Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

TAHAP PERKEMBANGAN USIA REMAJA

Disusun Oleh :

1. Astin Thamar Genakama 131711123004


2. Albina Jenita 131711123005
3. Rizal Achmad Nurdiyanto 131711123043
4. Aziz Nashiruddin Habibie 131711123045
5. Fitriana Nur Rochmi 131711123046
6. Richa Kumalasari 131711123064
7. Vinda Kuswana Murti 131711123068

UNIVERSITAS AIRLANGGA

S1 PENDIDIKAN NERS

2017

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
A. Definisi .................................................................................................................. 3
B. Tahap Perkembangan Keluarga ........................................................................ 3
C. Masalah Kesehatan Mayoritas Tahapan Keluarga Usia Remaja ................... 4
D. Intervensi Sesuai Masalah ................................................................................... 5
E. Tugas Kesehatan Keluarga (Friedman, 2014): ................................................. 5
F. KEPMENKES No 279 Th 2006 .......................................................................... 5
G. Peran Perawat dalam Melakukan Perawatan Kesehatan Keluarga ............... 6
H. Tipe- Tipe Keluarga (Friedman, 2014) .............................................................. 7
BAB III KONSEP ASKEP ............................................................................................. 10
BAB IV KASUS............................................................................................................... 18
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga ............................................................. 28
BAB V PENUTUP........................................................................................................... 33
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 33
B. SARAN ................................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 35

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT serta junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan karunia Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Keluarga II tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga pada Tahap Perkembangan Keluarga dengan Anak Remaja .

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Setho Hadisuyatma,S.Kep.Ns.,M.NS selaku dosen mata kuliah
keperawatan Keluarga II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan. Mudah – mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan, dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga
biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibu, serta anak – anak, masing –
masing individu memiliki peran masing – masing.
Preto (dalam Friedman, 2014), dalam mendiskusikan transformasi
system keluarga di masa remaja yang melibatkan ‘perpindahan’ yang sangat
jelas dalam pola hubungan di antara generasi, perpindahan ditandai dengan
kematangan fisik remaja. Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga
yang memiliki anak remaja adalah seputar perubahan perkembangan yang
dialami remaja dalam perubahan kognitif, pembentukan identitas,
pertumbuhan biologis, serta konflik dan krisis. Banyak masalah yang sering
timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja karena tahap
ini anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering membantah
orang tuanya, karena mereka mempunyai pendapat sendiri, cita – cita dan niai
– nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap
penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti
pendapat dan gaya teman – temanya karena dianggap memiliki kesamaan
dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng. Masalah
lain yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan
dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan untuk
pemuasan seksual. Oleh karena itu para remaja mencari kepuasan dalam
bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Sensus penduduk 2010 dalam Wirdhana bahwa jumlah remaja usia 10-
24 tahun di Indonesia berjumlah 67 juta atau 30% dari 237,6 juta jiwa
penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah remaja usia 10-24 tahun di Sumatra
Barat pada tahun 2011 berjumlah 4,9 juta jiwa. Dengan penduduk laki – laki

1
sebanyak 2,43 juta dan penduduk perempuan sebanyak 2,47 juta (Sumatra
Barat dalam angka, 2012:79). Jumlah penduduk usia remaja yang besar dan
adanya perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh terhadap
perkembangan remaja.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahapan
usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan keehatan keluarga, sehingga keluarga dapat
melkukan program asuhan keperawatan secara mandiri, dan masalah yang
timbul bisa teratasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari keperawatan keluarga?
2. Apa saja tugas perkembangan keluarga usia remaja?
3. Apa saja masalah kesehatan mayoritas perkembangan keluarga usia
remaja?
4. Bagaimana menyusun asuhan keperawatan keluarga usia remaja?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian keperawatan keluarga
2. Mengetahui tugas perkembangan keluarga usia remaja
3. Mengetahui masalah kesehatan mayoritas perkembangan keluarga usia
remaja
4. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga usia remaja

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Menurut Depkes R.I 1998 (dalam Mubarak, 2006) keluarga adalah
unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut UU No. 10 1992 (dalam Muhlisin, 2012) keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga dengan anak remaja adalah ketika anak pertama berusia 13-
20 tahun, tahap kelima dari siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai
(Friedman, 2014).
Keluarga dengan anak remaja yaitu dimulai saat anak pertama berusia
13-20 tahun dan biasanya berakhir sampai anak meninggalkan rumah orang
tuanya (Muhlisin,2012).
Keperawatan keluarga yaitu perawatan yang diberikan pada anggota
keluarga, biasanya perawat yang mendatangi anggota keluarga tersebut.
B. TahapPerkembangan Keluarga
1. Menurut Friedman, 2014 tugas perkembangan keluarga tahap V: keluarga
dengan anak remaja. Ketika anak berusia 13 tahun, tahap kelima dari
siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini
berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun lebih singkat jika
anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak tetap
tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya yang
tinggal dirumah biasanya anak usia sekolah.
Tugas perkembangan keluarga menurut Friedman, 2014:
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi.Orang tua
harus secara progresif mengubah hubungan yang awalnya bergantung
menjadi hubungan yang semakin mandiri.

3
b. Bagi orang tua untuk memfokuskan kembali hubungan pernikahan
apabila anak remaja sudah berkeluarga
c. Untuk anggota keluarga supaya berkomunikasi secara terbuka satu
sama lain. Karena adanya kerenggangan komunikasi maka sering
terjadi saling penolakan antara orang tua dan anak remaja.
d. Mempertahankan strandar etis dan moral keluarga. Orang tua harus
membela dan menanamkan prinsip dan dasar yang telah mereka
tetapkan.
2. Tahap perkembangan keluarga Remaja menurut Spradley:
a. Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda
b. Menyertakan remaja untuk bertanggung jawah dalam keluarga
c. Mencegah adanya kesalahan komunikasi
d. Mempertahankan filosof hidup dalam keluarga
3. Tahapan perkembangan keluarga menurut Duval
Tahap menghadapi anak remaja merupakan tahap paling rawan karena
tahap ini anaka akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua
dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
C. Masalah Kesehatan Mayoritas Tahapan Keluarga Usia Remaja
1. Kesehatan fisik
Bagi remaja kecelakaan terutama kecelakaan kendaraan bermotor adalah
bahaya yang besar, dan patah tulang serta cidera akibat atletik adalah hal
biasa yang terjadi. Bagi orang tua remaja resiko penyakit jantung koroner
pada pria berusia lebih dari 35 tahun mengalami peningkatan yang cukup
besar, dan pada tahap ini kedua orang tua mulai merasa rentan terhadap
penyakit.
2. Penyalahgunaan obat dan alcohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, serta konseling seksual
3. Kehamilan remaja
4. Kebutuhan kesehatan lainnya

4
D. Intervensi Sesuai Masalah
Perhatian kesehatan menurut Friedman, 2014:
1. Kesehatan fisik:
a. promosi kesehatan merupakan perhatian penting
b. Diskusikan factor resiko dan diidentivikasi
2. Penyalahgunaan obat dan alcohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, serta konseling seksual :
a. diskusikan topic dengan keluarga dan remaja
b. rujuk ke pelayanan kesehatan mengenai pelaksanaan uji kehamilan,
penggunaan obat, skrining penyakit AIDS, kontrasepsi, aborsi,
perawatan penyakit kelamin
3. Kehamilan remaja:
a. Bantu keluarga dalam upaya pencegahan kehamilan remaja
b. Rujuk ke palayanan keluarga
c. Konseling dan pendidikan seksual
4. Kebutuhan kesehatan lainnya, yang bertujuan menguatkan hubungan
orang tua dan remaja:
a. Konseling suportif langsung
b. Rujuk ke sumber – sumber komunitas untuk konseling, pelayanan
rekreasi, dan pelayanan lain
E. Tugas Kesehatan Keluarga (Friedman, 2014):
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan
5. Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

F. KEPMENKES No 279 Th 2006


Tingkatan Kemandirian Keluarga dalam Program Perawatan Kesehatan
Masyarakat dibagi menjadi 4 tingkatan:

5
Kriteria I II III III
Menerima petugas puskesmas V V V V
Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana V V V V
Menyatakan masalah kesehatan secara benar V V V
Memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai anjuran V V V
Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran V V V
Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif V V
Melaksanakan tindakan promotif secara aktif V

G. Peran Perawat dalam Melakukan Perawatan Kesehatan Keluarga


1. Pendidik, yaitu perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan pada
keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan keperawatan
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan
keluarga.
2. Koordinator, yaitu perawat berkoordinasi agar pelayanan komprehensif
dapat dicapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi agar tidak terjadi tumpang tindih atau pengulangan.
3. Pelaksana, yaitu perawat memberikan perawatan langsung kepada klien
keluarga dengan menggunakan metode keperawatan
4. Pengawas kesehatan, yaitu perawat melakukan kunjungan yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan
keluarga.
5. Konsultan, yaitu perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan. Hubungan perawat dan keluarga harus
terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan
informasi, dan kualitas informasi yang disampaikan secara terbuka dan
dapat dipercaya dibutuhkan agar keluarga dapat meminta nasehat kepada
perawat.
6. Kolaborasi, yaitu perawat bekerja sama dengan pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai
kesehatan keluarga yang optimal.

6
7. Fasilitator, yaitu perawat membantu keluarga dalam menghadapi kendala
seperti masalah sosial ekonomi. Perawat harus mengetahui sistem
pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus, yaitu perawat menemukan dan mengidentifikasi masalah
secara dini di masyarakat sehingga terhindar dari ledakan kasus atau
wabah.
9. Modifikasi lingkungan, yaitu perawat melakukan modifikasi baik
lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang
sehat.
H. Tipe- Tipe Keluarga (Friedman, 2014)
1. Tradisional
a. the nuclear family, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
b. the dyad family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah
c. keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah
tua dengan anak yang sudah memisahkan diri
d. the childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah
dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan
karena mengejar karier / pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. the extended family, keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
hidup bersama, seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua
(kakek-nenek), keponakan
f. the single parent, keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau
ibu ) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian, dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
g. commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
“weekend”.
h. multigenerationalfamily, keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

7
i. kim-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang –
barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi,
televise, telepon, dll)
j. blended family, duda atau janda (karena perceraian) yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. the single adult living alone / single adult family, keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)

2. Non tradisional
a. The unmarried teenage mother, keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anakdari hubungan tanpa nikah
b. The stepparent family, keluarga dengan orang tua tiri
c. The nonmarital heterosexsual cohabing family, beberapa pasangan
keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama.
d. Gay and lesbian families, seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana “marital pathners”.
e. Cohabititating couple, orang dewasan yang hidup bersama di luar
ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu
f. Group – matrriage family, beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat – alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling
menikah satu dengan yang lainnya, berbagai sesuatu termasuk seksual
dan membesarkan anak.
g. Group network family, keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan /
nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunkan
barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung
jawab membesarkan anaknya.

8
h. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga / saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
i. Homeless family, keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
j. Gang, sebuah bentuk keluarga yan destruktif dari orang – orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal.

9
BAB III KONSEP ASKEP
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK
REMAJA

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal bagi perawat untuk mengumpulkan data
guna menyusun suatu masalah keperawatan yang dihadapi oleh keluarga.
adapun hal-hal yang dikaji adalah: data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga sesuai dengan 5 tugas menurut Friedman, stress dan koping
keluarga, pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga serta harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan. Menurut Susanto, 2012 :

1. Data umum
a. Identitas : pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia,
pendidikan,pekerjaan, alamat, dan genogram.
b. Komposisi keluarga : dikaji tentang daftar anggota keluarga dan
genogram.
c. Tipe keluarga : pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis
keluarga besertakendala atau masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
d. Suku bangsa : kaji identifikasi budaya suku bangsa terebut.
e. Agama : pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga
tersebut danbagaimana keluarga tersebut menjalankan ibadahnya.
f. Status sosial ekonomi keluarga : pada status sosial ekonomi yang dikaji
yaitu tentang pekerjaan , tempatkerja, dan penghasilan setiap anggota
yang sudah bekerja, sumberpenghasilan, berapa jumlah yang dihasilkan
oleh setiap anggota keluargayang bekerja.
g. Aktivitas rekreasi kelurga : dimana pengkajian ini berisi tentang
kegiatan keluarga dalam mengisiwaktu luang dan kapan keluarga pergi
bersama ketempat rekreasi.

10
2. Riwayat dan perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga saat ini, dan
komunikasi antar keluarga tersebut, apakah ada pertengkaran,
perdebatandan sebagainya antar keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang berlaku yang belum terpenuhi :
Pada tahap ini yang dikaji adalah tugas perkembangan keluarga saat ini
yang belum belum dilaksanakan secara optimal oleh keluarga.
c. Riwayat keluarga inti
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga inti, dan apa latar
belakang sebelum menjalani sebuah kelurga.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
e. Pada tahap ini yang dikaji adalah bagaimana keaadan keluarga
sebelumnya,sampai keadaan sekarang.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Pada tahap ini yang dikaji adalah letak posisi rumah pada
denahperkampungan yang ditinggali keluarga dengan jelas.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Pada tahap ini yang dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan
apayang dilakukan keluarga setiap harinya, misalnya berbaur dengan
tetangga.
c. Mobilitas geografis keluarga
Pada tahap ini yang dikaji adalah letak daerah rumah keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga
Pada tahap ini yang dikaji adalah tentang interaksi dengan tetangga,
misalnyaapakah keluarga mengikuti pengajian atau perkumpulan ibu-
ibu rumahtangga lainnya ataupun kegiatan lainya
e. Sistem pendukung keluarga
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga
dapatdiatasi dengan dukungan keluarga

11
4. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2010), struktur keluarga antara lain :
a. Pola-pola komunikasi keluarga menjelaskan komunikasi antar anggota
keluarga, termasuk pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan,
komunikasi secara langsung atau tidak, pesan emosional (positif/
negatif),frekuensi kualitas komunikasi yang berlangsung.adakah hal –
hal yangtertutup dalam keluarga dan untuk didiskusikan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat yang memutuskan
dalampenggunaan keuangan, pengambilan keputusan dalam pekerjaan
tempattinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan kedisiplinan
anak–anak. Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan adalah
membuatkeputusan.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik
secaraformal maupun informal.
d. Struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma
yangdianut keluarga dengan kelompok atau komunitas.
5. Fungsi keluarga
Menurut Harnilawati (2013), pengkajian meliputi :
a. Fungsi afektif
Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga,
dukungankeluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan
kepada keluargadan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai
b. Fungsi sosialisasi
Mengkaji tentang otonomi setiap anggota dalam keluarga, saling
ketergantungan keluarga, yang bertanggung jawab dalam membesarkan
anak (Mubarak, 2012: 99). Fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah (Harnilawati, 2013: 09)

12
c. Fungsi perawatan kesehatan
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian,dan perlindungan terhadap anggota yang sakit (Mubarok, 2012:
99)
d. Fungsi reproduksi
Mengkaji tentang beberapa jumlah anak, merencanakan jumlah
anggotakeluarga serta metode yang digunakan keluarga dalam
mengendalikanjumlah anggota keluarga (Mubarok, 2010: 101)
e. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandangpangan
dan papan (Mubarok, 2010: 102)
6. Stres dan koping keluarga
Menurut Mubarak (2010), pengkajian meliputi :
a. Stresor jangka pendek
Stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaikan
dalamwaktu lebih dari 6 bulanStrategi koping yang digunakan.
b. Mengkaji tentang strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
c. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi atau stressor
d. Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stresor.
e. Strategi adaptasi disfungsional menjelaskan adaptasi disfungsional
yangdigunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini
sama dengan pemerikasaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
B. Perumusan diagnosa masalah
Diagnosa keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 3 tipe diagnosa:
a. Aktual: dari data pengkajian didapatkan masalah atau gangguan
kesehatan yang sudah terjadi.

13
b. Resiko: data-data yang didapat menunjukkan adanya resiko terjadinya
masalah kesehatan, namun masalah kesehatan belum terjadi.
c. Potensial (keadaan sejahtera/ wellness): adalah suatu diagnosa yang
diangkat setelah data yang dikumpulkan menunjang ke arah peningkatan
kesehatan keluarga.
C. Perencanaan perawatan keluarga
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah diidentifikasi (Efendy,1998).
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan
skala prioritas dan rencana perawatan (Suprajitmo, 2004).

1. Skala prioritas
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor
tinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah.
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga
harus didasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Sifat masalah (aktual, risiko, potensial)
b. Kemungkinan masalah dapat diubah
c. Potensi masalah untuk dicegah
d. Menonjolnya masalah.
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnose keperawatan telah dari
satu proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon
dan Maglay (1978) dalam Effendy (1998).
No. Kriteria Nilai Bobot
1. Sifat Masalah : 1
Skala :
– Tidak/kurang sehat 3
– Ancaman Kesehatan 2
– Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2
Skala :
– Dengan mudah 2

14
– Hanya sebagian 1
– Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1
Skala :
– Tinggi 3
– Cukup 2
– Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Skala :
– Masalah berat, harus ditangani 2
– Masalah tidak perlu segera ditangani 1
– Masalah tidak dirasakan 0

2. Perencanaan Keperawatan
Setelah menyusun prioritas masalah maka pada tahap berikutnya adalah
menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga. Rencana tindakan
keperawatan keluarga merupakan sekumpulan rencana tindakan yang
direncanakan perawat untuk dilaksanakan, beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan rencana keperawatan adalah :
a. Rencana keperawatan harus berdasarkan atas analisa secara menyeluruh
tentang masalah situasi keluarga.
b. Rencana keperawatan harus realistis. Artinya dapat dilaksanakan dan
dapat menghasilkan apa yang diharapkan.
c. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi
kesehatan, misalnya jika instansi kesehatan yang bersangkutan tidak
memungkinkan pemberian pelayanan secara cuma-cuma, maka perawat
harus mempertimbangkan hal tersebut dalam membuat rencana
keperawatan dan tindakan.
d. Rencana keperawatan harus dibuat bersama keluarga, hal ini sesuai
dengan prinsip bahwa perawat bekerja bersama keluarga dan bukan
untuk keluarga.

15
e. Rencana keperawatan dibuat secara tertulis, hall ini berguna bagi
perawat maupun tim kesehatan lainnya, serta dapat membantu dalam
mengawasi perkembangan masalah keluarga.
D. Tindakan keperawatan keluarga
Berikut ini adalah tindakan keperawatan yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi penyebab masalah keperawatan :
a. Membantu keluarga dalam penerimaan terhadap masalah dilakukan
adalah: perluas dasar sedang dihadapi, Bantu keluarga dan situasi yang
ada. Hubungkan sasaran yang telah ditentukan. menghadapi masalah.
b. Membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam
rangka menyelesaikan masalah, tindakan yang dilakukan adalah:
diskusikan dengan keluarga konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan. Perkenalkan pada keluarga tentang alternatif
kemungkinan yang dapat diambil serta sumber-sumber yang diperlukan
untuk melaksanakan alternative tersebut. Diskusikan dengan keluarga
tentang manfaat dan masing-masing alternative tindakan.
c. Meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap anggota keluarga yang sakit, perawat dapat melakukan
tindakan antara lain: demonstrasikan tindakan yang diperlukan.
Manfaatkan fasilitas atau sasaran yang ada di rumah keluarga. Hindari
hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga merujuk klien atau
mencari pertolongan kepada tim kesehatan yang ada.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan
yang menunjang kesehatan, perawat dapat melakukan tindakan antara
lain: Bantu keluarga dalam rangka menghindari adanya ancaman dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga. Bantu keluarga dalam
rangka memperbaiki fasilitas fisik yang ada. Hindarkan ancaman
psikologis dalam keluarga dengan cara memperbaiki pola, komunikasi
keluarga, memperjelas peran masing-masing keluarga. Kembangkan
kesanggupan keluarga dalam rangka pemenuhan kebutuhan psikososial.
e. Membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
maka perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tempat

16
tentang sumber daya yang ada di masyarakat dan cara
memanfaatkannya, seperti instansi kesehatan, program peningkatan
kesehatan, dan organisasi-organisasi masyarakat.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu formatif dan sumatif. Adapun
evaluasi mengacu pada standart yang telah disusun untuk mencapai tujuan
khusus yang telah ditentukan

17
BAB IV KASUS

KASUS

A. Hasil Pengkajian
Pengkajian

Nama Puskesmas - No. Register -


Nama Perawat - Tanggal Pengkajian 30 September
2017
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. K (49 Tahun) Bahasa sehari-hari Bhs. Jawa & Bhs. Indonesia
Alamat Rumah & Telp Jl. Karang Menjangan Yankes terdekat, Jarak Puskesmas Mojo, RS Dr.
Soetomo Surabaya
Pekerjaan Buruh Alat transportasi Motor
Agama & Suku Islam & Jawa Status Kelas Sosial Menengah ke bawah
DATA ANGGOTA KELUARGA
N Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status TTV Status
o dgn Terakhir Saat Ini Gizi (TB, (TD, N, S, P) Imunisasi
KK BB, BMI) Dasar
1. Tn. K KK 49 thn L Jawa SLTA Buruh 170cm TD= 130/90 -
65 Kg mmHg, ND =
85x/mnt, RR =
20x/mnt, S = 36,3
0
C
2. Ny. W Istri 43 thn P Jawa SLTA Pedagang 155cm TD=130/90 -
63 Kg mmHg,
ND=90x/m,
RR=16x/m,
Suhu = 36,20 C

3. Anak E Anak 17 thn L Jawa SMP Pelajar 172cm, 54 TD = 110/80 -


SMA Kg mmHg, N =
85x/m, RR=
22x/m,
Suhu = 36,5⁰C
4. Anak D Anak 9 thn P Jawa - Pelajar SD 130cm, TD = 100/80 Imunisasi
42 Kg mmHg, Nadi = dasar
72x/m, RR= lengkap
24x/m,
Suhu = 36,1⁰C
LANJUTAN
N Status Kesehatan Riwayat Penyakit/
Nama Alat Bantu/ Protesa
o Saat ini Alergi
1. Tn K - Batuk pilek -
2. Ny. W - - -
3. Anak E - Batuk pilek karena sering merokok. -
4. Anak D - - -

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Tn. K dan Anak E sering batuk pilek karena sering merokok.

1. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Keluarga Tn. K dengan tahapan perkembangan keluarga
remaja anak usia 17 tahun

18
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : -

2. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Dalam mengambil keputusan keluarga adalah Tn K selaku
kepala keluarga.

3. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik

4. POLA KOPING KELUARGA


Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga :-

19
DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
Type rumah : permanen/semi permanen* kesehatan :
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa*  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
 Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
 Ventilasi : Ya/ Tidak*
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak*  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Ya/ Tidak*
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak*
 Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Keluarga tinggal disebuah rumah tiga kamar, dengan
Ya/ Tidak*
 Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Pencahayaan Rumah :
Ya/ Tidak*
Baik/ Tidak*
 Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Rumah gelap dan lembab karena kurangnya pecahayaan dan
Ya/ Tidak*
udara yang masuk.
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
 Saluran Buang Limbah : Lantai bersih, disapu pagi dan sore dalam 1 hari, lantai di pel
Tertutup/terbuka* 1x seminggu, penataan barang terlihat rapi. (observasi dan
Keluarga membuang sampah di tempat sampah yang telah validasi)
disediakan oleh Rt setempat di depan rumah mereka dan  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
tempat sampah tertutup. Ya/ Tidak*
 Menggunakan jamban sehat :
Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*,  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
sebutkan..... Ya/ Tidak*
Kualitas air: Air yang digunakan jernih.  Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
 Jamban Memenuhi Syarat : Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak*
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Tn. K dan Anak E merokok kadang didalam rumah.
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Penggunaan alkohol dan zat adiktif : Ya/Tidak
Jarak septic tank dengan sumber air :
Keluarga memiliki septic tank dengan jarak 5m dari sumber
air.
 Tempat Sampah:
Kepemilikantempat sampah ;Ya/Tidak*
Jenis : Tertutup/Terbuka *
Keluarga sekarang membuang sampah di penampungan,
untuk sampah umum di lingkungan sekitar di angkut setiap
hari (pagi) oleh petugas kebersihan.

 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah


Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak *

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA


KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: ■Ada  Tidak karena
Jika anggota keluarga ada yang sakit segera beli obat sesuai yang diketahui keluarga atau perikasa ke puskesmas
terdekat.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : ■ Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
■ Ya  Tidak , Tn K dan anak E mengetahui penyebab sakit mereka karena merokok.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :

20
■ Ya  Tidak ,
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat :
■Ya  Tidak,
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
KeluargaTetangga , Kader Tenagakesehatan,
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
(bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
■Ya  Tidak,
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (puskesmas dan rumah sakit).
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota
keluarganya :
■ Ya  Tidak ,
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan diobati sepengetahuan keluarga terlebih dahulu, atau langsung
dibawa ke rumah sakit terdekat bila keadaanya mendesak.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
■ Ya  Tidak,
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya  Tidak,
Karena keluarga membiarkan Tn K dan Anak E merokok didalam rumah.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :
Ya■ Tidak,
Karena keluarga membiarkan Tn K dan Anak E merokok didalam rumah.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarganya :
 Ya Tidak,

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

21
Kemandirian III Kemandirian IV

Genogram

49 43

17 9

Pengkajian Keluarga

1. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan
anak (2 orang), keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
2. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
3. Agama : Islam
4. Status Sosial Ekonomi
a. Penghasilan Keluarga : Penghasilan keluarga ±
Rp.1.000.000,- sampai Rp.1.500.000,- perbulan yang didapat dari
oleh Tn. K dan Ny. W
b. Pemanfaatan Dana Keluarga : Penghasilan keluarga selain untuk
membiayai hidup sehari-hari, dan tabungan.
c. Sosial keluarga : Dengan penghasilan yang didapat,
kebutuhan keluarga terpenuhi.
5. Aktifitas rekreasi keluarga
Jarang karena keluarga lebih mementingkan untuk bekerja

22
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak remaja
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi.
3. Riwayat Keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan
menurun. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah
sebagai berikut:
a) Kepala keluarga : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan
untuk dirawat inap di rumah sakit. Saat ini Tn K, mengalami batuk
pilek.
b) Istri : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat
inap di rumah sakit..
c) Anak E (anak ke I)
saat ini sedang dalam kondisi batuk pilek karena sering merokok.
d) Anak E (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien rawat inap di
rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. K mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Saat dikaji
Tn. K dan An. E dalam keadaan batuk pilek.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur,
dapur, kamar mandi bersama WC. Tipe bangunan adalah permanen.
Keadaan lantai terbuat dari plester, penerangan/cahaya kurang, sinar
matahari masuk melalui jendela dan ventilasi kurang sehingga udara
sedikit lembab. Sumber air minum yang digunakan dari air galon. Air
yang digunakan untuk kegiatan rumah tangga berasal dari PAM. WC-
nya memiliki septik tank dengan tipe jamban jongkok (leher angsa).

23
Status rumah adalah milik sendiri. Atap rumah terbuat dari genteng.
Penerangan pada malam hari menggunakan listrik, cara memasak
makanan menggunakan kompor gas. Tempat pembuangan sampah
terdapat tempat sampah didalam rumah diwadahi plastic kemudian
dibuang di tempat penampungan di ujung gang, untuk kemudian
diangkut oleh petugas kebersihan. Pagar rumah dan halaman rumah
tidak ada.
Denah rumah :
Keterangan:
1. Kamar tidur
1 1 1 2. Ruang tamu
3. Ruang makan dan ruang
5 keluarga
2 3 4. Dapur
4
5. Kamar mandi dan WC
Jendela

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga depan dan samping kanan hubungannya baik dengan

keluarga Tn K dan juga warga dari lingkungan, Tn K akrab kepada

tetangga sebelah kanan dan kiri.

3. Mobilitas geografis Keluarga

Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah. Tn.

K bekerja dari pagi sampai jam 16.00 wib sebagai buruh. Sedangkan

Ny. W sebagai pedagang dari pagi (07.00) hingga malam hari

(±22.00).

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti

pengajian. Anaknya juga diajari untuk mengaji.

24
5. Sistem pendukung keluarga

Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam


pembentukan keluarga dan dalam pemecahan masalah.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk
menyelesaikan masalah anaknya.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. K bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny. W berperan sebagai ibu
rumah tangga, selain bekerja juga mengurus anak-anaknya.
3. Struktur Peran ( formal/informal)
a) Tn. K
1) Formal : Menjadi kepala keluarga, suami, dan ayah.
2) Informal : Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah
dengan pekerjaan buruh
b) Ny. W
1) Formal : Sebagai ibu rumah tangga dan istri
2) Informal : Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering
mengikuti acara pengajian ibu – ibu di lingkungan tempat
tinggal.
c) An. E
1) Formal : Sebagai anak dan kakak
2) Informal : belum ada
d) An. D
1) Formal : Sebagai anak, adik.
2) Informal : Belum ada.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang di anut dan norma yang berlaku dilingkungannya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif

25
Tn. K dan Ny. W selalu memberikan teguran apabila anaknya
melakukan kesalahan.
2. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang
lebih tua dari dia, seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante,
dan teman sebayanya di lingkungan tempat tinggal atau di keluarga
besar.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Orang tua/keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau
rumah sakit, jika anak mengalami sakit.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama laki – laki
berusia 17 tahun, sedangkan anak kedua perempuan berusia 9 tahun.
Ny. W mengatakan menggunakan KB, yang awalnya menggunakan
KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis
implant sampai saat ini.
5. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Tetapi keluarga juga belajar
menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa
memasukkan anaknya sekolah tahun depan.
I. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a) Jangka pendek
Tn Kdan An W sedang batuk dan pilek karena merokok.
b) Jangka panjang
Keluarga ingin memasukkan anaknya sekolah tahun depan ke
pergururan tinggi
2. Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn K sudah terbiasa merokok di dalam rumah sehinng semua
keluarga sudahterbiasa dengan hal tersebut
3. Strategi koping yang digunakan

26
Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas/
rumah sakit terdekat. Dan jika ada masalah dalam keluarga suami dan
istri selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak-anak.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. W membiarkan suami dan anaknya merokok di dalam rumah.

F. Pengkajian Fisik
Pengkajian Tn K Ny W An E An D
(49 th) (43 th) (17 th) (9 th)
TD (mmHg) 130/90 130/80 110/80 100
Nadi 85 90 85 96
(x/menit)
BB (Kg) 65 63 54 42
TB (Cm) 170 155 172 148
RR (x/mnt) 24 24 24 30
Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal,
tidak ada luka, tidak ada tidak ada tidak ada
kulit kepalaluka, kulit luka, kulit luka, kulit
bersih kepala bersih kepala bersih kepala bersih
Rambut Sebagian panjang, Hitam, Hitam,distrib
beruban, sebgian pendek, usi merata,
bersih, beruban, bersih, pendek
distribusi lurus, distribusi
merata distribusi merata, lurus
merata,
bersih
Telinga bentuk bentuk bentuk bentuk
simetris, tidak simetris, simetris, simetris,
ada tidak ada tidak ada tidak ada
pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran
serumen, serumen, serumen, serumen,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik baik
Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik
Hidung Ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak
pengeluaran ada pengeluaran ada
lendir pengeluaran lender pengeluaran

27
lender lendir
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab
Leher Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid tiroid tiroid
Dada : I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris
Paru-paru P: Vokal P: Vokal P: Vokal P: vocal
fremitus sama fremitus fremitus fremitus
kanan kiri sama kanan sama kanan sama kanan
P: Sonor kiri kiri kiri
A: ronchi P: Sonor P: Sonor P: Sonor
A: vesikuler A: ronchi A: vesikuler
Jantung I : ictus cordis I : ictus I : ictus I : ictus
terlihat di IC 5 cordis tidak cordis tidak cordis tidak
P: ictus cordis terlihat terlihat terlihat
teraba di IC ke P: ictus P: ictus P: ictus
5 cordis teraba cordis teraba cordis teraba
P: pekak di IC 4 di IC 5 di IC5
A: S1 S2 P: pekak P: pekak P: pekak
reguler A: S1 S2 A: S1 S2 A: S1 S2
reguler reguler reguler
Abdomen I : datar, tidak I : datar, I : datar, I : datar,
acites tidak acites tidak acites tidak acites
A: bising usus A:bising 12 A:bising usus A:bising usus
11 x/mnt x/mnt 12 x/mnt 10 x/mnt
P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas

5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Integumen Warna Coklat, Warna Sawo Warna Warna
bersih matang, coklat, bersih coklat, bersih
bersih

J. ANALISA DATA
PROBLEM SYMPTOM

DS: Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
- Tn K dan An Emengatakan batuk pilek keluarga
sudah 1 bulan
- Ny W mengatakan sudah pernah

28
menegur untuk tidak merokok namun
Tn K dan An E masih merokok
DO:
- Tn K dan An E batuk pilek
- Suara rochi pada pemerikasaan fisik Tn
K dan An E
- TN K , RR: 20X/mnt
- An E, RR: 22 X/mnt
- Tn K dan An E merokok didalam ruang
DS:
Perilaku Kesehatan
 Tn. K dan An E merokok di dalam cenderung Beresiko
rumah. (00188)
 Keluarga sudah mengerti masalah
membuang sampah ketempat yang sudah
disediakan. Tapi keluarga belum mampu
mengubah kebiasaan merokok pada Tn.
K dan An E
 Tn. K dan Ny. W mengatakan mereka
memiliki waktu yang cukup bersama
anak,

DO :
 Ventilasi rumah kurang
 Pencahayaan rumah gelap karena sinar
matahari tidak bisa masuk ke rumah

G. SKORING MASALAH
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
No Kriteria Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah 3 Tn K dan An E merokok di
x1=1
3
Skala : dalam rumah
Tidak/ kurang
sehat

2 Kemungkinan 2 Ny W kurang peduli dengan


x2=2
2
masalah dapat kebiasaan merokok suami
diubah dan anaknya
Skala :
mudah
3 Potensial 2 2 Terkadang Tn K dan An E
x1=3
3
masalah untuk masih merokok meskipun
dicegah sudah mengurangi frekuensi
Skala : merokok tiap harinya
Cukup
4 Menonjolnya 2 Tn K dan An E sudah
2
x1=1
masalah mengalami keluhan fisik

29
Skala : berupa batuk pilek dan
Masalah berat kadang sesak nafas
harus segera
ditangani
Total Skor 2
4
3

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko


No Kriteria Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah 3 Tn K dan An E merokok di
x1=1
3
Skala : dalam rumah dan ventilasi
Tidak/ kurang rumah kurang
sehat

2 Kemungkinan 1 Tn K mengatakan sering


x2=1
2
masalah dapat sesak nafas jika merokok
diubah
Skala :
sedang
3 Potensial 2 2 Tn K menyadari merokok
x1=3
3
masalah untuk dapat menyebabkan batuk
dicegah namun masih sulit
Skala : meninggalkan kebiasaan
Cukup merokonya
4 Menonjolnya 2 Tn K dan An E sudah
x1=1
2
masalah mengalami keluhan fisik
Skala : berupa batuk pilek dan
Masalah berat kadang sesak nafas
harus segera
ditangani
Total Skor 2
3
3

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Perilaku kesehatan cenderug beresiko
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
NOC:
a. kontrol gejala
b. fungsi keluarga

30
NIC:
Peningkatan kesadaran diri (5390):
a. Dukung pasien untuk mengenal dan mendiskusikan pikiran dan
perasaannya
b. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perasaan yang biasa dirasakan
mengenai dirinya
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi prioritas hidup
d. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak dari penyakit pada
konsep diri
e. Eksplorasi dengan pasien mengenai kebutuhan kontrol
f. Bantu pasien untuk mengidentifikasi hal yang positif mengenai diri
Bantuan penghentian merokok
a. Bantu pasien untuk mengenali isyarat yang membuatnya merokok
b. Bantu pasien untuk mengembangkan rencana berhenti merokok
c. Bantu pasien merencanakan strategi koping tertentu dan
menyelesaikan masalah yang timbul dari rencana berhenti merokok
d. Libatkan keluarga dalam penanggulangan masalah kesehatan
2. Peilaku kesehatan cenderung beresiko (00188)
NOC:
a. Acceptance : Health Status
b. Status Kesehatan Keluarga (2606)
NIC:
a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui dan bantu
keluarga untuk mengenal dan menyadari akan adanya masalah pada
keluarga mengenai :
1) Pengertian dan akibat rokok, tanda dan gejala merokok, akibat
merokok, bagaimana cara mengatasi perilaku merokok
b. Berikan informasi kepada keluarga mengenai semua materi
berdasarkan masalah kesehatan yang sedang terjadi dengan
menggunakan media leaflet.

31
c. Dorong keluarga selalu melakukan skrining pada kesehatan fisik
anggota keluarga dan merawat anggota keluarga bila sakit dengan
membawa ke pusat kesehatan terdekat
d. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

32
BAB V PENUTUP
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga dengan anak remaja dimuali saat anak pertama berusia 13-20
tahun dan biasanya berakhir sampai anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Keperawatan keluarga yaitu perawatan yang diberikan pada
anggota keluarga, biasanya perawat yang mendatangi anggota keluarga
tersebut.
2. Tugas perkembangan keluarga usia remaja menurut Friedman (2014)
antara lain menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring
dengan kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi,
memfokuskan kembali hubungan pernikahan, berkomunikasi secara
terbuka satu sama lain danmempertahankan strandar etis dan moral
keluarga.
3. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga usia remaja meliputi
masalah kesehatan fisik (kecelakaan kendaraan bermotor),
penyalahgunaan obat dan alkohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, konseling seksual, kehamilan remaja dan kebutuhan kesehatan
lainnya
4. Proses asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja dilakukan
melalui proses pengkajian, perumusan diagnosa, intervensi keperawatan,
implementasi dan evaluasi. Rencana keperawatan disusun berdasarkan dari
tujuan umum dan khusus, kriteria dan standart serta intervensi. Dan untuk
tindakan harus berorientasi pada 5 tugas kesehatan keluarga.

33
B. SARAN
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia
sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seorang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
3. Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep
dan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa awal agar
dapat menerapkan dan memberikan pelayanan yang efektif kepada anakdan
keluarga yang mungkin mengalami masalah yang ditimbulkan
olehkebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak usia
dewasa awal ini.
4. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek,Gloria.(2013).Nursing Intervension Classification (NIC).Jakarta:CV


Mocomedia.
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Friedman, Marilyn.2014.Buku Ajar Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC

Herdman,Heather dan Kamitsuru.(2015). Diagnosa Keperawatan


(NANDA).Jakarta:EGC.

Moorhead,Sue et al.(2013).Nursing Outcomes Classification (NOC).Jakarta:CV


Mokomedia.

Muhlisin,Abi.(2012).Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Gosyen Publishing.

(2013).Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Mubarak, W. I. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.

PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta:Dewan Pengurus


Pusat.

35

Anda mungkin juga menyukai