Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

MENYANYI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6) TAHUN

OLEH:
1. I Putu Ari Wira Santika
2. Raden Wirahadi Darmawangsa
3. Indry Sawitri
4. Sri Murniati Burhan

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau
memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan
imajinasi pada anak (Anggraini, 2004).
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional, dan social dan bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkata-kata
(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan,
melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak
serta suara (Wong, 2003).
Bagi anak, bermain sama dengan bekerja, bermain merupakan
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Melalui bermain
anak tidak hanya menstimulasi otot-ototnya, tetapi lebih dari
itu, perasaannya dan pikirannya. Melalui bermain mereka
mendapatkan pengalaman hidup yang nyata, termasuk menemukan
kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya dan cara
penyelesaian terhadap suatu masalah (Soetjiningsih, 1995).
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui
bermain anak akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta
berhubungan dengan orang lain. Dengan bermain anak akan menemukan
kekuatan dan kelemahannya sendiri, minat dan cara menyelesaikan
masalah dalam permainan. Bermain merupakan unsur yang penting
bagi anak untuk perkembangan fisik, mental, sosial dan emosional.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak
di rawat di rumah sakit maupun anak dalam kondisi sehat,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan
dengan kondisi anak. Tujuan bermain pada prinsipnya adalah agar
dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal, mengembangkan kreativitas anak, dan anak dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress (Wong, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti permainan bernyanyi anak dapat
mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-
idenya, pengembangan kreatifitas, kemampuan memecahkan masalah
dan dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres.
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan kebebasan dalam bereksplorasi
b. Mengembangkan kreativitas
c. Meningkatkankan koordinasi motorik halus
d. Mengembangkan kemandirian dan keyakinan diri
e. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. KONSEP BERMAIN
A. Definisi Bermain
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Erlita, 2006).
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak
yang dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk
belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk
meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.
B. Fungsi Bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-
motorik, perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas,
kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.
1. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar
yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk
perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan
manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta
mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan
masalah dan hubungan sulit.
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal
kemampuan dengan mencoba peran-peran baru dan mengetahui
dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.
6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan
moral dan etika belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah serta belajar bertanggung jawab atas
segala tindakan yang telah dilakukan.
7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui
kesenangannya bermain.
C. Tujuan Bermain
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada saat sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta
ide-idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah
dan dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
1. Tahap perkembangan
2. Jenis kelamin anak
3. Status kesehatan anak
4. Lingkungan yang tidak mendukung
5. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan
anak
E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain
1. Perlu energi ekstra
2. Waktu yang cukup
3. Alat permainan
4. Ruang untuk bermain
5. Pengetahuan cara bermain
6. Teman bermain
F. Klasifikasi Bermain
Berdasarkan isi permainan :
1. Sosial Affective Play
2. Sense of Pleasure Play
3. Skill Play
4. Games atau Permainan
5. Unoccupied Behaviour
6. Dramatic Play
G. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Pre-school
1. Perkembangan Biologi
a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7
kg (5 tahun).
b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih :
Umur(dalam tahun) x 2 + 8
d. Perkembangan motorik kasar
1) Usia 3 tahun
a) Pakai dan ganti baju sendiri
b) Berjalan mundur
c) Naik turun tangga berganti-ganti kaki
d) Berdiri sesaat dengan 1 kaki
2) Usia 4 tahun
a) Melompat dengan satu kaki
b) Memanjat dan melompat
c) Melempar bola cukup banyak
d) Naik tangga dengan lancer
3) Usia 5 tahun
a) Melompat-lompat dengan 1 kaki
b) Berlari tanpa kesulitan
c) Bermain lompat tali
d) Mainan tangkap
e) Naik turun tangga dengan lancer
4) Usia 6 tahun
a) Berlari dengan baik
b) Berlari dan bermain secara bersamaan
c) Naik sepeda
d) Menggambar orang lengkap
e) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada
gambar
e. Perkembangan motorik halus
1) Usia 3 tahun
a) Memasang manik-manik besar
b) Melukis tanda silang dan bulat
c) Membuka kancing depan dan samping
d) Menyusun 10 balok tanpa jatuh
2) Usia 4 tahun
a) Menggunting gambar sederhana
b) Menggambar bujur sangkar
3) Usia 5 tahun
a) Memukul kepala paku dengan palu
b) Mengikat tali sepatu
c) Dapat menulis beberapa huruf alphabet
4) Usia 6 tahun
Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
2. Perkembangan Kognitif
a. Fase prekonseptual
1) Memory span increase
2) Centre on one aspect of situation
3) Classify object according to one characteristic
b. Fase intuitive
1) Attention span increase
2) Classify object in terms of their use
3) Egosentric interpretation of events
4) Irreversible thought
3. Perkembangan Moral
a. Orientasi pda hukum dan kepatuhan
b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya
4. Perkembangan Bahasa
a. Usia 3 tahun
1) Banyak bertanya
2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang
3) Menggunakan bahasa telegravis
4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
5) Menghilangkan w dari pembicaraan
6) Pembedaharaan kata 900 kata
7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
b. Usia 4 tahun
1) Perbendaharaan kata 1500 kata
2) Menghitung 1 s/d 3
3) Menceritakan cerita jantung
c. Usia 5 tahun
1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata,
dengan semua bagian bicara.Menyebutkan empat atau
lebih warna
3) Mengetahui nama-nama hari.
H. Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 3 – 6 Tahun
1. Dramatic Play
Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain
Contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.
2. Skill Play
Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak
khususnya motorik kasar dan halus. Contoh : Bermain
bongkar pasang.
3. Assosiative Play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu
anak dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak
ada pemimpin yang memimpin permainan dan tujuan yang tidak
jelas. Contoh: anak-anak bernyanyi sesuai selera masing-
masing.
4. Cooperative Play
Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi
tujuan dan pimpinan permainan jelas. Contoh : anak-anak
bernyanyi bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin.

II. KONSEP DASAR BERNYANYI


A. Pengertian
Bernyanyi adalah suatu kegiatan yang sangat disukai oleh
anak–anak. Secara umum bernyanyi bagi anak lebih berfungsi
sebagai aktifitas bermain dari pada aktifitas pembelajaran
atau penyampaian pesan (Rasyid, 2010).
B. Bentuk Bernyanyi
Menurut Rasyid (2010) bentuk-bentuk bernyanyi yaitu:
a. Bernyanyi Pasif

Bernyanyi pasif adalah anak hanya mendengarkan suara

nyanyian dan musik dengan menikmatinya tanpa terlihat

secara langsung dalam kegiatan nyanyian.

b. Benyanyi Aktif

Bernyanyi aktif adalah anak melakukan secara langsung

kegiatan menyanyi, baik melakukan sendiri, mengikuti atau

bersama–sama.
C. Manfaat Bernyanyi Bagi Anak
Menurut Rasyid (2010) manfaat bernyanyi adalah:
a. Mendengar dan menikmati nyanyian.

Yang dikatakan dengan kemampuan mendengar adalah

sebuah kemampuan yang esensial atau utama. Musik

mengkomunikasikan pesan. Pesan akan diterima dengan baik

apabila pesan dapat didengar, ditangkap, dan dirasakan

dengan baik.

b. Mengalami rasa senang ketika bernyanyi bersama-sama.

Bernyanyi dapat membuat hati seorang anak menjadi

berbunga–bunga, merasa senang dan tidak membebaninya. Kita

dapat melakukannya pada seorang anak dengan mengajaknya

untuk menyanyikan lagu–lagu secara bersama–sama. Sebab

dengan kebersamaan itu seorang anak akan lebih leluasa

mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya.

c. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan suasana hati.

Bernyanyi membantu anak mengungkapkan seluruh isi

pikirannya menurut apa yang diyakininyan. Ungkapan atau

ekspresi pikiran yang merupakan gambaran suasana hati

seorang anak akan lebih bermakna bila terus menerus

mewarnai hidupnya dengan musik.

d. Belajar mengendalikan suara.

Kesinian bermusik (mencakup menyanyi dan

mengendalikan suara) merupakan sebuah sebuah tuntutan bagi

orang tua untuk diperkenalkan kepada si buah hati sejak

dini, sehingga anak bias berkembang dengan baik, optimis

dalam manghadapi hidup, dan tidak kaku seperti robot dalam

bersikap. Sebab dalam musik anak diajak untuk bersentuhan

dengan gerak, warna, dan irama.


e. Mengeksplorasi rasa dalam diri.

Bernyanyi dapat membantu mengekspresikan perasaan

dalam diri anak dan meningkatkan rasa percaya diri anak.

f. Kemampuan memperagakan.

Bernyanyi tanpa iringan musik akan mengasah kemampuan

anak untuk memperagakan sesuai dengan bentuk ekspresi dari

diri anak.

g. Kemampuan berkreativitas.

Kemampuan berkreativitas adalah kemampuan mengolah

isi, pesan musik, atau nyanyian dengan perbuatan yang

bersifat kreatif.

h. Memperkenalkan pemahaman sisi kemanusiaan.

Bagi seorang anak mengenal musik atau lagu dapat

membentuk jiwa anak yang akan berlanjut untuk memiliki

rasa empati, peduli, dan kelembutan.

i. Kepekaan rasa.

Melatih kepekaan anak terhadap banyak kehidupan di

lingkungan keluarga atau lingkungan luar, anak bisa lebih

cerdas dalam menentukan dan mengungkapkan sesuatu yang

menarik dalam dirinya.

j. Konsentrasi yang terarah.

Melalui kegiatan bernyanyi diharapkan seorang anak

dapat berlatih untuk konsentrasi. Memiliki logika yang

beralasan, sebab dengan mengendalikan suara seorang anak

akan belajar hati-hati untuk memperhatikan secara saksama

tinggi rendahnya suara yang dikeluarkan dalam tempo waktu

tertentu.
k. Menanamkan kreativitas.

Dalam bermusik (bernyanyi) kita dapat menanamkan jiwa

kreatif dan produktif pada anak. Apabila anak sudah pandai

(minimal bisa melagukan nyanyian) sudah tentu dia ingin

menguasai lebih banyak lagi jenis lagu, seperti lagu pop,

rok, dangdut, atau lainnya.

l. Menambah perbendaharaan kata.

Menyanyikan sebuah lagu dalam kegiatan belajar bahasa

dapat meningkatkan penguasaan kata–kata atau menambah

perbendaharaan kata, dapat memaknai kata, dapat

mengekspresi kata-kata, dan dapat meningkatkan pemahaman

akan nilai–nilai perasaan. Jika anak menyanyikan lagu

secara tidak sadar anak belajar :

1) Membedakan bunyi huruf, kata, dan kalimat

2) Melafalkan huruf, kata, dan kalimat dengan jelas

3) Mengingat huruf, kata, dan kalimat.

m. Dapat menyehatkan.

Menyanyi dapat membuat psikis lebih kondusif, tenang,

dan cemerlang. Karena disaat bernyanyi akan membuat anak

merasa senang dan terhibur, melatih kepekaan pendengaran,

keteraturan bernafas, serta melenturkan organ-organ

bicara.

n. Bisa mengontrol perkembangan.

Kegiatan bernyanyi adalah salah satu bentuk kegiatan

bagi kita untuk bisa mengontrol dan mengamati perkembangan

anak, seperti perkembangan verbal, pendengaran, daya

tangkap, motorik, peniruan, dan sebagainya. Bernyanyi

dapat meningkatkan perkembangan bahasa pada anak – anak


secara bertahap berubah dari melakukan ekspresi suara saja

kemudian menggunakan ekspresi. Dari yang hanya

berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, dan isyarat

untuk menunjukan kemauannya, berkembang menjadi

berkomunikasi melalui ujaran yang tepat dan jelas. Anak

prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan keterampilan

bicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain.

Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara

antara lain dengan bertanya, melakukan dialog, dan

bernyanyi.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari, tanggal : Jumat, 08 November 2019
Waktu : 10:00 WIB
Tempat : Di ruang bermain 7.B

B. Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 3 – 6 Tahun


1. Pengorganisasian
a. Leader : Sri Murniati Burhan
Tugas :
 Memimpin jalannya terapi bermain
 Membuka dan menutup acara terapi bermain
 memperkenalkan nama-nama mahasiswa
 Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain
sebelum kegiatan dimulai.
 Menjelaskan aturan permainan.
b. Co-Leader : Indry Sawitri
Tugas :
 Mendampingi leader
 Membacakan tata tertib dan program antisipasi.
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktivitas peserta
 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari
perencanaan yang telah dibuat
 Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami
blocking dalam proses terapi
c. Observer : Raden Wirahadi Darmawangsa
Tugas :
 Mengevaluasi jalannya kegiatan
 Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal
peserta selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format
yang tersedia)
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutupan.
 Mencatat semua proses yang terjadi dan melaporkannya
d. Fasilitator : I Putu Ari Wira Santika
Tugas :
 Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan
 Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
 Sebagai Role Model selama kegiatan

C. Langkah-langkah
a. Persiapan
(1). Membuat kontrak dengan anak

(2). Mempersiapkan 3 lagu sesuai umur anak :

- Naik kepuncak gunung

- Balonku ada lima

- Bangun tidur

b. Orientasi

(1). Salam terapeutik

Salam dari perawat kepada anak

(2). Evaluasi atau validasi

Menanyakan perasaan anak saat ini

(3). Kontrak

(a) menjelaskan tujuan kegiatan

(b) menjelaskan aturan mainnya

 Jika ada anak yang ingin meninggalkan ruangan harus

minta izin kepada perawat

 Lama kegiatan 30 menit

 Setiap anak mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


c. Tahap kerja

(1) Perawat membagikan papan nama untuk masing-masing anak

agar memudahkan perawat untuk melakukan observasi

(2) Perawat meminta masing-masing anak duduk yang rapi.

(3) Perawat mendemonstrasikan atau menyanyikan lagu yang sudah

ditentukan, yang pertama dinyanyikan yaitu lagu “Naik Ke

Puncak Gunung” sedangkan anak mendengarkan lagu yang

dinyanyikan, kemudian menyanyi bersama sambil bertepuk

tangan.

(4) Selanjutnya anak diminta untuk menyanyikan lagu berikutnya

yaitu lagu “Balonku Ada Lima“ sedangkan anak mendengarkan.

Kemudian anak bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan.

(5) Selanjutnya anak diminta lagi untuk menyanyikan lagu

berikutnya yaitu lagu “Bangun Tidur“ sedangkan anak

mendengarkan. Kemudian anak bernyanyi bersama sambil

bertepuk tangan.

(6) Perawat memberikan reinforcement positif dengan memuji

kemampuan anak menyanyi dengan mengajak semua anak

bertepuk tangan dan menanyakan perasaan anak serta

memberikan motivasi untuk kemandirian anak bernyanyi di

rumah.

d. Tahap terminasi

(1) Evaluasi

(a) Perawat menanyakan perasaan anak setelah mengikuti

terapi bernyanyi

(b) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan anak


(2) Tindak lanjut

Perawat memotivasi anak untuk sering bernyanyi di rumah

sakit agar anak selalu merasa ceria dan gembira.

D. Sasaran
Sasaran pada terapi bernyayi ini adalah anak usia 3 – 6 tahun.
E. Metode
1. Ceramah/Demonstrasi
2. Bermain (peragaan langsung dengan memegang balon)
F. MEDIA
1. Musik
2. Balon
G. Tata tertib
1. Tata tertib pelaksanaan Terapi Bermain
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi bermain sampai
dengan selesai
b. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
c. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, selama kegiatan
bermain berlangsung
d. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh pemimpin
e. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
f. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
g. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan terapi bermain
telah habis, sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin
akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
bermain
H. Antisipasi masalah
1. Penanganan anak yang tidak aktif saat terapi aktivitas
bermain: meminta bantuan kepada orang tua untuk menemani atau
mendampingi anak
2. Bila anak ingin buang air besar atau air kecil
Fasilitator mengajak orang tua untuk membersihkan dan
mengganti popoknya
3. Bila ada anak lain yang ingin ikut bermain : fasilitator
memberikan kesemapatan pada anak lain untuk ikut dan
dimasukkan dalam kelompok umur yang sesuai
I. Strategi Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode
1 3 Menit Pembukaan
1. Membuka 1. Menjawab salam Ceramah
kegiatan
dengan
mengucapkan
salam
2. Menjelaskan 2. Memperhatikan
latar belakang
dan
memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan 3. Memperhatikan
tujuan
diberikan
terapi bermain
2 20 menit Pelaksanaan
1. Mendemonstrasi 1. Memperhatikan Ceramah dan
kan atau peragaan
menyanyikan langsung
lagu
2. Meminta anak 2. Melakukan diskusi
untuk permainan
memperagakan
bernyanyi
3. Permainan

3 5 menit Evalusi Menjawab Diskusi dan


Memberikan pertanyaan Tanya jawab
pertanyaan
sekilas
tentang
permainan

4 2 menit Terminasi
1. Reinforcment 1. Mendengarkan
positif Ceramah
2. Menutup 2. Menjawab
kegiatan
dengan
mengucapkan
salam penutup

F. Kriteria Penilaian
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana bermain tersedia
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
d. Jumlah mahasiswa 4 orang
e. Jumlah peserta terapi bermain 5-10 orang
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan
tertib dan teratur
b. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam
permainan
c. 80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal
sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 100 % anak merasa senang
b. 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
DAFTAR PUSTAKA

L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4.


EGC : Jakarta www.Pediatrik.com Selasa 21 Agustus 2015

Soetjiningsih, 1995,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta

Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children. Fourth
Edition. Mosby Year Book. Toronto Canada

Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak.


Terdapat pada http://info.balitacerdas.com. Diakses pada
tanggal 21 Agustus 2015

Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Jogjakarta:


Diva Press.
DAFTAR HADIR TERAPI BERMAIN

BERNYANYI PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

NO NAMA PESERTA TANDA TANGAN

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.
EVALUASI

Keaktifan anak dalam mengikuti terapi bermain bernyanyi

No Nama Peserta Aspek Yang dinilai


Keaktifan Mengikuti Mampu
Anak Perintah Melakukan
Terapi Bermain
(Bernyanyi)
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Petunjuk :

1. Evalusi dilakukan saat proses terapi bermain berlangsung


2. Tulis nama peserta yang ikut dalam terapi bermain pada kolom nama
peserta
3. Beri tanda √ bila peserta mampu dan beri tanda x bila peserta tdak
mampu

Anda mungkin juga menyukai