Anda di halaman 1dari 40

HIPEREMESI

S
GRAVIDARU
M
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
Diana Intan Putri 201211659
hanifa 201211664
Jihan Afifah 201211667
Riska yulia zarni 201211682
Rozaq Permana Yudha A H 201211685
Salsabilla putri khairani 201211686
Seri Fauziah 201211688
Shaqira Amanda 201211690
Tri nanda zalika rahmi 201211695
wahyu vernando 201211759
Wella Yuliastri 201211697
PENGERTIAN
● Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampaimengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi
buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998) Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu.

● Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20


minggu,begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti
Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
ETIOLOGI Sering terjadi pada
01 primigravida
mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon
memegang peranan, karena pada kedua
keadaantersebut hormon Khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan

Faktor organik
02 karena masuknya vili khorialis dalam
sirkulasi maternal dan
perubahanmetabolik akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu
tehadap perubahanini

03 Faktor psikologik
walaupun hubungannya dengan terjadinya
hiperemesis gravidarum belum diketahui
dengan pasti,takutterhadap kehamilan dan
persalinan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu, dapatmenyebabkan konflik
mental yang dapat memperberat mual dan
muntah
PATOFISIOLOGI
Hiperemesis gravidarum dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi.
Karena oksidasi lemak yang tak sempurna,
terjadilahketosis. Kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena
muntahmenyebabkan dehidrasi, sehingga
cairan ekstraselurer dan plasma berkurang.
Natrium danklorida darah turun, demikian
pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi
menyebabkanhemokonsentrasi, sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang.
KLASIFIKASI
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3
(tiga)tingkatan yaitu :

1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke
esofagusc. Nadi meningkat dan tekanan darah turund. Frekuensi nadi sekitar 100
kali/menite. Tampak lemah dan lemas
KLASIFIKASI
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. LiverFungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. GinjalDehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya
mukosalambung pada sindrom mallory weiss.
KLASIFIKASI
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory Weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mentalf. Kardiovaskuler Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan
temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
PENCEGAHA
Prinsip pencegahan untuk mengobati emesis agar
tidak menjadi hiperemesis adalah :
N
1. Penerapan
bahwa kehamilan
dan persalinan
adalah proses 3. Hindari
fisiologi makanan
berminyak dan
berbau
2. Makan sedikit
tapi sering dengan
(makanan kering) 4. Defekasi teratur
PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Luminal. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 danB6
Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepertiAvopreg,Avomin. Anti histamin ini juga
dianjurkan seperti Dramamin, Avomin. Antasida
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik..Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takutoleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan
konflik,yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa
5%dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah
Kaliumdan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan
protein,dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
PENATALAKSANAAN
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakanmengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan,tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.
Dalamkeadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan
untukmelakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak
bolehdilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi
gejalaireversibel pada organ vital.
6. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersamamakanan
tetapi 1- 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat-zat gizi,kecuali vitamin C,
karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur
mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidakdiberikan bersama makanan .
Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin Adan D
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut
kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan inicukup dalam
semua zat gizi kecuali Kalsium.
PROGNOSIS
Dengan penanganan yang baik,
prognosis sangat memuaskan.
Namun, pada tingkatyang berat
dapat menyebabkan kematian
ibu dan janin.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum
alntara lain:
a. Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehodrasi, asidosis dari kekurangan
gizi, alkalosis, hipokalemia,kelemahan otot, kelainan
elektrokardiografik, tetani, dan gagguan psikologis.
b. Komplikasi yang mengancam kehidupan:
Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat,
encephalophaty wernicke’s, mielinolisis pusat pontine, retinal
haemorage, kerusakan ginjal, pneumomediastinum
secaraspontan, keterlambatan pertumbuhan didalam
kandungan, dan kematian janin
MAPPING
ASKEP TEORITIS
A.Pengkajian
a.Identitas pasien
Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat
rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status
pendidikan dan pekerjaan pasien.
b.Keluhan utama
Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari
pertolongan atau berobat ke rumah sakit. Biasanya pada pasien dengan effusi
pleura didapatkan keluhan berupa sesak nafas, rasa berat pada dada, nyeri pleuritik
akibat iritasi pleura yang bersifat tajam dan terlokasilir terutama pada saat batuk
dan bernafas.
ASKEP TEORITIS
c.Riwayat penyakit sekarang
Pasien dengan effusi pleura biasanya akan diawali dengan adanya tanda-tanda
seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
menurun dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan mulai kapan keluhan itu muncul.
Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan-
keluhannya tersebut
d.Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan kepada pasien apakah pasien pernah menderita penyakit seperti TBC
paru, pneumoni, gagal jantung, trauma, asites dan sebagainya. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi.
e.Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit
yang disinyalir sebagai penyebab effusi pleura seperti Ca paru, asma, TB paru dan
lain sebagainya.
ASKEP TEORITIS
f.Pengkajian Pola-Pola Fungsi Kesehatan
 Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Adanya tindakan medis dan perawatan di rumah sakit mempengaruhi perubahan persepsi
tentang kesehatan, tapi kadang juga memunculkan persepsi yang salah terhadap
pemeliharaan kesehatan. Kemungkinan adanya riwayat kebiasaan merokok, minum alkohol
dan penggunaan obat-obatan bisa menjadi faktor predisposisi timbulnya penyakit.
 Pola nutrisi dan metabolisme
Mengukur tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status nutrisi pasien, selain juga
perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama MRS pasien dengan
effusi pleura akan mengalami penurunan nafsu makan akibat dari sesak nafas.
 Pola eliminasi
Dalam pengkajian pola eliminasi perlu ditanyakan mengenai kebiasaan defekasi sebelum
dan sesudah MRS. Karena keadaan umum pasien yang lemah, pasien akan lebih banyak
bed rest sehingga akan menimbulkan konstipasi, selain akibat pencernaan pada struktur
abdomen menyebabkan penurunan peristaltik otot-otot tractus degestivus.
ASKEP TEORITIS
 Pola aktivitas dan latihan
Karena adanya sesak napas pasien akan cepat mengalami kelelahan pada saat aktivitas.
Pasien juga akan mengurangi aktivitasnya karena merasa nyeri di dada.
 Pola tidur dan istirahat
Pasien menjadi sulit tidur karena sesak naps dan nyeri. Hospitalisasi juga dapat membuat
pasien merasa tidak tenang karena suasananya yang berbeda dengan lingkungan di rumah.
 Pola hubungan dan peran
Karena sakit, pasien akan mengalami perubahan peran. Baik peran dalam keluarga ataupun
dalam masyarakat. Contohnya: karena sakit pasien tidak lagi bisa mengurus anak dan
suaminya.
 Pola persepsi dan konsep diri
Persepsi pasien terhadap dirinya akan berubah. Pasien yang tadinya sehat, tiba-tiba
mengalami sakit, sesak nafas, nyeri dada. Sebagai seorang awam, pasien mungkin akan
beranggapan bahwa penyakitnya adalah penyakit berbahaya dan mematikan. Dalam hal ini
pasien mungkin akan kehilangan gambaran positif terhadap dirinya.
ASKEP TEORITIS
 Pola sensori dan kognitif
Fungsi panca indera pasien tidak mengalami perubahan, demikian juga
dengan proses berpikirnya.
 Pola reproduksi seksual
Kebutuhan seksual pasien dalam hal ini hubungan seks akan terganggu untuk
sementara waktu karena pasien berada di rumah sakit dan kondisi fisiknya
masih lemah.
 Pola koping
Pasien bisa mengalami stress karena belum mengetahui proses
penyakitnya. Mungkin pasien akan banyak bertanya pada perawat dan dokter
yang merawatnya atau orang yang mungkin dianggap lebih tahu mengenai
penyakitnya.
 Pola tata nilai dan kepercayaan
Kehidupan beragama klien dapat terganggu karena proses penyakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
● Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis.
● Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
● Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
makanan.
● Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
● Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
● Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi.
● Resiko gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
kekurangan volume cairan.
LAPORAN KASUS
Seorang ibu hamil usia 28 tahun datang ke Puskesmas rawang pada tanggal 25 September 2021
dengan keluhan telat menstruasi, merasakan mual muntah sejak 5 hari yang lalu dan badan terasa
lemas karena mual dan muntah kurang lebih 16 kali biasanya pada pagi hari serta nafsu makan yang
menurun, klien mnegatakan susah tidur untuk malam hari karna terkadang merasa mual. Klien
mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) pada tanggal 25 Agustus 2021. Hasil pengukuran BB
49 kg dan TB 155 cm. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD 100/80 mmHg, frekuensi nadi
110x/menit, Suhu36,5C,RR 18 kali permenit, Hasil pemeriksaan urin diketahui kehamilan (+). Klien
mengatakan pernah keguguran satu kali dan pernah punya anak yang meninggal saat umur 2 bulan.
klien mengatakan mual yang dirasakan mengganggu aktivitasnya. Klien mezngatakan mual juga
dipicu karena wangi-wangian. mual kadang diikuti oleh muntah. Klien mengatakan cemas karena
keadaannya. Klien mengatakan suami bekerja diluar kota dan hanya pulang satu kali seminggu. Klien
hanya tinggal sendiri di rumah kontrakan berajarak ±80 meter dari Puskesmas. Hasil pemeriksaan fisik
pasien mengalami penurunan berat badan dari berat sebelum hamil, mata klien cekung karna kurang
tidur, lidah kering, dan bibir pucat. Klien mengatakan tidak pernah dirawat di RS.Klien mengatakan
pernah mengalami keputihan saat remaja dan telah berobat kepuskesmas. Klien mengatakan
mempunyai ayah dengan riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11gr/dl,
Ht = 38%, Leukosit 8.600/mm3, Trombosit 250.000/mm3, HIV AIDS (-). Klien mendapat terapi
ranitidine 2x1 tablet, Ferrous sulfat (SF) 3x1.
PENGKAJIAN

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Joundul Rawang (Komp Joundul Rawang Padang Selatan),
Padang, Sumatera Barat
No. MR : 135xxx
Tanggal masuk : 25 September 2020
B. Alasan Masuk
Penyebab masuk RS Ny.A datang ke puskesmas tanggal 25 september 2020 jam
10.00 AM dengan keluhan merasakan mual muntah kurang lebih 16 kali biasanya
pada pagi hari serta nafsu makan menurun, klien mengatakan mual mengganggu
aktivitasnya, klien mengatakan mual di picu oleh wangi-wangiakdang mual diikuti
dengan muntah, klien menatakan cemas dengan keadaanya
DATA KESEHATAN UMUM
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat pengkajin tanggal 25 september pada jam 10.00 Am. Klien mengatakan
Merasakan mual muntah pada pagi hari sejak 5 hari yang lalu dan badan terasa
lemas karena mual dan muntah kurang lebih 16 kali biasanya pada pagi hari serta
nafsu makan menurun. Klien mengatakan mual yang dirasakan menggangu
aktivitasnya. Klien mengatakan mual dipicu karena wangi-wangian mual
terkaddang diikuti dengan muntah, klien merasa cemas dengan keadaanya,
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. A mengatakan pernah keguguran satu kali dan pernah punya
anak yang meninggal saat usia 2 bulan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny.A mengatakan ayahnya mempunyai riwayat hipertensi dan ibunya sudah
meninggal.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan dahulu
G3 P1A1H
NO TAHUN Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah
persalinan kelamin bayi waktu kehamilan
lahir
1 2017 Abortus - - - -

2 2018 Pervaginam Dokter Perempuan Sehat Mual muntah,


mual di picu
oleh wangi-
wangian, badan
terasa lemas
dan nafsu
makan menurun
Pengalaman menyusui : ya. Berapa lama : 2bulan
5. Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi
Klien mengatakan klien pernah keputihan dan tidak ada menderita miom
b. Riwayat Keluarga Berencana
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan KB baik yang ber bentuk suntik ataupun pil dan
keluhannya tidak ada
6. Riwayat Kehamilan Saat ini
HPHT : 25 Agustus 2020 Taksiran Partus : 2 juni 2021
BB sebelum hamil : 49 KG TD sebelum hamil : 100/80 mmhg
TD BB/TB TFU Letak/ DJJ Usia Keluhan
preserasi gestasi
janin
110/80 49/155 ( Karena Belotmen Belum 4 Mual muntah sejak 5hari yang lalu
baru satu (belum ada minggu dan badan terasa lemas karena
bulan berupa mual dan muntah kurang lenih 16
TFU janin) kali biasanya pada pagi hari serta
belum nafsu makan yang menurun, mual
teraba) mengganggu aktivitasnya, mual di
picu wangi-wangian merasa
cemas dengan keadaannya, berat
badan turun dari berat sebelum
hamil

7. Riwayat menstruasi
a. Usia menarche : pertama kali menstruasi pada umur 14 tahun
b. Jumlah perdarahan : 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari
c. Lamanya haid : 5- 6 hari
D. Data Umum Kesehatan Saat Ini
1. Status Obstetric : G3 P1A1H 4minggu
2.Keadaan umum : (tidak Baik) kesadaran : composmentis (cmc),
BB/TB :49.Kg/155cm
3. Tanda-tanda vital :
a. TD : 100/80 mmHg
b. Suhu : 36,5 C
c. pernafasan : 18 x/mnt
d. Nadi : 110 x/mnt
4. Kepala leher
a. Kepala: bentuk simetris raambut hitam dan kulit kepala bersih
b. Mata : mata terlihat cekung, fungsi penglihatan melihat baik
c. Hidung : bentuk simetris, keadaan bersi, pernapasan cuping hidung (-)
d. Mulut : lidah kering dan bibir pucat, gigi Caries, gigi lengkap
e. Telinga : simetris, bersih tidak ada kotoran fungsi pendengaran baik
f. Leher : kehitaman, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran
pembuluh limfe
Masalah Khusus : tidak ada
5. Dada
a. Jantung :
I : simetris kiri dan kanan, ictus cordis tidak terlihat
P : premitus kiri dan kanan, ictus cordis teraba di RIC V
P : ictus cordus terletak di RIC V midclavikularis sinistra
A : reguler
b. Paru :
I : simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding dada
P : fremitus kiri dan kanan sama, tidak ada nyeri tekan
P : sonor
A: suara yang dihasilkan veikuler, tidak ada rhonki dan suara tambahan
c. Payudara :
I : bentuk bulat melingkar, agak simetris, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada udema,
d. Pengeluaran ASI : kolostrum belum keluar
e. Putting susu : bersih dan menojol berwarna kehitaman
Masalah khusus : tidak ada
6. Abdomen
a. Uterus :
b. Tinggi fundus uteri : ( belum ada karna baru 1 bulan ) cm
Posisi: tengah/kanan, kontraksi : ya/tidak
c. Pemeriksaan Leopold ( pemeriksaaan belum bisa dilakukan karna baru 4 minggu)
Leopold I : kepala/bokong/kosong
Leopold II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Leopold III : sudah masuk PAP/belum masuk PAP
Leopold IV :bagian masuk PAP………
d. Pigmentasi
Linea nigra : ada sedikit
Striae gravidarum: ada sedikit
Fungsi pencernaan : Normal
Masalah khusus : tidak ada
7. Perineum dan Genital
a. Vagina : vasises : ya/tidak
b. Kebersihan : vagina bersih
c. Keputihan : ada
Jenis/warna : bening
Konsistensi : agak encer
Bau : ringan (tidak terlalu pekat)
d. Hemorrhoid : ( tiak ada)
derajat : tidak ada
Lokasi : tidak ada
Berapa lama : - Nyeri : Ya/tidak
Masalah Khusus: (tidak ada)
8. Eliminasi
Kesulitan BAK: tidak ada
Kesulitan BAB: tidak ada
Masalah khusus : tidak ada
9. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : normal edema : ya/tidak
inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada kelainan
Palpasi : varises : tidak ada
b. Ektremitas Bawah : Normal
inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada kelainan
Palpasi : varises: tidak ada
Refleks patella : +2 (normal) jika ada : +1/+2/+3
Masalah khusus : (tidak ada)
10. Istirahat dan Kenyamanan
a. Pola tidur :kebiasaan tidur,±7 jam, frekuensi :teratur
Pola tidur saat ini: tidur selama 2 jam pada malam hari dan tidak tidur pada siang hari, serta
frekuensi tidurnya tidak teratur.
Keluhan ketidaknyamanan : ya/tidak, lokasi : pinggang dan panggul
sifat : pegal ketika tidur intensitas: hilang timbul
11. Mobilisasi dan latihan : melakukan aktivitas rumah tangga ( memasak,
menyapu berjalan dll)
a. Tingkat mobilisasi : sedang
b. Latihan/senam : ada
Masalah khusus : tiadk ada
12. Nutrisi dan Cairan
a. Asupan Nutrisi : :ibu kurang nafsu makan, ibu hanya makan 2 kali sehari
dengan setengah porsi makan 1 piring nasi, 1 potong ikan, sedikit sayur, 1/2
gelas air putih dan 1/2 apel.
Nafsu makan : Baik/kurang
b. Asupan Cairan : lebih kurang 5 gelas/ hari
Masalah khusus : tidak ada
Waktu Jenis makanan Jumlah

Pagi Roti + air teh 1/2 porsi


Nasi + lauk + sayur

Siang Nasi + lauk + sayur 1/2 porsi

Malam Nasi + telur +sayur 1/2 porsi

13. Keadaan Mental


a. Adaptasi psikologis : ibu sangat bahagia terhadap kehamilan, tetapi ibu
merasa cemas dan khawatir karena memiliki riwayat keguguran satu
kali.
b. Penerimaan terhadap kehamilan : ibu menerima kehamilan saat ini.
Masalah Khusus :( tidak ada masalah khusus)
14. Pola Hidup yang meningkatkan risiko kehamilan : ( ibu tidak merokok ibu tidak
mengonsumsi minuman yang berhakohol, ibu tidak mengonsumsi obat-obatan
terlarang)
15. Persiapan persalinan
a. Senam hamil
b. Kesiapan mental ibu dan keluarga
c. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan
d. Perawatan payudara
16. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :Klien mendapat terapi ranitidine 2x1
tablet, Ferrous sulfat (SF) 3x1.
17. Hasil Pemeriksaan Penunjang
1. Protein urin ( - )
2. Glukosa urin( - )
3. HB= 11 gr/dl
4. Ht = 38%,
5. Leukosit 8.600/mm3,
6. Trombosit 250.000/mm3,
7. HIV /AIDS (-)
ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi

1 Ds : Nausea Kehamilan
1. Klien mengatakan mual dan muntah sejak
5hari yang lalu
2. klien mengatakan mual mengganggu
3. Klien mengatakan nafsu makan menurun
Do :
1. Muka pucat
2. Mata klien cekung
3. Hasil pemeriksaan urin diketahui kehamilan
(+)
2 Ds : Defisit nutrisi Ketidak mampuan
1. Klien mengatakan badan terasa lemas mencerna makanan
karena mual dan muntah kurang lebih 16
kali
2. Klien mengatakan nafsu makan menurun
Do :
1. Berat badan menurun
2. Membran mukosa pucat

3 Ds : Ansietas Disfungsi sistem


1. Klien mengatakan cemas dengan keluarga
keadaannya
2. Klien mengatakan hanya tinggal sendiri di
rumah kontrakan yang berjarak kurang lebih
80meter dari rumah sakit
3. Klien mengatakan suami bekerja di luar kota
dan hanya pulang satu kali seminggu
Do :
1. Klien tampak pucat
2. Klien tampak cemas
4 Ds : Gangguan rasa Gangguan adabtasi
1. Klien mengeluh mual nayaman hamil
2. Klien mengeluh sulit tidur
Do :
1. Postur tubuh berubah ( seperti berat
badan menurun)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nausea berhubungan dengan kehamilan


2. Defisi nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna makanan
3. Ansietas berhubungan dengan disfungsi sistem keluarga
4. Gangguang rasanyaman berhubungan dengan gangguan adabtasi hamil
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOS SLKI SIKI
O A
1 Nausea TINGKAT MENAGEMENT MUAL
berhubung NAUSEA Observasi
an dengan Kritea hasil: Identifikasi pengalaman mual
kehamilan Nafsu makan Identifikasi syarat nonverbal ketidak nyamanan
meningkat Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. Nafsu makan,
Keluhan mual aktivitas, kinerja dan tidur)
menurun Identifikasi faktor penyebab mual
Perasaan Monitor mual ( mis. Frekuensi, durasi dan tingkat keparahan)
ingin muntah Monitor asupan nutrisi dan kalori
menurun Terapeutik
Pucat Kendalikan faktor lingkuknagn penyebab mual ( mis. Bau tak sedap, wangi-
membaik wangian)
Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak berwarna,
jika perlu
Edukasi
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Anjurkan sering membersihkan mulut , kecuali jika merangsang mual
Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
Ajarkan pengggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (mis.
2 Defisit STATUS NUTRISI MENAGEMENT NUTRISI
nutri Kriteria hasil Observasi
berhubung Porsi makanan Identifikasi status nutrisi
an ketidak yang dihabiskan Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
mampuan meningkat Identifikasi maknan yang disukai
mencerna Pengetahuan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
makanan tentang pilihan Monitor asupan makanan
makanan sehat Monitor berat badan
meningkat teraputik
Berat badan Lakukan oral hygene sebelum makan jika perlu
membaik Sajikan makann yang menarik dan suhu yang sesuai
Frekuensi maan Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
membaik Berikan suplemen makanan, jika perlu
Nafsu makan edukasi
membaik Anjurkan posisi duduk, jika perlu
Membran mukosa Ajurkan program diet yang diprogramkan
membaik kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menntukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan jika perlu
3 Ansietas TINGKAT REDUKSI ANSIETAS
berhubunan ANSIETAS Observasi
dengan Kriteria hasil Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( mis. Kondisi waktu,
disfungsi Perilaku stresor)
sistem gelisah Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
keluarga menurun Monitor tanda-tanda ansietas
Perilaku Terapeutik
tegang menurun Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Pucat Temani pasien mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
menurun Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pongobatan
dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jka perlu seperti
orang tua
Anjurkan untuk mengungkap kan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan untuk mengirangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
kolaborasi
4 Gangguan STATUS MANAJEMEN NYERI
rasa nyaman KENYAMANAN Observasi
berhubunga Kriteria hasil Identifikasilokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensita
n dengan Keluhan sulit s nyeri
Gangguan tidur menurun Identifikasi skala nyeri
adaptasi Mual Identifikasi respons nyeri non verbal
hamil menurun Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Postur tubuh Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
meningkat Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologisuntuk mengurangi rasa
nyeri(mis.TENS,hipnosis,akupresur,terapi musik,biofedback,terapi
pijat,aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing,kompres
hangat/dingin,terapi bermain)
Kontol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.suhu
ruangan,pencahayaan,kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur.
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi
Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri.
Jelaskan strategi meredakan nyeri
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai