Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. Nisaaul Maghfirah
2. Afriyanti
3. Monalisa
4. Ulfa Natasya
5. Akmal Fikri
6. Zulfadli
Semester : VI-C
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Askep Keluarga dengan
Bayi Baru Lahir ”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
A. KONSEP DASAR KELUARGA.................................................................................3
2.1 Pengertian Keluarga.............................................................................................3
2.3 Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan...........................................................4
B. KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR....................................................................5
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir..................................................................................5
2.2 Karakteristik.........................................................................................................5
2.3 Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Bayi Baru Lahir....................................6
2.4 Permasalahan Pada Keluarga Dengan Bayi Baru Lahir........................................7
2.5 Peran Perawat Dalam Tahap Perkembangan Keluarga ………………...………..7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................................8
A. PENGKAJIAN.............................................................................................................8
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................................18
C. INTERVENSI KEPERAWATAN.............................................................................19
D. IMPLEMENTASI......................................................................................................21
E. EVALUASI................................................................................................................22
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................23
A.KESIMPULAN..............................................................................................................23
B.SARAN..........................................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai
dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (Kemenkes,
2014). Dari data (Kemenkes, 2014) kelompok usia anak di Indonesia pada tahun
2013 mencakup 37,66 % dari seluruh kelompok usia, dimana kelompok usia bayi
sejumlah 4.665.025.
1
Keluarga menjadi salah satu bagian penting dalam pemberian pelayanan
kesehatan pada bayi karena keluarga merupakan bagian terdekat dari bayi
tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar serta asuhan keperawatan
keluarga dengan bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian keluarga dengan bayi
baru lahir
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga
dengan bayi baru lahir
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tugas keluarga dengan bayi baru
2
lahir
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi pada
keluarga dengan bayi baru lahir
e. Mahasiswa mampu menjelaskan proses keperawatan keluarga dengan
bayi baru lahir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2008).
Menurut UU No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
3
mental, emosional dan sosial diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan,
1986 dalam Setiadi, 2008).
2.2 Fungsi Keluarga
Menurut Setiadi (2008), terdapat beberapa fungsi keluarga, antara lain:
a. Fungsi Biologi
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologi
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosial pada anak
2) Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak-anak, jaminan
hari tua dan sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
4
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki
2) Mempersiapkan anak untuk kehiduoan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
Lima (5) tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan
menurut Friedman (1998), dalam (Murwani, 2008), yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila
menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,
perubahan apa yang terjadi beberapa besar perubahannya.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segera
melakukan tindakan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau
bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyogyanya
meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumh apabila keluarga memiliki
kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau
kepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah
yang lebih para tidak terjadi.
d. Mempertahankan /menciptakan suasana rumah sehat
5
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2002).
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0 – 28 hari (Kemenkes RI,
2010).Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Depkes, 2005).
2.2 Karakteristik
6
g. Bayi kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
h. Bayi yang memiliki rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya
telah sempurna
(Pusdiknakes, 2003).
7
d. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
e. Konseling KB post partum 6 minggu
f. Menata ruang untuk anak
g. Biaya/dana Child Bearing
h. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
i. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrick (1988), tugas perkembangan
dalam tahap ini adalah:
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga)
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orang tua dan kakek/nenek.
Menurut Mubarak, dkk (2006), peran perawat dalam tahap ini adalah
melakukan perawatan dan konsultasi antara lain:
8
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi
b. Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak
d. Tumbuh kembang anak yang baik
e. Interaksi keluarga
f. Keluarga berencana
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus:
Tn.B 28 tahun dan Ny.B 26 tahun adalah pasangan suami istri. Usia pernikahan
mereka 1,5 tahun. Mereka memiliki satu anak perempuan bernama Bayi C yang
berusia 3 bulan. Persalinan terakhir adalah 3 bulan yang lalu pada tanggal 07 februari
2021. Ia melahirkan normal di puskesmas ditolong bidan. Berat lahir bayi 2800 gram.
Ny.B menyatakan persalinan Ny.B lancar dan cepat. Tn.B tinggal satu rumah dengan
istri, anak, dan ibu mertua. Tn.B dan Ny.B pendidikan terakhirnya adalah SMP. Tn.B
bekerja sebagai buruh dan Ny.B adalah seorang karyawan. Pada keluarga Tn.B
terdapat beberapa masalah kesehatan yang terjadi, yaitu menurut Ny.B, Bayi C baru
diberi imunisasi satu kali saat ia lahir. Setelahnya bayi belum dibawa ke puskesmas
untuk imunisasi. Menurut catatan imunisasi bayi C baru diberi imunisasi satu kali.
Status gizi bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 4700 gram, bayi dalam keadaan
sehat, gerak aktif. Bayi C belum diberi tambahan vitamin A. Bayi hanya diberikan
susu SGM, karena ASI Ny.B keluar hanya sedikit. Ny.B tidak rutin membawa bayi
nya ke posyandu karena menyesuaikan waktu kerjanya.
9
A. PENGKAJIAN
Nama : Tn.B
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
10
2 By.C P 3 bln Islam Anak Belum -
sekolah
c. Genogram
Ny.M
(60 th)
Keterangan:
: Laki-laki
Ny.B : Perempuan
Tn.B (26 th)
(28 th) : Sakit
By.C
(3 bln) : Tinggal satu rumah
: Meninggal
11
d. Struktur Keluarga
Keluarga Tn.B berada pada tahap II yakni keluarga Child Bearing, karena
memiliki anak pertama usia 3 bulan.
1) Hubungan suami-istri:
Suami menyatakan hubungan dengan istri harmonis. Bila ada masalah
diselesaikan bersama.
2) Hubungan antar anggota, baik dengan anggota keluarga dan keluarga
lain:
Tn.B menyatakan hubungan dengan anggota keluarga dan dengan
tetangga baik, tidak pernah ada masalah berarti. Tn.B mengatakan jika
ada masalah dengan tetangga akan diselesaikan bersama. Tn.B jarang
ikut kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti dan pengajian.
12
h. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
1) Nutrisi
a) Frekuwensi makan : Tn.B menyatakan makan tidak teratur, karena
ia bekerja di pabrik. Sedangkan istri dan mertua makan 3x sehari.
By.C minum tidak tentu, rata-rata 6-7 x sehari, tergantung
kebutuhan bayi. Jika menangis, diberikan susu. sekali memberikan
100 cc
b) Porsi makan : Tn.B menyatakan ia makan satu piring penuh,
sedangkan istri dan mertua satu piring rata dan kadang sedikit.
By.C minum susu banyaknya tergantung tangisan. Tn.B
menyatakan bayinya habis satu kotak susu sehari (satu kotak
susu=150 gr).
j. Rekreasi
13
a. Penghasilan
a. Rumah
14
5) Jenis ventilasi : Melalui jendela, pintu,
6) Ukuran rumah : 68m2
7) Pembagian ruang :ada 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang
keluarga, 1 ruang dapur, tidak ada ruang makan, dan 1 kamar mandi.
Rumah tersebut dihuni oleh 4 orang .
b. Sarana Memasak:
c. Lingkungan
15
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun,
menurun.
Pemeriksaan Bayi
Bayi C diikutkan di posyandu, akan tetapi Ny.B tidak rutin membawa bayi
ke posyandu karena menyesuaikan waktu kerjanya. Kalau ibu kerjanya
masuk pagi, anak tidak diantar ke posyandu. KMS diisi oleh kader
posyandu.
Ny.B menyatakan bayi baru diberi imunisasi saat ia lahir. Setelahnya, bayi
belum dibawa ke puskesmas untuk imunisasi. Catatan imunisasi bayi C
menunjukkan ia baru diimunisasi saat lahir.
Status gizi bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 4,7 kg. Bayi C dalam
keadaan sehat, gerak aktif. Bayi belum diberi tambahan vitamin A. Bayi
belum diberikan makanan tambahan. Ia hanya diberikan susu SGM.
16
b. Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan
3 Ny.M 60 P N : 88x/menit
RR : 18x/menit
TD : 140/90 mmHg
BB : 56 kg
TB : 159 cm
IMT: 22,22
Keluhan: tidak ada keluhan
APGAR lansia: 9
Index katz: 6
Skor short portable mental questioner: 7
17
5. PERSEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH
18
Ny.B menyatakan ia tidak memberikan ASI sejak anaknya usia 2 hari.
Ia menyatakan tidak memberikan ASI karena ASI hanya keluar
sedikit, tetapi pada hari ke-2 anak tidak mau menyusu sehingga ia
menghentikan pemberian ASI. Hingga sekarang ASI tidak keluar lagi.
Sejak usia 2 hari itu, Ny.B memberi bayi susu formula.
Tn.B menyatakan pernah mencampuri susu formula dengan sedikit
bubur susu, tetapi Bayi C diam dan tidak menangis. keluarga ingin
menghemat susu, karena susu mahal.
19
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
20
6. ANALISA DATA
Data Masalah
21
DS: Ketidakmampuan keluarga
a. Ny.B menyatakan ia tidak memberikan ASI Tn.B mengambil keputusan
sejak anaknya usia 2 hari. Ia menyatakan tidak dengan tepat untuk
memberikan ASI karena ASI hanya keluar memberikan ASI bagi bayi C
sedikit, tetapi pada hari ke-2 anak tidak mau
menyusu sehingga ia menghentikan pemberian
ASI. Hingga sekarang ASI tidak keluar lagi.
Sejak usia 2 hari itu, Ny.B memberi bayi susu
formula.
b. Tn.B menyatakan pernah mencampuri susu
formula dengan sedikit bubur susu, tetapi bayi
C diam dan tidak menangis. Tn.B ingin
menghemat susu karena susu mahal
DO:-
22
b. Ny.B tidak menyendawakan anak setelah diberi
susu.
c. Berat badan bayi saat ini 4,7 kg
DO:
Buku KIA Ny.B menunjukkan ia tak pernah kontrol
selama nifas
a. Ketidakcukupan ASI
Skal Bobo
No Kriteria Skoring Pembenaran
a t
23
1. a. Sifat Masalah: 3 1 3/3 x 1 = Sifat masalah ini termasuk masalah
Ancaman 1 kesehatan aktual, karena status gizi
Kesehatan pada bayi C yang kurang yaitu
(Resiko) berat badan bayi saat ini 4,7 kg dan
ASI Ny.B hanya keluar sedikit
pada awal kelahiran bayi.
Total 4
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakcukupan ASI
24
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
b. Keluarga dapat
menyebutkan
kembali
kemungkinan
penyebab BB
kurang pada bayi
25
nutrisi bagi bayi C, yang benar terhadap kebutuhan
dengan kriteria hasil: nutrisi bayi
a. Keluarga
2. menyatakan
akan memberikan tidak mencampur makanan
susu sesuai takaran seperti bubur, sereal kedalam
yang benar botol, yaitu hanya susu
b. Keluarga
formula/ASI
menyatakan
saja
akan memberikan 3.
susu saja sampai mengambil keputusan dengan
bayi usia 6 bulan tepat
26
lingkungan yang 2. Berikan pengertian kepada Ny.M
mendukung kesehatan dan adik Ny.B pentingnya
bayi C, dengan kriteria dukungan keluarga bagi Ny.B
hasil: 3. Anjurkan keluarga membantu
pemberian nutrisi yang tepat bagi
bayi.
a. Keluarga
mendukung Ny.B
memberikan nutrisi
yang tepat bagi bayi
b. Keluarga
memotivasi Ny.B
untuk merawat bayi
dengan baik
27
kesehatan bayi
secara rutin (1 bulan
sekali ke posyandu)
D. IMPLEMENTASI
Dx : Ketidakcukupan ASI
Implementasi:
1. Pendidikan kesehatan
tentang nutrisi yang baik bagi bayi.
2. Pendidikan kesehatan
tentang cara menyiapkan susu formula, yaitu takaran yang benar dalam
memberikan susu dan pentingnya takaran susu bayi yang benar.
3. Mendampingi keluarga
sampai mengambil keputusan dengan tepat.
4. Menjelaskan pada Ny.B
tentang peran pelayanan kesehatan bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi
E. EVALUASI
1. Keluarga mampu mengenal masalah pemberian nutrisi pada bayi C
2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk memberikan
nutrisi bagi bayi C
3. Keluarga sudah mampu merawat bayi C
4. Keluarga mampu memelihara lingkungan yang mendukung kesehatan bayi
5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan bagi pemberian
nutrisi bayi C
28
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram.
Keluarga dengan bayi baru lahirperlu memahami tugas perkembangan
yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi berbagaipermasalahan pada keluarga
tersebut seperti suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan argument,
interupsi dalam jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
Perawat perlu berperan dalan perkembangan keluarga tahap ini dengan
memberikan perawatan dan konsultasi seperti bagaimana cara menentukan gizi
yang baik untuk bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan
mengatasinya, imunisasi yang dibutuhkan anak, tumbuh kembang anak yang baik,
interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan anak terutama pada
ibu yang bekerja.
B.SARAN
29
2. Bagi Keluarga hendaknya mengenal masalah yang terjadi pada anggota
keluarganya, menerapkan apa yang telah disampaikan perawat melalui
pendidikan kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang ada di keluarga
secara mandiri.
30
3. DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi
Dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas,
Gerontik dan Keluarga. Yogyakarta : Sagung Seto
31