SEWA RAHIM
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-nya, kami
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, kami dapat
menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kesalahan didalam makalah ini. Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun guna keberhasilan penulisan yang akan datang. Tujuan dari makalah ini untuk
mengetahui informasi terkini mengenai Sewa Rahim. Akhir kata, Penulis Kelompok 4
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang telah dicurahkan mendapat berkah dari
Allah SWT.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Umum dan Khusus 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sewa Rahim 5
B. Tinjauan Umum Alat Reproduksi 9
BAB III INFORMASI TAMBAHAN
A. Pandangan Sewa Rahim dari Tiap Aspek 19
B. Alur Proses Sewa Rahim(Video) 22
BAB IV INFORMASI TAMBAHAN
i
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui perkawinan yang sah. Perkawinan merupakan perjanjian antara seorang pria
dan wanita untuk hidup bersama, dan mendapatkan keturunan adalah tujuan utama
dari perkawinan.
Perkawinan adalah sebuah akad atau perjanjian yang agung, yang dilakukan
antara seorang pria dan wanita, yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang
bahagia dan sejahtera. Perkawinan adalah suatu persetujuan antara seorang pria dan
seorang wanita, yang mengandung watak dan sifat yang suci untuk hidup bersama,
Apapun akan dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Tetapi, ada kalanya dalam
perkawinan terdapat berbagai kendala terkait keinginan untuk mempunyai anak. Hal
ini bisa terjadi apabila salah satu atau kedua pasangan suami-istri mempunyai
kelainan pada alat reproduksinya. Selama ini cara yang banyak ditempuh adalah
suami istri tersebut menghendaki bahwa mereka mendapatkan anak yang masih
ditemukannya cara pengawetan sperma dan metode pembuahan di luar rahim atau
yang dikenal dengan sebutan In Vitro Fertilzation (IVF) pada tahun 1970-an. In
(sperma) terhadap benih wanita (ovum) pada suatu cawan petri (di laboratorium),
2
kembali di rahim wanita, yang biasanya pada wanita yang punya benih tersebut
(program bayi tabung), atau dapat ditanamkan pada rahim wanita lain yang tidak
mempunyai hubungan sama sekali dengan sumber benih tersebut (bukan istri dari
suami yang memberikan benih). Untuk hal ini dilakukan melalui suatu perjanjian
sewa (surrogacy) yang dikenal dengan istilah surrogate mother (ibu pengganti).
Surrogate mother atau dikenal sebagai ibu pengganti adalah wanita yang
istri. Intinya, ibu pengganti bersedia mengandung benih dari pasangan suami-istri,
untuk mengandung dan melahirkan seorang anak, yang mengikatkan diri melalui
suatu perjanjian dengan pihak lain (suami-istri yang memiliki benih atau embrio).
Wanita tersebut bersedia untuk menjadi hamil terhadap hasil pembuahan suami-istri
yang memiliki benih tersebut yang ditanamkan ke dalam rahimnya, dan setelah
Sementara, pengertian surrogate sendiri adalah someone who takes the place of
another person (seseorang yang memberikan tempat untuk orang lain), dalam hal
ini adalah rahim wanita. Surrogate mother ini dapat dilakukan karena adanya asas
kebebasan berkontrak, yang merupakan hak setiap warga negara untuk melakukan
Pada awalnya surrogate mother terjadi karena pihak istri dari perkawinan
yang sah tidak bisa mengandung karena sesuatu hal yang terjadi pada rahimnya
sehingga peran si istri dialihkan pada wanita lain untuk menggantikan fungsinya
sebagai seorang ibu dalam mengandung dan melahirkan, baik dengan imbalan
3
materi
4
ataupun sukarela. Perkembangan selanjutnya,terjadi pergeseran makna dan
substansi, dari substansi awal sebagai alternatif kelainan medis (karena cacat
bawaan atau karena penyakit) yang ada ke arah sosial dan eksploitasi nilai sebuah
rahim, yang mana pihak penyewa bukan lagi karena alasan medis, tetapi sudah
beralih ke alasan kosmetik dan estetika, sementara bagi pihak yang disewa akan
sebagai alat mencari nafkah (terutama pada masyarakat ekonominya rendah) seperti
India, Bangladesh dan Cina. Negara tersebut difasilitasi oleh pemerintah setempat
dengan membuat- kan sebuah pusat untuk model sewa rahim termasuk dengan
Adanya praktik sewa rahim ini, terdapat suatu pengingkaran terhadap kodrat
dan merawat bayinya serta membesarkannya dengan penuh kasih sayang oleh ibu
biologisnya sendiri.
Namun isu ini pun masih menjadi dilema karena Surrogate mother adalah
perjanjian antara seorang wanita yang mengikatnya diri melalui suatu perjanjian
dengan pihak lain (suami-isteri) untuk menjadi hamil terhadap hasil pembuhana
suami isteri tersebut yang ditanamkan ke dalam rahimnya, dan setelah melahirkan
(perjanjian yang dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan untuk reproduksi yang
dibantu dimana wanita setuju untuk melahirkan anak untuk orang lain dan bisa
individu). Sebab berdasarkan Pasal 1320 KUHP mengenai syarat sahnya sebuah
perjanjian yaitu syarat objektif, yakni sebab yang halal tidak terpenuhi, selain itu
tidak sesuai dengan norma moral dan adat istiadat, bertentangan juga dengan
5
dengan hukum Islam di Indonesia, bertentangan pula dengan UU RI No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan. Pratek surrogate mother atau diterjemahkan dalam Bahasa
kehamilan di luar cra alamiah. Dalam hukum Indonesia, pratek ibu pengganti tidak
diperbolehkan.
B. Tujuan
Tujuan umum
salah satu dari delapan jenis teknologi bayi tabung (fertilization in vitro)
Tujuan khusus
1. Mengetahui Fungsi dan manfaat dari Praktik Sewa Rahim dari Sisi Kesehatan
2. Mengetahui Fungsi dan Manfaat dari Praktik Sewa Rahim dari Sisi Kesehatan
6
BAB II
KONSEP TEORI
A. SEWA RAHIM
1. Pengertian
Sewa rahim (gestational agreement) merupakan salah satu dari delapan jenis
teknologi bayi tabung (fertilization in vitro) yang telah dikembangkan oleh para ahli
kedokteran. Oleh karena sewa rahim merupakan salah satu dari jenis bayi tabung,
maka tak dapat dipungkiri, bahwa sejarah kemunculannya adalah berawal dari
lahirnya teknologi bayi tabung itu sendiri.Sejalan dengan pembuahan di luar rahim
(fertilization in vitro) yang semakin pesat maka muncullah ide surrogate mother
dilakukan pada manusia, semula telah dicoba dilakukan pada binatang, dan hasilnya
kelinci, kemudian diterbangkan ke Afrika Selatan. Pada saat yang lain, embrio
melahirkan janin, sesuai jenis binatang yang punya embrio tadi.Adapun pengertian
dari sewa rahim itu sendiri adalah penitipan sperma dan ovum dari sepasang suami
istri ke dalam rahim wanita lain. Penyewaan rahim tersebut biasanya melalui
kontrak (bisnis). Bahkan, menurut Salim, cakupan sewa rahim bukan hanya terbatas
pada penitipan sperma dan ovum sepasang suami istri saja, melainkan juga bisa dari
donor sperma lelaki lain, atau donor ovum wanita lain, atau juga keduanya (sperma
& ovum), berasal dari donor, lalu kemudian dititipkan ke dalam rahim wanita lain.
7
Istilah penyewaan rahim (sewa rahim), juga identik dengan istilah ibu
pengganti (surrogate mother). Menurut Koes Irianto, ibu pengganti adalah wanita
kepada pasangan suami istri yang tidak bisa mempunyai keturunan karena istri
mother) adalah seorang wanitayang menyetujui dengan kontrak dan jumlah biaya
untuk menanggung anak dari pasangan yang ingin memiliki anak, karena istri tidak
subur atau fisiknya tak mampu membawa janin yang sedang berkembang.
Pendek kata, istilah sewa rahim dengan istilah ibu pengganti adalah hal yang
konotasinya sama. Ibu pengganti adalah subjeknya, sedangkan sewa rahim adalah
predikat/perbuatannya.
Ada lima bentuk dari praktek sewa rahim itu sendiri. Kelimanya sebagi
berikut;
a. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari istri, lalu
b. Bayi hasil pembuahan dari sperma suami dan ovum milik ibu pengganti dengan
c. Bayi tabung yang menggunakan sperma donor, sedangkan ovumnya berasal dari
pengganti;
e. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum yang berasal daridonor,
8
Untuk lebih memudahkan pembaca, berikut penulis sertakan tabel dari
9
bentuk-bentuk praktek sewa rahim;
Sperma Penitipan
c. Wanita yang ingin menjaga kecantikan tubuhnya dengan mengelakkan diri dari
akibat kehamilan;
d. Wanita yang ingin memiliki anak, akan tetapi sudah berhenti haid (menopause);
orang lain.
Oleh karena penyewaan rahim merupakan salah satu jenis pembuahan di luar
rahim (fertilization in vitro) atau lebih dikenal dengan bayi tabung, maka
prosedur/tahapannya adalah sama dengan tahapan bayi tabung, hanya ada sedikit
10
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba fallopi,
mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian
Pada tahap ini, istri diberi obat yang merangsang indung telur, sehingga dapat
Apabila sel telur istri sudah banyak, maka dilakukan pengambilan sel telur yang
Ultrasonography (USG).
sendiri spermanya. Kemudian, sperma akan diproses dan diseleksi, sehingga sel-
sel sperma suami yang baik saja yang akan dipertemukan dengan sel-sel telur istri
pembelahan sel.
Jika telah terjadi fertilisasi sebuah sel telur dengan sebuah sperma, maka
terciptalah hasil pembuahan yang akan membelah menjadi beberapa sel, yang
disebut dengan embrio. Nah, embrio inilah yang akan dipindahkan melalui
11
vagina
12
ke dalam rongga rahim ibu penggantinya, 2-3 hari kemudian. Di sinilah letak
perbedaan, antarabayi tabung yang menggunakan rahim istri, dengan bayi tabung
yang menggunakan rahim ibu pengganti. Jika bayi tabung yang menggunakan
rahim istri, maka embrio dipindahkan melalui vagina ke dalam rongga rahim istri.
Begitu pula jika bayi tabung yang menggunakan rahim ibu pengganti, maka
Setelah implantasi embrio, maka tinggal menunggu apakah akan terjadi sebuah
kehamilan. Jika 14 hari pasca pemindahan embrio tidak terjadi haid, maka
Reproduksi dalam ilmu kedokteran adalah naluri setiap organisme untuk beranak-
pinak. Untuk dapat bereproduksi perlu adanya suatu pekawinan terlebih dahulu. Setelah
kawin, maka akan terbentuklah anak. Anak yang dilahirkan akan tumbuh menjadi
dewasa. Dalam tahap dewasa inilah setiap manusia mampu bereproduksi lagi untuk
melanjutkan keturunan.
kelahiran. Embryologi dapat dikatakan merupakan suatu periode besar dan merupakan
tiap individu dalam suatu kalangan masyarakat suatu saat nanti akan mati, jumlah
penduduk akan susut, apabila manusia tidak bereproduksi maka bisa punah. Oleh karena
itu setiap individu harus bereproduksi, anak haruslah lebih banyak dari orang tua.
Alat reproduksi dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu alat reproduksi utama (primer)
yang disebut gonad. Dan alat reproduksi tambahan yang terdiri dari saluran serta kelenjar
13
yang berhubungan dengan reproduksi. Alat reproduksi disebut genetalia. Alat
reproduksi ini juga dapat dikelompokkan lagi menjadi alat reproduksi dalam yang
letaknya berada didalam tubuh manusia dan alat reproduksi luar yang letaknya berada
• Testis
Ada sepasang, yang berada di dalam scrotum, suatu kantong di luar rongga
tubuh manusia. Scrotum memiliki kapsul yang terdiri dari 2 (dua) lapisan, yaitu
lapisan tunica vaginalis adalah lapisan terluar dari kapsul yang membentuk
kantong testis, yang berasal dari selaput peritoneum yang melapisi rongga tubuh
dan otot dinding abdomen, yang akan ikut terbawa ketika testis yang tumbuh
yang terdiri dari jaringan ikat dan sel-sel otot polos. Tunica albuginea akan
dari testis itu sendiri, yang disebut dengan mediastinum testis, saluran keluarnya
semen (cairan mani), kemudian disalurkan ke luar tubuh melewati saluran tubuli
recti, rete testi, ductuli efferentes, ductus epididymis, van deferens, dan urehtra.
Dalam saluran tersebut banyak terdapat sel penggetah cairan yang jadi komponen
Alat reproduksi (Genitalia) pria bagian luar yaitu: Penis yang berfungsi
14
untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh wanita. Spermatozoa terdiri atas
kepala dan ekor. Spermatozoa juga dapat berbentuk lain dari biasanya,
spermatozoa ini biasanya terdapat pada orang yang fertil maupun infertil atau
Semen (air mani) merupakan lendir yang keluar dari genetalia pria pada
saat ejakulasi. Semen terdiri dari bagian padat yaitu spermatozoa dan bagian cair
yaitu plasma semen (air mani). Untuk mengetahui apakah seorang pria dapat
dikatakan fertil ataukah infertil perlu dilakukan analisis semen secara berkala
agar tidak terlambat dalam pengobatan apabila memang terjadi gangguan pada
a. Bau
Semen yang normal memiliki bau yang khas, tajam dan tidak berbau busuk.
Bau pada semen berasal dari oksidasi spermin yang dihasilkan oleh prostat.
Apabila terdapat gangguan pada prostat, semen tidak berbau khas mani atau
b. Warna
Semen yang normal memiliki warna sama seperti lem kanji atau putih-kelabu.
Jika agak lama maka abstinensi kekuningan. Apabila ada infeksi pada
genitalia warna semen menjadi putih atau kuning. Beberapa macam obat juga
c. Volume
Volume seorang pria pada saat ejakulasi rata-rata mencapai 2,5 - 3,5 ml.
15
d. Koagulasi (menggumpal)
e. Likuifaksi (pengenceran)
f. Viskositas (kekentalan)
dengan mencelupkan batang kaca ke objek yang sudah ditetesi oleh semen,
kemudian diangkat perlahan, dan diukur tinggi benang yang terjadi antara
semen terlalu kental (> 5 cm), itu tandanya kekurangan enzim likuifaksi dari
prostat. Dan apabila semen terlalu encer (< 3 cm), itu tandanya zat koagulasi
g. pH
Normalnya semen apabila pHnya antara 7,2 - 7,8. cara mengetahui apakah
semen itu dalam keadaan baik atau tidak dengan cara meneteskan semen ke
batang kaca pada kertas pH yang berukuran warna penunjuk. Apabila terjadi
>
8. apabila kertas pH < 7,2 artinya adanya suatu penyakit kronis pada
epidydimis. pH dapat berubah 1 jam setelah ejakulasi. Oleh sebab itu apabila
16
ingin melakukan pemeriksaan sebaik dilakukan sebelum 1 jam setelah
17
ejakulasi;
h. Kecepatan
Kecepatan normal rata-rata spermatozoa adalah 2,5 detik per kotak ukuran
dalam objek (50 um). apabila kecepatannya kurang dari itu artinya
i. Konsentrasi
0/ml;
j. Motilitas
k. Morfologi
Semen dibedakan menjadi semen normal (kepalanya oval dan bagian lainnya
normal), dengan semen abnormal (kepala bukan oval dan bagian lain
abnormalnya hanya 30 - 40%, apabila lebih dari itu maka orang tersebut
dikatakan infertil;
l. Ketahanan
18
2. Sistem Reproduksi Wanita
Genitalia wanita terdiri dari genitalia primer yaitu, ovarium. Dan genitalia
sekunder yang terdiri dari saluran yang meliputi tuba, uterus, vagina; kelenjar yang
menggetahkan lendir di dalam saluran, yang tidak berupa organ khusus. Serta
Ovarium (induk telur) jumlahnya ada sepasang disebalah kiri dan kanan
uterus, tepatnya dalam rongga pelvi. Panjangnya 2.5-5 cm, lebarnya sekitar 1.5-3
cm, dan tebalnya sekitar 0.6-1.5 cm. ovarium diselaputi oleh lapisan sel-sel yang
berasal dari lapisan peritoneum, yang kemudian berubah menjadi bentuk kubus,
yang disebut dengan epitel germinal. Ovarium diikatkan kedinding dorsal tubuh
pada broad ligament uterus oleh mesovarium. Jaringan dasar ovarium disebut
stroma yang mengandung banyak serat jaringan ikat, otot polos dan pembuluh
darah yang begelung-gelung. Badan ovarium terdiri dari cortex dan medulla.
Cortex sendiri letaknya ada pada bagian dalam tunica albuginea, yang menyelaputi
medulla. Dalam cortex terdapat banyak sekali folikel-folikel. Folikel dibagi menjadi
5 (lima) macam, yaitu: folikel muda; folikel primer;folikel sekunder; folikel tertier;
dan folikel graaf. Jumlah folikel dapat menacapai sekitar 2 (dua) juta butir pada saat
bayi lahir, dan menjelang akil balig (haid), jumlah folikel akan terus menyusut
pematangan pada folikel dikenal dengan istilah daur pembiakan. Daur pembiakan
pada orang berlangsung selama 28 (dua puluh delapan) hari. Daur ini mulai
berlangsung sejak menarche (awal haid) yang pada orang dari umur 12-13 tahun,
sampai menopause (akhir haid) yang pada orang berlangsung pada umur 50 tahun
Tuba (tuba fallopi) merupakan saluran yang akan menampung ovum yang
aktivitas pembuahan. Dalam tuba fallopi terdapat bagian yang berfungsi untuk
19
menampung
20
ovum dan merupakan tempat berlangsungnya pembuahan, bagian tersebut disebut
infundibulum. Dinding tuba fallopi terdiri dari 3 (tiga) lapis yaitu: mukosa, otot,
dan serosa. Dalam sel epitel mukosa terdapat 2 (dua) macam sel epitel yaitu: sel
bercilia yang berfungsi untuk mengayuhkan ovum atau spermatozoa agar mudah
bergerak ke tempat pembuahan. Dan sel penggetah (scretory) yang berfungsi untuk
menggetahkan lendir, tanpa sel penggetah sel bercilia tidak dapat berfungsi. Karena
sel bercilia hanya berfungsi dalam medium atau tempat yang basah.
Uterus (rahim) berbentuk seperti buah pir. Uterus merupakan tempat menerima
6.5 ovum dari ovulasi dan juga tempat pertumbuhan embrio. Ukuran uterus
normalnya 6,5 cm, lebar 3,5 cm, dan tebalnya mencapai 2,5 cm. Uterus dibedakan
menjadi 3(tiga) bagian yaitu: fundus sebagai tempat bermuaranya tuba fallopi;
corpus bagian atas (arterior); dan cervix yang merupakan bagian bawah (posterior)
berbentuk bulat. Dinding uterus terdiri dari 3 (tiga) lapisan yang memiliki fungsi
masing-masing, yaitu:
menyiapkan serta ikut bekerja dalam proses nidasi, juga membentuk placenta
ovarium yang menghasilkan folikel dan ovum. Endometrium tumbuh pesat dan
proses nidasi dan pembentukan placenta terjadi. Akan tetapi apabila tidak
21
aliran spermatozoa menuju infundibulum; dan untuk meluruhkan embrio,
Cervix terdapat pada bagian depan uterus yang bermuara ke vagina. Cervix
sendiri juga memiliki 3 (tiga) lapisan jaringan seperti yang lain yaitu;
lapisanmukosa terletak pada bagian dalam, lapisan otot polos yang berada di tengah,
dan lapisan serosa berada pada bagian luar. Cervix merupakan pintu gerbang
a. Sebagai katup spermatozoa, hal ini hanya berlangsung pada saat ovulasi
tembus;
d. Reservoir spermatozoa;
Sifat fisik atau sifat arus lendir cervix sangat penting dalam menganalisis
terletak antara vestibule genitalia luar dan cervix. Dinding vagina terdiri dari 3
(tiga) lapisan yaitu: lapisan mukosa; lapisan otot polos; dan lapisan jaringan ikat.
Dalam vagina tidak ada kelenjar yang menghasilkan lendir. Yang membasahi
vagina adalah lendir yang berasal dari cervix. Cairan dalam vagina di cervix awal
22
mulanya bersifat
23
basa, kemudian terjadi fermentasi bakteri terhadap glikogen dalamlendir cervix yang
mengubah kadar pH cairan pada vagina menjadi rendah atau asam. Saat vagina
Genitalia luar disebut dengan vulvae, terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Mons pubis, merupakan bantalan lemak yang tertutup oleh kulit, letaknya
b. Labia majora, terdiri dari dua lipatan jaringan lemak yang diselaputi oleh kulit,
labia majora terbentang dari mons pubis sampai ke perineum (bagian belakang
vulvae kea rah anus). Pada saat masa akil balig labia majora akan tertutupi
Labia minora juga diselaputi oleh kulit yang kaya akan kelenjar peluh dan
kelenjar minyak bulu. Labia minora bagian atas membentuk prepuce yang
membungkus clitoris.
d. Clitoris, mengandung jaringan yang dapat berereksi dan peka terhadap rabaan.
Clitoris memiliki kepala, glans clitoridis, dan terselaputi oleh prepuce. Clitoris
memiliki struktur yang sama dengan penis tetapi tidak dilewati oleh urethra.
mengandung indra raba yang berperan dalam hubungan sex, indra raba ini
24
Hal ini mengakibatkan wanita mengalami kemadulan. Beberapa puluh tahun yang
kadar tinggi. Hal ini menyebabkan wanita tersebut mengalami kemandulan. Dalam
hal ini masih terus dilakukan penelitian yang dapat mengurangi kadar antibodi
antisperma.
25
BAB III
maju, seperti di Amerika Serikat. Malahan, pernah terjadi peristiwa besar, dimana
ibu pemilik rahim atau ibu yang mengandung kahamilan tidak bersedia
Afrika, pernah terjadi seorang nenek menjadi penghamil cucunya, karena rahim
oleh Dr. P. C. Steptoe dan Dr. R. G. Edwards atas pasangan suami istri John
Brown dan Leslie. Sperma dan ovum yang digunakan berasal dari suami istri ,
Juli 1978, lahirlah bayi tabung pertama di dunia yang bernama Louise Brown di
Hal ini pertama kali dilakukan pada tahun 1987, di Afrika Selatan. Seorang
putrinya, Suzanne dan suaminya. Kelahiran lewat inseminasi buatan semacam ini
kalinya di dunia, sejarah tentang seorang putri (Suzanne), yang menyewa rahim
ibunya (Edith Jones), guna mengandung embrio dari dirinya dan suaminya.
dalam rahim istri, juga mengembangkan jenis bayi tabung yang menggunakan
26
sperma dan
27
ovum dari pasangan suami istri, kemudian embrionya ditransplantasikan ke dalam
rahim surrogate mother. Sebagai buktinya, bahwa menjelang awal tahun 1989 saja,
telahlahir 100 anak yang merupakan produk dari surrogate mother. Ibu-ibu di India
webmd.com melaporkan, pasangan tidak subur ini banyak dari luar negeri. Mereka
mencari perempuan tidak mampu yang mau dibayar untuk mengandung anak
Kota Anand di Negara Bagian Gujarat, India, telah berubah menjadi tempat
peternakan bayi, dimana para perempuan wilayah itu meminjamkan rahim mereka
untuk membesarkan perkawinan sperma dan sel telur dari pasangan asing. Sewa
rahim ini bahkan didukung oleh sebuah klinik resmi, klinik Akanksha. Klinik ini
sudah satu dekade membantu para perempuan bunting. Sekitar 700 bayi telah
dilahirkan namun bukan anak mereka. Wanita-wanita ini perutnya hanya dipinjam
sementara oleh banyak orang barat lantaran praktik sewa rahim di negara mereka
90,1 juta per kehamilan. Jumlah uang itu diakui mereka sangat membantu
Sementara biaya melahirkan sekitar Rp 326,2 juta sudah dibayarkan oleh orang tua
biologis si bayi.
Australia juga pernah mengalami kasus sewa rahim yang cukup rumit.
Kasus bayi Gammy yang lahir dari praktik sewa rahim telah membuat perdebatan
di banyak negara, termasuk Australia. Bayi Gammy yang lahir dengan kondisi
Down Syndrome, sehingga orang tua penyewa yang berasal dari Australia itu, tak
yang lahir sehat. Akibat kejadian ini, banyak kalangan mengecam aksi pasangan
28
asal Australia itu. Selain itu,kasus Gammy ini juga memicu polemik terkait sewa
rahim internasional.
mengikatnya diri melalui suatu perjanjian dengan pihak lain (suami-isteri) untuk
menjadi hamil terhadap hasil pembuhana suami isteri tersebut yang ditanamkan ke
kepada pihak suami isteri berdasarkan perjanjian yang dibuat, perjanjian ini lazim
melahirkan anak untuk orang lain dan bisa individu). Sebab berdasarkan Pasal
1320 KUHP mengenai syarat sahnya sebuah perjanjian yaitu syarat objektif, yakni
sebab yang halal tidak terpenuhi, selain itu perjanjian sewa Rahim (surrogate
mother) bertentangan dengan kesusilaan yaitu tidak sesuai dengan norma moral
dan adat istiadat, bertentangan juga dengan dengan hukum Islam di Indonesia,
pengganti/sewa Rahim tergolong metode atau upaya kehamilan di luar cra alamiah.
Dalam hukum Indonesia, pratek ibu pengganti tidak diperbolehkan. Dalam Pasal
127 UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) diatur bahwa
upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami
a) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami isti yang bersangkutan
29
Bahkan, kontrak sewa rahim dianggap sebagai tindak pidana di Indonesia,
dengan ketentuan pidana penjara paling lama lima tahun danatau denda paling
banyak seratus juta rupiah. Semuanya diatur secara tegas dalam UU Tentang
Kesehatan.
Dari penjelasan pasal diatas, berarti bahwa metode atau kehamilan diluar
cara alamiah hanya dapat dilakukan melalui cara bayi tabung saja. Selain itu,
dalam Pasal 2 ayat (3) dikatakan bahwa pelayanan teknologi reproduksi buatan
hanya diberikan keapada pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah
dan sebagai upaya terakhir untuk memperoleh keturunan serta berdasarkan suatu
indikasi medik.
Mengenai proses pelaksanaan Sewa Rahim sendiri dalam Praktik nya adalah
merupakan bagian dalam teknik gtersbut hanya dalam hal ini Sewa Rahim bisa
menggunakan Rahim wanita lain sebagai sarana untuk perkembangan Janin. Untuk
30
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perkawinan adalah sebuah akad atau perjanjian yang agung, yang dilakukan
antara seorang pria dan wanita, yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang
bahagia dan sejahtera. Perkawinan adalah suatu persetujuan antara seorang pria dan
seorang wanita, yang mengandung watak dan sifat yang suci untuk hidup bersama,
Konsep Sewa Rahim ini menjadi hal yang membawa angin segar bagi
pasangan yang ingin memiliki keturunan namun terkendala dalam hal kesehatan
hal ini diperlukan juga pertimbangan dari sisi Hukum yang ada di Indonesia yang
masih sangat mengikat sehingga implementasi dari Sewa Rahim Ini harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dampak buruk pada pihak manapun
2. Saran
Bagi sistem hukum yang ada di indonesia sebagai suatu kepentingan hukum
permasalahan bayi tabung dengan cara sewa rahim perlu diakomodasi dari sudut
dalam konsep suatu pengecualian dengan persyaratan tertentu yang besifat ketat,
diindonesia dapat berkembang lebih baik dengan lebih mengedapankan faktor resiko
31
DAFTAR PUSTAKA
R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Orang dan Keluarga, Airlangga
University Press, Surabaya, 1996, hlm. 30.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2005, hlm. 95.
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, hlm. 183.
Sonny Dewi Judiasih, Susilowati Suparto Dajaan dan Deviana Yuanitasari, Aspek Hukum Sewa
Rahim Dalam Perspektif Hukum Indonesia, Cetakan Kesatu, Refika Aditama, Bandung, 2016,
hlm. 1 dan 2.
Husni Thamrin, Hukum Sewa Rahim Dalam Bayi Tabung, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta, 2015, hlm. 44.
Desriza Ratman, Seri Hukum Kesehatan, Surrogate Mother Dalam Perspektif Etika dan
Hukum, Bolehkah Sewa Rahim Di Indonesia?, Cetakan Pertama, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2012, hlm. 2.
http://www.youtube.com/watch?v=OeqmlQusM1c.