Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

DI RUANG KANAK-KANAK
RSUD BLAMBANGAN

KELOMPOK C

1. Chory Nur Fadilla (2019.04.011)


2. Dilla Ferdiniatasya (2019.04.020)
3. Herman Pitayadi (2019.04.028)
4. Ica Dwi Lestari (2019.04.032)
5. Jaka Nanda Sari (2019.04.037)
6. Ni Kadek Yuliastari (2019.04.049)
7. Nila Lita Laudia (2019.04.053)
8. Pipiet Mahendra (2019.04.056)

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2019
PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK

1. Pendahuluan
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis
oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta
kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan
untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami
dengan kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan
dengan lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.

2. Tujuan
1) Tujuan
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.

2) Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
4. Meningkatkan kreatifitas bermain.
5. Meningkatkan perilaku yang baik
TERAPI BERMAIN

1. Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang
tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan
membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang
bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara
sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Suhendi, 2001). Bermain merupakan suatu
aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan
diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar
anak dapat kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan
hasil akhir.

2. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan


1) 1 Bulan
- Visual : Lihat dengan jarak dekat, gantungkan benda yang terang dan
menyolok
- Auditori : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
- Taktil : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
- Kinetik : Mengayun,naik kereta dorong
2) 2-3 Bulan
- Visual : Buat ruangan menjadi tenang, gambar, cermin ditembok,
bawa bayi ke ruangan lain, letakkan bayi agar dapat
memandang disekitar
- Auditori : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
- Taktil : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan
lembut,gosok dengan lotion/bedak
- Kinetik : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air
3) 4-6 Bulan
- Visual : Bermain cermin,anak nonton TV, Beri mainan dengan
warna terang
- Auditori : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,
Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi
- Taktil : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
- Kinetik : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk
4) 6-9 Bulan
- Visual : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
- Auditori : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan
bagian tubuh, Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan
tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
- Taktil : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air
mengalir dan berenang
- Kinetik : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk
mengambilnya.
5) 9-12 Bulan
- Visual : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai
tempat, Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
- Auditori : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, Kenalkan
dengan suara binatang.
- Taktil : Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan
dingin,panas dan hangat.
- Kinetik : Beri mainan

6) Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


- Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
- Buku dengan gambar menarik
- Balon,cangkir dan sendok
- Boneka bayi
- Mainan yang dapat didorong dan ditarik
7) TODLER ( 2-3 TAHUN )

- Mulai berjalan,memanjat,lari
- Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
- Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
- Perhatiannya singkat
- Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
- Karakteristik bermain “Paralel Play”
- Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
- Senang musik/irama

8) Mainan Untuk Toddler


- Mainan yang dapat ditarik dan didorong
- Alat masak
- Malam,lilin
- Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat
dipukul, krayon,kertas.

9) PRE-SCHOOL
- Cross motor and fine motors
- Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
- Sangat energik dan imaginative
- Mulai terbentuk perkembangan moral
- Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
- Karakteristik bermain
- Assosiative play
- Dramatic play
- Skill play
- Laki-laki aktif bermain di luar
- Perempuan didalam rumah

10) Mainan untuk Pre-school


- Peralatan rumah tangga
- Sepeda roda Tiga
- Papan tulis/kapur
- Lilin,boneka,kertas
- Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

11) USIA SEKOLAH


- Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
- Dapat belajar dengan aturan kelompok
- Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
- Karakteristik “Cooperative Play”
- Laki-laki : Mechanical
- Perrempuan : Mother Role

12) Mainan untuk Usia Sekolah


- 6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk
melukis,mencatat,sepeda.

- 8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu,
olah raga bersama, sepeda, sepatu roda.

3. Fungsi Terapi Bermain


Anak dapat melangsungkan perkembangannya

1) Perkembangan Sensori Motorik


Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek
tertentu,misalnya meraih pensil.

2) Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)

3) Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun
balok.

4) Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
mempelajari belajar dalam kelompok.

5) Kesadaran Diri(Self Awareness)


Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah
laku terhadap orang lain.

6) Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman
menyesuaikan dengan aturan kelompok.

Contoh : dapat menerapkan kejujuran.

7) Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan
yang tidak enak misalnya : marah,takut,benci.
8) Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain
peran.

4. Kesimpulan Terapi Bermain


Ruang Kanak-kanak Di RSUD Blambangan merupakan bangsal
perawatan anak, dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia
anak yang masih dalam masa pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian
besar anak yang dirawat mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat
tindakan medis yang dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal,
sehingga anak menangis atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam
kondisi seperti ini anak membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk
permainan dimana anak bisa mewarnai setiap gambar yang diberikan,
memberikan warna pada gambar sesuai dengan keinginan atau kesukaan
anak yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai