J
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG PARIKESIT RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penulis adalah dapat
memberikan asuhan keperawatan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum
dan mendokumentasikannya.
BAB II
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG PARIKESIT RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat menstruasi : Pada saat sebelum hamil menstruasi terjadi
secara rutin dalam 1 bulan sekali. Umur mulai menstruasi 12 tahun,
tidak ada masalah saat menstruasi. Siklus menstruasi 28 hari, siklus
haid teratur dan lama menstruasi 4-5 hari.
2. Riwayat ginekologi
Riwayat KB : Pasien mengatakan belum pernah memakai KB jenis
apapun sebelumnya.
3. Riwayat Obstetri
a. Status Obstetri: G2P1A0, Hamil 8 minggu
b. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Pada tahun 2017 pernah mengalami partus pada usia kehamilan
38 minggu secara spontan dengan penolong pernalinan bidan,
berat badan bayi 3200gr dengan kondisi anak sehat.
c. Riwayat kehamilan saat ini
1) HPHT : 8 Oktober 2019
2) BB Sebelum hamil : 50 kg
3) Taksiran Partus : 19 Juni 2020
4) TD sebelum Hamil : 110/80 mmHg
4. Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular
seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asma dan penyakit lainnya.
5. Riwayat penyakit yang lalu:
Ny. J mengatakan belum pernah dirawat di RS sebelumnya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. BB : 64 kg dan TB : 159 cm, tidak mengalami penurunan BB
Indeks Masa Tubuh (IMT) : BB(kg)/TB²(m) = 64/(1,59)² = 25.39 kg
(Overweigth)
4. Tanda-Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg, N : 85 x/mnt, S : 36,80C, RR : 20x/mnt
5. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala :
1) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
2) Kepala : rambut bersih, berwarna hitam lurus , tidak rontok
3) Mata : bersih, konjungtiva tidsk anemis
4) Hidung : bersih, tidak terdapat polip
5) Mulut : gigi bersih, tidak terdapat stomatitis, mukosa
tampak kering
6) Telinga : telinga bersih, tidak terdapat serumen berlebih dan
tidak ada benjolan
b. Dada :
1) Jantung :
I : simestris antara kanan dan kiri
P : tidak teraba adanya kardiomegali
P : terdengar suara redup
A : tidak ada bunyi jantung tambahan
2) Paru :
I : simetris antara perkembangan dada kanan dan kiri
P: tidak teraba tactil premitus
P : terdengar suara sonor
A: terdengar bunyi suara vasikuler
c. Payudara : bersih, bentuk simetris
d. Abdomen :
Inspeksi : simetris, perut membesar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, TFU 2 jari di atas simfisis
Leopold : letak mobile
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) yaitu 10 x/menit, DJJ janin : 140
x/menit
e. Genetalia : Bersih, tidak terdapat edema, tidak keluar flek dan
hemoroid
f. Ekstermitas
Atas : tidak terdapat edema, turgor kulit : baik, kembali < 2
detik, terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan
Bawah : tidak terdapat edema dan varises, tidak terpasang DC
E. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Eliminasi
a. BAK saat ini : >8 x/hari warna kuning jernih, berbau khas
b. BAB saat ini: belum BAB selama dirawat di rumah sakit
2. Istirahat dan Kenyamanan
Selama hamil klien mengatakan badan mudah lelah. Klien mengalami
sulit tidur pada malam hari dan sering terbangun. Sebelum dirawat di
rumah sakit klien sering tidur siang karena klien sebagai ibu rumah
tangga. Sedangkan saat di rawat di rumah sakit, terkadang klien
terbangun saat tidur karena merasa mual dan ingin muntah dan
terbangun karena suasana yang ada dirumah sakit jika ramai. Klien
hanya tidur malam selama 6-7 jam sehari. Klien mengatakan sedikit
cemas dengan kehamilannya karena takut terjadi keguguran, klien
berhati-hati ketika melakukan aktivitasnya dan saat hamil klien tidak
bebas melakukan aktivitasnya, terkadang kaki terasa kaku jika
digerakkan.
3. Mobilisasi dan Latihan
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari-hari, namun
karena badan terasa lemas sehingga terkadang aktivitasnya dibantu
oleh keluarganya seperti berjalan ke kamar mandi.
4. Nutrisi dan cairan
a. Asupan nutrisi: klien makan sehari 3x namun hanya menghabiskan
1/2 porsi rumah sakit, diit tinggi kalori tinggi protein dan tinggi
serat
b. Nafsu makan : pasien mengatakan tidak nafsu makan karena mual
c. Asupan cairan : klien minum sehari 3 gelas/hari
d. Masalah khusus : perlu makan sedikit tapi sering
5. Hygiene Prenatal
Klien mengatakan mandi sehari 2 kali yaitu pada pagi dan sore hari
menggunanakan sabun mandi dan air bersih. Klien juga tidak lupa
untuk menggosok gigi setelah mandi dan terkadang saat sikat
gigi.Kondisi kulit klien cukup kering karena klien tidak terbiasa
menggunakan bodylotion setelah mandi.
6. Keselamatan
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan saat berjalan, akan
tetap klien mudah mengalami kelelahan saat berjalan. Tidak ada hal
khusus yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, klien hanya
perlu istirahat sebentar kemudian bisa jalan lagi. Klien tidak
mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
7. Keadaan Mental :
a. Penerimaan terhadap kehamilan
Pasien mengatakan sangat senang saat mengetahui positif hamil,
dan keluarga juga menerima dengan senang hati terutama kedua
orang tua dan mertuanya. Pasien sangat menjaga kehamilannya
saat ini.
b. Rencana perawatan bayi
Klien mengatakan nanti anaknya setelah lahir akan dirawat sendiri
dan dibantu oleh orangtuanya.
c. Kesanggupan dan pengetahuan tentang perawatan kehamilan dan
persalinan
Saat hamil: klien mengatakan sudah cukup mengetahui
pengetahuan tentang ibu hamil, dan perubahan yang dialami pada
ibu hamil trimester 1.
d. Menyusui: Klien mengatakan saat anaknya sudah lahir nanti akan
diberi ASI eksklusif.
e. Nutrisi ibu hamil: Klien mengatakan sudah mengetahui nutrisi apa
saja yang bagus untuk konsumsi agar calon anak saya sehat,
walaupun masih merasa mual dan muntah pada kehamilannya saat
ini.
f. Manajemen nyeri persalinan: klien mengatakan mengetahui cara
mengatasi rasa nyeri saat persalinannya karena pernah melahirkan
sebelumnya
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 23 September 2018
Hematokrit 37.60 % 35 – 47
G. Program Terapi
- Inf. RL+ Ondansentron 20 tpm
- Inj. Ranitidin 2 x 1amp pada jam 08.00 dan 20.00
- Sucrafat syrup 3x1 pada jam 06.00, 14.00 dan 22.00
IV. Intervensi
16
porsi sedikit perawat untuk tetap makan dan
tetapi sering minum dengan porsi sedikit
tapi sering
O : Klien tampak kooperatif
dan paham tentang porsi
sedikit tapi sering
18.00 6. Menginstruksikan S : Klien mengatakan paham
klien mengenai dan akan melakukan diit tinggi
diet tinggi protein protein dan tinggi serat
dan tinggi serat O : Klien tampak paham
yang sesuai dengan menyebutkan contoh
contoh diit tinggi karbohidrat
dan rendah lemah dengan baik
7. Melakukan S:-
19.00 kolaborasi O : Klien mendapat diit tinggi
dengan ahli gizi protein dan tinggi serat
pemberian diit
yang sesuai
17
Cairan keluar :
urine 600 cc, BAB 100 cc, Iwl
: BB x 15 x shift/jam = 64 x
15 /24 jam = 960 cc, muntah
50 cc
Balance cairan = cairan masuk-
cairan keluar = 1.110 cc-1710
cc = -600 cc
17.15 2. Memonitor status S : klien mengatakan sangat
hidrasi haus, BAK sedikit dan pekat
O : Kulit tampak kering,
mukosa bibir pucat dan kering
17.20 3. Memonitor vital S : -
sign O : TD : 110/80 mmHg, N :
85 x/mnt, S : 36,80C, RR :
20x/mnt
18
makanannya dan minum 3
gelas
17.45 7. Memberikan S : Klien bersedia minum
cairan oral banyak sebagai pengganti
cairan tubuh yang hilang
O : Klien tampak minum air
puth menggunakan gelas
17.50 8. Mendorong S : Kleuarga mengatakan akan
keluarga untuk selalu membantu klien dalam
membantu pasien memenuhi nutrisinya demi
makan kebaikan klien dan bayi yang
didalam rahim
O : Keluarga tampak
kooperatif dan tampak
menyuapi klien
Mual 03/12/ 16.00 1. Monitoring mual S : Klien mengatakan sudah
berhubungan 2019 WIB dan muntah yang tidak mual dan hari ini tidak
dengan dialami klien muntah, hanya pusing saja
kehamilan O : Klien tampak lebih baik
dari sebelumnya
16.10 2. Mengidentifikasi S : Klien megatakan akan lebih
faktor-faktor berhati hati lagi
yang dapat O : Klien tampak kooperatif
menyebabkan menjelaskan tentang faktor
atau meningkat penyebab mualnya
mual
16.30 3. Mengobservasi S : Klien merasa nyaman hari
tanda-tanda ini karena mual dan muntah
nonverbal dari berkurang
ketidaknyamanan O : Klien tampak rileks dan
bisa tertawa
19
16.40 4. Menghindari S : Ibu mengatakan paham
faktor-faktor tentang faktor faktor penyebab
yang dapat mualnya dan akan menghindari
menyebabkan faktor-faktor tersebut
atau meningkat O : Klien tampak kooperatif
mual
16.50 5. Mendorong pola S : Klien mengatakan mau
makan dengan mengikuti perintah dokter dan
porsi sedikit perawat untuk tetap makan dan
tetapi sering minum dengan porsi sedikit
tapi sering
O : Klien tampak kooperatif
dan paham tentang porsi
sedikit tapi sering
18.00 6. Menginstruksikan S : Klien mengatakan paham
klien mengenai dan akan melakukan diit tinggi
diet tinggi protein protein dan tinggi serat
dan tinggi serat O : Klien tampak paham
yang sesuai dengan menyebutkan contoh
contoh diit tinggi karbohidrat
dan rendah lemah dengan baik
19.00 7. Melakukan S:-
kolaborasi O : Klien mendapat diit tinggi
dengan ahli gizi protein dan tinggi serat
pemberian diit
yang sesuai
20
Defisit 02/12/ 17.00 1. Mempertahankan S:
volume 2019 catatan intake dan - Klien mengatakan minum 6
cairan output yang gelas sehari, makan habis 3/4
berhubungan akurat porsi, BAB 1x, BAK 4x
dengan O:
Kehilangan Cairan masuk :
volume Tampak terpasang infus RL
cairan secara 500 ml, makan 250 cc, minum
aktif 1200 cc, Obat injeksi = 10 cc
AM = 5 x BB = 5 x 64 = 320,
Cairan keluar :
urine 1200 cc, BAB 100 cc,
Iwl : BB x 15 x shift/jam = 64
x 15 /24 jam = 960 cc
Balance cairan = cairan masuk-
cairan keluar = 2.270 cc-2260
cc = +10 cc
17.15 2. Memonitor status S : klien mengatakan sudah
hidrasi tidak dehidrasi seperti kemarin
O : Kulit lembab, mukosa bibir
lembab
17.20 3. Memonitor vital S : -
sign O : TD : 120/80 mmHg, N :
88 x/mnt, S : 36,40C, RR :
20x/mnt
17.25 4. Memonitor hasil O : Calsium 1.10 mmol/L (nilai
lab yang sesuai normal 1.00-1.15 mmol/L)
dengan retensi
cairan
17.30 5. Melakukan S :-
kolaborasi O : Tampak terpasang RL
21
pemberian cairan
17.35 6. Memonitor status S : Klien mengatakan sehari
nutrisi makan 3 kali dengan
menghabiskan 3/4 porsi
makananya, minum 5 gelas
sehari
O : Klien tampak
menghabiskan 3/4 porsi
makanannya dan minum 5
gelas
17.45 7. Memberikan S : Klien bersedia minum
cairan oral minimal 8 gelas setia hari
O : Klien tampak minum air
putih menggunakan gelas
17.50 8. Mendorong S : Keluarga mengatakan akan
keluarga untuk selalu menyupport dan
membantu pasien membantu klien demi kebaikan
makan klien dan bayi yang didalam
rahim
O : Keluarga tampak
kooperatif
22
VI. Evaluasi
Diagnosa
Tanggal/Jam Evaluasi TTD
Keperawatan
3 Desember Mual S : Klien mengatakan sudah tidak mual dan tidak
2019 berhubungan muntah, perut terasa lebih enak dari pada kemarin
21.00 WIB dengan
kehamilan O:
Klien tampak nyaman dan rileks diatas tempat tidur
dan bisa tertawa
A : Mual teratasi
P : Hentikan intervensi
23
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
Setelah melakukan pengkajian pada Ny. D dengan diagnosa medis
G2P1A0 usia kehamilan 10 minggu di ruang Parikesit 4 RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro selama tiga hari, maka pada bab ini akan dibahas
kesenjanghan antara teori dan kasus yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan
studi kasus, juga menganalisa faktor pendukung dan penghambat selama
melaksanakan asuhan keperawatan.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dalam proses keperawatan
pengumpulan data yang akurat dan secara sistematis dalam membantu dan
menentukan status kesehatan klien serta merumuskan diagnosa
keperawatan berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan pengkajian pada
Ny. J dengan hiperemesis gravidarum G2P1A0 diruang parikesitRSUD
K.R.M.T Wongsonegoro pada tanggal 2-4 Desember 2019. Adapun
pengkajian yang difokuskan pada kasus ini adalah perawatan ginekologi
pada Ny. J
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam
masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan atau gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari
– hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya
terjadi pada minggu ke 6 – 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut
hingga minggu ke 16 – 20 masa kehamilan.
Kejadian hyperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Tetapi
beberapa factor predisposisi dapat dijabarkan sbb:
1. Factor adaptasi dan hormonal
2. Factor psikologis
3. Factor alergi
24
2. Diagnosis
Secara teori konsep keperawatan pada kasus keperawatan maternitas
tentang hiperemesis gravidarum maka diagnosa keperawatan yang lazim
muncul, yaitu sebagai berikut (Marni, 2014).
a. Mual berhubungan dengan kehamilan
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan Kehilangan volume cairan
secara aktif
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam Mual berhubungan dengan kehamilan dan Defisit volume cairan
berhubungan dengan Kehilangan volume cairan secara aktif teratasi.
B. Saran
Diharapkan pasien dan keluarga dapat memeanajemen mual muntahnya dan
mencukupi asupan nutrisinya dan mampu melakukan manajemen nyeri dengan baik
sertamenjaga kesehatannya supaya tidak terjadi penyakit yang sama.
26
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Manuaba, 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi. Jakarta:EGC
Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
27