Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

ANAK USIA PRA SEKOLAH

KELOMPOK 3 / 3B :
ELVI ZORA
HIRSA NURSUARI SALFFERA
MUTIARA KAMAJAYA
NADIA FEBRINA
NURUL PRATIWI
PANZHER PUTRA
VANADIA RAHAYU PUTRI

S1 KEPERAWATAN
Dosen Pembimbing : Ns. Nurleny, M.Kep

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala ucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya beserta segala kemudahan, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan keluarga dengan anak usia pra sekolah ” dengan sebaik
mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, tim penulis banyak mendapatkan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini tim penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung ikut membantu penyusunan tugas ini.
Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas “Keperawatan Keluarga” ini, tim
penulis menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, tak ada gading yang tak retak
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk makalah
yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan penuh harapan semoga karya kecil ini
bermanfaat juga menambah wawasan bagi pembaca. Amin yaa rabbal ‘alamin.

Padang , 20 Oktober 2019

Kelompok 3

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................................... 5
BAB II Konsep Dasar Keperawatan
A. Defenisi keluarga....................................................................................... 6
B. Tugas keluarga di bidang kesehatan.......................................................... 6
C. Anak pra sekolah........................................................................................ 6
D. Cara yang dikembangkan untuk anak kompeten....................................... 7

BAB III Asuhan Keperawatan Teoritis


A. Pengkajian.................................................................................................. 9
B. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 18
C. Intervensi .................................................................................................. 18
D. Implementasi dan Evaluasi......................................................................... 19
BAB IV Laporan Kasus
A. Pengkajian.................................................................................................. 21
B. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 31
C. Intervensi .................................................................................................. 38
D. Implementasi dan evaluasi......................................................................... 42

BAB V Penutup

A.Kesimpulan...................................................................................................... 46

B.Saran................................................................................................................. 46

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan
metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik
dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat
mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler (
1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak
merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat
diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

4
B. Tujuan

a. Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga secara
komprehensif
b. Tujuan Khusus
 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarha dengan anak usia pra
sekolah.
 Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan anak
usia pra sekolah.
 Mahasiswa mampu menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk keluarga
dengan anak usia pra sekolah.
 Mahasiswa mampi melakukan implementasi keperawatan kepada keluarga dengan
anak usia pra sekolah.
 Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang sudah di terapkan
kepada keluarga dengan anak usia pra sekolah.

5
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).

B. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


1. mengenal masalah kesehatan keluarga
2. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

C. anak prasekolah (anak dengan usia 3 – 5 tahun)


1) Ciri fisik anak pra sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a) Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang
cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat
cukup.
c) Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap
jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa
melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya
koordinasi tangan masih belum sempurna.

6
e) Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
f) Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam
tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.
2) Ciri sosial anak prasekolah
a) Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang
sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih
besar.
3) Ciri emosional pada anak prasekolah
a) Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b) Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
4) Ciri kognitif anak prasekolah
a) Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla
senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan,
interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

D. Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai
berikut :
1. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
2. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
4. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
5. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
6. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

7
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A.PENGKAJIAN
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum meliputi :

1. Nama kepala keluarga


2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga
No Nama Hub L/P Usia Pddk Imunisasi Ket

BCG DPT Polio Hep Camp

Genogram

Simbol-simbol yang biasa dipakai :

Laki-laki Perempuan Klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai Anak angkat Aborsi Kembar

9
: Tinggal dalam satu rumah

6. Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe/bentuk keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yng terjadi dengan jenis tipe / bentuk keluarga tersebut.

7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan
kesehatan. Kalau ada perbedaan dalam keluarga bagaimana keluarga berdaptasi
terhadap perbedaan tersebut, apakah berhasil atau tidak dan kesulitan-kesulitan yang
masih dirasakan sampai saat ini sehubungan dengan proses adaptasi tersebut.

8. Agama
Mengkaji agama dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan. Apakah berasal dari agama dan kepercayaan yang sama, kalau tidak
bagaimana proses adaptasi dilakukan dan bagaimana hasilnya.

9. Status Sosial ekonomi keluarga


Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik oleh kepala keluarga
maupun oleh anggota kluarga yang lainnya. Selain itu status social ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

10. Aktivitas rekrasi keluarga


Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu bersama-sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi. Seberapa sering rekreasi dilakukan dan apa kegiatan
yang dilakukan baik oleh keluarga secara keseluruhan maupun oleh anggota keluarga.
Eksplorasi perasaan keluarga setelah bereaksi, apakah keluarga puas/tidak. Rekreasi
dibutuhkan untuk memperkokoh dan mempertahankan ikatan keluarga, memperbaiki
perasaan masing-masing anggota keluarga, curah pendapat/sharing, menurunkan
ketegangan dan unutuk bersenang-senang.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

10
1. Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Contoh : keluarga Bapak dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga Bapak C
berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3. Riwayat keluarga inti


Menjelasakan mengenai riwayat pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasikan dengan luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah tangga,
jenis septicktank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah.Apakah rumah dan lingkungan sekitar telah memenuhi syarat-syarat
lingkungan sehat, tingkat keamanan dalam pnggunaan fasilitas yang ada dirumah,
apakah privasi masing-masing anggota tentang keadaan rumah puas/tidak,
memadai/tidak.

2. Karakteristtik tetangga dan komunitas RW


Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga meliputi urban, sub urban, pendesaan,
hunian, industri, agraris, bagaimana keamanan jalan yang digunakan. Karakteristik
komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan
penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan, pekerjaan
masyarakat, umumnya, tingkat kepadatan penduduk, stabil/tidak, pelayanan
kesehatan/pelayanan social yang ada tindak kejahatan yang terjadi.

3. Mobilitas geografis keluarga

11
Mobilitas geografis keluarga ditemukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat. Tinggal di daerah yang sekarang sudah beberapa lama dan apakah sudah
dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat.

4. Perkumpulan keluarga dari intraksi dengan masyarakat


Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interkasinya dengan
msyarakat. Kepuasan dalam keterlibatan dengan perkumpulan atau pelayanan yang
ada. Bagaimana persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitarnya.

5. Sistim pendukung keluarga


Yag termasuk pada sistim pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.
Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dari masyarakat setempat
Dapat digambarkan dengan menggunakan genogram

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengeni cara/pola berkomunikasi antar anggota keluarga (cara
berkominikasi terututup/terbuka). Pola komunikasi fungsional bila komunikasi
dilakukan secra efektif, proses komunikasi berlangsung dua arah dan saling efektif,
proses komunikasi tidak focus pada satu ide pembicaraan sehingga pesan tidak
jelas, bila bertahan pada pendapat orang lain sehingga pembicaraan menjadi
buntu/tidak berkembang, serta bila ada pesan-pesan penting yang ditutupi padahal
penting untuk dibicarakan.

2. Struktur kekuatan keluarga


Bagaimana proses pengambilan keputusan, consensus bila perbedaan masih dapat
disatukan, proses pengambilan keputusan yang paling sehat, akomodasi bila
perbedaan tidak dapat disatukan (tawar menawar, kompromi, paksaan), ide facto
bila keputusan diserahkan kepada yang melaksanakan co. KB. Bagimana hasil
keputusan : siapa yng membuat keputusan akhir, memuaskan/tidak, bila tidak apa
yang dilakukan. Kesimpulan bagaimana kemampuan anggota keluarga
mngendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.

12
3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal (suami
istri, ayah ibu, anak-anak saudara, dsb) maupun informal (pengharmonis, pendamai,
penghalang dominator, penyalah keras hati, sahabat, pnghibur, perawat keluarga,
penghubung keluarga dan sebagainya) dan bagaimana pelaksanaannya. Bagaimana
peran lain dilaksanakan co. Ibu berperan sebagai ayah telah meninggal.

4. Nilai atau norma keluarga


Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan. Bagaimana nilai dan norma menjadi suatu
keyakinan dan diinterprestasikan dalam bentuk perilaku. Apakah perilaku ini dapat
diterima oleh masyarkat.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Bagaimana anggota keluarga mempersepsikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
psikologis (membentuk sifat-sifat kemanusiaan, stabilitas kepribadian dan tingkah
laku, kemampuan menjalin hubungan akrab, menumbuhkan konsep diri yang
positif). Hal yang perlu dikaji yaitu gmbaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling mengahargai.

2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana membesarkan anak, siapa yang melakukan, adakah
budaya-budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan ada masalah dalam
memberikan pola pengasuh dan bagaimana keamanan dalam memberikan
pengasuhan. Sosialisasi merupakan proses belajar yng menghasilkan perubahan
perilaku sebagai respon terhadap situasi (tumbuh kembang keluarga dan tumbuh
kembang anak) yang terpola secara social, bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma budaya dan
perilaku.

3. Fungsi perawatan jesehtan


Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga
mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan

13
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima (5) tugas
kesehatan keluarga yakni : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, mlakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat mningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatn yang terdapat
dilingkungan setempat.

Hal-hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan

a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang


perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab
dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah.
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3) Apakah keluarga kesehatan dirasakan oleh keluarga
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap kesehatan yang ada
6) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
7) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, pnyebaran,
komplikasi, prognosa dan cara perawatannya
2) Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan
perawatan yng dibutuhkan
3) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
4) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga
(anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finasial
fasilitas fisik, psikososial)

14
5) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
d. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki.
2) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan
3) Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygine sanitasi
4) Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit
5) Sejauh mana sikap pandangan keluarga terhadap hygine sanitasi
6) Sejauh mana kekompakan antara anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
2) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat
diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan
5) Apakah fasilitas terhadap kesehatan yang ada terjangkau oleh kelurga
4. Fungsi reproduksi
Hal-hal yang dikaji mengenai fungsi reproduksi adalah :

a. Berapa jumlah anak


b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya pengendalian jumlah anggota
keluarga.
d. Pola hubungan sexual

5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :

a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan


b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan.

15
VI. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek yaitu stressor yng dialami keluarga lebih kurang 6 bulan
a. Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga lebih kurang 6 bulan
b. Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga lebih dari 6 bulan
2. Kemampuan keluarga berespon terthadap situasi/stersor
Hal yang perlu dikaji adalah keluarga berespon terhadap situasi/stressor baik jangka
pendek maupun jangka panjang

3. Strategi koping konstruktif yang digunakan


Strategi koping konstruktif yang digunakan keluarga bila mengahadapi
permasalahan.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Dijelaskan mengenai strategi adaptasi difungsional yang digunakan
keluarga bila mengahadapi permasalahan

VII. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metoda yang digunakan ada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

VIII. Harapan Keluarga


Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.

B. Perumusan Diagnosa
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
keperawatan pada pengkajian.

Tipologi dari diagnosis keperawatan :

1. Aktual (Terjadi deficit/gangguan kesehatan)


Dari hasil pengkajian didapatkan data yang mengenai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan

2. Resiko (Ancamn kesehatan)


Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan

3. Potensial ( keadaan sejahtera)

16
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga
dapat ditingkatkan

Skala penentuan prioritas asuhan keperawatan keluarga


( Bailon dan Maglaya, 2009 )
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah : 1
Skala :
Wellness 3
Tidak/kurang sehat/atua 3
Ancaman kesehatan/resiko 2
Keadaan sejahtera/potensia 1
2. Kemungkinan masalah 2
dapat diubah, Skala :
Tinggi 2
Cukup 1
Rendah 0
3. Peotensial masalah dapat 1
dicegah, Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjol masalah , Skala : 1
Masalah berat harus segera 2
diatasi
Ada masalah tetapi tidak 1
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :

 Tentukan skore untuk setiap kriteria


 Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot :
Skore X Bobot
Angka tertinggi

 Jumlah skore unutk semua kriteria

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :

17
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatya masalah, bobot yang lebih
berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakn oleh keluarga.

Untuk kriteria yang kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-fktor sebagai berikut :

 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani


masalah
 Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya dalam bentuk pengetahuan , keterampilan, dan waktu
 Sumber daya masyarakat bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan adalah :

 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah


 Lamanya masalah, yang berhubungan adalah dengan jangka waktu
masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakn-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok High Risk atau kelompok yang sangat peka
penambahan potensi untuk mencegah masalah
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga.

C. Perencanaan Keperawatan Keluarga


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari data, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan berdasarkan NOC dan NIC.

D. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga


Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan


kesadaran dengan cara :

18
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara :
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
denga cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara :
5. Memotivasi keluarga untuk memnfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan
cara :
a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
E. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu
kali kunjungan ke keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional :

“S” adalah hal-hal yang dikemukakan keperawatan keluarga secara subjektif


setelah dilakukan intervensi keperawatan , contoh : Berat Badan naik 1 kg dalam satu
bulan

“A” adalah anlisa hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan
jangka pendek yang terkait dengan diagnosis.

19
“P” adalah perencanaan yang akan datang setelah mlihat respon dari keluarga
pada tahapan evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumati, evaluasi formatif
adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah akhir.

20
BAB IV

LAPORAN KASUS

Kasus :

Tn.R dan Ny.A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun,memiliki

seorang putri bernama An.D berusia 4 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia

4 bulan.tipe keluarga Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 orang

anak.pada saat pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan

sehat.

Pada usia memasuki 4 bulan,An.D pernah memiliki riwayat penyakit diare,

kmudian DBD sehingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.pada saat

An.D berusia 2,5 tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi

karena tidak sembuh sembuh sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan

dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas.Setelah

usia 3 tahun,hingga sekarang (4 tahun),klien tidak pernah kambuh lagi,namun

demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya memburuk lagi.

Riwayat imunisasi An.D lengkap.Orang tua mengatakan klien sangat

hiperaktif layaknya anak seusianya,suka bermain sepeda meskipun kadang dilarang

oleh ibunya.orang tua juga mengatakan An.D malas makan dikarenakan sering

mengkonsumsi jajanan.

A. pengkajian

Data umum

1. Nama KK : Tn.R

2. Umur : 26 tahun

3. Alamat : Padang

21
4. Pekerjaan KK : Supir

5. Pendidikan : SMA

6. Komposisi keluarga

a) Istri

1) Nama : Ny. A

2) Umur : 24 tahun

3) Pendidikan : SMA

4) Pekerjaan : Wiraswasta

b) Anak

Na
N Nama Jenis Hubungan Umur Pendidi Status imunisasi Ket

o Kelamin dgn KK kan BCG Polio DPT Hepatitis Campak

1 An. Pr Anak 4 thn ü ü ü ü ü Saat

. D kandung ini/saat

pengkajian

anak

dalam

keadaan

- sehat

2 An. Lk Anak 4 bln ü ü ü ü - Saat

. T kandung ini/saat

pengkajian

anak

22
dalam

keadaan

sehat

7. Genogram

keterangan:

: Laki-laki X : Meniggal : tinggal satu rumah

: Perempuan : klien

Tn.R adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara dan Ny.A adalah anak pertama dari 2

bersaudara.mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang sekarang berusia 4

tahun Dan An.T yang masih berusia 4 bulan.

23
8. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),

keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.

9. Suku/Bangsa : Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku minang.

10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. R

biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah .Agama adalah sumber kekuatan keluarga.

11. Status Sosial Ekonomi

a. Penghasilan Keluarga

penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir oleh

Tn.R dan usaha dagang oleh Ny. A.

b. Pemanfaatan Dana Keluarga

Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk membantu

membiayai kuliah adik sang istri.

c. Sosial keluarga

Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan keluarga terpenuhi.

12. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak pra sekolah karena usia
anak tertua pada keluarga Tn.R adalah 4 tahun.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga dengan anak
sekolah,keluarga dengan anak remaja,keluarga usia pertengahan,keluarga usia lanjut
karena keluarga belum melewati tahapan-tahapan tersebut.
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular,menahun dan menurun Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
a. Kepala Keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.

24
b. Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah dirawat di
rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
c. Anak B
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat

usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung

minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.

Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi

karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke

dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan

anak panas. Setelah usia 3 tahun hingga sekarang ( 4 tahun ) klien tidak pernah

kambuh lagi penyakit tersebut.

d. Anak T
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di Rumah Sakit.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan.Saat dikaji Tn.R
dalam keadaan sehat begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.Anak
B saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat,namun pernah memiliki riwayat
dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti ASI
dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat
perawatan di puskesmas kurang lebih 23 hari.anak sering kambuh dengan penyakit
tersebut sampai anak berumur 2,5 tahun.
III.Pengkajian Lingkungan
4. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati kurang lebih 24 meter/kubik terdiri dari ruang
tamu,ruang tengah,ruang keluarga,3 kamar tidur,dapur,kamar mandi dan WC.Tipe
bangunan adalah permanen.Keadaan lantai terbuat dari keramik,penerangan/cahaya
cukup,sinar matahari amsuk melalu jendela/ventilasi.Sumber air yang digunakan dari
sumur.Air yang digunakan untuk minum juga air sumur tetapi kadang-kadang juga
membeli air galon.Status rumah yang dimiliki rumah pribadi.Ventilasi rumah

25
cukup,atap rumah terbuat dari seng.Penerangan pada malam hari menggunakan
listrik.Cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor.Tempat
pembuangan sampah kedalam tong sampah dan diangkut oleh mobil sampah.Keadaan
halaman rumah bersih.
5. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dan tentangga berdekatan.Hubungan keluarga Tn.R dengan tetangga
sangat baik.Dan Ny.A juga sering ikut serta dalam kegiatan masyarakat.Sebagian besar
komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagia pegawai
negeri/swasta.Sedangkan sarana transportasi yang digunakan adalah
angkot,ojek,motor,mobil pribadi.
6. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.
7. Perkumpulan keluarga dari intraksi dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian.Anaknya
juga rajin mengaji.

5. Sistem pendukung keluarga

Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan

keluarga dan dalam pemecahan masalah.

IV.Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah

anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau sekolah

dan bermain sepeda dijalan.

Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai minang.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab

terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-

anaknya.

3. Struktur Peran ( formal/informal)

26
a) Tn. R

1) Formal

Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.

2) Informal

Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir mobil.

b) Ny. A

1) Formal

Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.

2) Informal

Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu – ibu di

lingkungan tempat tinggal.

c) An. D

1) Formal

Sebagai anak, kakak, dan cucu

2) Informal

Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.

d) An. T

1) Formal

Sebagai anak, adik, dan cucu.

2) Informal

Belum ada.

4. Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan

norma yang berlaku dilingkungannya.

V. Fungsi Keluarga

27
1. Fungsi afektif

Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.

2. Fungsi sosial

Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari dia,seperti

cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di lingkungan tempat

tinggal maupun di sekolah.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas, jika anak

mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam

berdarah.

4. Fungsi reproduksi

Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun, sedangkan

anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya

menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis implant

sampai saat ini.

5. Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga juga

belajar menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa memasukkan anaknya

les privat.

VI.STERSSOR DAN KOPING KELUARGA.

 Stress jangka pendek dan jangka panjang.

Ny.A mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di rumah.

 Kemampuan keluarga.

28
Jika ada masalah dalam keluarga bisanya didiskusikan bersama suami.keluarga biasanya
mencoba mandiri dan amenyelesaikan masalah tampa melibatkan keluarga di kampung dan
tidak mau membuat resah keluarga kedaan mereka di rantau.

 Stres koping.

Ny.A mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan Tn.R sehingga satu
sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.

 Strategi adaptasi fungsional.

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adannya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara
mal adaptif.

VII.PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksa An.D An.T Ny.A Tn.R


an
kepala Tidak ada Rambut Rambut Rambut
benjolan,kulit lebat,hitam,ikal,L lebat,hitam lebat,hitam,lurus,be
kepala K,35 cm,bersih ikal,bersih dan rsih dan tidak ada
bersih,rambut dan ada benjolan tidak ada benjolan
keriting benjolan
Tanda- N=80 x/i N = 100 x/i TD = 120/80 TD =130/80
tanda vital R=24x/i R = 30 x/i N =80 x/i N = 80 x/i
S = 36 0C S = 36,3 R = 23 x/i R=23 x/i
S =38 0 C S 36 0Cz
BB,TB,PJ BB= 16 Kg BB = 5,2 Kg BB =56 Kg BB= 68 Kg
PJ = 100 PJ =80 cm,kondisi PJ =160 PJ =170 cm
cm,kondisi normal cm,kondisi Kondisi normal
normal normal
Hidung Tidak Bersekret warna Tidak ada sekret, Tidak ada kelainan
bersekret,tidak bening tidak ada penciuman
ada kelainan kelainan
penciuman penciuman
Leher Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa

29
lembab,tidak lembab,tidak lembab,tidak lembab,tidak
kesulitan kesulitan menelan kesulitan kesulitan menelan
menelan menelan
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung dan Bunyi jantung Bunyi jantung dan
dan paru normal paru normal dan paru normal paru normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,tu pembengkakan,tug pembengkakan,tu pembengkakan,tug
gor baik LLA or LLA=10 cm gor or
=15 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,tu pembengkakan,tug pembengkakan,tu pembengkakan,tug
gor baik or baik gor baik or baik
Keluhan Rewel
umum

VIII. HARAPAN KELUARGA

Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
sangat membantu keluaraga mencegah penyakit keluarga,pengkaji yang berhubungan dengan
anak prasekolah

1. Identitas anak
Nama : An.D
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trisemester I & II : ibu mengalami mual dan muntah,dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarag memakan nasi ,kalaupun ada dalam persi
sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat kesehatan bayi sampai saat sekarang
An.D lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm dirumah di bantu dengan
bidan..An.D mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi.Perkembangan An.D lebih
cepat dan lincah di banding dengan An.T.
4. Kebiasaan saat ini

30
An.D bangun 9 pagi biasanya bermain bersama teman di rumah.Dan An.D
kebiasaan susah untuk di suruh tidur siang.
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An.D setiap post yandu mengalami kenaikan BB sesuai
dengan bertambahnya usia,untuk perkembangan saat ini.untuk perkembangan yang di
capai An.D sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1-15
Pengkajian pada anak prasekolah.
a. Simulasi yang diberikan oleh keluarga selama di rumah keluarga tidak
memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulus untuk An.D
keluarga memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulus untuk
anak prasakolah.
b. Sudah anak dilakukan kegiatan play group.
c. Ny.A mengatakan anak D tidak di ikutkan kegiatan play goup.
d. Begaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini.
Ny.A mengatakan ingin melihat anaknnya berhasil,dan disaat mulai sekolah
nanti,Ny.A hanya ingin anaknnya menjadi anak yang selalu patuh dengan
perannya masing-masing
e. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
Ny.A mengatakan tugas dan fungsi keluarga dengan peranannya masing-masing.

B.Analisa Data

Data Masalah Penyebab

DS: kecemasan Ketidakmampuan


· Pasien (orang tua)
orang tua keluarga memberi
mengatakan mencemaskan
(keluarga) perawatan pada
kekambuhan penyakit
perubahan yang
anaknya.
akan terjadi pada
Jika anak panas tinggi,
status kesehatan
ibu mengatakan langsung
anaknya
membawa anaknya ke

31
puskesmas.

DO :

· Pasien (orang tua)

nampak berantusias dalam

menanggapi keadaan

kesehatan anaknya.

DS : Resiko ketidakmampuan

· Ny. A mengatakan kalau terjadinya keluarga mengenal

An. D nafsu makannya gangguan masalah nutrisi

kadang menjadi berkurang kebutuhan yang dibutuhkan

· Ny. A mengatakan An. D nutrisi kurang pada anak

suka jajan makanan ringan dari kebutuhan prasekolah

· Ny. A mengatakan nutrisi tubuh pada An.

adalah makanan yang kita D

makan sehari-hari

DO:

· An.D Tampak malas


makan

32
DS Resiko cedera Ketidakmampuan
· Ny A mengatakan
fisik pada anak keluarga
anaknya suka bermain
memodifikasi
sepeda
lingkungan yang
· Ny A mengatakan anak
aman untuk anak
susah dilarang jika ingin
prasekolah
bersepeda di jalanan

· Ny A mengatakan anak

suka mengikuti ibu saat

memasak, dan anak suka

menggunakan alat dapur

DO

· An D sudah dapat
mengendarai sepeda sendiri
· Tempat kerja Ny A dekat
dengan jalan raya
· Tidak terdapat pembatas
atau pagar di depan rumah

Skoring

1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi perawatan

pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya

33
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Keluarga

Skala: mencemaskan tentang

Krisis kekambuhan penyakit

anak namun tidak

menjadi masalah

keluarga

2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 2 Kecemasan klien

dapat diubah dapat menghilang jika

Skala : tidak terlalu

Mudah memfokuskan

masalah, keluarga

akan membawa

anaknya ke puskesmas

jika terjadi perubahan

kesehatan pada

anaknya(panas tinggi)

3. Potensial masalah 2/3 x 1= 2/3 2/3 Masalah yang dialami

dapat dicegah dapat dicegah atau

Skala : diatasi oleh klien, dan

Cukup keluarga Nampak

antusias dalam

menanggapi kesehatan

34
anaknya.

4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Kebiasaan dalam

Skala : mengatasi masalah,

Masalah ada tetapi menyebabkan masalah

tidak perlu ditangani tidak dianggap serius.

Keluarga

mencemaskan

kekambuhan anaknya.

∑ = 3
5/6

2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak

prasekolah.

No. Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifat masalah
Skala :
Ancaman kesehatan merupakan ancaman

karena kadang nafsu

makan An. D menjadi

berkurang dan jika itu

tidak ditanggulangi

akan menjadi aktual

dan dapat

menyebabkan

penurunan pada status

kesehatannya yaitu

35
No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran

gangguan nutrisi.

2. Kemungkinan Skala 1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian


Dapat Diubah
Skala : dapat diubah karena
Sebagian
Ny. A dapat

memberikan makanan-

makanan lain kepada

An. D

3. Potensial Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Potensial masalah


Untuk Dicegah
Skala : untuk dicegah cukup
Cukup
karena dapat

dilakukan dengan

mengajarkan cara

pengolahan makanan

yang menarik untuk

An. Z dengan

penurunan pemasukan

nutrisi.

4. Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari


Skala :
Ada masalah tapi tidak ada masalah tapi tidak
perlu ditangani
perlu ditangani dengan

segera.

∑ = 2
5/6

3. Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

yang aman untuk anak prasekolah

36
1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin
Skala: dapat terjadi, Ny V
Ancaman kesehatan mengatakan anak
susah dilarang jika
ingin bersepeda di
jalanan

2 Kemungkinan masalah ½ x 2 = 1 1 Ny A menegur dan


memberikan contoh
dapat diubah
pada anak
Skala:

Sebagian

3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan


dan tempat bermain
dapat dicegah
yang aman untuk anak
Skala:

Cukup

4 Mononjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 An D sering


Skala: mengendarai sepeda di
Masalah harus segera jalan dan bermain alat-
ditangani alat dapur, oramg tua
sulit untuk
memberitahu
∑= 3 1/3

K. Prioritas Masalah

1. Kecemasan orang tua anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

2. Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

yang aman untuk anak prasekolah.

37
3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak D b/d

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah.

C. Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

No. Tgl Diagnosa NOC NIC


Keperawatan

1. 20-10- Kecemasan Tujuan umum: 1. Anjurkan


2019
orang tua anak Setelah dilakukan keluarga untuk

D berhubungan pengkajian mengungkapkan

dengan kecemasan kecemasannya

ketidakmampuan keluarga dapat2. Anjurkan

keluarga berkurang keluarga untuk

memberikan Tujuan khusus: tetap

perawatan padaa. Keluarga mampu mempertahankan

perubahan yang mengenali mekanisme

akan terjadi pada masalah koping keluarga

status kesehatanb. Keluarga mampu dalam

anaknya. memutuskan menghadapi

tindakan yang masalah

tepat untuk3. Anjurkan

mengatasi keluarga untuk

kecemasan. mengurangi

stresor yang

menyebabkan

kecemasan

38
2. Keluarga dapat Anjurkan

mengetahui keluarga untuk

berbagai resiko meminta

yang bantuan dari

berhubungan tenaga

dengan anak kesehatan dalam

prasekolah upaya

mengurangi

masalah

kesehatan

Anjurkan orang

tua atau keluarga

untuk selalu

20-10- Resiko cedera mengawasi


2019
fisik pada anak kegiatan anak

D b/d khususnya

ketidakmampuan bermain yang

keluarga dapat

memodifikasi membahayakan

lingkungan yang fisik.

aman untuk anak 2. Anjurkan keluarga

prasekolah untuk

memberikan

tempat tersendiri

39
untuk bermain

anak.

3. Anjurkan

keluarga

menjauhkan atau

menyimpan

peralatan yang

dapat

membahayakan

anak

4. Anjurkan

keluarga

membuat

pembatas atau

pagar depan

rumah agar anak

lebih leluasa

dalam bermain.

3. 20-10- Resiko Kebutuhan nutrisi Anjurkan


2019
terjadinya anak terpenuhi keluarga

gangguan nutrisi dengan kriteria menyediakan

dan kebutuhan khususnya terjadi makanan yang

tubuh pada anak peningkatan berat menarik namun

D b/d badan memiliki

ketidakmampuan kandungan gizi

40
keluarga yang baik pada

mengenali anak.

masalah nutrisi 3. Berikan

yang dibutuhkan lingkungan yang

anak nyaman dan

menarik pada saat

anak makan.

3. Anjurkan untuk

perhatikan waktu

makan anak

4. Anjurkan

keluarga agar

anak mencoba

makanan yang

baru dan masih

memenuhi gizi.

41
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Subjektif :

1. 20-10- Kecemasan Menganjurkan Pasien (orang tua)


2019
orang tua anak keluarga untuk mengatakan

D berhubungan mengungkapkan sudah tidak

dengan kecemasannya cemas lagi

ketidakmampuan2. Menganjurkan dengan

keluarga keluarga untuk kekambuhan

memberikan tetap penyakit anaknya.

perawatan pada mempertahankan Objektif :

perubahan yang mekanisme Pasien (orang tua)

akan terjadi pada koping keluarga masih antusias

status kesehatan dalam dalam

anaknya. menghadapi memperhatikan

masalah keadaan

3. Menganjurkan kesehatan

keluarga untuk anaknya

mengurangi Analisis :

stresor yang TUK 1 sudah

menyebabkan tercapai diamana

kecemasan anak D dan

Menganjurkan keluarga bersedia

keluarga untuk mengikuti

meminta bantuan kegiatan yang

42
dari tenaga akan diminta oleh

kesehatan dalam perawat dan

upaya bersama keluarga.

mengurangi Perencanaan :

masalah Lanjutkan TUK 2

kesehatan

2. 20-10- Resiko cedera Menganjurkan Subjektif :


2019
fisik pada anak orang tua atau Ny A mengatakan

D b/d keluarga untuk kalau anak D

ketidakmampuan selalu mengawasi sudah nafsu

keluarga kegiatan anak makan. Dan

memodifikasi khususnya sudah tidak sering

lingkungan yang bermain yang membeli

aman untuk anak dapat makanan ringan.

prasekolah membahayakan Objektif :

fisik. An.D tampak

2. Menganjurkan telah mau makan.

keluarga untuk Analisis :

memberikan TUK 2 sudah

tempat tersendiri tercapai, dimana

untuk bermain an.D bersedia

anak. mengikuti

Menganjurkan kegiatan yang

keluarga diminta oleh

menjauhkan atau perawat.

43
menyimpan Perencanaan :

peralatan yang Lanjutkan TUK 3

dapat

membahayakan

anak

4. Anjurkan

keluarga

membuat

pembatas atau

pagar depan

rumah agar anak

lebih leluasa

dalam bermain.

3. 20-10- Resiko Menganjurkan Subjektif :


2019
terjadinya keluarga Ny.A

gangguan nutrisi menyediakan mengatakan

dan kebutuhan makanan yang anaknya sudah

tubuh pada anak menarik namun tidak sering

D b/d memiliki bermain sepeda

ketidakmampuan kandungan gizi dan sudah tidak

keluarga yang baik pada susah dilarang

mengenali anak. lagi.

masalah nutrisi
4. Memberikan Objektif :

yang dibutuhkan lingkungan yang Sudah terdapat

anak nyaman dan pembatas atau

44
No. Tgl Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

menarik pada saat pagar di depan

anak makan. rumah.

3. Menganjurkan Analisis :

untuk perhatikan TUK 3 sudah

waktu makan dapat dicapai,

anak dimana an D dan

Menganjurkan keluarga bersedia

keluarga agar mengikuti

anak mencoba kegiatan yang

makanan yang diminta oleh

baru dan masih perawat.

memenuhi gizi Perencanaan :

Lanjutkan

pemantauan.

45
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi pada anak prasekolah ada cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi
kompeten dengan cara sebagai berikut :
1. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
2. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan
dalam banyak hal.
4. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
5. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
6. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memahami
tentang perkembangan anak prasekolah dan dapat mencari solusi untuk masalah
keperawatan anak prasekolah.

46

Anda mungkin juga menyukai