Keperawatan anak
OLEH : KELOMPOK 1
CI AKADEMIK CI KLINIK
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif
terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu:
1. Melatih koordinasi mata dan tangan
2. Bekembang kognitifnya
3. Anak dapat menyusun donat warna-warni
4. Dapat bersosiaisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan
5. Mengalihkan pemusatan pikiran atau perhatian anak yang selalu tertuju
pada dirinya agar anak senang
6. Menunjang unsur psikologis fisik/ sosial komunikasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Konsep Lego
1. Pengertian Lego
Lego merupakan sejenis permainan bongkah plastik yang terkenal di kalangan
anak-anak. bongkah-bongkah ini serta kepingan lain dapat disusun menjadi model apa
saja, seperti mobil, kereta api, bangunan, kota, patung, pesawat terbang, robot, dan lain-
lain. Permainan lego biasanya sudah dikenalkan oleh orang tua kepada anakanaknya
sejak balita. Permainan ini popular karna dapat menumbuhkan kreativitas anak-anak
dalam mebuat sesuatu. Bermain lego yang dilakukan bersama antara orang tua dan anak
akan menyatukan ide bersama. 24 Lego merupakan sejenis mainan bongkar pasang
yang biasanya terbuat dari plastik kecil, yang biasanya cukup terkenal di kalangan anak-
anak. kepingan-kepingan lego bisa disusun menjadi model apa saja, seperti rumah,
mobil, kreta api, kota patung, kapal, pesawat, robot dan lain-lain. Perminan ini hampir
sama seperti building block biasanya sangat mengkhususkan namun lebih varian. Kalau
building block, biasanya hanya mengkhusukan pada satu bangunan berupa rumah saja,
namun untuk lego banyak objek yang ditirukan
2. Aturan Bermain
Ketika melakukan aktifitas permainan, diperlukan adanya aturan dalam bermain
untuk anak. latif (2013: 128) membagi aturan bermain sebagai berikut:
a. Lego untuk membangun
b. Membangun lego di atas alas
c. Mengambil lego secukupnya
d. Start – finish lancar
Berdasarkan aturan bermain tersebut diharapkan anak dapat mengikuti aturan yang telah
ditentukan, agar anak tertib dalam bermain balok
Menurut Afriani (2004), adapun beberapa manfaat yang bisa diambil dari bermain
lego adalah sebagai berikut :
1) Mengenal bentuk dan warna
2) Melatih kemampuan motorik halus
3) Merangsang kreatifitas
4) Meningkatkan daya konsentrasi
5) Melatih kesabaran
3. Cara Bermain dengan Lego
Cara bermain lego tidaklah sulit, sama seperti konsep permainan bongkar
pasang lainnya. Jika sang anak masih kesulitan memainkannya, anda dapat
memberikan contoh untuknya. Setelah itu, mintalah iya untuk memasangnya
sendiri sesuai dengan kreativitasnya.30 Yang di butuhkan dalam permainan lego
adalah kreativitas anak. sebab anak bebas menyusun lego tersebut berdasarkan
daya imajinasinya.
APE lego ini sudah dikenal banyak orang dengan berbagai macam model
yang menarik. Cara bermainnya hampir sama dengan bongkar pasang balok hal
inilah yang membutuhkan kesabaran dan imajinasi dari pemakai permainan ini.
Karena tingkat kesulitannya yang lumayan maka permainan ini secara tidak
langsung dapat mengasah kreativitas anak dan dapat mengacu daya pikir otak
anak.
4. Manfaat
Manfaat Lego Sama halnya dengan permainan bulding block, permainan
lego membutuhkan kreativitas, logika, dan analisis dari pemainnya. Tidak hanya
itu menyusun lego ternyata juga banyak manfaatnya, antara lain dapat
menyatukan ide bersama apabila permainan dilakukan bersama-sama. Selain itu,
bermain lego dimulai dengan suatu proses yang sistematis, mulai dari visi
(bangunan apa yang dikehendaki), strategi (bagaimana cara membangunnya agar
kuat dan kokoh), sampai art (seni dan keindahannya). Meski permainan lego
banyak sekali manfaatnya bagi anak, namun yang pasti otak kirilah yang
berperan dalam permainan, karena permainan ini berkaitan dalam menyusun.
Sebagaiman kita ketahui, kemampuan logika, analisis, dan menyusun merupakan
fungsi dari otak kiri. Dengan demikian, kemampuan otak kiri anak akan terasah
melalui permainan ini
BAB III
SAP TERAPI BERMAIN LEGO PADA USIA ANAK (1-3 TAHUN)
H. ATURAN BERMAIN
1) Anak dikumpulkan dalam beberapa lingkaran.
2) Masing-masing anak fokus terhadap lego atau permainan yang ada di
hadapannya.
3) Memberikan kesempatan anak untuk bermain lego yang ada.
4) Anak tidak boleh berebut mainan.Masing-masing anak akan diberikan lego
tuntuk belajar berinteraksi.
I. PENGORGANISASIAN
Jumlah Leader 1 orang, Co-leader 1 orang, Fasilitator 4 orang dan 1 observer orang
dengan susunan sebagai berikut:
1) Leader : Imelda Kemalis
2) Moderator : Helveni Rusmita
3) Observer : M.ilham
4) Fasilitator : Desi Ilhafi
Leni Agus
Asteria Dwi Fani
Febri Mike Wijaya
J. DESKRIPSI TUGAS
1. Moderator
1) Membuka acara
2) Mengarahkan proses kegiatan pada anak.
3) Menjelaskan aturan bermain pada anak.
4) Mengevaluasi perasaan setelah bermain
2. Leader
Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
3. Fasilitator
1) Sebagai pemandu jalannya acara.
2) Sebagai tempat bertanya leader dan co-leader tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
3) Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.
4. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara.
2) Memberi penilaian.
3) Memberi saran dan kritik setelah acara selesai.
4) Mengevaluasi dan umpan balik kepada moderator dan leader
K. SETTING TEMPAT
: Leader
: moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta terapi bermain
: Orang tua peserta
L. SUSUNAN KEGIATAN
M. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur yang diharapkan
1) Alat-alat yang digunakan lengkap.
2) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana.
2. Evaluasi proses yang diharapkan
1) Terapi dapat berjalan dengan lancar.
2) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik.
3) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi.
4) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya.
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
1) Diharapkan anak dan keluarga dapat menyampaikan peasaan setelah
melakukan kegiatan
2) Anak menyatakan rasa senangnya
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian .(2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta :
Salemba Medika
Hidayat,AzizAlimul .(2005).PengantarIlmuKeperawatanAnak1.Jakarta:
SalembaMedika
Anggani Sudono. (2000). Sember belajar dan alat permainan. Jakarta: Grasindo
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.