Reaksi dan persepsi kehamilan
Direncanakan : ya
Diharapkan : ya
Dilanjutkan : ya
Menerima / senang : ya
Jenis anak yang diharapkan : laki-laki
Bantuan pelayanan : medis/dokter/bidan
Siapa yang penting bagi diri klien : keluarga
Rencana tempat melahirkan : rumah sakit
Rencana mengikuti senam hamil : tidak ada
Rencana meneteki sendiri : ya
d. Kebutuhan pendidikan kesehatan
Informasi persalinan : tidak ada
Breast care : tidak ada
Personal hygiene : tidak ada
Nutrisi dalam kehamilan : tidak ada
Perawatan bayi : tidak ada
Kegiatan seksual : tidak ada
Komplikasi ringan dan upaya mengatasinya : tidak ada
Keluarga berencana : tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD : 110 /90 mmHg, temp : 36,5 C, Resp: 20x/mnt, pulse : 80x/menit
2. Berat badan : 50 kg, Tinggi badan : 157 cm
3. Kulit
a. Warna : coklat kehitam-hitaman
b. Turgor : baik
c. Kekenyalan : baik
d. Kelembaban : baik
e. Luka/iritasi : tidak tampak ada luka/irirtasi
f. Pelebaran pemb vena : tidak
g. Colustrum : tidak
4. Abdomen
a. Pembesaran : belum
b. Bentuk perut : -
c. Linea nigra : tidak ada
d. Striae : tidak ada
e. Pigmentasi : tidak ada
f. Jaringan parut : tidak ada
g. Palpasi
Leopold I : -
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
h. Mc Donald Rule : -
i. Auskultasi : -
j. Pergerakan anak : -
5. Panggul luar (untuk primipara)
a. Distantia spinarum : 23 cm
b. Distantia cristarum : 26 cm
c. Boudeloque : 17,5 cm
d. Lingkar panggul : 85 cm
6. Ekstremitas
a. Ukuran kaki : simetris
b. Warna kuku : merah muda
c. Oedema : tidak ada
d. Varices : tidak ada
e. Refleks tungkai bawah : ada
7. Vulva
a. Oedema : tidak ada
b. Varices : tidak ada
c. Luka : tidak ada
d. Pengeluaran darah : tidak ada
e. Rectum : tidak ada varices

IV. Pemeriksaan Khusus
1. Laboratorium
a. Urine dan protein : -
b. Gula darah : -
c. Tes kehamilan : positif
d. Lain-lain : -
2. Darah
a. Hb : -
b. Golongan darah : -
c. Lain-lain : -
d. Diagnosis kehamilan : -
e. Pemeriksaan dalam : -

















DATA FOKUS

Data Subjektif :
Klien mengeluh nyeri ada perut kanan atas
Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk
Klien mengeluah mual-mual
Klien mengeluh kurang nafsu makan
Klien mengatakan makan hanya 2 3 sendok makan setiap makan
Klien bertanya apakah penyakitnya tidak berbahaya bagi kehamilannya.
Data Objektif :
Wajah klien tampak meringis
Klien tampak memegang perut kanan atas (epigastrium)
Klien tampak lemah
Klien tampak cemas/khawatir
Klien banyak bertanya








ANALISA DATA

No Data Kemungkinan penyebab Masalah
1 DS :
Klien mengeluh nyeri ada
perut kanan atas
Klien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk
Klien mengeluah mual-mual
DO :
Wajah klien tampak meringis
Klien tampak memegang
perut kanan atas
(epigastrium)
Factor psikologis

nervus vagus

kelenjar gastric terangsang

Sekresi HCL meningkat

mual muntah

selaput lender esophagus rusak

metabolisme an aerob

penimbunan asam laktat

nyeri
Nyeri
2 DS :
Klien mengeluh kurang nafsu
makan
Klien mengatakan makan
hanya 2 3 sendok makan
setiap makan
DO :
Klien tampak lemah

ANOREKSIA

intake kurang

nutrisi inadekuat
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
3 DS :
Klien bertanya apakah
penyakitnya tidak berbahaya
bagi kehamilannya.
DO :
Klien tampak cemas/khawatir
Klien banyak bertanya
Kurang pengetahuan

ketakutan dan kekhawatiran
Kecemasan







BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada klien Ny.C melalui wawancara langsung baik dengan klien
maupun dengan keluarganya, status klien dan observasi perawatan terhadap klien, dari hasil
pengkajian tersebut didapatkan bahwa semua data-data yang ada pada klien sesuai dengan
teori telah diuraikan sebelumnya walaupun tidak semua data-data yang mungkin ditemukan
pada klien sesuai menurut teori dimanifestasikan oleh klien.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan diangkat berdasarakan data-data yang menunjang baik data subyektif
maupun data objektif dari klien serta pemeriksaaan laboratorium yang didapatkan, Diagnosa
Keperawatan yang muncul pada klien dengan Hiperemesis Gravidarum yang terdiri dari tiga
diagnosa teridentifikasi actual.

C. Implementasi
Implementasi yang diberikan kepada klien berdasarkan intervensi yang sudah direncanakan
dari tiga diagnosa yang diangkat pada klien, namun tidak semua intervensi yang
direncanakan tersebut dapat dimanifestasikan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan penyuluhan dan pembelajaran kesehatan selama klien
memeriksakan diri di Poliklinik Antenatal Rumah Sakit Pelamonia Makassar dengan
diagnosa Hiperemesis Gravidarum, kami menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam penerapan Asuhan keperawatan secara sistematis dari pengkajian sampai evaluasi
pada Ny C dengan Hiperemesis Gravidarum ditemukan 3 diagnosa keperawatan, tidak
semua diagnosa yang ditemukan adalah aktual, dari semua diagnosa yang diangkat hanya
cemas dan diagnosa keperawatan yang bersifat risiko saja yang bisa teratasi mengingat
pasien/klien hanya memeriksakan diri sambil rawat jalan namun demikian sudah
diberitahukan kepada pasien agar lebih sering untuk berkonsultasi dengan petugas
pelayanan kesehatan terdekat agar keluhan yang dirasakan dapat berkurang dan tidak
mengganggu aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari.
2. Kesuksesan praktik profesi Ners di Rumah Sakit Pelamonia Makassar lebih khusus dalam
penerapan Asuhan Keperawatan pada Ny C, tidak terlepas dari peranan pembimbing
institusi dan pembimbing lahan yang sangat bertanggung jawab dalam memberikan
bimbingan secara terus-menerus juga antusias menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
B. Saran
1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan akan berhasil apabila ada kerjasama yang baik antara
sesama perawat, tim medis dan tenaga kesehatan lainnya karena itu hendaknya kerjasama
yang baik senantiasa dipelihara dan terus dipertahankan.
2. Agar proses keperawatan berlangsung dengan tepat dan benar hendaknya pengadaan
sarana penunjang/alat-alat dapat dilakukan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal dan
seefektif mungkin.
3. Disarankan kepada semua tenaga keperawatan agar meluangkan waktu dan tenaga untuk
melakukan dokumentasi keperawatan setelah selesai melakukan tindakan sebagai bukti
legal pelaksanaan Asuhan Keperawatan profesional
4. Diharapkan kepada pembimbing agar terus dipertahankan dalam membimbing langsung
kepada mahasiswa yang praktik pada lahan praktik.

Anda mungkin juga menyukai