Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTR DASAR

PIJAT REFLEKSI

OLEH: KELOMPOK V/B12C

1. IDA BAGUS ANANDA MANUABA (193223178)


2. NI KADEK SULASIH (193223184)
3. NI KETUT MERTA ASIH (193223185)
4. NI LUH GEDE AN MIRAWATI (193223187)
5. NI MADE DHARMA YANHI (193223188)
6. NI LUH MADE DWI SUAMIARYANI (193223201)
7. SANG NYOMAN WIDIARTA (193223204)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2019
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ Pijat Refleksi”. Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer dasar.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber
lainnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan makalah ini.
“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 28 November 2019

Penulis Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR
...........................................................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI
.............................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
.............................................................................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang
.............................................................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah
.................................................................................................................................
2
1.3 Tujuan
Penulisan
.............................................................................................................................................
2
1.4 Manfaat
Penulisan

iii
.............................................................................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN
.............................................................................................................................................
3
2.1 Definisi Pijat
Refleksi
...........................................................................................................................
3
2.2 Konsep
Refleksi
...........................................................................................................................
4
2.3 Fisiologi
...........................................................................................................................
5
2.4 Indikasi
...........................................................................................................................
16
2.5 Kontra
Indikasi
...........................................................................................................................
17
2.6 Cara Kerja Pijat
Refleksi
...........................................................................................................................
17
2.7 Evaluasi
...........................................................................................................................
20

iv
BAB III
PENUTUP
.............................................................................................................................................
21
3.1
Kesimpulan
.............................................................................................................................................
21
3.2
Saran
.............................................................................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terapi refleksi merupakan pemberian energi yang dimasukan ke dalam tubuh untuk
memperlancar peredaran darah, melenturkan otot-otot, meningkatkan daya tahan tubuh,
stres, nyeri, dan ketegangan bisa dihilangkan, kekuatan dan kelenturan pikiran, tubuh,
dan emosi bisa ditingkatkan, tidur bisa lebih berkualitas, restrukturisasi tulang, otot, dan
organ dapat dibantu, cedera baru dan lama bisa disembuhkan, konsentrasi dan ingatan
dapat ditingkatkan, bahkan rasa percaya diri dan harmoni bisa disegarkan (Harapan,
2009). Pamungkas (2009), juga menyatakan bahwa terapi refleksi ini bisa
menyembuhkan hampir semua penyakit, tetapi tujuan utama dari terapi refleksi ini untuk
kebugaran dan secara tidak langsung dapat mencegah penyakit.
Secara teoretis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit termasuk
penyakit infeksi. Infeksi bisa terjadi akibat badan dalam keadaan lemah. Badan tidak
sanggup menghadapi kuman. Dengan pijat refleksi, daya tahan tubuh dapat ditingkatkan
karena semua organ menjadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga menjadi lebih
sempurna sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan kuman.
Selain itu, pijat refleksi juga mampu mencegah munculnya penyakit kronis. Karena
melalui pijat refleksi, akan diketahui organ-organ dalam tubuh yang bermasalah, seperti
hati, ginjal, limpa, paru-paru, jantung, dan pankreas. Organ-organ itu berhubungan
dengan saraf di telapak kaki. Telapak kaki bagian atas, misalnya, berhubungan dengan
dada dan paru-paru. Jika seseorang merasakan sakit saat pemijatan pada saraf tersebut,
menandakan bahwa terdapat masalah pada paru-parunya. Pijat refleksi makin efektif
apabila ditunjang dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik,
dan cukup berolahraga.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis
diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan yang
biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian tubuh agar
terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah massase olahraga
(sport massase) yang biasa dilakukan pada atltit atau olahragawan.

1
Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan
mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement, petressage, friction dan stretching.
Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang diberikan saat
istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan adalah tungkai atas,
tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pijat refleksi?
2. Bagaimana cara kerja pijat refleksi?
3. Apa manfaat pijat refleksi bagi ibu hamil?
4. Apa kerugian pijat refleksi bagi ibu hamil?
5. Bagaimana panduan dalam pijat refleksi pada ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pijat refleksi
2. Untuk mengetahui cara kerja pijat refleksi
3. Untuk mengetahui manfaat pijat refleksi bagi ibu hamil
4. Untuk mengetahui kerugian pijat refleksi bagi ibu hamil
5. Untuk mengetahui panduan dalam pijat refleksi bagi ibu hamil
1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui definisi pijat refleksi
2. Agar mengetahui cara kerja pijat refleksi
3. Agar mengetahui manfaat pijat refleksi bagi ibu hamil
4. Agar mengetahui kerugian pijat refleksi bagi ibu hamil
5. Agar mengetahui panduan dalam pijat refleksi bagi ibu hamil

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pijat Refleksi


Refleksi mencakup penekanan pada beberapa bagian dari kaki, tangan dan telinga
dengan tujuan untuk memperbaiki kesehatan. Refleksologi adalah teknik penyembuhan
alternatif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan
fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di
kaki - tangan dan bagian bagian tubuh lainnya. Selain itu, refleksologi juga didefinisikan
sebagai cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau
mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili)
berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya.
Pijat refleksi adalah suatu cara pengobatan penyakit melalui titik pusat urat syaraf
yang bersangkutan (berhubungan) dengan organ-organ tubuh tertentu. Dengan kata lain
adalah penyembuhan penyakit melalui pijat urat syaraf untuk memperlancar peredaran
darah (Ruhito.F, Mahendra B : 2009).
Pijat refleksi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu tetntang pijit di titik titik tubuh
tertentu.Pada umumnya pengobatan ini sering dilakukan adalah untuk penyakit-penyakit
yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari seperti penyakit jantung,sakit
lambung(maag),penyakit kulit, patah tulang, batu ginjal, batu empedu, kencing batu,
diabetes melitus, hipertensi dan sakit pinggang. (Wikipedia, 2017)
Adapun sejarah pijit refleksi,pijit refleksi adalah suatu bagian dari cara pengobatan
china yang mulai dikenal dipraktekan sejak kurang lebih 5000 tahun yang
lalu,pengetahuan ini bukanlah hasil ciptaan seseorang pada zaman melainkan merupakan
pengalaman dari generasi ke generasi serta dari zaman ke zaman.
Refleksiologi berasal dari refleks yang artinya suatu gerak cepat yang tidak disengaja
tanpa diperintah secara sadar oleh otak akan tetapi dalam refleksiologi,reflek adalah suatu
reaksi automatis salah satu organ tubuh terhadap perangsangan.Sebagai contoh apabila
reflek otot dari sendi siku kita pijat,maka secara automatis sendi siku tersebut akan
bergerak melipat tanpa diperintah oleh otak.

3
2.2 Konsep Refleksi
Prinsip pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf
atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar
artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja organ tubuh akan
pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini
biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap
rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa. Setelah terdiagnosa, pemijatan
suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Jika dilakukan dengan benar
dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja
yang hilang tetapi juga penyebabnya.
Refleksologi menggunakan teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada telapak
kaki seseorang. Titik titik refleksi mempunyai hubungan dengan organ utama pada tubuh
antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
1. Titik refleksi pada kaki bagian bawah (telapak), titik-titik refleksi pada telapak kaki
berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Titik-titik refleksi dibagi menjadi bagian
bawah jari-jari, telapak bagian depan, telapak bagian tengah, dan telapak bagian
belakang. Titik refleksi pada bagian bawah jari-jari kaki berhubungan dengan organ
otak, dahi, hidung, leher, mata, dan telinga. Titik refleksi pada telapak bagian depan
berhubungan dengan bahu, pundak (otot trapezius), kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
dan paru-paru. Titik refleksi pada telapak bagian tengah berhubungan dengan
lambung, usus 12 jari, pankreas, kelenjar adrenalin, ginjal, jantung, usus besar, dan
limpa. Titik refleksi pada telapak bagian belakang berhubungan dengan ureter (saluran
kencing), usus kecil, kandung kemih, rektum, anus, lutut, insomnia, dan kelejar
reproduksi.
2. Titik refleksi pada punggung kaki, titik-titik refleksi pada punggung kaki bagian depan
berhubungan dengan kelenjar getah bening, organ keseimbangan, dada, sekat rongga
dada dan perut, amandel, rahang, dan saluran pernapasan. Titik refleksi pada punggung
kaki bagian belakang dan samping berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur
atau testis, sendi pinggul, tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan
pinggul.

4
3. Titik refleksi pada kaki bagian samping dalam, titik refleksi pada kaki bagian depan
berhubungan dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan punggung. Titik refleksi
pada kaki bagian belakang berhubungan dengan pinggang, kandung kemih,
kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening, rahim, prostat, tulang rusuk, dan
dubur.

Terapi pijat refleksi kaki harus dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan
tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Contohnya, pada proses
penanganan kasus telinga berdenging , tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang
berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berhubungan
dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga harus dilakukan. Hal ini
disebabkan semua organ tersebut berkaitan dengan organ telinga.
Sebagian orang akan merasa lebih baik saat pertama kali dipijat refleksi tetapi untuk
sebagian orang dampak pijat refleksi tidak dapat langsung dirasakan. Untuk itu,
sebaiknya pijat refleksi harus dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Jika
terlalu cepat juga kurang baik dan jika terlalu lama maka toksin-toksin akan kembali
mengendap. Sebaiknya lakukan pijat berikutnya 3 - 4 hari setelah pijat yang sebelumnya
atau disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.

2.3 Fisiologi dan Teknik Refleksi


A. Fisiologi
Pamungkas (2010) menyatakan bahwa terapi pijat refleksi adalah cara pengobatan
yang memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan

5
sesuai pada zona terapi. Pada zona-zona ini, ada suatu batas atau letak reflek-reflek
yang berhubungan dengan organ tubuh manusia, dimana setiap organ atau bagian
tubuh terletak dalam jalur yang sama berdasarkan fungsi system saraf. Soewito
menambahkan pada telapak kaki terdapat gambaran tubuh, dimana kaki kanan
mewakili tubuh bagian kanan dan kaki kiri mewakili tubuh bagian kiri. Potter &
Perry menegaskan bahwa pemberian sentuhan terapeutik dengan menggunakan
tangan akan memberikan aliran energi yang menciptakan tubuh menjadi relaksasi,
nyaman, nyeri berkurang, aktif dan membantu tubuh untuk segar kembali. Apabila
titik tekan dipijat atau disentuh dan diberi aliran energi maka system cerebral akan
menekan besarnya sinyal nyeri yang masuk kedalam system saraf yaitu dengan
mengaktifkan sistem nyeri yang disebut analgesia (Guyton & Hall, 2007). Ketika
pemijatan menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh akan mengeluarkan morfin yang
disekresikan oleh sistem serebral sehingga menghilangkan nyeri dan menimbulkan
perasaan yang nyaman (euphoria). Reaksi pijat refleksi terhadap tubuh tersebut
akan mengeluarkan neurotransmitter yang terlibat dalam sistem analgesia
khususnya enkafalin dan endorphin yang berperan menghambat impuls nyeri
dengan memblok transmisi impuls ini di dalam system serebral dan medulla
spinalis (Guyton & Hall, 2007; Potter & Perry, 1997).Rasa sakit yang dirasakan
oleh tubuh di atur oleh dua sistem serabut saraf yaitu serabut A-Delta bermielin
dan cepat dan serabut C tidak bermeilin berukuran sangat kecil dan lambat
mengolah sinyal sebelum dikirim ke system saraf pusat atau sistem serebral.
Rangsangan yang masuk ke sistem saraf serabut A-Delta mempunyai efek
menghambat rasa sakit yang menuju ke serabut saraf C, serabut saraf C bekerja
untuk melawan hambatan. Sementara itu, signal dari otak juga mempengaruhi
intensitas rasa sakit yang dihasilkan. Seseorang yang merasa sakit bila
rangsangannya yang datang melebihi ambang rasa sakitnya, secara reflek orang
akan mengusap bagian yang cedera atau organ tubuh manusia yang berkaitan
dengan daerah titik tekan tersebut. Usaha tubuh untuk merangsang serabut saraf
A-Delta menghambat jalannya sinyal rasa sakit yang menuju ke serabut C menuju
ke otak, dampaknya rasa sakit yang diterima otak bisa berkurang bahkan tidak
terasa sama sekali (Guyton & Hall, 2007).

6
B. Teknik Refleksi
Sesi refleksologi umumnya akan dimulai dengan pemanasan pada kaki. Metode
pijat refleksi selanjutnya adalah memijat atau menekan titik refleksi pada kaki atau
tangan. Pemijatan atau penekanan titik refleksi ini bertujuan untuk merangsang
saraf-saraf yang berhubungan dengan organ tubuh yang sakit atau mengalami
gangguan. Titik-titik refleksi sebenarnya terdapat di seluruh tubuh. Peredaran
darah ke seluruh tubuh melalui jalur saraf berhubungan dengan seluruh organ
tubuh. Jalur saraf tersebut ada yang melewati kaki dan tangan. Pada daerah kaki
dan tangan, terdapat serabut-serabut saraf yang menjadi titik-titik refleks. Titik-
titik refleksi pada kaki atau tangan akan memberikan rangsangan secara refleks
(spontan) pada saat dipijat atau ditekan. Rangsangan tersebut akan mengalirkan
semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima
otak dan diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh
yang mengalami gangguan. Salah satu penyebab organ tubuh mengalami
gangguan atau sakit adalah adanya penyumbatan aliran darah menuju organ
tersebut. Saat titik refleks dipijat atau ditekan, gelombang yang merambat akan
menghancurkan atau memecah penyumbatan tesebut sehingga aliran darah akan
kembali lancar. Berikut adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) :
I. Tahap Persiapan
a. Persiapan klien :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan

b. Persiapan Lingkungan :
1. Menutup pintu atau memasang sampiran
c. Persiapan Alat
1. Minyak urut
2. Waskom 1 buah
3. Air Hangat
4. Garam

7
5. Handuk 1 buah
II. Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam selama 10-15
menit
3. Keringkan kaki pasien dengan handuk
4. Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks
5. Pakailah minyak ketika akan melakukan teknik pijatan refleksi.
6. Ketika dipijat, apabila makin sakit maka makin baik. Namunharusdiperhatikan
pula daya tahun dari penderita, sebab setiap orang berbeda-beda daya
tahannya. Maka dari itu para pemijat refleksi harus memberi tahu pasiennya agar
menahan sakit ketika dipijat. Apabila penderita menahan sakit sampai pucat
pada mukanya, berarti sakitnya melampaui daya tahannya, maka dari itu perlu
diistirahatkan.
7. Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki
yaitu dari arah bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik betis memijatnya
menurut arah aliran darah.
8. Ketika melakukan pijat refleksi pada kaki perlu menggunakan tulang jari telunjuk
yang dilipatkan untuk memijat, khusus pada titik refleksi yang letaknya agak
tersembunyi atau telapak kaki yang banyak dagingnya.
9. Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 30 – 40 menit. Tetapi
juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien.
10. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan.
11. Bagi penderita penyakit jantung, kencing gula, lever, kanker jangan memijat
dengan keras. Tiap daerah refleksi pada titik kaki tidak lebih dari 2 menit.
12. Selama pemijatan, hentikan terlebih dahulu obat-obatan dari apotik / dokter. Hal
ini karena dapat menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung
dan kencing gula, obat-obat tersebut tetap diperlukan.
13. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk memperoleh
hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam
seminggu atau 2 hari sekali,jangan memijat setiap hari.
14. Setelah selesai memijat, cuci tangan hingga bersih

8
15. Anjurkan pasien untuk minum air putih 2-3 gelas atau 500 cc. Hal ini akan
membantu membuang kotoran di dalam tubuh pasien.Khusus untuk penderita
penyakit ginjal, jangan minum air putih setelah pijat refleksi lebih dari 150 cc.
III. Tahap Akhir
1. Evaluasi persaan klien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi

C. Titik-titik Pijat pada Kaki

D. Titik-titik Pijat pada Tangan


Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi sakit. Terkadang, pengobatan
medis dengan obat-obatan kimia tidaklah cukup. Kini, semakin banyak orang yang
menyadari manfaat terapi alternatif nonmedis sehingga mereka berbondong-bondong
mengunjungi shinse atau pengobat alternatif lainnya. Salah satunya, tukang pijat refleksi.
Menurutnya, ada titik-titik tertentu pada tubuh yang terhubung dengan organ-organ
tubuh, termasuk titik refleksi tangan. Cara pijat refleksi yang tepat sehingga bisa
menyembuhkan atau dapat meningkatkan vitalitas tubuh, yaitu :

9
a. Refleksi dilakukan dalam kondisi tenang dan santai. Jika dilakukan dalam kondisi
tegang, otot dan saraf pun ikut tegang. Jika dipaksakan, hasil refleksi tidak akan
maksimal.
b. Jangan melakukan terapi pijat refleksi dalam keadaan kekenyangan atau terlalu lelah.
Dalam kondisi tersebut, tekanan darah belum stabil.
c. Beri selang waktu sekitar enam jam apabila refleksi dilakukan lebih dari sekali dalam
sehari.
d. Agar efektif, gunakan tusuk gigi untuk melakukan pijat refleksi. Dalam posisi
vertikal, lakukan perangsangan pada bagian yang sakit secara perlahan hingga
berangsur agak keras, sesuai daya tahan tubuh.
e. Hentikan refleksi jika suhu tubuh meninggi.Untuk penderita penyakit dalam yang
kronis, refleksi hanyadapatdilakukansetelahsakitnya sembuh.
f. Jika tidur menjadi nyenyak, itu pertanda terapi refleksi yang dilakukan telah tepat
dan efektif. Namun, bila tubuh masih terasa sakit, berarti refleksi yang dilakukan
belum tepat atau sebagai efek dari penekanan yang terlalu kuat.
g. Usai melakukan terapi refleksi, minumlah air putih yang dicampur madu secukupnya
agar efek positif refleksi yang dilakukan semakin maksimal.
h. Penekanan titik atau area refleksi dapat dilakukan dengan jari tangan, tusuk gigi,
tongkat kecil yang bagian ujungnya tumpul, dan sebagainya. Apabila saat dilakukan
penekanan pada daerah refleksi tertentu terasa ada semacam pasir halus yang
menandakan bahwa dalam pembuluh darah terdapat endapan kotoran tubuh. Dengan
melakukan pemijatan pada daerah refleksi tersebut berarti menstimulasi peredaran
darah yang membawa zat makanan ke organ terkait dan mengeluarkan sisa buangan
tubuh dari organ terkait.

10
Keterangan :
 Sakit kepala
Area refleksi yang efektif untuk sakit kepala terletak di sisi kiri dan kanan jari tengah,
di bagian telinga kiri dan telinga kanan, serta ubun-ubun. Dapat pula dilakukan
perangsangan pada titik refleksi berdasarkan penyakit tertentu yang menyebabkan
sakit kepala, seperti limpa, tekanan darah tinggi, mata kiri, mata kanan, dan tekanan
darah rendah.
 Pundak pegal
Area refleksi untuk pundak terletak di bagian pangkal telunjuk kelingking, yaitu pada
titik lelah, kelelahan, lengan kanan, dan lengan kiri. Jika bagian lever dan saluran
lever terasa tidak enak, bagian ini dapat dirangsang sekaligus.
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Area refleksi yang efektif untuk hipertensi terletak disisi jari tengah pada zona ginjal
kiri dan kanan. Lakukan juga perangsangan pada titik jantung bagian kanan, jantung
bagian kiri, ana ginjal kanan, anak ginjal kiri, dan tekanan darah tinggi serta titik
akupunktur shixuan yang terletak di ujung-ujung jari. Refleksi ini sebaiknya
dilakukan secara rutin setiap hari. Dengan demikian tensi darah yang tinggi dapat
dikendalikan perlahan-lahan.
 Tekanan darah rendah (hipotensi)
Untuk menormalkan tekanan darah terapi refleksi dapat dilakukan dengan
merangsang zona refleksi tekanan darah rendah, anak ginjal kanan, dan anak ginjal
kiri. Titik akupunktur peningkat tekanan yang terletak di belakang telapak tangan
dekat pergelangan tangan dapat dikombinasikan dengan terapi refleksi.

11
 Kelelahan mata
Daerah refleksi yang efektif untuk kelelahan mata berpusat di lever, ginjal kiri, mata
kanan, mata kiri, anak ginjal kanan, dan anak ginjal kiri, radang kandung empedu.
 Anemia
Daerah refleksi yang tepat untuk anemia terletak di lever, limpa, anak ginjal kanan,
anak ginjal kiri, organ otak (berada di titik shi xuan jari tengah dan titik shi xuan ibu
jari), dan lambung.
 Penyakit Dingin
Untuk penyakit dingin refleksi yang efektif terletak di lever, ginjal kiri, ginjal kanan,
limpa lemah, anak ginjal kanan, anak ginjal kiri, dan titik lever yaitu titik lelah
berkhasiat bagi pengobatan penyakit dingin. Selain itu lakukan pemijatan pada titik
akupunktur Yang Xi di bagian bawah pada bagian telapak tangan atau di punggung
tangan.
 Pusing Dan Tinitus
Dalam ilmu pengobatan timur disebutkan bahwa ginjal berpengatuh besar terhada
tinitus. Maka daerah refleksi untuk mengurangi tinitus dan pusing selain pada telinga
kanan, telinga kiri, vertigo, titik Shi xuan ibu jari, Shi xuan jari tengah, ginjal kiri dan
kanan juga harus dirangsang. Dengan demikian rasa pusing dan tinitus akan hilang
perlahan.
 Kemandulan
Terapi refleksi dapat dilakukan denan menekan daerah refleksi reproduksi,
rahim/prostat kandungan/alat reproduksi dan kelenjar hormon. Dalam terapi ini
diperlukan ketekunan dan kesabaran.
 Depresi
Daerah refleksi yang efektif terletak pada limpa, kelenjar hormon, hati cemas dan
kelelahan. Bagi penderita depresi yang disertai kelelahan fisik lakukan istirahat yang
cukup dan jangan lupa makan secara teratur.
 Mudah Tersinggung
Sasaran terapinya terutama pada lambung, prosat, buah zakar rahim/ prostat,
hipertiroid (kelenjar gondok), kelelahan dan lever. Saat merasa tersinggung
rangsanglah daerah tersebut dalam beberapa menit dengan demikian emosi akan
berkurang perlahan-lahan. Selain itu beristirahatlah yang cukup dan alihkan emosi

12
kepada hal lain dengan berpikir secara positif, rileks, dan bersyukur serta
komsumsikan makanan yang bergizi seimbang.
 Gangguan Fisiologis
Daerah refleksi untuk gangguan fisiologis terletak pada bagian anak ginjal kiri, anak
ginjal kanan, rahim / prostat, tulang ruas pinggang hati cemas dan kelenjar hormon.
Jika dilakukan setiap hari perangsangan pada bagian tersebut akan berkhasiat
menormalkan sekresi hormon kegelisahan akibat gangguan fisiologis akan
berangsur-angsur hilang.
 Insomnia
Daerah refleksi yang efektif terletak di samping pangkal telunjuk yaitu daerah
insomnia dan banyak mimpi/menopause. Selain itu lakukan pula perangsangan
sekaligus pada zona hiperteroid, lever dan lelah.
 Rambut Rontok Dan Beruban
Terapi dapat dilakukan dengan merangsang bagian ginjal kiri , ginjal kanan, anak
gijal kanan, anak ginjal kiri, pankreas, buah zakar/indung telur kiri, buah
zakar/indung telur kanan, limpa hiperteroid, tulang ruas pinggang, paru-paru kanan,
paru-paru kiri penyakit, penyakit kewanitaan dan kelenjar hormon.
 Jerawat
Refleksi dapat dilakukan pada daerah lambung, usus, hiperteroid, lever paru-paru kiri
dan paru-paru kanan.
 Gangguan Menopause
Refleksi dapat dilakukan dengan merangsang daerah refleksi yang terletak di pangkal
telunjuk juga di bagian banyak mimpi,menopause, lever, hiperteroid, limpa, rahim,
prostat, reproduksi dan kelenjar hormon perangsangan tersebut tidak hanya
meningkatkan sekresi hormon tapi sekaligus menenangkan pikiran.
 Gairah Seksual Menurun
Daerah refleksi yang efektif terletak dibagian rahim/prostat, lever, lambung, lelah,
kelelahan, anak ginjal kiri, anak ginjal kanan, ginjal kiri, ginjal kanan, kelenjar
hormon, buah zakar/indung telur kanan, buah zakar/indung telur kiri dan reproduksi
ada baiknya sekaligus merangsang meridian usus besar. Dengan demikian khasiat
yang diperoleh akan lebih baik.

13
 Penyakit Jantung
Daerah refleksi yang tepat terdapat pada denyut jantung tidak beraturan, debar-debar,
jantung bagian kanan dan cabang saluran pernapasan.
 Diabetes
Daerah refleksi yang efektif di sekitar pangkal ibu jari tangan kanan.Jika daerah
refleksi tersebut terasa sakit kemungkinan tubuh memang menderita
diabetes.Lakukan rangsangan pada darah refleksi pankreas, limpa, hiperteroid,
meridian limpa dan kelenjar hormon.
 Penyakit Lever
Area refleksi untuk penyakit lever yaitu lever, limpa, pembengkakan dan
penggumpalan, dan hati cemas, yang merupakan tempat refleksi untuk melacak
kelainan lever.Coba lakukan perangsangan pada titik tersebut.Bila tidak enak atau
sakit, itu pertanda terjadi gangguan pada lever lakukan terapi dengan tekun.
 Penyakit Ginjal
Terapi refleksi yang efektif untuk penyakit ginjal terletak di ginjal kiri dan
kanan.Titik-titik yang berkaitan dengan penyakit ginjal seperti anak ginjal kanan,
anak ginjal kiri kandung kemih dan rahim/prostatjuga baik dirangsang.Pengobatan
penyakit ginjal umumnya memakan waktu yang lama, maka terapi reaksi perlu
dilakukan dengan tekun.
 Luka Lambung Dan Luka Usus 12 Jari
Jika lambung dan usus sakit, sakitnya juga dapat dirasakan pada titik refleksi lamung
dan usus.Maka tekanlah titik tersebut.Selain itu rangsanglah area refleksi
Gastroptosia, usus 12 jari dan pankreas.Meridian usus besar dan meridian lambung
sebaiknya dirangsang sekaligus.Tapi jika terjadi pendarahan jangan lakukan terapi
refleksi, kecuali gejalanya telah ringan dan sembuh.
 Denyut Jantung Cepat Dan Nafas Pendek
Terapi refleksi dapat dilakukan dengan merangsang titik Bronkhus atau cabang
saluran pernapasan, paru-paru kanan, paru-paru kiri denyut jantung tidak beraturan
dan berdebar-debar. Untuk membantu perangsangan titik akupunktur dapat juga
dilakukan pada Zhongchong yang posisinya terletak disamping kuku jari tengah dan
He Gu.

14
 Gangguan Lambung dan Selera Makan Berkurang
Dapat dilakukan terapi refleksi untuk mengurangi sesak lambung dan menurunnya
nafsu makan.Daerah refleksi yang efektif untuk gangguan lambung duudenum atau
usus 12 jari, anak ginjal kanan dan anak ginjal kiri.
 Diare
Refleksi untuk penyakit diare dapat dilakukan dengan menekan daerah usus,
meridian usus kecil, meridian usus besar, lambung, radang kandung empedu,
meridian empedu, maag dan usus, dan zona reaksi pankreas. Rangsanglah bagian
tersebut selama beberapa menit dan gejalanya akan terkendali perlahan-lahan. Jika
terserang diare kronis perangsangan pada daerah refleksi dapat dilakukan setiap
hari.Selain itu penderita harus menjernihkan pikiran dan menghindari hal-hal yang
menyebabkan stress.
 Sulit Buang Air Besar
Daerah refleksi untuk konstipaso terletak di zona konstipasi yaitu pada bagian perut
bagian tengah, lambung, ginjal kanan, ginjal kiri, meridian usus kecil dan meridian
usus besar.
 Rasa Lelah Kronis
Daerah refleksi yang tepat adalah lever, lelah dan kelelahan, sebaiknya perangsangan
dilakukan pada kedua telapak tangan secara bergantian.Lakukan juga kombinasi
perangsangan pada zona refleksi lambung, kandung kemih, limpa dan tulang ruas
pinggang.
 Rabun Pada Usia Lanjut
Lakukan rangsangan pada daerah refleksi yang terletak di jari kelingking, mata kiri,
mata kanan, lever, ginjal kiri, ginjal kanan.
 Kegemukan (Obesitas)
Daerah refleksi yang efektif untuk kegemukan adalah lambung, tulang ruas pinggang
dan usus 12 jari.Sedangkan bagi wanita kegemukan yang telah menopause perlu
merangsang bagian banyak mimpi/ menopause.
 Menunda Penuaan Dan Meningkatkan Kesehatan
Daerah refleksi yang efektif terletak pada lever, anak ginjal kanan, anak ginjal kiri,
limpa dan rahim/prostat.

15
 Alergi
Terapi refleksi dapat dilakukan pada daerah anak ginjal kanan, anak ginjal kiri, limpa,
lever, paru-paru kanan, paru-paru kiri dan kelenjar hormon.
 Mengompol
Daerah refleksi yang efektif adalah titik mengompol yang terletak di jari kelingking,
kandung kemih, ginjal kiri, ginjal kanan, anak ginjal kiri, anak ginjal kanan.Bagi yang
kurang lancar buang air kecil dapat merangsang area kurang lancar buang air kecil
terletak di sebelah atau berseberangan dengan daerah mengompol.
 Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)
Terapi refleksi dapat dilakukan di area hiperteroid, tulang ruas leher tulang pinggang,
kelenjar hormon paru-paru kiri, dan kanan usus 12 jari. Kalau refleksi dilakukan
dengan tekun akan berkhasiat menormalkan sekresi hormon, sehingga keringat akan
kembali normal.

2.4 Indikasi
Refleksologi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi gangguan pada
saraf dan peredaran darah. Selain itu, refleksi juga berfungsi untuk :
1. Meningkatkan daya tahan individu
2. Mengurangi risiko tulang rapuh atau keropos
3. Menyeimbangkan tata letak badan
4. Melancarkan pergerakan
5. Menguatkan otot kaki
6. Mengurangi risiko kencing tidak lancar
7. Menguatkan tulang dan pinggul
8. Mengurangi risiko sakit sendi
9. Meredakan rasa letih
10. Menghindarkan risiko sembelit
11. Mengurangi masalah usus
12. Mengurangi masalah organ reproduksi.
13. Membantu mengatasi sakit kepala
14. Membantu mengatasi depresi
15. Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit
2.5 Kontra Indikasi

16
Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi kesehatan yang
tidak menimbulkan efek samping selama dilakukan secara baik dan sesuai
petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan cara dipijat
refleksi antara lain :
1. Matinya urat saraf akibat kecelakaan, benturan, stroke atau penyakit lainnya.
Pemijatan pada daerah refleksi tidak boleh dianjurkan sebab tidak akan memberikan
reaksi atau respon terhadap organ yang berhubungan dengan daerah refleksi.
2. Tumpulnya kepekaan urat saraf karena terlalu banyak minum obat kimia. Terlalu
sering dan banyak meminum obat kimia dapat membuat urat saraf menjadi tumpul
atau kurang peka, karena peran yang alami telah di gantikan atau dimatikan oleh obat
kimia tersebut.
3. Kanker yang terlalu parah karena telat ditangani.

2.6 Cara Kerja Pijat Refleksi


Teori dasar pijat refleksi adalah bahwa ada titik-titik refleks tertentu pada tangan dan
kaki yang "terkait" atau terkoneksi dengan organ-organ tertentu pada tubuh manusia.
Dengan menekan pada titik-titik refleksi tersebut, maka akan merangsang dan
meningkatkan aliran darah ke organ yang terkoneksi sehingga akan memberi efek positif
terhadap kesehatan organ yang berhubungan.
Konsep tersebut mirip dengan prinsip yang digunakan dalam akupuntur, hanya saja
pijat refleksi tidak menggunakan jarum, hanya penekanan dengan teknik tertentu.
Menurut prinsip-prinsip pengobatan Cina tradisional, pijat refleksi efektif untuk menjaga
dan meningkatkan kesehatan.

17
Bolehkah ibu hamil pijat refleksi?
Pada dasarnya ibu hamil melakukan pijat tidak apa-apa, akan tetapi harus dilakukan
dengan hati-hati. Yang perlu diingat adalah sebelum memutuskan untuk pijat sebaiknya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Pada terapi pijat refleksi, daerah
yang umumnya diberi perhatian adalah kaki. Jika sasarannya adalah kelenjar putuitari,
maka pemijatan akan dilakukan pada jempol kaki.
Pijat refleksi kemudian akan menghasilkan sinyal, atau impuls, melalui sistem saraf
tepi dan dikirim ke otak. Sinyal ini kemudian akan diteruskan ke berbagai organ sehingga
aliran darah menjadi lebih lancar. Aliran darah sangat penting perannya untuk memasok
oksigen dan nutrisi ke sel-sel organ, serta untuk membuang zat-zat sisa metabolisme.
Selama tiga bulan pertama kehamilan, hormon yang disebut Human Chorionic
Gonadothropin (HCG), diproduksi oleh janin dan dapat membuat seorang ibu hamil
merasa tidak nyaman.
Proses ini bisa membuat si ibu sangat tidak nyaman. Di saat-saat seperti itulah pijat
refleksi bisa sangat membantu. Terapi pijat refleksi tidak hanya aman, tetapi justru akan
menyeimbangkan produksi hormon dan sekaligus mengurangi rasa penat dan sakit
sehingga si ibu akan merasa lebih baik. Namun, walaupun pijat refleksi aman, sebagian
besar terapis tidak akan mempraktekkannya pada 13 minggu pertama kehamilan
pasiennya karena selama masa itu, ada resiko terjadi keguguran.

18
 Manfaat Pijat Refleksi Bagi Ibu Hamil
Manfaat utama pijat refleksi adalah untuk mengusir kelelahan dan ketegangan,
membantu relaksasi serta mengatasi rasa sakit dan gejala lainnya, serta dapat
melancarkan peredaran darah dan membantu memelihara organ dalam sehingga
menjadikan tubuh lebih terpelihara.
Adapun beberapa manfaat pijat refleksi pada ibu hamil :
1. Mengoptimalkan kesehatan ibu hamil. Pada trimester II kehamilan seringkali ibu
hamil mengalami keluhan kehamilan. Dengan melakukan terapi refleksiologi maka
dapat membantu ibu hamil dalam mengatur fungsi kelenjar tiroid, melancarkan
sirkulasi darah, mengatur metabolisme tubuh, memperkuat imunitas, memelihara
keseimbangan fungsi tubuh.
2. Mempersiapkan proses persalinan
3. Melancarklan peredaran darah sehingga memberikan relaksasi pada urat dan saraf
4. Melancarkan metabolisme tubuh. Pijat telapak kaki (refleksi) juga perlu
diperhatikan karena ada saraf-saraf yang berhubungan dengan rahim.

 Kerugian dan efek Samping bagi Ibu Hamil


Belum ada bukti bahwa pijat refleksi tidak aman untuk ibu hamil . Namun harap
diingat, memijat orang normal dan ibu hamil adalah sangat berbeda. sebaiknya
menggunakan jasa terapis berpengalaman yang khusus tersertifikasi untuk ibu hamil.
Terapis yang kurang berpengalaman mungkin saja akan menekan terlalu keras serta dapat
memperparah pembengkakan yang sudah dialami akibat kehamilan.

 Panduan Pijat Refleksi pada Ibu Hamil


1. Jangan pijat didaerah perut, pinggang, pinggul karena tiga bagian ini rentan
berkontak langsung dengan janin dan dapat memicu kontraksi
2. Jikat pijatan dirasa menimbulkan kontraksi apapun metode dan cara memijatnya
segera dihentikan.
3. Pijit sebaiknya dilakukan diusia 5 bulan keatas karena kondisi janin sudah jauh
lebih baik/kuat.

19
4. Pijit dilakukan dalam posisi ibu terlentang atau duduk dan pastikan kandungannya
tidak bermasalah.
5. Pastikan ibu mendapatkan jasa pijat oleh terapis/orang yang mengerti, terlatih, dan
berpengalaman dalam memijat ibu hamil.

 Tidak dianjurkan pada trimester pertama


Dalam tabloid Mom & Kidie, dr. Fakriantini Jaya Putri, SpOG dari Rumah Sakit
Zahira menjelaskan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukan perawatan tubuh, salah
satunya adalah terapi pijat (massage therapy). Namun, kegiatan refleksi atau pijat ini
tidak bisa dilakukan pada trimester awal karena saat itu masih sangat rentan untuk terjadi
keguguran. Terapi pijat lebih aman untuk dilakukan di atas trimester pertama, yaitu pada
usia kehamilan menginjak trimester dua akhir dan tiga.

 Perut, pinggang dan pinggul dilarang dipijat


Pemijatan tidak boleh dilakukan di sembarang area tubuh, seperti pada daerah
bagian perut, pinggang maupun pinggul. Sebab, bagian ini berhubungan langsung dengan
kandungan dan organ reproduksi, yang jika dipijat akan memicu kontraksi dan ditakutkan
bayi bisa lahir secara prematur.

 Posisi saat dipijat


Kondisi badan ibu hamil jelas berbeda dengan perempuan yang tidak hamil. Oleh
sebab itu, sebelum melakukan pemijatan pada ibu hamil, pastikan tempat pijat diatur
sedemikian rupa. Tambahkanlah bantal penyangga agar bumil nyaman dan rileks.

2.7 Evaluasi Hasil

Terapi pijat refleksi dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan seseorang


dan cocok untuk segala usia. Pada saat melakukan tindakan hanya dibutuhkan waktu
dalam beberapa menit saja. Kurang lebih 20-30 menit. Dalam pemijatan ini tidak
menggunakan alat khusus. Terapi ini akan dapat member manfaat maksimal bila
dilakukan oleh praktisi yang telah berpengalaman.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pijat refleksi adalah suatu cara pengobatan penyakit melalui titik pusat
urat syaraf yang bersangkutan (berhubungan) dengan organ-organ tubuh
tertentu. Dengan kata lain adalah penyembuhan penyakit melalui pijat urat
syaraf untuk memperlancar peredaran darah (Ruhito.F, Mahendra B : 2009).
Manfaat utama pijat refleksi adalah untuk mengusir kelelahan dan
ketegangan, membantu relaksasi serta mengatasi rasa sakit dan gejala lainnya,
serta dapat melancarkan peredaran darah dan membantu memelihara organ
dalam sehingga menjadikan tubuh lebih terpelihara.
Belum ada bukti bahwa pijat refleksi tidak aman untuk ibu hamil . Namun
harap diingat, memijat orang normal dan ibu hamil adalah sangat berbeda.
sebaiknya menggunakan jasa terapis berpengalaman yang khusus tersertifikasi
untuk ibu hamil.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komplementer

21
DAFTAR PUSTAKA

Gala. 2009. Refleksologi Kaki Jurus Sehat dengan Pijat Refleksi Secara Mandiri. Yogyakarta:
Image Press

Guytono A C dan Hall J E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Pamungkas, R. 2010. Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah

Purwanto, B. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika

Rahimsyah. 2014. Pijat Refleksi dan Ramuan Tradisional. Surabaya: Penerbit Serba Jaya
Suyoto. 2015. Pijat Refleksi. Jakarta: Penebar Plus

22

Anda mungkin juga menyukai