Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. M PADA


TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK
REMAJA DI KELURAHAN MUKTIHARJO KIDUL

Disusun oleh :

Siska Risdayanti

(G0A017062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur pada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M pada Tahap
Perkembangan Keluarga dengan Anak Remaja di Kelurahan Muktiharjo Kidul” ini
dapat terselesaikan tepat waktu tanpa hambatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Melalui kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Keluarga Tn.M yang sudah meluangkan waktu dan kerjasamanya dalam
proses penyusunan makalah ini.
2. Ns. Dewi Setyawati,. MNS. Dosen Pembimbing kami yang telah
mengarahkan dan mendidik kami sehingga kami dapat belajar dan
mengetahui ilmu keperawatan keluarga dan membantu kami menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik - baiknya.
3. Clinical Instrukture Puskesmas Tlogosari Kulon yang telah membimbing
dan mengarahkan kami selama praktek di Puskesmas Tlogosari Kulon.
4. Teman-teman dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Walaupun kami sudah berusaha sungguh-sungguh dan semaksimal
mungkin, tapi kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya adik tingkat.

Semarang, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 4
A. Latar belakang ...................................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup Penulisan .................................................................................... 5
BAB II KONSEP TAHAP TUMBUH KEMBANG KELUARGA .............................. 6
A. Definisi dan batasan karakteristik ...................................................................... 6
B. Tugas perkembangan keluarga ........................................................................... 7
C. Masalah-masalah kesehatan dan promosi .......................................................... 8
D. Peran perawat dalam tahap perkembangan ...................................................... 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ................................................ 11
A. Pengkajian ........................................................................................................... 11
B. Analisa Data ........................................................................................................ 21
C. Diagnosa keperawatan........................................................................................ 24
D. Skoring prioritas diagnosa keperawatan keluarga baru menikah ................. 25
E. Penetapan prioritas diagnosa keperawatan ..................................................... 26
F. Intervensi ............................................................................................................. 27
G. Implementasi dan evaluasi ............................................................................. 33
BAB 1V PENUTUP ....................................................................................................... 37
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 37
B. SARAN ................................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 38
LAMPIRAN..................................................................................................................... 39

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40
juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi
60 – 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan
berbagai hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk
mempelajari asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut.
Laporan situasi Kependudukan Dunia Tahun 2012 pada
peluncurannya, disebutkan bahwa jumlah penduduk dunia terus tumbuh dan
telah mencapai 7 miliar. Sebanyak 1,2 miliar penduduk dunia atau hampir
1 dari 5 orang di dunia berusia 10-19 tahun. Adapun 900 juta orang di
antaranya tinggal di negara berkembang. Negara Indonesia sendiri, hasil
sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan 1 dari 4 orang penduduk
Indonesia merupakan kaum muda berusia 10-24 tahun, dari 240 juta
penduduk Indonesia, jumlah remaja terbilang besar, mencapai 63,4 juta atau
sekitar 26,7 % dari total penduduk (BKKBN, 2012).
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang
sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual)
sehingga mampu bereproduksi. Berubahnya tahap perkembangan keluarga
diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan
berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga. Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan terhadap remaja (memberikan
kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonom), memelihara
komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi), memelihara hubungan intim
dalam keluarga, mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan
anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

4
keluarga. Melihat tugas perkembangan keluarga inlah sehingga dirasakan
perlu dibuatnya asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang
“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M pada Tahap Perkembangan
Keluarga dengan Anak Remaja di Kelurahan Muktiharjo Kidul”

B. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi dan batasan karakteristik pada
keluarga dengan anak remaja
2. Mahasiswa mamapu mengetahui tugas perkembangan keluarga pada
keluarga dengan anak remaja
3. Mahasiswa mampu megetahui masalah-masalah kesehatan dan promosi
keluarga dengan anak remaja
4. Mahasiswa mampu mengetahui peran perawat dalam tahap
perkembangan dengan anak remaja
5. Mahasiswa mampu mengetahui asuhan keperawatan keluarga
berdasarkan tahap perkembangan dengan anak remaja

C. Ruang Lingkup Penulisan


Dalam penulisan kasus ini penulis akan mengambil kasus yaitu
“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M pada Tahap Perkembangan
Keluarga dengan Anak Remaja di Kelurahan Muktiharjo Kidul”

5
BAB II

KONSEP TAHAP TUMBUH KEMBANG KELUARGA

A. Definisi dan batasan karakteristik


Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Sulistyo Andarmoyo,2012).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama, sehingga keterkaitan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Friedman, 1998)
Sedangkan keluarga dengan anak remaja adalah ketika anak
melewati umur 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7
tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jka anak meninggalkan
keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga
berumur 19 atau 20 tahun. (Friedman, 1998)
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke
masa dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan
12 tahun pada wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan
remaja secara umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19
tahun.
Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai
perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Perubahan fisik
Pada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan
prosespematangan seksual

6
2. Perubahan intelektual
Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah
beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada
masa konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis
terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan
masa formal-operasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap
hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang
juga sudah dapat berfikir secara kritis.
3. Perubahan emosi
Pada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi
labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall,
perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada
kelenjar-kelenjar hormonal.Namun, penelitian-penelitian ilmiah
selanjutnya menolak pendapat ini.Sebagai contoh, Elizabet B. Hurlock
menyatakan bahwa pengaruh lingkungan social terhadap perubahan
emosi pada masa remaja lebih besar artinya biladibandingkan dengan
pengaruh hormonal.
4. Perubahan sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status social yang baru.Ia
dianggap bukan lagi seorang anak-anak. Karena pada masa remaja
terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang
dewasa,maka seorang remaja sering diharapkan bersikap dan bertingkah
laku seperti layaknya orang dewasa. Pada masa ini, seorang remaja
cenderung untukbergabung dengan teman sebayanya dengan
membentuk sebuah kelompok.

B. Tugas perkembangan keluarga


Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja menurut Friedman, 1998 adalah sebagai berikut:
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintregasikan bayi baru kedalam keluarga).

7
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua dan kakek nenek.

C. Masalah-masalah kesehatan dan promosi


1. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
2. Keluarga berencana
3. Kehamilan yang tidak dikehendaki
4. Pendidikan dan konseling seks

Hubungan keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologis pada


setiap usia, terlebih selama masa remaja karena pada saat ini anak laki-laki
dan perempuan sangat tidak percaya pada diri sendiri dan bergantung pada
keluarga untuk memperoleh rasa aman. Yang lebih penting lagi, mereka
memerlukan bimbingan atau bantuan dalam menguasai tugas
perkembangan masa remaja. Kalau hubungan-hubungan keluarga ditandai
dengan pertentangan, perasaan-perasaan tidak aman berlangsung lama, dan
remaja kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola perilaku
yang tenang dan lebih matang.
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan
bantuan untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja
dengan orang tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai
rujukan ke sumber-sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga
pendidikan yang bersifat rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin
diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum juga diindikasikan.
(Friedman, 1998)

8
D. Peran perawat dalam tahap perkembangan
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah :
1. Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu,
keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Dalam hal ini perawat
harus mendidik keluarga dengan anak remaja agar berperilaku sehat
dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan.
Fokus pengajaran perawat dalam mendidik keluarga adalah sebagai
berikut :
1) Penanaman perilaku hidup sehat
2) Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet.
3) Olahraga
4) Pengelolaan atau manajemen stress
5) Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya
6) Pendidikan tentang penggunaan obat
7) Pendidikan tentang perawatan mandiri.
2. Konsultan dan Kolaborasi
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi
masalahkeamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat
kepada perawat makahubungan perawat-keluarga harus dibina dengan
baik, perawat harus bersikap terbukadan dapat dipercaya. Perawat juga
harus bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas sektoral
dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai
kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal
3. Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan
Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang
professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang
diberikankarena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan
pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.Kegiatan yang

9
dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta
"rehabilitatif'melalui proses keperawatan
4. Pengawas kesehatan
Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang
teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kebutuhan keamanan klien dan keluarga
5. Role Model
Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan. Panutan
inidigunakan pd semua tingkt pencegahan terutama PHBS.
Menampilkan profesionalisme dlm bekerja.
6. Fasilitator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap
pemenuhankebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga faktor
risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi
7. Modifikasi lingkungan
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupunlingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat
dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan.
8. Penemu Kasus
Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di
masyarakatdan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan
mengancam kesehatan.Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk
menemukan faktor yang menjadi pencetusatau penyebab terjadinya
permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian danhasilnya akan
diaplikasikan dalam praktek keperawatan
(Friedman, 1998)

10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : Kamis, 12 Desember 2019
1. DATA KELUARGA
Nama kepala keluarga : Tn. M
Alamat rumah & Telp : Semarang
Agama & suku : Islam & jawa
Bahasa sehari-hari : Jawa
Jarak yankes terdekat : 5 KM
Alat transportasi : Kendaraan bermotor
Data anggota keluarga
No. Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan
KK terakhir saat ini
1. Tn. M Kepala 40 L Jawa SD Supir
keluarga Tahun
2. Ny.R Istri 39 P Jawa SMK Ibu Rumah
Tahun Tangga
3. An. R Anak 18 L Jawa SMK Swasta
pertama Tahun
4. An. L Anak 11 P Jawa SD Pelajar
kedua Tahun

PENAMPILAN UMUM

Aspek Tn. M Ny. R An. R An. L


Tensi 120/90 mmHg 110/80 mmHg 120/80 mmHg -
(mmHg)
TB / BB 172 cm / 85 kg 160 cm / 71 kg 160 cm / 55 kg 140 cm / 37 kg
Nadi 80 x/menit 85 x/menit 85 x/menit 85 x/menit

11
Aspek Tn. M Ny. R An. R An. L
Rambut Terlihat bersih Terlihat bersih Terlihat bersih Terlihat bersih
Kepala dan rapi dan rapi dan rapi dan rapi
Mata,teli Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui
nga, gangguan pada gangguan pada gangguan pada gangguan pada
mulut,hi mata,telinga,m mata,telinga,m mata,telinga,m mata,telinga,m
dung, ulut dan gigi ulut dan gigi ulut dan gigi ulut dan gigi
tenggoro bersih, hidung bersih,hidung bersih,hidung bersih,hidung
kan dan dan dan dan
tenggorokkan tenggorokkan tenggorokkan tenggorokkan
normal. normal normal normal
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Abdome Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
n pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
abdomen abdomen abdomen abdomen
Genitalia Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa Tidak diperiksa
SIMPUL Keadaan Keadaan Keadaan Keadaan
AN umum dari umum dari umum dari umum dari
Tn.M baik, Ny.R baik, An.R baik, An.L baik,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan fisik kelainan fisik kelainan fisik kelainan fisik
maupun maupun maupun maupun
penyakit penyakit penyakit penyakit
Pada keluarga Tn.M semua anggota keluarganya sudah melakukan imunisasi
dasar lengkap.

12
Lanjutan
No. Nama Status kesehatan saat Riwayat Analisis masalah
ini penyakit/alergi kesehatan individu
1. Tn. M Saat ini Tn.M tidak ada Tidak ada Tn.M mempunyai
keluhan tentang riwayat minum
masalah kesehatan alkohol sejak tahun
2016, saat ini Tn.M
masih merokok
aktif ± 2 bungkus /
hari didalam
maupun diluar
rumah
2. Ny.R  Ny. R mengatakan Tidak ada Ny. R (G5P2A2)
saat ini cemas saat ini hamil 9
dengan kondisi minggu dengan
kehamilannya dan resiko tinggi yaitu
kondisi HIV (+) , Keluhan
kesehatannya saat ini hanya mual,
 Ny.R tampak Ny.R juga
menangis saat di mengatakan takut
jelaskan oleh bidan jika keguguran lagi
bahwa hasil
laboratoriumnya
menunjukkan bahwa
dirinya HIV(+) (9
Desember 2019)

3. An. R Saat ini An. R tidak ada Tidak ada An. R saat ini
keluhan tentang merokok aktif sejak
masalah kesehatannya masih SMP.

13
4. An. L Saat ini An. L tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan tentang
masalah kesehatannya

2. GENOGRAM

Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan = Meninggal

= Tinggal satu rumah = Pasien

= pasien

14
3. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.M dalam kesehariannya berkomunikasi langsung/
tidak langsung menggunakan bahasa jawa, dalam keadaan emosi
keluarga Tn.M menggunakan kalimat yang positif. Ny.R selalu
berusaha membangun komunikasi yang baik dengan anak-
anaknya terutama An.R, karena dia rentan dengan perilaku
menyimpang jika dilihat dari teman-temannya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Ny.R mengatakan bahwa sampai saat ini dalam keluarganya,
suaminya yang berperan sebagai kepala keluarga dan jika ada
masalah suaminya yang membuat keputusan.
c. Struktur peran
Peran Tn.M sebagai suami adalah mencari nafkah juga sebagai
pelindung dan pemberi rasa aman untuk istrinya. Dan Ny.R
sebagai istri berperan untuk mengurus rumah tangga seperti
memasak, mencuci baju, mengatur keuangan dll.
d. Nilai atau norma keluarga
Dalam keluarga Tn.M menganut agama islam, keluarganya
punya kebiasaan bila ada yang terluka kecil diobati
menggunakan obat-obat tradisional. Ny.R juga mengatakan
bahwa ia selalu mengajarkan anaknya pentingnya sopan santun

4. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tn.M dan Ny.R saat ini memiliki 2 anak yaitu laki-laki dan
perempuan. Anak pertama (An.R) saat ini berumur 18 tahun
belum menikah, masih tinggal bersama orang tua dan bekerja di
sebuah bengkel, anak yang kedua (An. L) berumur 11 Tahun
kelas 6 SD gemar membaca dan masih bergantung kepada orang
tua. Jadi pada keluarga Tn.M masuk kedalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.

15
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
“Ny. R mengatakan tugas perkembangan yang belum terpenuhi
dari keluarga Tn.M yaitu berkomunikasi secara terbuka dengan
anak pertamanya karena An. R sudah mulai jarang berkumpul
dengan keluarga, jika berada di rumah An. R banyak
menghabiskan waktunya di dalam kamarnya dan bermain
dengan temannya sehingga pulang kerja jarang dirumah.”
c. Riwayat keluarga inti :
“Ny,K mengatakan keluarga mereka terbentuk dari berpacaran,
kemudian menikah tahun 2000, anak pertama lahir pada tahun
2001 Ny. R sempat keguguran selama 2 kali kemudian anak
kedua lahir tahun 2008 Ny. R memutuskan untuk memakai alat
kontrasepsi yaitu susuk kemudian pindah menggunakan alat
kontrasepsi berupa suntik KB”
d. Riwayat keluarga sebelumnya :
Tn.T tidak pernah mengalami sakit yang berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit juga tidak ada yang
memiliki penyakit kronis maupun penyakit keturunan, begitu
juga dengan Ny.K.

5. DATA PENUNJANG KELUARGA


a. Kondisi Rumah :
Type rumah : Permanen, Lantai : keramik
Kondisi rumah Ny.R tampak berantakan banyak baju-baju
dilantai yang berserakan dan keadaan dapur yang kotor serta
banyak cucian kotor yang berserakan
b. Ventilasi : “Di dalam rumah alur sirkulasi udara dapat berjalan
dengan lancer sehingga kualitas udara disetiap ruangan tetap
segar dan baik untuk kesehatan penghuni rumah”
c. Pencahayaan rumah : “pencahayaan di dalam rumah dalam
keadaan cukup, dengan ciri-cirinya : ketika siang hari tanpa

16
penggunaan bantuan lampu sudah terang di dalam rumah
sehingga dapat dikategorikan sebagai syarat rumah yang baik”
d. Saluran buang limbah : “saluran buang limbah atau septictank
berjarak 10 m dari sumber air rumah tangga, hal ini untuk
menghindari pencemaran sumber air akibat resapan air kotor
yang tidak baik untuk kesehatan”
e. Sumber air bersih : “sumber air bersih dalam rumah tangga
menggunakan air sintetis yang airnya tidak berbau, tidak
berwarna dan air yang tawar”
f. Jamban memenuhi syarat : “jamban keluarga ini memenuhi
syarat, dengan ciri jamban yang bersih, terdapat pembuangan air
atau saluran limbah yang baik, dan juga adanya air yang bersih”
g. Tempat pembuangan sampah memenuhi syarat : “tempat
sampah dalam keluarga ini dilengkapi dengan penutup sampah
yang berguna untuk menghindari hinggapan lalat, serta
diletakkan pada posisi yang tepat sehingga dapat menciptakan
rumah yang sehat”
h. Denah rumah :

Luas tanah : 8 M x 15 M

17
6. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : NY.R Diagnosa Medik : Kehamilan resiko


tinggi dengan HIV G5P2A2 hamil 9 minggu

Sumber Dana Kesehatan : BPJS Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : Puskesmas


Tlogosari Kulon
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Tidak ada gangguan Pola BAK Tidak ada gangguan
GCS : 15 pada sirkulasi dan 6 x/hr,vol 1500 ml/hr pada pernapasan
TD : 110/80 mm/Hg caiaran
P : 20 x/ menit Kemampuan BAK :
S : 3 6 0C Tanda Anemia : Mandiri
N : 85 x/ menit Tidak ada tanda-tanda
Anemia Kemampuan BAB:
Mandiri
Tanda Dehidrasi:
Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori


Mual tapi tidak Tidak ada gangguan Fungsi penglihatan dan perabaan tidak ada
muntah sejak 3 hari pada tonus otot gangguan
yang lau

7. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor jangka pendek dan panjang
Ny.R mengatakan stres yang dihadapi saat ini
kekhawatirannya pada kondisi kehamilan dan kondisi
kesehatannya, sejak Ny.R mengetahui bahwa hasil
laboratoriumnya menunjukkan bahwa HIV (+)
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada anggota
keluarga yang memiliki masalah. Keluarga juga membantu
memecahkan masalah yang ada di keluarga tersebut dengan
bermusyawarah. Untuk hal ini Ny.R hanya bermusyawarah
dengan suaminya tanpa melibatkan anak dan orang tuanya.

18
c. Strategi koping konstruktif yang digunakan
Dalam keluarga Tn.M bila ada sesuatu masalah maka tekhnik
pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan
musyawarah
d. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. R mengatakan bila salah satu anggota keluarga ada yang
salah Tn.M selalu menegurnya.

8. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar
aggota keluarga, saling menyayangi dan saling menghormati.
b. Fungsi sosialisasi
Ny.R mengatakan interaksi antar anggota saat ini keluarga
terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam
berperilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan;
Keluaga Tn.M mengatakan belum banyak mengetahui
tentang masalah-masalah kehamilan Seperti saat ini Ny.R
belum banyak mengetahui fakta-fakta seputar kehamilan.
dan berdasarkan hasil tes lab yang menyatakan bahwa Ny.R
HIV (+) Ny.R masih belum percaya dengan hasil tersebut
begitu juga dengan suaminya. Ny.R juga mengatakan belum
banyak mengetahui tentang penyebab, tanda gejala dan
akibat yang akan di timbulkan pada masalah kesehatan yang
sedang di alami.

19
2) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat:
Masalah kesehatan yang dirasakan oleh keluarga Tn.M saat
ini mengenai kekhawatiran Ny.R tentang janinnya. Sejauh
ini keluarga hanya pergi ke puskesmas jika ada keluhan
tentang kesehatannya
3) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, :
Keluarga Ny.R mengatakan Jika ada anggota keluarga yang
sakit dibawa ketempat pelayanan kesehatan setempat. Untuk
nutrisi kehamilannya Ny.R sangat memperhatikan mulai dari
makan yang bergizi serta menjauhi makanan-makanan yang
tidak di boleh di makan oleh ibu hamil, untuk aktivitas yang
dilakukan Ny.R adalah memasak, dan mengurus anak-
anaknya, saat ini Ny.R juga mudah lelah sehingga pekerjaan
rumah tangga nya sering berantakan dan tidak terurus.
4) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat, adalah :
Keluarga Tn.M tinggal dirumah sendiri dan Ny.R akhir-
akhir ini jarang membersihkan lingkungannya sehingga
masih kotor dan banyak sampah yang berserakan. Ny.R juga
mengatakan suaminya merokok aktif ± 2 bungkus/hari
didalam rumah maupun di luar rumah, serta anak pertamanya
juga merokok aktif sejak masih SMP didalam maupun di luar
rumah. Ny.R belum mengetahui dampak yang akan di
timbulkan bagi janin karena rokok
5) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat ;
Ny.R mengatakan saat ini sedang menabung untuk biaya
persalinanya nanti, karena Ny.R ingin melahirkan di Rumah
sakit

20
d. Fungsi reproduksi
Ny.R mengatakan sebelumnya pernah berdebat dengan
suaminya terkait rencana Ny. R ingin punya anak lagi, karena
mengingat usia Ny.R sudah tidak muda lagi. Ny.R mengatakan
setelah anak yang dikandungnya ini lahir sudah tidak ingin
punya anak lagi . Keluarga Ny.R megatakan belum mengetahui
tentang kesehatan reproduksi.
e. Fungsi ekonomi
Dengan jumlah pendapatan Rp.4.000.000/bulan keluarga Ny.R
mengatakan sudah dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan. Ny.R mengatakan sudah mempunyai kartu BPJS dan dari
suaminya juga sudah mempunyai kartu Jamsostek.

B. Analisa Data
Data Kemungkinan Problem / diagnosa

Data Subyektif : kondisi penyakit saat Ansietas (D0080)


 Ny. R mengatakan saat ini
ini cemas dengan
kondisi kehamilannya
dan kondisi
kesehatannya
 Ny. R (G5P2A2) saat
ini hamil 9 minggu
dengan resiko tinggi
yaitu HIV (+)
 Ny.R juga mengatakan
takut jika keguguran
lagi
 Ny.R mengatakan stres
yang dihadapi saat ini
kekhawatirannya pada

21
kondisi kehamilan dan
kondisi kesehatannya,
sejak Ny.R mengetahui
bahwa hasil
laboratoriumnya
menunjukkan bahwa
HIV (+)

Data Obyektif :

 Ny.R tampak menangis


saat di jelaskan oleh
bidan bahwa hasil
laboratoriumnya
menunjukkan bahwa
dirinya HIV(+)

Data Kemungkinan Problem / diagnosa

Data Subyektif : Keluarga kurang Perilaku kesehatan


 Tn.M mempunyai terpapar informasi cenderung beresiko
riwayat minum alkohol dan pemilihan gaya (D0099)
sejak tahun 2016, saat hidup tidak sehat :
ini Tn.M masih merokok
merokok aktif ± 2
bungkus / hari didalam
maupun diluar rumah
 Ny.R mengatakan anak
pertamanya juga
merokok aktif sejak
masih SMP didalam
maupun di luar rumah.
Ny.R belum

22
mengetahui dampak
yang akan di timbulkan
bagi janin karena rokok

Data obyektif :

 An. R tampak sedang


merokok didepan TV
saat melakukan
pengkajian

Data Kemungkinan Problem / diagnosa

Data Subyektif : Kurangnya terpapar Ketidakefektifan


informasi tentang pemeliharaan kesehatan
 Keluaga Tn.M
perilaku hidup sehat (D0117)
mengatakan belum
banyak mengetahui
tentang masalah-
masalah kehamilan
Seperti saat ini Ny.R
belum banyak
mengetahui fakta-fakta
seputar kehamilan.
 Ny.R masih belum
percaya dengan hasil
laboratoriumnya begitu
juga dengan suaminya.
Ny.R juga mengatakan
belum banyak
mengetahui tentang
penyebab, tanda gejala
dan akibat yang akan di

23
timbulkan pada masalah
kesehatan yang sedang
di alami.
 Sejauh ini keluarga
hanya pergi ke
puskesmas jika ada
keluhan tentang
kesehatannya
 Saat ini Ny.R juga
mudah lelah sehingga
pekerjaan rumah tangga
nya sering berantakan
dan tidak terurus.
 Keluarga Ny.R
megatakan belum
mengetahui tentang
kesehatan reproduksi.

Data obyektif :

Kondisi rumah Ny.R tampak


berantakan banyak baju-baju
dilantai yang berserakan dan
keadaan dapur yang kotor serta
banyak cucian kotor yang
berserakan

C. Diagnosa keperawatan
1. Ansietas (D0080)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D0099)
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D0117)

24
D. Skoring prioritas diagnosa keperawatan keluarga baru menikah
1. Ansietas (D0080)
Total masalah :

No Kriteria SKALA BOBOT Scoring


1. Sifat masalah : 3 1 3/3x1 = 1
tidak/ kurang sehat
Kemungkinan 2 2 2/2x 2= 2
masalah dapat diubah :
mudah
Potensial masalah untuk 2 1 2/3x 1 = 2/3
dicegah : cukup
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
Total 4 2/3

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D0099)


Total masalah :

No Kriteria SKALA BOBOT Scoring


2. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1 = 1
tidak/ kurang sehat
b. Kemungkinan 2 2 2/2x 2= 1
masalah dapat diubah
:sebagian
Potensial masalah untuk 2 1 2/3x 1 = 2/3
dicegah : cukup
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
Total 4 2/3

25
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D0117)

No Kriteria SKALA BOBOT Scoring


3. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1 = 1
tidak/ kurang sehat
b. Kemungkinan 1 2 1/2x 2= 1
masalah dapat diubah
:sebagian
Potensial masalah untuk 2 1 2/3x 1 = 2/3
dicegah : cukup
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
Total 3 2/3

E. Penetapan prioritas diagnosa keperawatan

Prioritas Diagnosa keperawatan Skore


1. Ansietas (D0080) 4 2/3

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D0099) 4 2/3

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D0117) 3 2/3

26
F. Intervensi

Dx. Tujuan Rencana evaluasi Rencana


Kep tindakan
Jangka Jangka Kritetia Standar
panjang pendek
(Umum) (Khusus)

1. Setelah Setelah (Verbal) Ny. R dapat Manajemen


dilakukan dilakukan mengetahui Ansietas
Ny.R
tindakan tindakan tindakan untuk
mengatakan 1. Gunakan
keperawatan selama 3 menghilangkan
cemasnya pendekatan
klien mampu hari klien atau
sudah yang
mengenal dapat mengurangi
berkurang menenagkan
masalah mengetahui perasaan takut
2. Nyatakan
yang dialami tentang ataupun cemas
dengan jelas
masalah setelah di
(Psikomotor) harapan
HIV berikan
terhadap
Ny.R informasi dan
perilaku
mampu dilakukan
pasien
mengurangi tindakan
3. Temani
rasa cemas keperawatan
pasien untuk
oleh perawat
memberikan
keamanan dan
mengurangi
takut
4. Berikan
informasi
factual
mengenai
diagnosis dan
tindakan

27
5. Bangun
hubungan
terapeutik yg
saling percaya
6. Sediakan
privasi bagi
klien
7. Berikan
informasi atau
pendidikan
kesehatan
tentang
kehamilan
resiko tinggi
dengan HIV
8. Targetkan
sasaran akan
mendapatkan
manfaat besar
dari
pendidikan
kesehatan

28
Dx. Tujuan Rencana evaluasi Rencana
Kep tindakan
Jangka Jangka Kritetia Standar
panjang pendek
(Umum) (Khusus)

2. Setelah Klien ( Verbal ) Tn. M dapat 1. Kaji


dilakukan mengetahui mengetahui pengetahuan
Tn. M
pertemuan bahaya bahaya merokok klien tentang
mengatakan
selama 3 merokok yaitu bisa kesehatan
akan
hari klien bagi dirinya menyebabkan khusunya
merubah
dapat sendiri dan kerusakan pada bahaya rokok
perilaku
mengenal janin paru serta bisa terhadap
hidup yang
masalah menyebabkan tubuh dan
Klien mau sehat
kematian pada gaya hidupnya
mengurangi
(Psikomotor) janin 2. Identifikasi
rokok
faktor internal
Klien Klien
Klien maupun
mampu memahami cara
mengatahui eksternal yang
berperilaku menggunakan
zat-zat mungkin
sehat mulai atau
yang ada meningkatkan
dari mengaplikasikan
didalam atau
merokok tips atau strategi
rokok menurunkan
tidak untuk berhenti
perilakunya
didalam merokok
3. Tegaskan
rumah
kepada klien
dengan segera
efek positif
jangka pendek
dari berhenti
merokok
4. Berikan
pendidikan

29
kesehatan
terkait bahaya
merokok bagi
tubuh
5. Ajarkan
strategi yang
mungkin
dapat
digunakan
untuk
melawan
kebiasaan atau
perilakunya
yang tidak
sehat
(merokok)
6. Kolaborasi
dengan
keluarga
untuk
mendukung
perubahan
klien yang
tidak sehat

30
Dx. Tujuan Rencana evaluasi Rencana
Kep tindakan
Jangka panjang Jangka Kritetia Standar
(Umum) pendek
(Khusus)

3. Setelah Setelah (Respon 1. keluarga 1. Kaji


dilakukan dilakukan verbal dan mampu pengetahuan
tindakan pertemuan psikomoitor) melakukan kesehatan
keperawatan selama 3 hari dari keluarga perawatan dan gaya
diharapkan diharapkan menunjukkan dan hidup saat
masalah meningkatya sikap mau pencegahan ini pada
ketidakefektifan pengetahuan merubah yang telah individu
pemeliharaan keluarga serta mampu diberikan maupun
kesehatan pada tentang memahami oleh perawat keluarga
keluarga tidak pemeliharaan pentingnya 2. Jelaskan
2. keluarga
terjadi kesehatan, pemeliharaan manfaat
mampu
meningkatnya kesehatan kesehatan
meodifikasi
kesadaran dan bagi keluarga jangka
lingkungan
motivasi pedek yang
rumah fisik
keluarga bisa di terma
maupun
untuk oleh perilaku
fisiologis
berperilaku gaya hidup
hidup sehat 3. keluarga sehat
berkemauan 3. Ajarkan
untuk strategi yang
mengunjungi dapat
fasilitas digunakan
kesehatan untuk
yang sudah menolak
tersedia perilaku
yanh tidak
sehat

31
4. Puji tingkat
pengetahuan
dan
keterampilan
klien saat ini
5. Identifikasi
kemampuan
anggota
keluarga
untuk
merawat
anggota
keluarga
yang sakit.
6. Tekankan
pentingnya
pola hidup
sehat seperti
makan
teratur,
istirahat
yang cukup
serta
berolahraga
ringan
didalam
rumah.

32
G. Implementasi dan evaluasi

No. Hari/ Pukul Implementasi Evaluasi


Dx tanggal
1,2,3 Kamis, 12 14.30  Melakukan kontrak S: Ny.R mengatakan
Desember dengan keluarga mengerti apa yang telah
2019  Mengkaji tingkat didiskusikan dan akan
pengetahuan membicarakan dengan
keluarga tentang suaminya.
tugas
Ny. R mengatakan
perkembangan
pengetahuannya tentang
keluarga dengan
kesehatan wanita bertambah
anak remaja
 Memberi Ny.R mengatakan mampu

reinforcement mengenali masalah dan

positif atas memutuskan tindakan

pengetahuan klien
O: Ny.R aktif dalam diskusi
 Menjelaskan dan ada respon terhadap
tentang tugas pertanyaan evaluasi.
perkembangan
keluarga dengan A: Masalah teratasi sebagian

anak remaja P: Evaluasi pada pertemuan


 Meminta keluarga berikutnya.
mengulang kembali Lanjutkan intervensi
materi yang telah
dijelaskan
 Memberikan pujian
terhadap
kemampuan
keluarga
memahami materi
yang diberikan

33
 Mendiskusikan
dengan keluarga
perencanaan
keluarganya.

No. Hari/ Pukul Implementasi Evaluasi


Dx tanggal
1. Jum’at 13 17.00  Membangun S: Ny.R mengatakan
Desember hubungan terapeutik mengerti dan akan dicoba
2019 yg saling percaya jika ada masalah akan
 Menjaga privasi dibicarakan baik-baik
klien dengan suaminya
 Memberikan Ny.R mengatakan cemasnya
informasi atau sudah berkurang karena
pendidikan dengan bercerita Ny.R
kesehatan tentang merasa lebih tenang dan
kehamilan resiko merasa akan ada solusi
tinggi dengan HIV dibalik masalah yang

 Menemani pasien dialaminya


untuk memberikan
keamanan dan O: Ny.R menerima konsep
mengurangi takut dengan baik

 Menjelaskan
pentingnya A: masalah teratasi sebagian

komunikasi dalam
keluarga untuk P: motivasi keluarga
memberikan rasa lebih intensif.
tenanag

34
No. Hari/ Pukul Implementasi Evaluasi
Dx tanggal
2. Jum’at 13 17.00  Memberikan edukasi S: Ny.R dan Tn.M
Desember mengenai bahaya mengatakan sudah mulai
2019 merokok mengerti mengenai bahaya
 Memberi informasi merokok
mengenai zat-zat
yang terkandung O: Tn.M tampak cukup
dalam rokok kooperatif dalam berdiskusi
 Membantu klien dan mengenal masalah
untuk mengurangi bahaya merokok
mengkonsumsi
rokok A : Masalah belum teratasi

 Menganjurkan P : Motivasi klien lebih

pasien untuk intensif


mengganti kebiasaan Evaluasi pertemuan
merokok dengan selanjutnya
mengkomsumsi Lanjutkan intervensi

permen

35
No. Hari/ Pukul Implementasi Evaluasi
Dx tanggal
3. Minggu 10.00  Mengkaji S: Ny.R mengatakan akan
15 pengetahuan merubah perilaku tidak
Desember kesehatan dan gaya sehat
2019 hidup saat ini pada Ny.R mengatakan sudah
individu maupun mengeerti tentang
keluarga pentingnya hidup sehat
 Menjelaskan
manfaat kesehatan O: Ny.R menerima konsep
jangka pedek dengan dengan baik
perilaku gaya hidup
sehat A: masalah teratasi sebagian
 Mengajarkan strategi
yang dapat P: motivasi keluarga
digunakan untuk lebih intensif.
menolak perilaku Lanjutkan intervensi
yang tidak sehat
 Memberikan pujian
tentang pengetahuan
dan keterampilan
klien saat ini
 Menjelaskan
pentingnya pola
hidup sehat seperti
makan teratur,
istirahat yang cukup
serta berolahraga
ringan didalam
rumah.

36
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup


bersama, sehingga keterkaitan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Friedman, 1998) keluarga dengan anak remaja adalah ketika anak melewati
umur 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun
tahap ini dapat lebih singkat jka anak meninggalkan keluarga lebih awal
atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur 19 atau
20 tahun. (Friedman, 1998)
Pada keluarga Tn.M pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja memiliki 3 masalah yaitu ansietas, perilaku kesehatan
cenderung beresiko dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.

B. SARAN
Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, agar bias menjalin
hubungan keluarga yang harmonis ke depanya nanti. Upaya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui penyuluhan
mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkan dan
ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli
terhadap kesehatan keluarga.

37
DAFTAR PUSTAKA

Alder, E.S. (2010). “Age, Education Level, and Length of Courtship in Relation to
MaritalSatisfaction”. Master's thesis. Pacific University.
https://commons.pacificu.edu/spp/145/

Ayub, N. (2010). “Development of Marital Satisfaction Scale.” Pakistan Journal


of Clinical Psychology. ©Institute of Clinical Psychology, University
of Karachi. Vol. 9, 19-34

Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC.

Effendy,N. 1998. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.


Friedman, M. M. 1998. Family Nursing Research Theory and Practice, 4th Edition.
Connecticu : Aplenton
Iqbal,Wahit dkk. 2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam
Praktek Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.
Jakarta : EGC.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta :
EGC.
Wright dan Leakey.1984. Penderita Obesitas.Jakarta : PT Pustaka Raya.
IPKKI. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan
Komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di puskesmas
dan Masyarakat. Jakarta: UI-Press

NANDA internasional. (2015). Diagnosa keperawatan : definisi dan klasifikasi


2015-2017. Jakarta: EGC

PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.

Nursing Outcomes Clasification (NOC), 5th Edition

Nursing Intervention Clasification (NIC), 6th Edition

38
LAMPIRAN

Pengkajian pada keluarga Ny.R

39

Anda mungkin juga menyukai