Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN TERAPI BERMAIN

STASE KEPERAWATAN ANAK

LIZA

Nomor Induk Mahasiswa : 215140008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

2021/2022
TERAPI BERMAIN

A.   Konsep Dasar Bermain

1. Pengertian

Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak


baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak
mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang
mudah berteman, kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain( Soetjiningsih, 2004).

Bermain juga merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk


kesenangan yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung kepada
usia tetapi tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh.

Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah
satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat
dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan
suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting
untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).

2. Keuntungan terapi bermain

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:

a. Membuang ekstra energi.


b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.
e. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Fungsi bermain

Menurut Suherman (2000), fungsi bermain diantaranya yaitu:

(1) Perkembangan sensoris-motorik


Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik merupakan
komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat
penting untuk perkembangan fungsi otot.
(2) Perkembangan intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenai
warna, bentuk, ukuran, tekstur, dan membedakan objek. Pada saat
bermain pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah.
(3) Perkembangan social
Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan
lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan
menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk
mengembangkan hubungan social damn belajar memecahkan masalah
dari hubunga tersebut.
(4) Perkembangan kreativitas
Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan
mewujudkannya ke dalam bentuk objek dan atau kegiatan yang
dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan mencoba
untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan membongkar dan
memasang satu alat permainan akan merangsang kreativitasnya untuk
semakin berkembang.
(5) Perkembangan kesadaran diri
Melalui bermain, anak akan mengembangkan kemampuannya dalam
mengatur tingkah laku.
(6) Perkembangan moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari
orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan
mendapat kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga
dapat diterima di lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan
aturan-aturan kelompok yang ada dalam lingkungannya.
(7) Bermain sebagai terapi
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas,
sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada di
lingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan.
4.      Katagori bermain
a. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium,
meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
2) Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-
rumahan.
3) Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
4) Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan 
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,
menonton televisi dsb.

5.      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivits bermain


a. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
b. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
c. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
d. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.
e. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
B.  Konsep Dasar Alat Permainan Edukatif (Ape)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle,
boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak
pasir, bola, tali, dll.
C.  Karakteristik Permainan Sesuai Dengan Tumbuh Kembangnya
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak
mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,
kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil
berwarna.
3. Usia 25 – 36  bulan
Tujuannya adalah ;
1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3) Melatih motorik halus dan kasar.
4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
5) Melatih kerjasama mata dan tangan.
6) Melatih daya imajinansi.
7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1)      Alat-alat untuk menggambar.
2)      Lilin yang dapat dibentuk
3)      Pasel (puzzel) sederhana.
4)      Manik-manik ukuran besar.
5)      Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
6)      Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah  :
1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
5) Membedakan benda dengan permukaan.
6) Menumbuhkan sportivitas.
7) Mengembangkan kepercayaan diri.
8) Mengembangkan kreativitas.
9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
2. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1. Alat olah raga.
2. Alat masak
3. Alat menghitung
4. Sepeda roda tiga
5. Benda berbagai macam ukuran.
6. Boneka tangan.
7. Mobil.
8. Kapal terbang.
9. Kapal laut dsb
Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1)      Pada anak laki-laki : mekanik.
2)      Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)


Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang,
hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

Anda mungkin juga menyukai