Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Keperawatan dalam mata kuliah
Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Imam Abidin, S.Kep., Ners

Disusun oleh :
Linda Pratiwi
201FK04081

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KASUS 4

Keluarga Bp. R terdiri dari keluarga inti dan orang tua dari Bp. R yaitu Nenek.
R. Dimana keluarga Bp. R merupakan keluarga yang di dalamnya masih terdapat
hubungan darah, perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain,
memp
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
2222222222222222222222222222222n keluarga beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Di keluarga Bp. R,
pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang bekerja sebagai buruh, selain itu
Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di acara-acara pernikahan, maka
dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya
merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Ibu. R mengatakan tidak
memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak
berwisata. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka
dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil
mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Bp. R berada dalam tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangan keluarga dengan remaja
yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa, mempertahankan hubungan yang intim dalam
keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan. Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai
jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak
menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan jarang berbicara
dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk
menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak
keras untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit
untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja. Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya
menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun
keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas Umum
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bp. R Pendidikan : SMA
Umur : 52 th Pekerjaan : Buruh & MC
Agama : Islam Alamat : Jakarta
Suku : Betawi Nomor tlp : 08522222
2. Komposisi Keluarga:

NO NAMA L/P HUB UMUR PEND IMUNISASI KB


KEL
1 Bp. R L Suami 52 th SMA - -
(Pend. Terakhir)
2 Ibu R P Istri 45 th SMA - -
(Pend. Terakhir)
3 An. H L Anak 13 th SMA Semua -
Imunisasi
4 Nenek R P Nenek 72 th SD - -

3. Genogram
Keterangan:
X : Kakek sudah meninggal
X

: Nenek R

: Bp. R
4.
: Ibu R

Type Keluarga
: An. H
Jenis type keluarga:

Type keluarga Extended Family (Keluarga Besar) yaitu keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, yaitu nenek R.

Masalah yang terjadi dengan type keluarga tsb:

Tidak ada masalah yang terjadi dengan type keluarga.

Suku bangsa (etnis)

Latar belakang etnis keluarga atau Anggota Keluarga:

Etnis keluarga Bp. R berasal dari suku Betawi.

Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secra etnis bersifat
homogeny). uraikan:

Anggota keluarga tinggal dalam lindungan yang secara etnis bersifat homogeny sama seperti
etnis keluarga dan dapat berinteraksi dengan baik satu sama lain serta memiliki perannya
masing-masing.

Kegiatan2 keagamaan social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah kegiatan kegiatan ini
berada dalam kelompok kultur/ budaya keluarga)

Anggota keluarga tidak aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial budaya, pendidikan dan
rekreasi. Ibu R mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya
sesekali anaknya mengajak berwisata.

Kebiasaan kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern)

Anggota keluarga memiliki kebiasaan diet dan berbusana secara tradisional.


Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern

Struktur kekuasaan keluarga ada pada pihak suami/ayah dengan menggunakan jenis
struktur tradisonal yang memiliki kemampuan untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilaku anggota keluarganya.

Bahasa (bahasa bahasa) yang digunakan di rumah

Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga Bp. R yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Betawi.

Penggunaan jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (Apakah keluarga mengunjungi
pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik praktik pelayanan kesehatan tradisonal, atau
memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan)

Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan yaitu jika ada anggota keluarga yang sakit langsung
diberikan obat warung dan tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan.

Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:

Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka

Semua anggota keluarga memiliki satu keyakinan dalam beragama.

Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi keagamaan

Kegiatan ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Ibu R
sering mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh ibu-ibu yang ada di lingkungan
tersebut.

Agama yang dianut oleh keluarga

Agama yang dianut oleh keluarga yaitu agama Islam.


Kepercayaan dan nilai nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga terutama
dalam hal Kesehatan

Tidak ada kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang bersangkutan dalam hal kesehatan.

Status social ekonomi keluarga

Status social ekonomi keluarga dengan ekonomi menengah.

Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga jarang sekali melakukan aktivitas rekreasi. Ibu R mengatakan tidak memiliki jadwal
khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan V : Keluarga Dengan Anak Remaja (Family With Teenagers).

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga dengan remaja: Memberikan kebebasan yang seimbang


dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa,
mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Keluarga tidak memiliki riwayat kesehatan sebelumnya seperti penyakit menular, penyakit
kronis ataupun penyakit keturunan.

Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

Anggota keluarga tidak memiliki riwayat kesehatan seperti penyakit menular, penyakit
kronis ataupun penyakit keturunan.

NO

NAMA

UMUR

BB

KEADAAN KESEHATAN

IMUNISASI

(BCG, POLIO/DPT/

HB/CAMPAK

MASALAH KESEHATAN

TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN

Bp. R

52 th

72 kg

Sehat

Tidak ada
-

Ibu R

45 th

65 kg

Sehat

Tidak ada

An. H

13 th

45 kg

Sehat

Semua imunisasi

Tidak ada

Nenek R

72 th

62 kg
Sehat

Tidak ada

Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Keluarga Bp. R tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan. Jika sakit keluarganya diberikan
obat warung.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Gambaran type tempat tinggal

Jenis rumah permanen, luas rumah 60 m2 (6x10 m2).

Gambaran kondisi rumah

Perabotan yang padat di dalam rumah, lantai keramik, sumber air sumur, sirkulasi udara
baik.

Dapur

Keluarga menggunakan kompor gas untuk memasak.

Kamar mandi

Sumber air: sumur

Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah


Keadaan umum rumah kurang baik karena memiliki banyak perabotan/mainan anak-anak,
kebersihan rumah cukup, dan ventilasi cukup.

Mengkaji perasaan subjektif keluarga terhadap rumah

Keluarga merasa cukup dengan rumah yang saat ini menjadi tempat tinggalnya.

Mengkaji pengaturan tidur didalam rumah

Pengaturan tidur istrinya kurang karena memiliki anak remaja yang sering main bersama
teman-temannya hingga malam hari.

Evaluasi adekuasi pembuangan sampah

Pembuangan sampah oleh petugas kebersihan.

Pengaturan/ penataan rumah

Penataan rumah sulit dilakukan karena perabotan yang padat di dalam rumah.

Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Karakteristik tetangga baik dan dapat berinteraksi satu sama lainnya.

Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Bp. R pernah berpindah tempat tinggal satu kali.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Jarang berkumpul dan berbincang dengan anggota keluarga lain dikarenakan Bp. R sibuk
bekerja, dan keluarga dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.
Sistem pendukung keluarga

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga diberikan obat warung dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.

KAMAR MANDI
DAPUR

Denah rumah
KAMAR TIDUR 2

RUANG
MENONTON
TELEVISI

KAMAR TIDUR 1

JENDELA

JENDELA

TERAS RUANG TAMU


RUMAH
PINTU
E.STRUKTUR KELUARGA

Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga tertutup atau kurang baik, karena Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya. Tetapi ibu R mengatakan bahwa
komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan namun An. H mengatakan lebih
suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain.

Struktur kekuatan keluarga

Struktur kekuatan keluarga menggambarkan adanya kekuasaan atau kekuatan dalam


sebuah keluarga, namun tidak didukung dengan perilaku yang terjadi dalam keluarga,
bahwa Bp. R sebagai kepala keluarga sibuk bekerja sehingga kurang mengendalikan dan
mempengaruhi anggota keluarga.

Struktur peran

Peran anggota keluarga sesuai dengan perannya masing-masing, dengan ayahnya sebagai
pencari nafkah.

Nilai atau norma keluarga

Adanya konflik dalam keluarga yaitu An. H yang sulit diatur dan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibanding kepada anggota keluarganya.

F. FUNGSI KELUARGA

Fungsi afektif
Fungsi afektif dalam keluarga kurang baik karena Bp. R tidak memberikan kenyamanan
emosional anggota keluarga dan tidak mengembangkan konsep diri yang positif.

Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi dapat berjalan dengan baik, dan anggota keluarga dapat bersosialisasi di
kehidupan social.

Fungsi reproduksi

Fungsi reproduksi baik karena keluarga mempertahankan generasi dan menjaga


kelangsungan keluarga.

Fungsi ekonomi

Perekonomian keluarga cukup dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Fungsi perawatan Kesehatan

Anggota keluarga tidak memeriksakan kesehatannya ke klinik atau pelayanan kesehatan.

G.STRES DAN KOPING KELUARGA

Stress jangka pendek dan panjang

An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke
warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor

Keluarga mampu berespon ketika adanya stressor.


Strategi koping yang digunakan

Keluarga berespon menggunakan strategi koping internal dengan beristirahat dirumah


ketika kondisi kesehatannya menurun. Dan menggunakan strategi koping ekternal dengan
membeli obat ke warung.

H. PEMERIKSAAN FISIK (Tidak ada masalah fisik)

Identitas

Nama : -

Umur : -

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Keluhan/riwayat penyakit saat ini : -

Riwayat penyakit sebelumnya : -

Tanda tanda vital : -

System cardio Vascular : -

System Respirasi : -

System Gastrointestinal : -

System persyarafan : -

System Muskulosceletal : -

System Genitalia : -

I.HARAPAN KELUARGA

Terhadap masalah kesehatannya :


Tidak terdapat masalah kesehatan.

Terhadap petugas kesehatan yang ada :

Tidak terdapat harapan kepada petugas kesehatan.

ANALISA DATA

No

Data

Diagnosa Keperawatan

1.

Data Subjektif:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan
keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.

An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H
malas untuk menanggapinya.

Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan Namun


An. H mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman- temannya
dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada dirumah.

An. H terlihat pendiam dan jarang bicara.


Ketidakefektifan Komunikasi Dalam Keluarga

2.

Data Subjektif:

An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke
warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.

An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.

Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.

An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya


sebagai remaja, karena sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada di rumah, Bp. R sibuk bekerja.

An. H terlihat tertutup.


Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga : Usia Remaja

3.

Data Subjektif:

Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat
warung bila sakit dan tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan.

Data Objektif: -

Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Ketidakefektifan Komunikasi Dalam Keluarga

Kriteria

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran

Sifat masalah:

Tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera

3/3x1= 1

Kriteria I (sifat masalah)

Tidak/Kurang Sehat:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya.

Kemungkinan masalah untuk diubah:

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

0
2

2/2x2=2

Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan.

Pontensi masalah untuk dicegah:

Tinggi

Cukup

Rendah

3/3x1=1
Kriteria III (pontersial masalah dapat dicegah)

An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H
malas untuk menanggapinya.

Menonjolnya masalah:

Masalah serta harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan

1/2x1=1/2

An. H mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman- temannya


dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.
Jumlah:

(4,5)

Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga : Usia Remaja

Kriteria

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran

Sifat masalah:

Tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

1
3/3x1= 1

Kriteria I (sifat masalah)

Ancaman kesehatan:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.

Kemungkinan masalah untuk diubah:

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

1/2x2=1

Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya


sebagai remaja.
Pontensi masalah untuk dicegah:

Tinggi

Cukup

Rendah

1/3x1=1/3

Kriteria III (pontersial masalah dapat dicegah)

An. H sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan


maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.

Menonjolnya eria

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran
Sifat masalah:

Tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3/3x1= 1

Kriteria I (sifat masalah)

Tidak/Kurang Sehat:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya.

Kemungkinan masalah untuk diubah:

Mudah

Sebagian

Tidak dapat
2

2/2x2=2

Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan.

Pontensi masalah untuk dicegah:

Tinggi

Cukup

Rendah

1
3/3x1=1

Kriteria III (pontersial masalah dapat dicegah)

An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya it u galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belakeluarganya tidak pernah pergi ke
pelayanan kesehatan.

Kemungkinan masalah untuk diubah:

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

1/2x2=1

Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan
obat warung bila sakit.
Pontensi masalah untuk dicegah:

Tinggi

Cukup

Rendah

2/3x1=2/3

Kriteria III (potensial masalah dapat dicegah)

Setelah dilakukan diskusi dengan keluarga, potensi masalah untuk dicegah yaitu
cukup dapat dicegah.

Menonjolnya masalah:

Masalah serta harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan


2

2/2x1=1

Setelah dilakukan diskusi dengan keluarga, persepsi keluarga terhadap menonjolnya


masalah yaitu ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani dengan pernayataan
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan
obat warung bila sakit dan tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan.

Jumlah:

(3,3)
Diagnosa Prioritas

Ketidakefektifan Komunikasi Dalam Keluarga

Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga : Usia Remaja

Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan


Intervensi dan Tindakan Keperawatan Keluarga

No.

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Evaluasi

Intervensi

Umum

Khusus

Kriteria

Indikator

1.
Ketidakefektifan komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan kurangnya komunikasi dengan anggota keluarga, Ditandai
dengan:

Data Subjektif:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki
usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya
di dalam kamarnya.

An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya.

Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada dirumah.

An. H terlihat pendiam dan jarang bicara.

Komunikasi Dalam Keluarga Efektif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit keluarga diharapkan:

Keluarga dapat mengetahui secara jelas mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.
Keluarga dapat mengambil keputusan untuk dilakukannya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak.

Mampu berkomunikasi yang baik antara orangtua dan anak.

Kognitif

Keluarga dapat memahami mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.

Afektif

Keluarga dapat memilih tindakan yang tepat untuk dilakukannya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak.

Psikomotor

Keluarga dapat berkomunikasi secara efektif dan terbuka antara orangtua dan anak.

Keluarga Dapat Mengetahui Komunikasi Efektif Dalam Keluarga

Menggali pengetahuan keluarga mengenai komunikasi efektif.

Keluarga mampu memahami tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan

Keluarga mampu menjawab/mengungkapkan secara jelas mengenai cara berkomunikasi antara orang tua dan anak.

Keluarga mampu mengungkapkan/menjelaskan pentingnya komunikasi antara orangtua dan anak.


Keluarga Mampu Mengetahui Komunikasi Efektif Dalam Keluarga

Menggali Pengetahuan Keluarga Mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.

Mendiskusikan dengan Keluarga mengenai penyebab yang akan terjadi.

Memberikan pendidikan kesehatan atau edukasi mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan

Identifikasi tindakan yang akan dilakukan dalam hal komunikasi dalam keluarga.

Diskusikan pentingnya memahami komunikasi efektif dalam keluarga.

Keluarga Mampu Berkomunikasi Secara Efektif

Keluarga dapat mengajak berkomunikasi/diskusi bersama anggota keluarga yang lain.

Keluarga dapat menyelesaikan masalah melalui komunikasi yang efektif.

2.

Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga : Usia Remaja berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam mengetahui
tahap dan tugas perkembangan keluarga, Ditandai dengan:
Data Subjektif:

An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya,
biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.

An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.

Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.

An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada di rumah, Bp. R sibuk bekerja.

An. H terlihat tertutup.

Tahap Perkembangan Keluarga Sesuai.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit keluarga diharapkan:

Keluarga dapat mengetahui secara jelas mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.

Keluarga dapat mengambil keputusan secara tepat sesuai dengan tahap perkembangan keluarga dengan remaja.

Mampu melakukan tahap perkembangan keluarga dengan remaja.


1.Kognitif

Keluarga dapat memahami mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.

2.Afektif

Keluarga dapat memilih tindakan yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan remaja.

3.Psikomotor

Keluarga dapat menjalankan tugas perkembangan keluarga tahap remaja dengan baik.

Keluarga Dapat Mengetahui Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Menggali pengetahuan keluarga mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.

Keluarga mampu memahami tentang apa saja tahap-tahap perkembangan keluarga dalam tahap remaja.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan

Keluarga mampu menjawab/mengungkapkan secara jelas mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga dalam tahap remaja.

Keluarga mampu mengungkapkan/menjelaskan pentingnya menjalankan kehidupan sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga.
1. Keluarga Mampu Mengetahui Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Menggali Pengetahuan Keluarga Mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.

Mendiskusikan dengan Keluarga mengenai penyebab yang akan terjadi.

Memberikan pendidikan atau edukasi mengenai tahap perkembangan keluarga dengan tahap remaja.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan

Identifikasi tindakan yang akan dilakukan dalam hal tahap perkembangan keluarga dengan tahap remaja.

Diskusikan pentingnya memahami tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.

Keluarga Mampu Menjalankan Tugas Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Keluarga

Keluarga dapat memberi pengetahuan mengenai tahap perkembangan kepada anggota keluarga yang lain.

Keluarga dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan tahap perkembangannya.


3.

Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan berhubungan dengan kebiasaan keluarga yang
tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Ditandai Dengan:

Data Subjektif:

Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung bila sakit dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.

Data Objektif: -

Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit Keluarga diharapkan :

1. Mengenal tentang cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

2. Dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

3.Dapat mengunjungi pelayanan kesehatan apabila terjadi penurunan kesehatan.

Kognitif

Keluarga dapat memahami cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

Afektif

Keluarga dapat memilih pelayanan yang tepat untuk menangani masalah kesehatan.
Psikomotor

Keluarga dapat mengunjungi pelayanan kesehatan apabila terjadi penurunan kesehatan.

Keluarga Dapat Mengenali Tentang Pelayanan Kesehatan

Keluarga mampu mengungkapkan terkait pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Keluarga mampu memahami tentang bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan

Keluarga mampu mengungkapkan tindakan yang telah dilakukan mengenai hal pelayanan kesehatan.

Keluarga mampu menjelaskan pentingnya memahami cara memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Keluarga Dapat Memanfaatkan Sumber Pelayanan Kesehatan

Keluarga mampu menjawab mengenai persepsi pelayanan kesehatan.

Keluarga mampu memahami pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Keluarga Mampu Mengenali tentang Pelayanan Kesehatan

Menggali pengetahuan keluarga mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Mendiskusikan dengan Keluarga bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.


Memberikan pendidikan atau edukasi mengenai pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan Untuk Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Identifikasi Tindakan yang sudah dilakukan mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Diskusikan pentingnya memahami pemnafaatan pelayanan kesehatan.

Keluarga Mampu memanfaatkan Pelayanan Kesehatan

Menggali Persepsi Keluarga Mengenai Pelayanan Kesehatan.


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No

Dx Keperawatan

Tanggal dan waktu

Implementasi

Evaluasi

Paraf

Ketidakefektifan komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan kurangnya komunikasi dengan anggota keluarga, Ditandai
dengan:

Data Subjektif:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki
usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya
di dalam kamarnya.

An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya.
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada dirumah.

An. H terlihat pendiam dan jarang bicara.

26 Maret 2021

09.00 WIB

Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan efektif, penyebab komunikasi
tidak baik dan efektif, syarat- syarat komunikasi yang baik dan efektif dalam keluarga dengan tambahan menggunakan media
lembar balik atau leaflet

Mengidentifikasi bersama keluarga mengenai apa yang diketahui keluarga tentang penyebab komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga Bp. R

Mendiskusikan bersama keluarga resiko akibat masalah komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga jika tidak diatasi
Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi mengenai masalah komunikasi antara orang tua
dan remaja

Bp. R dan keluarga dapat memahami mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan efektif, penyebab komunikasi
tidak baik dan efektif, syarat- syarat komunikasi yang baik dan efektif dalam keluarga

Bp. R dan keluarga bertanya jika ada yang kurang dimengerti

Bp. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan e

Keluarga Dapat Memanfaatkan Sumber Pelayanan Kesehatan

Keluarga mampu menjawab mengenai persepsi pelayanan kesehatan.

Keluarga mampu memahami pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Keluarga Mampu Mengenali tentang Pelayanan Kesehatan

Menggali pengetahuan keluarga mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Mendiskusikan dengan Keluarga bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

Memberikan pendidikan atau edukasi mengenai pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Keluarga Dapat Mengambil Keputusan Untuk Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Identifikasi Tindakan yang sudah dilakukan mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan.


Diskusikan pentingnya memahami pemnafaatan pelayanan kgiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar
dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton
balapan motor.

An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.

Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.

An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.

Data Objektif:

Bp. R terlihat jarang berada di rumah, Bp. R sibuk bekerja.

An. H terlihat tertutup.

27 Maret 2021

09.00

Memberikan pendidikan kesehatan kepada An. H mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja

Membantu An. H untuk mengidentifikasi kekurangan dalam peran (mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada
usia remaja)
Membantu An. H untuk

mengidentifikasi kekuatan diri

Konseling dengan fasilitas yang dapat dikunjungi (Puskesmas, Rumah sakit, Psikolog, Klinik dokter, Guru Wali Kelas, Guru BP
di Sekolah) mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja

An. H dapat memahami mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja

An. H bertanya jika ada yang kurang dimengerti

An. H mampu menjelaskan kembali mengenai tugas perkembangan dan tanggung

jawab pada usia remaja

Linda P
3

Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan berhubungan dengan kebiasaan keluarga yang
tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Ditandai Dengan:

Data Subjektif:

Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung bila sakit dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.

Data Objektif: -

28 Maret 2021

09.00

Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan dengan tambahan menggunakan
media lembar balik atau leaflet

Menskrining terkait masalah kesehatan keluarga Bp. R

Konseling dengan tenaga kesehatan mengenai pelayanan kesehatan yang dapat digunakan keluarga Bp. R untuk upaya
pemeliharaan kesehatan keluarga
Menskrining terkait masalah kesehatan keluarga Bp. R

Bp. R dan keluarga dapat memahami mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan Bp. R dan keluarga bertanya jika
ada yang kurang dimengerti

Bp. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan

Bp. R dan keluarga melakukan konseling dengan tenaga kesehatan mengenai pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
keluarga Bp. R

Linda P
Sumber :

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat

Anda mungkin juga menyukai