Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TERAPI BERMAIN ANAK USIA INFANT

“TERAPI BERMAIN ANAK USIA INFANT”

Disusun oleh :

1. Rizky Nugroho 202113101


2. Rustatar HIW 202113103
3. Suma Yuda R 202113113
4. Saham Sahri 202113128

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2022/2023
A. Pengertian Terapi Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan
ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri
untuk berperan dan berprilaku dewasa (Azis Halimul Hidayat, 2005).
Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah selain
berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (cit Martin, 2008), Terapi
bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting. Melalui bermain akan
semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak, kemampuan
kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi
percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2008).
B. Fungsi Terapi Bermain
1. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan
pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan
alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan rangsangan taktil,audio dan visual
melalui rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat. Hal tersebut
dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka
anak di kemudian hari kemampuan visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat
mengenal sesuatu yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi
dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran di kemudian hari
anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.
2. Membantu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat pada
saat anak bermain, maka anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan bahasa
anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal, mampu
membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran
dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan,sehingga fungsi bermain
pada model demikian akan meningkatkan perkembangan kognitif selanjutnya.
3. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana pada usia bayi
anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada
teman yang dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan
sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian
bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang guru, jadi seorang
anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-lain, kemudian pada usia
prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan teman sebaya sehingga harapan anak
mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang
4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai belajar
menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan
digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan
ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
5. Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk ekplorasi tubuh dan
merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang merupakan bagian dari individu yang
saling berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku, membandingkan dengan
perilaku orang lain. f. Mempunyai Nilai Terapeutik Bermain dapat menjadikan diri anak
lebih senang dan nyaman sehingga adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan,
mengingat bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.
6. Mempunyai Nilai Moral
Pada Anak Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini
dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di rumah, di
sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya, dan juga ada beberapa permainan yang
memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak boleh dilanggar

C. Manfaat Terapi Bermain


Manfaat yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

D. Klasifikasi Kebutuhan Bermain


a. Berdasarkan isi permainan
(Social affective play)
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari
hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain.permainan yang
biasa dilakukan adalah “ciluk ba” berbicara sambil tersenyum/tertawa, atau sekedar
memberikan tangan pada bayi dan menggenggamnya tetapi dengan diiringi berbicara
sambil tersenyum dan tertawa.
b. Berdasarkan karakter sosial
(Onlooker play)
Pada jenis permainan ini anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan, jadi, anak tersebut bersifat pasif,
tetapi ada proses pengamatan terhadap permainan yang sedang dilakukan temanya.
c. Berdasarkan kelompok usia anak
1) Bayi usia 0-3 bulan
Seperti yang disinggung pada uraian sebelumnya karakteristik khas permainan bagi
usia bayi adalah adanya interaksi social yang menyenangkan antara bayi dan orang
tua dan atau orang dewasa sekitarnya. Selain itu, perasaan senang juga menjadi ciri
khas dan permainan untuk bayi usia ini. Alat permainan yang biasa digunakan
misalnya mainan gantung yang berwarna terang dan bunyi music yang menarik.
2) Bayi usia 4-6 bulan
Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan permainan seperti mengajak bayi
menonton TV, member mainan yang mudah dipeganggnya dan berwarna terang, serta
dapat pula dengan cara memberi cermin dan meletakkan bayi di depannya sehingga
memungkinkan bayi dapat melihat bayangan di cermin.Stimulasi pendengaran dapat
dilakukan dengan cara selalu membiasakan memanggil namaya. Untuk stimulasi
taktil berikan mainan yang dapat digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat
memandikan biar bayi bermain air di dalam bak mandi.
3) Bayi usia 7-9 bulan
Untuk stimulasi penglihatan dapat dilakukan dengan memberikan mainan yang
berwarna terang atau berikan kepadanya kertas dan alat tulis biarkan ia mencoret-
coret sesuai keinginannya.
E. Contoh Terapi Permainan Sederhana Yang Bisa Dilakukan Untuk Bayi :
1) Panggil namanya dari sisi kiri dan kanan dengan lembut. Berbagai macam respon yang
anda dapat, ada yang melirik ada yang berusaha menoleh, ada yang tersenyum manis.
Permainan ini berguna untuk melatih daya dengar mereka dan menstimulus otak mereka.
2) Menyanyi dengan suara lembut. Tidak usah malu bila anda tidak dapat menyanyi dengan
bagus atau suara anda sumbang, bagi seorang bayi suara musik yang didengar merupakan
satu sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapatkan dari orangtua.
3) Menggendong, mengajaknya jalan dan membelai. Dalam gendongan anda seorang bayi
akan merasakan rasa aman dan dengan belaian lembut kebutuhan emosinya akan kasih
sayang sedang anda berikan saat ini.
4) Ci luk ba atau permainan sembunyikan wajah dan tampakkan wajah anda dengan tangan.
Permainan ini akan memberikan pengertian bagi bayi anda, kalau ia tidak bisa melihat
sebuah benda bila tertutup sesuatu. Selain menutup wajah dengan tangan, cobalah dengan
sapu tangan dan biarkan si kecil yang membukanya.
Perkembangan otak bayi bisa dibantu dengan alat-alat bermain, bisa dikatakan sebagai media
untuk merangsang otak kanan dan kiri. Kita dapat memilih permainan bayi yang dapat
merangsang perkembangan otak bayi sesuai dengan perkembangan anak pada usia 6 bulan.

Mainan untuk bayi usia 6 bulan yang sangat popular yaitu mainan untuk mencari,
mendengarkan, melihat, mengisap jari, dan menirukan.

Adapun mainan untuk bayi usia 6 bulan dengan memilih permainan yang mendidik yang
dapat membantu perkembangan otak bayi diantaranya:

1) Pilih permainan yang berwarna-warni


Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda. Disaat ini mereka
senang melihat benda-benda yang berwarna-warni degan bentuk yang beraneka ragam
2) Mengajak ngobrol
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi dalam
mengolah kata.
3) Mengajak bercanda dengan gerakan.
Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan kemampuan
motoriknya.
4) Melempar-lempar benda
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan ini membantu
mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan motorik halus, dan keterampilan
mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
5) Bernyanyi dan menari
Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat menyukai
musik.
6) Menyembunyikan mainan
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa ingin tahu, yang
sangat penting baginya untuk belajar.
7) Memberikan mainan yang berbunyi
permainan ini untuk merangsang otak bayi. Permainan merupakan awal dari
perkembangan anak, maka sebagai orangtua harus bisa memilih permainan yang
mendidik bayi kita supaya dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa
mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya

F. Ciri alat permainan untuk bayi usia 0-12 bulan


Tujuan :
a. Melatih reflek - reflek (untuk anak berusia 1 bulan) misalnya menghisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dengan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dengan telinga.
d. Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang

Alat permainan yang dianjurkan:


a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
e. Alat permainan berupa giring-giring

Anda mungkin juga menyukai