Anda di halaman 1dari 42

KONSEP BERMAIN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

 Bermain merupakan kebutuhan anak seperti


halnya kasih sayang, makanan, perawatan, dan
lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan
dan pengalaman hidup yang nyata.
1. Definisi

 Terapi bermain adalah suatu


bentuk permainan yang
direncanakan untuk membantu
anak mengungkapkan
perasaannya dalam menghadapi
kecemasan dan ketakutan
terhadap sesuatu yang tidak
menyenangkan baginya.
NEXT

 Dalam bermain di rumah


sakit mempunyai fungsi
penting yaitu
menghilangkan
kecemasan, dimana
lingkungan rumah sakit
membangkitkan
ketakutan yang tidak
dapat dihindarkan
(Sacharin, 1993: 78).
NEXT

 Hospitalisasi biasanya
memberikan pengalaman
yang menakutkan bagi
anak.

 Semakin muda usia anak,


semakin kurang
kemampuannya
beradaptasi, sehingga
timbul hal yang
menakutkan.
 Hospitalisasi merupakan
masalah yang dapat
menyebabkan terjadinya
kecemasan bagi anak.
 Dengan demikian berarti
menambah permasalahan
baru yang bila tidak
ditanggulangi akan
menghambat pelaksanaan
terapi di rumah sakit.
• Pemberian terapi bermain ini
dapat menunjang tumbuh
kembang anak dengan baik.
• Pada kenyataannya tidak
semua anak dapat melewati
masa kanak-kanaknya dengan
baik, ada sebagian yang
dalam proses tumbuh
kembangnya mengalami
gangguan kesehatan.
• Dengan memperhatikan
hal-hal tersebut diatas,
maka perlu adanya
program terapi bermain di
rumah sakit khususnya di
ruang perawatan anak,
sehingga diharapkan
asuhan keperawatan
dapat menunjang proses
penyembuhan.
PENGERTIAN BERMAIN

• Bermain merupakan stimulasi


yang tepat bagi anak.bermain
dapat meningkatkan daya pikir
anak sehingga anak
mendayagunakan aspek
emosional, social, serta fisiknya.
Bermain juga dapat
meningkatkan kemampuan fisik,
pengalaman dan
pengetahuannya, serta
berkembangnya keseimbangan
menta anak (Andriana, 2017).
PENGERTIAN
Bermain merupakan BERMAIN
media yg baik utk belajar
krn dgn bermain, anak-anak
(Wong,akan :
2000).

Berkomunikasi,
Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan,

Melakukan apa yang dapat dilakukannya,


Mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong,
2000).
CHAMPBELL dan GLASER
(1995)

Bermain merupakan aspek


terenting dalam kehidupan
anak
• Perkembangan kesadaran diri,
• Perkembangan moral, 5,6,7
• Bermain sebagai terapi.
• Perkembangan sosial, 3,4
• Perkembangan kreativitas,
• Merangsang perkembangan sensorik-
motorik,
1,2
FUNGSI BERMAIN
• Perkembangan intelektual
Aktivitas sensorik motorik
merupakan komponen terbesar
yang digunakan anak bermain aktif,
ini sangat penting untuk
perkembangan fungsi otot.
Contoh: Bermain bola.
Perkembangan sensorik motorik
Bermain Bola
2. Perkembangan kognitif

 Saat bermain anak melakukan


eksplorasi dan manipulasi pd segala
sesuatu yang ada di lingkungan
sekitarnya, terutama mengenal warna,
bentuk, ukuran, tekstur, dan
membedakan objek.
 Contoh: mobil-mobilan
Perkembangan kognitif:
Main mobil-mobilan
3. Perkembangan kreativitas

 Berkreasi adalah kemampuan


untuk menciptakan sesuatu dan
mewujudkannya ke dalam bentuk
objek/kegiatan yang dilakukannya.
 Contoh: Lego, balok.
Perkembangan kreativitas
Bermain Lego, balok
4. Perkembangan kesadaran diri/
self awareness

 Dengan bermain mengenal kemampuannya


dan membandingkannya dengan orang lain.
 Contoh; anak yang mengambil mainan
temannya hingga menangis  pengembangan
dirinya: perilaku anak menyakiti teman.
 Peran orang tua: menanamkan nilai moral dan
etika, yaitu: memahami dampak +/- karena
perilakunya.
5. Perkembangan sosial

 Anak belajar berinteraksi dengan orang lain


(teman), memahami bahasa lawan bicara, dan
belajar tentang nilai sosial yang ada pada
kelompoknya.
 Contoh: pemimpin kelompok
Perkembangan sosial
Menjadi pemimpin kelompok
6. Perkembangan moral

Anak mempelajari nilai moral dan


etika, mempelajari mana yang benar
dan salah dari lingkungan sekitarnya
(orang tua, guru, teman)→ anak akan
bertingkah laku sesuai yang diterima
oleh temannya.
7.Terapi
 Dampak hospitalisasi dari anak marah,
takut, cemas, sedih, & nyeri → dengan
melakukan permainan akan terlepas
dari ketegangan dan stress yang
dialaminya, karena anak akan
mengalihkan rasa sakitnya.
8. Alat komunikasi

 Terutama anak yang belum dapat


mengatakan perasaannya secara verbal
 (seperti:menggambar/mewarnai,
bermain peran).
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Bermain

1. Tahap perkembangan
2. Status kesehatan
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan
5. Alat permaianan yang cocok
KLASIFIKASI BERMAIN

1. Menurut isi:
a. Social affective play:
belajar memberi respon.
Misal orang dewasa
berbicara/memanjakan
bayi → anak merasa
senang akan tersenyum,
mengeluarkan suara.
b. Sense of pleasure play
• Memperoleh
kesenangan dari
satu objek di
sekeliling.
• Misal main air,
main pasir.
• Bayi: main air liur
c) Skill play: memperoleh
ketrampilan → anak akan
melakukan berulang-ulang.
Misal mengendarai sepeda.
d) Dramatic play/role play:
melakukan peran.
Misal sebagai perawat, guru,
ibu-ayah sehingga anak
membuat fantasi dari
permainan tersebut
e. Games/permainan

Permainan yang
menggunakan
alat tertentu dan
ada skornya.
Contoh:
Ular tangga,
Congklak,
Puzzle dll.
f. Unoccopied behavior
 Anak tidak
memainkan alat
tertentu , tetapi
situasi atau objek
yang ada di
sekelilingnya yang
digunakan sebagai
alat permaianan
Menurut karakteristik sosial:
a. Solitary play: bermain sendiri, meskipun ada
beberapa orang lain bermain di dekatnya (1-3 tahun).
b. Pararel play: bermain sejenis.
Anak bermain dalam satu kelompok, masing2
mempunyai mainan yg sama , namun tdk ada
interaksi di antara mereka, tdk tergantung (interaksi
tetap dalam bersosialisasi → todler/preschool
c. Associative Play
Bermain dalam kelompok. Anak bermain dalam satu
aktivitas yang sama tapi belum terorganisir/ tidak ada
pembagian tugas, bermain sesuai keinginannya
(main hujan2an, masak2an. Terjadi pada usia pre
school.
d. Cooperative play:
Bermain bersama. Permainan terorganisir, terencana
& ada tujuan serta aturan. Misal: main kartu, catur.
Terjadi pada usia sekolah-Adolecent.
e. Unlooker play:
Pengamat. Anak melihat orang lain bermain. Misal:
menonton teman main bola kaki.
Karakteristik Bermain Sesuai Tahap
Perkembangan
A. Bayi:

 Tumbuh kembang bayi pesat sehingga


permainan berbeda; yang menonjol jenis
permainan affective play, sense of pleasure
play.

 Permainan bayi dibagi bayi usia 0-3 bulan, 4-6


bulan, 7-9 bulan dan 10-12 bulan. Bentuk
permainan dari segi visual, auditory, taktile,
kinetik.
Usia by 0-3 Bln 4-6 Bln 7-9 Bln 10-12 Bln

Rangsang

Visual Lht jarak Beri Beri mainan Perlihatkan


dekat, cermin, warna terang, gambar2
pasang bawa bergrk, bunyi yg terang, bawa
benda yg nonton TV, besar, beri ke Mall,
mencolok, beri cermin by akan Kebun
bawa ke mainan bicara sendiri, binatang.
ruang warna ciluk baa, bola
berbeda terang diikat tali

Auditory Bicara dgn Bicara dg Pagil namanya, Kenalkan


by, putar suara yg nama bagian suara2
musik, ikut dibuat2, tubuh, beri tahu binatang,
dlm acara panggil apa yg kita kenalkan
klg namanya, lakukan, tepuk bagian tubuh
mainan yg tangan, beri dan sebutkan
berbunyi.
perintah
sederhana
Usia by 0-3 Bln 4-6 Bln 7-9 Bln 10-12 Bln

Rangsa
ng
Taktile Dipeluk, Beri Meraba bahan Beri
gendong, mainan bermacam2 makanan
belai waktu tekstur texture, main yang dapat
mandi, lembut- air mengalir- dipegang,
mengolesk kasar, berenang kenalkan
an lotion bermain dingin-
atau bedak air sat di panas
bak
mandi
Kinetik Diayun, Bantu Taruh by di Beri
kereta tengkura lantai latih mainan
dorong, p sokong berdiri utk yang dapat
berenang wkt menahan BB, ditarik
dibak duduk atur mainan atau
B. Todler (1-3 tahun)
 Usia todler perkembangannya:
 Mulai berjalan,
 memanjat,
 lari, melempar,
 mendorong,
 perhatiannya sgt singkat,
 mulai mengerti ini “milikku”,
 suka bertengkar krn rebutan mainan,
 karena autonomi dan independen maka perlu diperhatikan keamanan dan
keselamatannya.

Mainannya:
 Bola.
 Kereta api,
 alat2 masak,
 lilin, boneka,
 crayon-kertas,
 balok,lego,
 gambar2 dalam buku.
C. Preschool (3-5 tahun)

 Anak sangat aktif dan imaginatif,


 Mulai terbentuk perkembangan moral, melompat, lari, main
sepeda,
 Dapat bermain dengan kelompok, (gross motor & fine motor
.)

Karakteristik bermain
 associative play,
 dramatic play,
 skill play,
 laki-laki : Aktif bermain di luar
 perempuan > banyak di rumah.

 Permainannya: sepeda roda 3, lilin, boneka, buku-buku dengan kata-


kata mobil-mobilan, peralatan miniatur rumah tangga.
D. Usia Sekolah (6-12 tahun)

1. Bermain dengan kelompok, → belajar aturan


kelompok.
2. Belajar mandiri, kooperatif, bersaing, menerima
orang lain dan tingkah laku yang diterima.
3. Bermain utk meningkatkan ketrampilan fisik
intelektual, fantasi. Anak membentuk club →
perasaan terlibat tim.
4. Karakteristik “Cooperative Play”
Laki2 : mechanical,
Perempuan : mother roles
lanjutan
Mainan Untuk anak usia sekolah Adolescense
6-8 tahun: Anak lebih dekat dengan kelompok
→ sering keluar rumah. Main:
Kartu, boneka, buku, robot, sepak bola, basket, ke bioskop/
alat-alat olahraga, alat-alat konser musik.
menggambar/ melukis,
sepeda.  Peran ortu:
Terlibat ikut memilih mainan shg
8-12 tahun: anak merasa seperti di rumah
sendiri dan dapat bersama
Buku, mengumpulkan kelompok;
perangko, main kartu, Beri kesempatan anak
olahraga berenang, mengexpresikan perasaan dan
sepeda, sepatu roda, tenis berdiskusi.
meja.
BERMAIN DI RUMAH SAKIT
Keuntungan bermain di RS bagi anak :
1. Mingkatkan hubungan perawat-pasien di RS, karena
situasi yg asing, anak bermain dengan perawat →
membina hubungan yang baik di Rs
2. Memulihkan rasa minder → gembira dalam bermain.
3. Dapat mengexpresikan perasaan tidak enak → takut
sendirian, rasa marah.
4. Bermain yang terupeutik dapat meningkatkan
penguasaan pengalaman yang traumatik; misal
peran sbg perawat/dokter.
5. Alat komunikasi antar perawat-pasien dengan
bercerita, menggambar.
Kegiatan yg kreatif untuk Alat-alat untuk bermain di
anak di Rs RS

 Role play  Boneka,


 Perlengkapan rumah tangga,
 Pantomim (misal berjalan  Perlengkapan RS (intrumen
dengan crutchea, menjadi perawat/dokter),
perawat/dokter);  Kertas-pensil warna,
 Pengalaman sensori (misal
Prinsip Bermain Di RS
seprti apa bau RS)
 Bercerita, melukis/ 1. Tidak banyak mengeluarkan energi
menggambar; 2. Permainan sederhana
3. Kegiatannya dengan waktu singkat
 Handicraft/ kerajinan 4. Pertimbangkan keamanan (nosokomial,
tangan; perlukaan).
5. Kelompok umur yang sama
 Menulis cerita tentang Rs/ 6. Melibatkan orang tua
menulis puisi. 7. Permaian tidak bertentangan dengan
pengobatan
8. Semua alat bermain harus dapat
dicuci/desinfeksi
NEXT
Thank you

Anda mungkin juga menyukai