Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
KELOMPOK II
(P07120213015)
(P07120213021)
(P07120213024)
(P07120213028)
(P07120213029)
(P07120213030)
(P07120213033)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya yang telah diberikan penulis dapat menyelesaikan laporan kelompok
yang berjudul Laporan Pelaksanaan Terapi Bermain (Mewarnai Gambar) di
Ruang Kaswari RSUD Wangaya Tanggal 22 April 2016 dengan lancar dan tepat
waktu.
Penulisan makalah ini tidak semata-mata penulis selesaikan sendiri, tetapi
dalam proses penyelesaiannya penulis dibantu oleh beberapa pihak. Secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Ns. Ni Made Sumawati, S.Kep selaku Kepala Ruangan serta
Pembimbing Praktik di Ruang Kaswari RSUD Wangaya.
2. Ibu Dra. Putu Susy Natha Astina, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Dosen
Pembimbing Praktik Keperawatan V (Keperawatan Anak).
3. Semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini,
Penulis berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin, tetapi
suatu karya tidaklah
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyajian
makalah ini terdapat kekeliruan-kekeliruan. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek
perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak-anak menjadi lebih sehat,
sekaligus cerdas. Dengan bermain anak-anak bisa mengelola emosi, mengatasi
penolakan , dominasi serta terasah rasa empati (Adriana, 2011).
Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan
kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas
bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang
banyak dijual macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif dan
kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya tidak akan
berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak
dengan optimal. Dalam kondisi sakitpun aktivitas bermaian tetap perlu
dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi anak.Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal.
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat
dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit
pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah
sakit (Wong, 2009).
Anak-anak pada usia 4-5 tahun dapat memainkan sesuatu dengan
tangannya yaitu dengan mewarnai gambar yang bisa melatih kecerdasan otak
anak dan berpikir secara logis untuk menyelesaikan gambar yang bisa menjadi
sesuatu yang menarik seperi binatang atau orang.
Bermain ini menggunakan objek yang dapat melatih kemampuan
keterampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan terampil
dalam sebagai hal. Sifat permainan ini adalah sifat aktif dimana anak selalu
ingin mencoba kemampuan dalam keterampilan. Maka dari itu, kami
kelompok II ingin melakukan terapi mewarnai gambar pada anak dengan usia
4-6 tahun di Ruang Kaswari RSUD Wangaya.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, diharapkan
diharapkan anak dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas melalui
pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena
penyakit dan dirawat dirumah sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
a. Anak merasa tenang dan senang selama berada di ruang Kaswari
b. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
c. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
d. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
BAB II
PEMBAHASAN
a.
b.
Perkembangan Intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal
warna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain
pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Pada saat anak
bermain mobil-mobilan, kemudian bannya terlepas dan anak dapat
memperbaikinya maka ia telah belajar memecahkan masalahnya melalui
eksplorasi alat mainannya dan untuk mencapai kemampuan ini, anak
menggunakan daya pikir dan imajinasinya semaksimal mungkin. Semakin
sering anak melakukan eksplorasi seperti ini akan semakin terlatih
kemampuan intelektualnya.
c.
Perkembangan Social
Perkembangan social ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan
menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk
mengembangkan hubungan social dan belajar memecahkan masalah dari
hubungan tersebut. Pada saat melakukan aktivitas bermain, anak belajar
berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan bicara, dan belajar
tentang nilai social yang ada pada kelompoknya. Hal ini terjadi terutama
pada anak usia sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler
dan prasekolah adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas
sosialnya dilingkungan keluarga.
d.
Perkembangan Kreativitas
Berkreasi
adalah
mewujudkannya
kemampuan
kedalam
untuk
bentuk
objek
menciptakan
dan/atau
sesuatu
kegiatan
dan
yang
sehingga
temannya
menangis,
anak
akan
belajar
Perkembangan Moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari
orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan
mendapatkan kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga
dapat diterima di lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan
aturan-aturan kelompok yang ada dalam lingkungannya. Melalui kegiatan
bermain anak juga akan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan
mana yang benar dan mana yang salah, serta belajar bertanggung-jawab
atas segala tindakan yang telah dilakukannya. Misalnya, merebut mainan
teman merupakan perbuatan yang tidak baik dan membereskan alat
permainan
sesudah
bermain
adalah
membelajarkan
anak
untuk
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Analisis Situasi
Ruang Kaswari RSUD Wangaya merupakan ruang perawatan pasien khusus
anak-anak, dengan jumlah kamar sebanyak 4 dan kapasitas bed sebanyak 24,
kasus penyakit terbanyak adalah DHF (Dengue Hemoragik Fever), dan
penyakit lainnya ada seperti diare, demam thypoid, kejang demam.
B. Sasaran
1. Karakteristik / kriteria.
a. Anak dalam kondisi stabil, kesadaran compos mentis, kooperatif,
masih mampu beraktivitas, dan tidak beresiko.
b. Anak didampingi orang tua.
c. Usia anak 4-6 tahun.
2. Proses Seleksi
a. Pengkajian oleh mahasiswa.
b. Penggolongan berdasarkan usia.
c. Penyeleksian berdasarkan keadaan umum dan kemampuan melakukan
aktivitas.
3. Jumlah Klien : 5 orang
C. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari / Tanggal : Jumat, 22 April 2016
b. Waktu : 10.00 - 10.30 WITA
c. Tempat : Ruang Kaswari RSUD Wangaya
2. Tim Terapi Kelompok dan Perannya
a. Leader : Putu Pertiwi Rahayu
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK.
2) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai.
6
1
2
3
: Fasilitator
: Observer
5
: Leader
: Co-Leader
6
b. Media
1) Kertas gambar yang berisi gambaran-gambaran.
2) Pensil warna.
D. Pelaksanaan Kegiatan
No.
1
Terapis
Waktu
5 menit
Persiapan
a.
Menyiapkan ruangan.
b.
Menyiapkan alat-alat.
c.
Subjek terapi
Ruangan, alat, anak
dan
keluarga siap
keluarga
Proses :
a.
Leader
Menjawab
salam,
memperkenalkan
dengan
memperhatikan.
mengucapkan
salam,
memperkenalkan diri.
b.
diri,
4 menit
Leader
menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan 10 menit
Bermain
cara
antusias
permainan
mewarnai
bersama
dengan
gambar.
c.
Leader
memimpin permainan
bermain
diawali
anak
dengan 5 menit
Anak
mengungkapkan
Mengevaluas
i respon anak dan keluarga dan
memberikan hadiah.
Penutup (1 menit).
5 menit
mengucapkan salam.
E. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.
motorik
halus
dan
kreatifitas
anak
serta
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.Peralatan bermain yaitu kertas gambar sudah tersedia
b.
2. Evaluasi Proses
a.Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib
dan teratur
b.
3. Evaluasi Hasil
a.100 % anak merasa senang
b.
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak
bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak
mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual,
sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan
yang normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan
idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah
dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena
sakit dan di rawat di Rumah Sakit.
Pelaksanaan terapi bermain mewarnai gambar diikuti oleh 5 orang anak
yang berusia 4-6 tahun sudah terlaksana dengan baik. Anak-anak yang
mengikuti terapi bermain sangat kooperatif saat berlangsungnya permainan.
Tidak ada anak yang terlihat murung, sedih, ataupun menangis saat terapi
bermain berlangsung. Dan orangtua dari anak-anak yang mengikuti terapi
sangat antusias mendampingi anaknya yang sedang bermain walaupun hanya
di tempat tidur.
B. Saran
Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi
sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di
rawat di rumah sakit. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua
sehingga orang tua dapat menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2013. Konsep Bermain Pada Anak Yang Dirawat Di Rumah Sakit.
Available at repository.usu.ac.id. Diakses tanggal 17 April 2016.
Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, A. A. A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika
Muhammad, A. 2009. Panduan Praktis Menggambar dan Mewarnai Untuk Anak.
Yogyakarta: Powerbooks.
Ngastiyah. 2006. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Nursalam et al. .2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika
Regina, N. 2009. 120 Permainan Kreatif Untuk Menggali Kecerdasan Anak.
Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher.
Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Supartini, Y. 2006. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Suriadi dan Yuliani, R. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV
Sagung Seto
Wong, Donna L. 2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yogi, S. A. (2000). Coloring Book For 4 Year Old. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer (Kelompok Gramedia).