Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Keperawatan dalam mata kuliah
Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Imam Abidin, S.Kep., Ners
Disusun oleh :
Linda Pratiwi
201FK04081
KASUS 4
Keluarga Bp. R terdiri dari keluarga inti dan orang tua dari Bp. R yaitu Nenek.
R. Dimana keluarga Bp. R merupakan keluarga yang di dalamnya masih terdapat
hubungan darah, perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain,
memp
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
2222222222222222222222222222222n keluarga beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Di keluarga Bp. R,
pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang bekerja sebagai buruh, selain itu
Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di acara-acara pernikahan, maka
dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya
merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Ibu. R mengatakan tidak
memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak
berwisata. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka
dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil
mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Bp. R berada dalam tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangan keluarga dengan remaja
yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa, mempertahankan hubungan yang intim dalam
keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan. Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai
jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak
menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan jarang berbicara
dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk
menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak
keras untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit
untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja. Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya
menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun
keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Umum
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bp. R Pendidikan : SMA
Umur : 52 th Pekerjaan : Buruh & MC
Agama : Islam Alamat : Jakarta
Suku : Betawi Nomor tlp : 08522222
2. Komposisi Keluarga:
3. Genogram
Keterangan:
X : Kakek sudah meninggal
X
: Nenek R
: Bp. R
4.
: Ibu R
Type Keluarga
: An. H
Jenis type keluarga:
Type keluarga Extended Family (Keluarga Besar) yaitu keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, yaitu nenek R.
Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secra etnis bersifat
homogeny). uraikan:
Anggota keluarga tinggal dalam lindungan yang secara etnis bersifat homogeny sama seperti
etnis keluarga dan dapat berinteraksi dengan baik satu sama lain serta memiliki perannya
masing-masing.
Kegiatan2 keagamaan social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah kegiatan kegiatan ini
berada dalam kelompok kultur/ budaya keluarga)
Anggota keluarga tidak aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial budaya, pendidikan dan
rekreasi. Ibu R mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya
sesekali anaknya mengajak berwisata.
Struktur kekuasaan keluarga ada pada pihak suami/ayah dengan menggunakan jenis
struktur tradisonal yang memiliki kemampuan untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilaku anggota keluarganya.
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga Bp. R yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Betawi.
Penggunaan jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (Apakah keluarga mengunjungi
pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik praktik pelayanan kesehatan tradisonal, atau
memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan)
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan yaitu jika ada anggota keluarga yang sakit langsung
diberikan obat warung dan tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan.
Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi keagamaan
Kegiatan ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Ibu R
sering mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh ibu-ibu yang ada di lingkungan
tersebut.
Tidak ada kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang bersangkutan dalam hal kesehatan.
Keluarga jarang sekali melakukan aktivitas rekreasi. Ibu R mengatakan tidak memiliki jadwal
khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata.
Anggota keluarga tidak memiliki riwayat kesehatan seperti penyakit menular, penyakit
kronis ataupun penyakit keturunan.
NO
NAMA
UMUR
BB
KEADAAN KESEHATAN
IMUNISASI
(BCG, POLIO/DPT/
HB/CAMPAK
MASALAH KESEHATAN
Bp. R
52 th
72 kg
Sehat
Tidak ada
-
Ibu R
45 th
65 kg
Sehat
Tidak ada
An. H
13 th
45 kg
Sehat
Semua imunisasi
Tidak ada
Nenek R
72 th
62 kg
Sehat
Tidak ada
Keluarga Bp. R tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan. Jika sakit keluarganya diberikan
obat warung.
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Perabotan yang padat di dalam rumah, lantai keramik, sumber air sumur, sirkulasi udara
baik.
Dapur
Kamar mandi
Keluarga merasa cukup dengan rumah yang saat ini menjadi tempat tinggalnya.
Pengaturan tidur istrinya kurang karena memiliki anak remaja yang sering main bersama
teman-temannya hingga malam hari.
Penataan rumah sulit dilakukan karena perabotan yang padat di dalam rumah.
Jarang berkumpul dan berbincang dengan anggota keluarga lain dikarenakan Bp. R sibuk
bekerja, dan keluarga dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.
Sistem pendukung keluarga
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga diberikan obat warung dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.
KAMAR MANDI
DAPUR
Denah rumah
KAMAR TIDUR 2
RUANG
MENONTON
TELEVISI
KAMAR TIDUR 1
JENDELA
JENDELA
Pola komunikasi dalam keluarga tertutup atau kurang baik, karena Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya. Tetapi ibu R mengatakan bahwa
komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan namun An. H mengatakan lebih
suka menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain.
Struktur peran
Peran anggota keluarga sesuai dengan perannya masing-masing, dengan ayahnya sebagai
pencari nafkah.
Adanya konflik dalam keluarga yaitu An. H yang sulit diatur dan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibanding kepada anggota keluarganya.
F. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif
Fungsi afektif dalam keluarga kurang baik karena Bp. R tidak memberikan kenyamanan
emosional anggota keluarga dan tidak mengembangkan konsep diri yang positif.
Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi dapat berjalan dengan baik, dan anggota keluarga dapat bersosialisasi di
kehidupan social.
Fungsi reproduksi
Fungsi ekonomi
An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke
warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
Identitas
Nama : -
Umur : -
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
System Respirasi : -
System Gastrointestinal : -
System persyarafan : -
System Muskulosceletal : -
System Genitalia : -
I.HARAPAN KELUARGA
ANALISA DATA
No
Data
Diagnosa Keperawatan
1.
Data Subjektif:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan
keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H
malas untuk menanggapinya.
Data Objektif:
2.
Data Subjektif:
An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke
warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.
Data Objektif:
3.
Data Subjektif:
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat
warung bila sakit dan tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan.
Data Objektif: -
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
Sifat masalah:
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3/3x1= 1
Tidak/Kurang Sehat:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya.
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
0
2
2/2x2=2
Tinggi
Cukup
Rendah
3/3x1=1
Kriteria III (pontersial masalah dapat dicegah)
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H
malas untuk menanggapinya.
Menonjolnya masalah:
1/2x1=1/2
(4,5)
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
Sifat masalah:
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
1
3/3x1= 1
Ancaman kesehatan:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
1/2x2=1
Tinggi
Cukup
Rendah
1/3x1=1/3
Menonjolnya eria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
Sifat masalah:
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3/3x1= 1
Tidak/Kurang Sehat:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya.
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
2/2x2=2
Tinggi
Cukup
Rendah
1
3/3x1=1
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya it u galak
dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan belakeluarganya tidak pernah pergi ke
pelayanan kesehatan.
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
1/2x2=1
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan
obat warung bila sakit.
Pontensi masalah untuk dicegah:
Tinggi
Cukup
Rendah
2/3x1=2/3
Setelah dilakukan diskusi dengan keluarga, potensi masalah untuk dicegah yaitu
cukup dapat dicegah.
Menonjolnya masalah:
2/2x1=1
Jumlah:
(3,3)
Diagnosa Prioritas
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Indikator
1.
Ketidakefektifan komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan kurangnya komunikasi dengan anggota keluarga, Ditandai
dengan:
Data Subjektif:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki
usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya
di dalam kamarnya.
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya.
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.
Data Objektif:
Keluarga dapat mengetahui secara jelas mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.
Keluarga dapat mengambil keputusan untuk dilakukannya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak.
Kognitif
Afektif
Keluarga dapat memilih tindakan yang tepat untuk dilakukannya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak.
Psikomotor
Keluarga dapat berkomunikasi secara efektif dan terbuka antara orangtua dan anak.
Keluarga mampu memahami tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
Keluarga mampu menjawab/mengungkapkan secara jelas mengenai cara berkomunikasi antara orang tua dan anak.
Memberikan pendidikan kesehatan atau edukasi mengenai komunikasi efektif dalam keluarga.
Identifikasi tindakan yang akan dilakukan dalam hal komunikasi dalam keluarga.
2.
Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga : Usia Remaja berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam mengetahui
tahap dan tugas perkembangan keluarga, Ditandai dengan:
Data Subjektif:
An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya,
biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor.
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.
An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Data Objektif:
Keluarga dapat mengetahui secara jelas mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.
Keluarga dapat mengambil keputusan secara tepat sesuai dengan tahap perkembangan keluarga dengan remaja.
Keluarga dapat memahami mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.
2.Afektif
Keluarga dapat memilih tindakan yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
3.Psikomotor
Keluarga dapat menjalankan tugas perkembangan keluarga tahap remaja dengan baik.
Menggali pengetahuan keluarga mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.
Keluarga mampu memahami tentang apa saja tahap-tahap perkembangan keluarga dalam tahap remaja.
Keluarga mampu menjawab/mengungkapkan secara jelas mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga dalam tahap remaja.
Keluarga mampu mengungkapkan/menjelaskan pentingnya menjalankan kehidupan sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga.
1. Keluarga Mampu Mengetahui Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
Menggali Pengetahuan Keluarga Mengenai tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.
Memberikan pendidikan atau edukasi mengenai tahap perkembangan keluarga dengan tahap remaja.
Identifikasi tindakan yang akan dilakukan dalam hal tahap perkembangan keluarga dengan tahap remaja.
Diskusikan pentingnya memahami tahap dan tugas perkembangan keluarga: tahap remaja.
Keluarga dapat memberi pengetahuan mengenai tahap perkembangan kepada anggota keluarga yang lain.
Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan berhubungan dengan kebiasaan keluarga yang
tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Ditandai Dengan:
Data Subjektif:
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung bila sakit dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.
Data Objektif: -
Kognitif
Afektif
Keluarga dapat memilih pelayanan yang tepat untuk menangani masalah kesehatan.
Psikomotor
Keluarga mampu memahami tentang bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.
Keluarga mampu mengungkapkan tindakan yang telah dilakukan mengenai hal pelayanan kesehatan.
No
Dx Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Paraf
Ketidakefektifan komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan kurangnya komunikasi dengan anggota keluarga, Ditandai
dengan:
Data Subjektif:
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki
usia remaja, An. H sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya
di dalam kamarnya.
An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya.
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan Namun An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman- temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.
Data Objektif:
26 Maret 2021
09.00 WIB
Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan efektif, penyebab komunikasi
tidak baik dan efektif, syarat- syarat komunikasi yang baik dan efektif dalam keluarga dengan tambahan menggunakan media
lembar balik atau leaflet
Mengidentifikasi bersama keluarga mengenai apa yang diketahui keluarga tentang penyebab komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga Bp. R
Mendiskusikan bersama keluarga resiko akibat masalah komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga jika tidak diatasi
Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi mengenai masalah komunikasi antara orang tua
dan remaja
Bp. R dan keluarga dapat memahami mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan efektif, penyebab komunikasi
tidak baik dan efektif, syarat- syarat komunikasi yang baik dan efektif dalam keluarga
Bp. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai pengertian komunikasi keluarga yang baik dan e
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Ibu. R juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.
An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Data Objektif:
27 Maret 2021
09.00
Memberikan pendidikan kesehatan kepada An. H mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja
Membantu An. H untuk mengidentifikasi kekurangan dalam peran (mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada
usia remaja)
Membantu An. H untuk
Konseling dengan fasilitas yang dapat dikunjungi (Puskesmas, Rumah sakit, Psikolog, Klinik dokter, Guru Wali Kelas, Guru BP
di Sekolah) mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja
An. H dapat memahami mengenai tugas perkembangan dan tanggung jawab pada usia remaja
Linda P
3
Ketidakefektifan Perawatan Keluarga : Pemanfaatan Fasilitas Layanan Kesehatan berhubungan dengan kebiasaan keluarga yang
tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, Ditandai Dengan:
Data Subjektif:
Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung bila sakit dan tidak pernah
pergi ke pelayanan kesehatan.
Data Objektif: -
28 Maret 2021
09.00
Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan dengan tambahan menggunakan
media lembar balik atau leaflet
Konseling dengan tenaga kesehatan mengenai pelayanan kesehatan yang dapat digunakan keluarga Bp. R untuk upaya
pemeliharaan kesehatan keluarga
Menskrining terkait masalah kesehatan keluarga Bp. R
Bp. R dan keluarga dapat memahami mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan Bp. R dan keluarga bertanya jika
ada yang kurang dimengerti
Bp. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai pentingnya penggunaan pelayanan kesehatan
Bp. R dan keluarga melakukan konseling dengan tenaga kesehatan mengenai pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
keluarga Bp. R
Linda P
Sumber :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat