A. Struktur Keluarga
1. Nama KK : Tn. S
2. Usia : 49 Tahun
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SMA
5. Alamat : Desa Dukuh Kerupuk Kec. Sindang Kab. Indramayu
Rt/Rw
,, 003/002
6. Perincian anggota keluarga
No Nama Umur Jenis Hub Dengan Pendidikan Status
Kelamin KK Imunisasi
1. Tn. S 49 Laki- Kepala SMA Tidak
laki keluarga terkaji
2. Ny. S 42 Perempu Istri SMP Tidak
an terkaji
3. Nn. E 21 Perempu Anak SMA Tidak
an terkaji
4. An. H 4 Laki- Anak Belum Tidak
laki sekolah terkaji
5. An. M 3 Laki- Anak Belum Tidak
laki sekolah terkaji
7. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
8. Tipe keluarga :
Nuclear Family
9. Budaya
- Suku bangsa : Jawa
- Bahasa yang digunakan : Jawa, Indonesia
- Pantangan : Tidak Ada
- Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan :
Tidak Ada
10. Agama
- Kegiatan keagamaan rutin di rumah : Mengaji
- Kegiatan keagamaan rutin di masyarakat : Tidak ada
11. Status sosial ekonomi keluarga
- Pekerjaan anggota keluarga :
Tn. S : Wiraswasta
Ny. S : Pedagang
Nn. S : Mahasiswa
An. H : Belum bekerja
An. M : Belum bekerja
- Penghasilan anggota keluarga :
Tn. S : Rp 1000.000 per bulan
Ny. S : Rp 50.000 per hari
Nn. S : Belum berpenghasilan
An. H : Belum berpenghasilan
An. M : Belum berpenghasilan
- Pemenuhan kebutuhan sehari-hari :
An. H memperoleh kebutuhan sehari-hari dari bapak dan ibunya
- Tabungan/asuransi : Tidak Ada
- Rekreasi : terkadang jika ada rezeki makan dan diluar bersama
keluarga
- Keadaan rumah
Bersih
- Kebiasaan keluarga dalam perawatan rumah
Setiap hari keluarga selalu membersihan rumah
- Sistem pembuangan sampah
Keluarga selalu membuang sampah pada tempatnya
- Sistem drainase air
Selokan
- Penggunaan jamban
jamban tertutup, sumber air dekat
- Kondisi air
Bersih
- Pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan
Keluarga mengatakan lingkungan kotor menyebabkan penyakit
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
- Adat dan kebiasaan komunitas sekitar
Tidak ada
- Pola pergaulan keluarga
Keluarga biasa berinteraksi dengan tetangga
- Persepsi keluarga terhadap komunitas
Keluarga mengatakan semua masyarakat akan saling
membutuhkan
- Pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan yang berkaitan
dengan komunitas
Keluarga mengatakan saat ini tidak boleh berkerumun karena masa
pandemi
3. Mobilitas geografis keluarga
- Alat transportasi di daerah
Angkutan umum
- Alat transportasi yang biasa digunakan oleh keluarga
Motor
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
- Peran serta keluarga dalam perkumpulan di masyarakat
Tidak ada
- Persepsi keluarga mengenai perkumpulan di masyarakat
Persepsi keluarga baik
5. Sistem pendukung keluarga
- Sistem pendukung di dalam keluarga
Tidak ada
- Sistem pendukung di komunitas
Tidak ada
- Persepsi keluarga mengenai pentingnya sistem pendukung
-
6. Struktur keluarga
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
ANALISA DATA
Data objektif :
Tidak mampu memenuhi peran yang
diharapkan
2. Data subjektif : Gangguan proses keluarga
Keluarga tidak mampu
mengungkapkan perasaan secara
leluasa
Data objektif :
Keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi
Data subjektif :
3. Keluarga mengatakan tidak mampu Penampilan peran tidak efektif
menjalani perannya sebagai orang
tua
Data objektif :
Konflik peran
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Masalah
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
keperawatan
Koping tidak efektif Sifat masalah 1 3 Masalah
dikatakan kurang
karna koping
keluarga tidak
efektif
Kemungkinan diubah 2 1 Masalah
dikatakan mudah
diubah karna
masih banyak
sumber
pendukung
Potensial dicegah 1 1 Masalah
dikatakan sulit
dicegah karna
keluarga sulit
untuk
memperbaiki
koping
Menonjolnya 1 2 Masalah tidak
masalah perlu diatasi
segera karna
masalah tidak
terlalu menonjol
TOTAL 7 7/6
Gangguan proses Sifat masalah 1 2 Masalah
keluarga dikatakan
ancaman karna
keluarga beresiko
mengalami
gangguan proses
keluarga
Kemungkinan diubah 2 1 Masalah
dikatakan mudah
diubah karna di
lingkungan
keluarga masih
banyak sistem
pendukung
Potensial dicegah 1 1 Masalah
dikatakan
berpotensial
tinggi untuk
dicegah karna
masih banyak
sumber
pendukung
Menonjolnya 1 0 Masalah
masalah dikatakan tidak
dirasakan karna
keluarga jarang
mengeluh proses
keluarganya
terganggu
TOTAL 6
Penampilan peran Sifat masalah 1 2 Masalah
tidak efektif dikatakan resiko
karna keluarga
beresiko memiliki
masalah
penampilan peran
tidak efektif
Kemungkinan diubah 2 1 Masalah
dikatakan mudah
diubah karna
banyak sumber
daya keluarga
yang mampu
membantu
memaksimalkan
peran
Potensial dicegah 1 2 Masalah
dikatakan cukup
untuk dicegah
karna keluarga
sudah lama
merasa tidak
mampu menjalani
perannya sebagai
orang tua
Menonjolnya 1 1 Masalah harus
masalah segera diatasi
karna keluarga
sudah lama
merasa tidak
mampu menjalani
perannya sebagai
orang tua
TOTAL 13
Obyektif :
Tidak mampu
memenuhi peran
yang diharapkan
Gangguan proses Subjektif : Rahmah
keluarga Keluarga masih Tania
tidak mampu
mengungkapkan
perasaan secara
leluasa
Objektif :
Keluarga tidak
mampu
beradaptasi
terhadap situasi
EVALUASI SUMATIF
I. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi
antara anak dan orang tuanya (Padila,2012). Sedangkan menurut Friedman
(2010) keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Menurut
Duval (1985) dalam (Setiadi, 2008), menyebutkan bahwa keluarga memiliki
tahap perkembangan menjadi delapan adalah sebagai berikut: keluarga dengan
pasangan baru (Berganning Family), keluarga dengan anak pertama < 30 bulan
(Child Bearing), keluarga dengan anak prasekolah, keluarga dengan anak usia
sekolah (6 13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun), keluarga
dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah), keluarga usia pertengahan
(Midle Age Family), dan keluarga dengan lansia.
Tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas perkembangannya
masing-masing, salah satunya adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia prasekolah. Tahap ini mulai saat kelahiran anak pertama berusia 3
tahun dan berakhir saat anak berusia 6 tahun. ,(Patmonodewo, 2008).Oleh
karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usia anak prasekolah
mempunyai tugas antara lain membantu anak untuk bersosialisasi, beradaptasi
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi, mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan keluarga sekitar), pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak, pembagian tanggung jawab anggota keluarga,
merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang
anak (Friedman, 2010).
Keluarga dengan usia anak prasekolah mempunyai masalah kesehatan
yang sering terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap
perkembangan keluarga ini antara lain kesulitan belajar, gangguan tingkah
laku, gangguan pola tidur, perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak, penyalahgunaan zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman &
Mandle,1986 dalam Setiadi 2008 ). Tugas perkembangan di usia pra
sekolah ada diantaranya yaitu membantu anak untuk bersosialisasi, tetapi di
kehidupan di masa sekarang banyak orang tua yang membiarkan anaknya
untuk menggunakan gadget. Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa
Inggris yang artinya sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam
fungsi menurut Osland (dalam Effendi, 2013). Pada tahap perkembangan
anak usia pra sekolah memiliki tanda-tanda kecanduan gadget seperti:
kehilangan keinginan untuk beraktivitas, berbicara tentang teknologi secara
terus-menerus, cenderung sering membantah suatu perintah jika itu
menghalangi dirinya mengakses gadget, sensitif atau gampang tersinggung,
menyebabkan mood yang mudah berubah, egois, sulit berbagiwaktu dalam
penggunaan gadget dengan orang lain, sering berbohong karena sudah tidak
bisa lepas dengan gadgetnya, dengan kata lain anak akan mencari cara
apapun agar tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga
mengganggu waktu tidurnya (Maulida, 2013).
1. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi keluarga
d. Harapan keluarga
e. Pemahaman keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi
f. Kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang
ada
2. Masalah Keperawatan
1. Penampilan peran tidak efektif b.d ketidakadekuatan sistem
pendukung d.d kurang bertanggung jawab menjalankan peran
2. Koping tidak efektif b.d ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri
mengatasi masalah
3. Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran d.d keluarga tidak
mampu beradaptasi terhadap situasi
3. 2 Menit Penutup
- Mengucapkan terimakasih - Mendengarkan
dan meminta maaf - Menjawab salam
- Mengucapkan salam
2. Metode
Wawancara dan Observasi, diskusi, Mendemonstrasikan
3. Media dan Alat
Media: Komunikasi
Alat :
- Panduan wawancara
- Format pengkajian
- Lembar observasi kuisioner
- Form scoring diagnosa keperawatan
- Bolpoin
- Hasil kesimpulan wawancara
- Lembar intervensi keperawatan
- Form scoring diagnosa keperawatan
- Hasil kesimpulan wawancara
- Lembar intervensi keperawatan
- Lembar balik
- Leaflet
4. Waktu dan Tempat
Waktu : Sabtu, 27 Februari 2021
Tempat: Rumah keluarga binaan
Rencana
Masalah
No Nama Keluarga Alamat Tindak
Kesehatan
Lanjut
1. Tn. S Desa Pangkalan Penampilan peran - Identifikasi
Kec. Losarang tidak efektif peran yang
Kab. Indramayu ada dalam
Rt/Rw 003/002
keluarga
- Fasilitasi
diskusi tentang
peran orang
tua
- Diskusikan
strategi positif
untuk
mengelola
perubahan
peran
- Rujuk dalam
kelompok
untuk
mempelajari
peran baru