OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
Dian Taviyanda,S.Kep.,Ns.,M.Kep
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan
pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
1.1.6 Pelaksanaan
1. Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan
dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan
persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala
yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
- Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
- Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
- Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas
atau sangatdingin.
2. Obat – obatan
Sedativa : Phenobarbital
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B–kompleks
Anti histamine : dramamin, avomin
Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau
khlorpromasine.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola
di rumah sakit
3. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah
dan peredaran udara yang baik, catat caairan yang keluar masuk,
hanya dokter dan perawat yang boleh masuk kedalam kamar
penderita sampai muntah berhenti hingga pada penderita msu msksn.
Tidak diberikan makanan atau minuman dan selama 24 jam. Kadang-
kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang
tanpa pengobatan.
4. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang
wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.
Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan
dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi
latar belakang penyakit ini.
5. Cairan parenteral
Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah
kalium dan vitamin (vitamin B komplek,vitamin C), bila kekurangan
protein dapat diberikan asam amino secara intravena, bila dalam 24
jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat
diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair.
Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala –
gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
6. Menghentikan kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi,
ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang
memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen
sampai koma,terjadi gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina,
kemunduran penglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal
dalam bentukanuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi
meningkat, tekanan darah menurun.
7. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersamamakanan tetapi 1- 2 jam sesudahnya. Makanan
ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena
itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah
berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang
bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan .
Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A
dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan
hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman
boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam
semua zat gizi kecuali kalsium.
1.1.7 Pathway
Faktor alergi
predisposisi Peningkatan estrogen
Dehidrasi
Ketidakseimb
Pengeluaran nutrisi
angan nutrisi
berlebihan
kurang dari
kebutuhan Cairan ekstraseluler dan Hemokonsentrasi
1.2 Tinjauan Asuhan Perawatan
tubuh plasma
1.2.1 Pengkajian Aliran darah ke jaringan
Pengkajian keperawatan padaGangguan menurun
pasien dengan hyperemesis gravidarum meliputi:
keseimbangan
a. Aktifitas istirahat: tekanan cairanmenurun, denyut nadi meningkat
darah sistol
(>100 kali permenit) dan elektrolit
Metabolisme intra Perfusi
b. Integritas ego: konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan
sel menurun jaringan otak
persepsitentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
Intoleran
aktifitas
c. Eliminasi; perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensi
berkemih. Urinalis: peningkatan konsistensi urine.
d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu), nyeri
epigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg),
membrane mukosa mulut iritasi dan merah, Hb danHt rendah, nafas berbau
aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan; frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh dalam
koma
g. Seksualitas: penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka
dilakukanabortus terapeutik.
h. Interaksi sosial: perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan
peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi
dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan: segala yang dimakan dan diminum di
muntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebih dari
1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanya aseton dalam
urine.
1.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, proses yang berkelanjutan
penting untuk menjamin kualitas dan ketetapan perawatan yang diberikan dan
dilakukan dengan meninjau respon pasien untuk menentukan keaktifan rencana
perawatan dan memenuhi kebutuhan pasien
Daftar Pustaka
Tanggal masuk RS :-
Nomor Rekam Medis :-
Diagnosa masuk : Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Tanggal Pengkajian : 2 Juni 2020
Jam : 14.00
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. S
Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : Pegawai Pekerjaan : Pegawai
Alamat Rumah : Kediri Alamat Kantor : Kediri
Telepon :- Telepon :-
Keterangan : Perempuan
Laki-laki
Pasien
Tinggal Serumah
8 minggu 5
Hamil ini - - - - - - -
hari
2. SLKI:.......................................................................................................... (Kode.............)
a. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
b. .................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
c. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
d. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
e. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
f. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
g. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
h. ..................................................... Dipertahankan/ditingkatkan pada ..........................
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI (SIKI)
O
1 Defisit nutrisi berhubungan dengan Observasi :
ketidakmampuan mencerna makanan di 1. Identifikasi status nutrisi
tandai dengan Pasien mengatakan mual dan 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
sering muntah, setiap minum maupun 3. Monitor asupan makanan
makan selalu muntah, wajah terlihat pucat. Terapeutik
TTV : 1. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.piramida
TD : 110/70 MmHg makanan)
Nadi: 88 X/menit 2. Berikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi
Nafas: 20 X/menit protein
Suhu: 36,5 oC Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
NO. TANGGAL
NO TINDAKAN KEPERAWATAN TTD
DX JAM
1 1 2 Juni 2020 1. Mengobservasi TTV
14.00 TD : 110/70 MmHg
Nadi: 88 X/menit
Nafas: 20 X/menit
Suhu: 36,5 oC
2. Mengidentifikasi status nutrisi
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
4. Menganjurkan untuk makanan yang tinggi kalori
dan tinggi protein
5. Menganjurkan posisi duduk, jika mampu
NO. TANGGAL
NO TINDAKAN KEPERAWATAN TTD
DX JAM
1 1 3 Juni 2020 1. Mengobservasi TTV
14.00 TD : 120/80 MmHg
Nadi: 80 X/menit
Nafas: 20 X/menit
Suhu: 36 oC
2. Mengidentifikasi status nutrisi
3. Memonitor asupan makanan
NO. TANGGAL /
NO EVALUASI
DX JAM
1 1 2 Juni 2020 S : Pasien mengatakan mual dan selalu muntah setiap minum
14.00 maupun makan,mual dan muntah bertambah jika membau
makanan yang menyengat
O : Wajah terlihat pucat, G 1 P 0 0 0
TTV :
TD : 110/70 MmHg
Nadi: 88 X/menit
Nafas: 20 X/menit
Suhu: 36,5 oC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.piramida
makanan)
2. Memberikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi
protein
2 2 15.00
S : Pasien mengatakan sulit tidur, tidur siang hanya 1 jam dan
malam hari hanya 3-4 jam karena merasakan mual dan
muntah
O : Wajah pucat, Tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
(mis. pijat, pengaturan posisi)
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. TANGGAL /
NO EVALUASI
DX JAM
1 1 3 Juni 2020 S : Pasien mengatakan rasa mual dan ingin muntah sudah
14.00 berkurang
O : TTV :
TD : 120/80 MmHg
Nadi: 80 X/menit
Nafas: 20 X/menit
Suhu: 36 oC
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan secara mandiri